Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.R
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS DI RUANG
PEDIATRIC DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA”.

Laporan ini diajukan untuk memenuhi syarat tugas akhir menempuh akademi keperawatan pemerintah
kabupaten konawe.

Selama proses penyusunan laporan akhir ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
berupa bimbingan, saran dan petunjuk berbentuk moril, spiritual, maupun materil yang berharga dalam
mengatasi hambatan yang ditemukan. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak H. Ena Surya Soemarna, SHCN selaku pemilik Yayasan Pondok Pesantren Ar Rahmat.

Semoga atas ridho dan izin Allah SWT, berkenan membalas budi baik dari semua pihak yang telah
berpartisivasi membantu penulis dalam penyusunan laporan akhir ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penulisan selanjutnya.

Akhirnya, penulis berharap semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri
maupun bagi pengembangan ilmu keperawatan pada umumnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gastroenteritis Akut (GEA) merupakan masalah yang sering terjadi baik di negara berkembang maupun
negara maju (Sudoyo et al., 2014). Jutaan kasus dilaporkan setiap tahunnya dan diperkirakan 4-5 juta orang
meninggal karena GEA. World Health Organization (WHO) memperkirakan 4 miliar kasus terjadi di dunia
pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya m e n i n g g a l , sebagian besar merupakan anak-anak dibawah usia 5
tahun (Dehi, 2015). Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan pada tahun 2013, bila dilihat per kelompok umur GEA tersebar di semua kelompok umur dengan
prevalensi tertinggi pada balita yaitu (6,7%) sedangkan pada semua kelompok umur sebesar (3,5%). Selain itu,
GEA merupakan penyakit urutan pertama yang menyebabkan pasien rawat inap di rumah sakit berdasarkan
tabel sepuluh peringkat utama pasien rawat inap di rumah sakit (Kemenkes RI, 2011). Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Arlinda et al. (2016) di RSU Anutapura Palu periode Maret-Juni 2015, pasien dengan usia 1
bulan – 5 tahun adalah yang paling banyak terdiagnosa GEA (71% dari jumlah total 31 pasien). Hasil yang sama
juga didapat oleh Erlina (2013) pada penelitiannya, dimana 78,72% pasien berusia 1 bulan – 5 tahun yang
terdiagnosa GEA.

Penyebab GEA terbanyak yaitu infeksi. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit ini
antara lain bakteri Escherichia coli, Salmonella, Shigella, Vibrio, Clostridia perfringens, dan Staphylococcus
(Sudoyo et al., 2014). Pada penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, obat yang paling banyak
digunakan adalah antibiotik. Berbagai studi menemukan bahwa 40-62% antibiotic digunakan secara tidak
tepat ( Kemenkes RI ). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Arifani et al. (2014), pengobatan Gastroenteritis
paling sering menggunakan antibiotic sefalosporin sebanyak (97,62%) dan penisilin (2,38%).

Gastroenteritis adalah radang dari lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan
atau tanpa disertai muntah (muntah berak).(Capital Selekta.edisi 3. 1999).

Adapun komplikasi dari gastroenteritis yaitu dehidrasi, syok hypovolemik yang


terdekompensasi, hipokalemia dengan gejala meteorisme, hipotermi, lemah, hipoglikemia dan
intoleransi laktosa selinder sebagai akibat deferensi enzim iktosa karena kerusakan mukosa usus halus
(Nursalam, 2005).

Angka kejadian gastroenteritis di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat ini masih
tinggi. Di Indonesia, sekitar 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap
harinya. Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2007 di Indonesia, gastroenteritis
merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita dan nomor 3 bagi bayi serta nomor 5 bagi semua
umur. Setiap anak di Indonesia mengalami episode diare sebanyak 1,6 – 2 kali per tahun (Piogama,
2008).

Gastroenteritis dianggap akut kalau berlangsung kurang dari 7 hingga 14 hari dan kronik kalau
berlangsung lebih dari 2 sampai 3 minggu. Gastroenteritis infeksius yang akut dan tersebar diseluruh
penjuru dunia menyebabkan lebih dari 4 juta kematian setiap tahunnya pada balita, khususnya di
negara berkembang dan menjadi penyebab utama malnutrisi kalori, protein dan dehidrasi (Deven,
2007).

Kematian akibat gastroenteritis yang jumlahnya jutaan, mayoritas disebabkan oleh hal sepele,
yaitu habisnya cairan tubuh yang keluar karena buang air dan muntah. Hilangnya cairan sedikit demi
sedikit oleh banyak orang dianggap hal biasa. Di pelosok desa terutama di daerah Jawa, bahkan ada
yang menganggap bahwa anak gastroenteritis sebagai pertanda akan bertambah pintar. Padahal jika
kekurangan cairan lebih dari 10% dari berat badan anak atau bayi akan menyebabkan kematian hanya
dalam tempo tiga hari.

Data dari Direktorat Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan menyebutkan, pada


tahun 2001 angka kematian rata-rata yang diakibatkan gastroenteritis adalah 23 per 100.000
penduduk, sedangkan angaka tersebut lebih tinggi pada anak-anak berusia di bawah lima tahun, yaitu
75 per 100.000 penduduk. Hasil survey pada tahun 2006 menunjukkan bahwa kejadian gastroenteritis
pada semua usia di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk dan terjadi satu-dua kali per tahun pada
anak-anak berusia di bawah lima tahun (Diah, 2008).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menjadikan kasus Gastroenteritis ini sebagai
bahan study kasus dengn judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN AKIBAT GASTROENTERITIS DI RUANG PEDIATRIC RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA”

B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman belajar secara nyata dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada klien “Gastroentritis” melalui perawatan yang komprehensif dan dapat
membuat laporan pelaksanaan pelayanan keperawatan dalam bentuk karya tulis ilmiah.

2. Tujuan Khusus

a) Mendapatkan gambaran tentang pengkajian keperawatan secara komprehensif pada pasien


dengan Gastroenteritis.

b) Dapat mengindentifikasi serta mendiagnosa masalah yang timbul pada pasien dengan
Gastroenteritis.

c) Dapat membuat rencana asuhan keperawatan.

d) Dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif.

e) Dapat melaksanakan evaluasi terhadap keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diberikan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

f) Dapat mendokumentasikan semua kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan.

C. MANFAAT

1. Bagi Penulis

Adapun manfaat bagi penulis adalah sebagai berikut:

a) Mengetahui lebih lanjut lagi tentang penyakit Gastritis

b) Mengetahui asuhan keperawatan pada kasus Gastroenteritis dengan baik dan benar

2. Bagi Pendidikan

Sebagai koleksi tambahan buku- buku diperpustakaan dan sebagai kerangka acuan dalam pembuatan
Asuhan Keperawatan.
D. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam laporan akhir ini yang tersusun adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Membahas tentang:

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

C. Manfaat penulisan

D. Sistemika penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Membahas tentang konsep dasar penyakit secara teoritis,

terdiri dari:

A. Konsep medis

1. Pengertian

2. Etiologi

3. Patofisiologi + patoflow

4. Manifestasi klinis

5. penatalaksanaan

B. konsep keperawatan

1. pengkajian

2. diagnose

3. intervensi

4. rasional

BAB III : TINJAUN KASUS

A. pengkajian

B. diagnose

C. intervensi

D. implementasi

E. evaluasi
BAB IV : PEMBAHASAN

A. pengkajian

B. diagnose

C. intervensi

D. implementasi

E. evaluasi

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai