Bab 4

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Resume Materi Penganggaran Sektor Publik

A. Konsep Anggaran Sektor Publik

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai


selama periode. waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan
penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan tahap yang cukup rumit dan
mengandung nuansa politik yang tinggi. Dalam organisasi sektor publik, penganggaran
merupakan suatu proses politik. Hal tersebut berbeda dengan penganggaran pada sektor
swasta yang relatif kecil nuansa politisnya. Pada sektor: swasta, anggaran merupakan bagian
dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor publik
anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi
masukan. Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana
publik dan pelaksanaan program - program yang dibiayai dengan uang publik.

Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk: tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran organisasi
sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan stratejik telah selesai
dilakukan. Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan.strategi dan perencanaan
stratejik yang telah dibuat. Tahap penganggaran menjadi sangat "penting karena-anggaran
yang tidak efektif dan tidak. berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan
yang sudah disusun. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi
terciptanya tujuan organisasi.

Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:

1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian dan
3. Aspek akuntabilitas publik.

Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawasan
khusus (oversight body) yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian
anggaran.
B. Pengertian Anggaran Sektor Publik

Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling
sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi
keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan
aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa
yang akan datang. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa yang hendak
dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang.

Secara singkat dan dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana
finansial yang menyatakan:

a. Beberapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja); dan


b. Berapa banyak dan bagaimana cara memeroleh uang untuk mendanai rencana tersebut
(pendapatan).

C. Pentingnya Anggaran Sektor Publik

Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sektor publik,
Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor publik, baik
skala nasional maupun lokal, Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan
tingkat kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualites kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya agar terjamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh
keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat.

Dalam sebuah negara demokrasi, pemerintah mewakili kepentingan rakyat, uang yang
dimiliki pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukan rencana pemerintah untuk
membelanjakan uang rakyat tersebut. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah
Negara dan merupakan arahan di masa yang akan datang.

Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah

Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk memengaruhi


keadaan . ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Anggaran merupakan alat ekonomi
terpenting yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi,
menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran sektor
publik harus dapat memenuhi kriteria berikut:

- Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat.


- Menentukan (penerimaan dan -pengeluaran unit-unit pemerintah baik pusat maupun
daerah.

Aliran uang yang terkait dengan aktivitas pemerintahan akan memengaruhi harga,
lapangan kerja, distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan beban pajak yang harus
dibayar atas pelayanan yang diberikan pemerintah. Keputusan anggaran yang dibuat
pemerintah baik pusat maupun daerah seharusnya dapat merefleksikan prioritas pemerintah
pusat atau daerah dengan baik.

Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:

a. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial


ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
b. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran
diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya (Seorcity . Of
resources), pilihan (choice), dan trade offs.
c. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

D. Fungsi Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu: (1) sebagai alat
perencanaan, (2) alat pengendalian, (3) alat kebijakan fiskal, (4) alat politik, (5) alat
koordinasi dan komunikasi, (6) alat penilaian kinerja, (7) alat motivasi, dan (8) alat
menciptakan ruang publik.

Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)

Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.


Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut.

Anggaran sebagal alat perencanaan digunakan untuk:

a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan:
b. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta
merencanakan alternatif sumber pembiayaannya
c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun dan
d. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)

Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan
pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat di pertanggungjawabkan
kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan-
pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa presiden, menteri,
gubernur, bupati, dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran. Anggaran
sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan (membatasi kekuasaan) eksekutif.

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya


overspending, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian
anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Anggaran merupakan alat untuk
memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program atau kegiatan pemerintah.

Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran sektor publik digunakan untuk


meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Selain itu, anggaran digunakan untuk memberikan informasi dan meyakinkan legislatif
bahwa pemerintah bekerja secara efesien, tanpa ada korupsi dan pemborosan.

Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu:

a. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan,


b. Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances)
c. Menentukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians;
d. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahap berikutnya.
Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)

Anggaran sebagai alat fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah
kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi
ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengoordinasikan
kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool)

Anggaran digunakan untuk memutuskan priaritas-prioritas dan kebutuhan keuangan


terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai
bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknik akan tetapi.lebih. merupakan
alat politik (political tool). Oleh karena itu, pembuatan - anggaran publik membutuhkan
political skill, coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahanan tentang prinsip
manajemen keuangan publik oleh para manajer publik. Manajer publik harus sadar
sepenuhnya bahwa kegagalan dalam melaksanakan anggaran yang telah disetujui dapat
menjatuhkan kepemimpinannya, atau paling tidak menurunkan kredibilitas pemerintah.

Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi (Coordination and


Communication Toot)

Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran
publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang
disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam
pencapaian tujuan organisasi. Di samping itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat
komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke
seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.

Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)

Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi
wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran
dan efesiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa yang
berhasil dia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan
alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian.
Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk rmemotivasi manajer dan stafnya agar
bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat
challenging but attainable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target
anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan
terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.

Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Sphere)

Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR/DPRD.
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba.
memengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka. Kelompok lain dari
masyarakat yang kurang terorganisasi akan mempercayakan aspirasinya melalui proses
politik yang ada. Pengangguran, tuna wisma dan kelompok lain yang tak terorganisasi akan
dengan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk
menyampaikan suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan dengan jalan lain
seperti dengan tindakan massa, melakukan boikot, vandalisme, dan sebagainya.

E. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Anggaran Operasional, dan


2. Anggaran Modal.

Anggaran Operasional (Operational/Recurrent Budget)

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam


menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam
anggaran operasional adalah "Belanja Rutin". Belanja Rutin (recurrent expenditure) adalah
pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahuri anggaran dan tidak dapat menambah
aset atau kekayaan bagi pemerintah. Disebut "rutin" karena sifatpengeluaran tersebut
berulang-ulang ada setiap tahun. Secara umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran
operasional antara lain Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasional dan
Pemeliharaan.
Anggaran Modal/Investasi (Capital/Investment Budget)

Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva
tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabotan, dan sebagainya. Pengeluaran modal
yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja Investasi/Modal
adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan
menambah aset atau kekayaan pemerintahan, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin
untuk biaya operasional dan pemeliharaannya.

Pada dasarnya, pemerintah tidak mempunyai uang yang dimiliki sendiri, sebab
seluruhnya adalah milik publik. Dalam sebuah masyarakat demokratis, rakyat memberi
mandat kepada pemerintah melalui proses pemilihan umum. Politisi mentranslasikan mandat
tersebut dalam bentuk kebijakan publik dan program yang memberi manfaat bagi pemilih
yang direfleksikan dalam anggaran. Adanya keterbatasan sumber daya, menyebabkan
anggaran mempunyai trade-offs, sebagian uang tidak dapat dialokasikan untuk suatu bidang
tanpa mengurangi jumlah alokasi pada bidang yang lain, atau adanya penambahan jumlah
pajak yang dibayar publik. Pemerintah tidak mungkin memenuhi permintaan seluruh
stakeholder-nya secara simultan. Pemerintah memutuskan bidang mana yang akan
didahulukan atau diprioritaskan. Anggaran berfungsi sebagai alat politis yang digunakan
untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor tersebut.

F. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik

Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi:

a.Otorisasi oleh legislatif


Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
b. Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh
karena itu, adanya dana nonbudgeter pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang
bersifat komprehensif.
c. Keuntungan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum
(general fund).
d. Nondiscrettonary Appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonumis,
efisian, dan efektif.
e.Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, depat bersifat tahunan maupun
multi-tahunan.
f. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden
reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan inefisiensi
anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan
overestimate pengeluaran.
g. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan.
h. Diketahui publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

G. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah (APBN/APBD) yang dipresentasikan


setiap tahun oleh eksekutif, memberi informasi rinci kepada DPR/DPRD dan masyarakat
tentang program-program apa yang direncanakari pemerintah untuk meningkatkan kualitas
kehidupan rakyat, dan bagaimana program-program tersebut dibiayai. Penyusunan dan
pelaksanaan anggaran tahunan merupakan rangkaian proses anggaran. Proses penyusunan
anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu:

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi


antarbagian dalam lingkungan pemerintah.
2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/
DPRD dan masyarakat luas.
Faktor dominan yang terdapat dalam prases penganggaran adalah: 

1. Tujuan dan target yang hendak dicapai.


2. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah).
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
4. Faktor-faktor lain yang memengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan
pemerintah yang baru, fluaktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana
alam, dan sebagainya.

Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu: aspek penganggaran,


aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan. aspsk auditing. Aspek penganggaran
mengantisipasi pendapatan dan belanja (revenues and expenditures), sedangkan aspek
akuntansi terkait dengan proses mencatat, mengolah, dan melaporkan segala aktivitas
penerimaan dan pengeluaran (receipts and disbursements) atas dana pada saat anggaran
dilaksanakan. Kedua aspek tersebut dianggap penting dalam manajemen keuangan publik.
Namun, di antara kedua aspek tersebut aspek penganggaran dianggap sebagai isu sentral bila
dipandang dari sisi waktu. Kalau aspek akuntansi lebih bersifat "retrospective" (pencatatan
masa lalu), maka aspek penganggaran lebih bersifat "prospective" atau "anticipatory'
(perencanaan masa yang akan datang). Karena aspek penganggaran dianggap sebagai isu
sentral, maka para manajer publik perlu mengetahui prinsip-prinsip pokok yang ada pada
siklus anggaran.

H. Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran

Sebelum membahas lebih jauh tentang siklus anggaran, perlu diketahui arti penting
dan keterlibatan pemerintah (termasuk juga pemerintah daerah) dalam proses penganggaran.
Richard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasi tiga pertimbangan
ekonomi mengapa pemerintah perlu "terlibat" dalam "bisnis" pengadaan barang dan jasa bagi
masyarakat. Ketiga pertimbangan tersebut meliputi stabilitasi ekonomi, redistribusi
pendapatan, dan alokasi sumber daya.

Keterkaitan tiga hal tersebut dikarenakan pada umumnya sektor swasta hanya
menyediakan "market goods" sedang sektor pemerintah pada umumnya berkewajiban
menyediakan “pure public goods" dan partial public goods". Pertimbangan pertama dan
kedua umumnya hanya dapat dilakukan pemerintah pusat, sedangkan pertimbangan ketiga
dapat dilakukan oleh pemerintah daerah. Atas ketiga pertimbangan itulah anggaran
diperlukan untuk perencanaan dan pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran dana
dalam rangka pencapaian tujuan akhir pemerintah.
Selama ini kapabilitas dan efektivitas pemerintah dalam perencanaan dan
pengendalian keuangan dirasakan masih terlalu lemah. Pengalaman masa lalu menunjukkan
bahwa pada umumnya, lembaga-lembaga pemerintah belum menjalankan fungsi dan
perannya secara efisien. Pemborosan adalah fenomena umum yang terjadi di berbagai unit
pemerintahan. Kondisi seperti ini muncul karena pendekatan umum yang digunakan dalam
penentuan besaran alokasi dana untuk tiap kegiatan adalah pendekatan incremental yang
didasarkan pada perubahan satu atau lebih variabel yang bersifat umum, seperti tingkat
inflansi dan jumlah penduduk. Sementara itu, analisis untuk mengetahui struktur, komponen,
dan tingkat biaya untuk setiap kegiatan masih sedikit sekali dilakukan. Padahal studi seperti
ini akan menjamin teridentifikasinya jumlah kebutuhan alokasi dana yang lebih akurat sesuai
dengan kebutuhan riil dari seluruh kegiatan.

Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing atau


overfinancing yang akan memengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran. Dalam
situasi seperti itu menyebabkan banyak layanan publik dijalankan secara tidak efisien dan
kurang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan publik, sementara dana pada anggaran yang
pada dasarnya merupakan dana publik (public money) habis dibelanjakan seluruhnya. Dalam
jangka panjang, kondisi seperti ini cenderung memperlemah peran pemerintah sebagai
stimulator, fasilitator, koordinator, dan entrepreneur dalam proses pembangunan.

Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh
penyelenggara pemerintahan. Pada dasarnya prinsip-prinsip dan mekanisme penganggaran
relatif tidak berbeda antara sektor swasta dengan sektor publik (Henley etal, 1990). Siklus
anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:

a. Tahap persiapan anggaran (preparation),


b. Tahap ratifikasi (approval/ratificationy)
c. Tahap implementasi (implementation); dan
d. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation).

Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran
pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah
sebelum menyetujui taksiran perigeluaran, hendaknya terlebih dilakukan penaksiran
pendapatan secara lebih akurat. Selain itu harus disadari adanya masalah yang cukup
berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan dengan pembuatan
keputusan tentang anggaran pengeluaran.

Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapatkan perhatian adalah terdapatnya


faktor "uncertainty" (tingkat ketidakpastian) yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer.
keuangan publik harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran.
Besarnya suatu mata anggaran sangat tergantung pada sistem anggaran yang digunakan.
Besarnya mata anggaran pada suatu anggaran yang menggunakan “Iine-item budgeting” akan
berbeda pada “Input-output budgeting,” “program budgeting," atau "zero-based budgeting”.

Tahap Ratifikasi Anggaran

Tahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang
melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut
tidak hanya memiliki “managerial skil" namun juga harus mempunyai kemampuan antara
lain “political skill", dan "coalition building” yang memadai. Integritas dan kesiapan mental
yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena dalam
tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan
memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan-
bantahan dari pihak legislatif.

Tahap Pelaksanaan Anggaran (Budget Implementation)

Setelah anggaran disetujui oleh legislatif, tahap berikutnya adalah pelaksanaan.


anggaran, Dalam tahap pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang harus diperhati-kan oleh
manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem:
pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik daiam hal ini bertanggungjawab. untuk
menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan andal untuk perencanaan dan pengendalian
anggaran yang telah disepakati, dan bahkan dapat diandalkan untuk tahap penyusunan
anggaran periode berikutnya. Sistem akuntansi yang baik meliputi pula dibuatnya sistem
pengendalian intern yang memadai.

Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran

Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap
persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran,
sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen
yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting On evaluation tidak akan menemui
banyak masalah.

Anda mungkin juga menyukai