Anda di halaman 1dari 33

Dosen Pengampu :Asbath Said,S.Kep.,Ns.,M.

Kes

MAKALAH
‘’FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN “

OLEH :

NAMA : ANGGI ANGGRAENI.S

KELAS : B2 ILMU KEPERAWATAN

NIM : P202001078

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
DAFTAR ISI :

MAKALAH...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI :.......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iv
BAB I..................................................................................................................................1
MEKANISME KENYANG.....................................................................................................1
1.1. Proses Kenyang..................................................................................................1
BAGAN MEKANISME KENYANG........................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................5
MEKANISME LAPAR...........................................................................................................5
2.1 Proses Lapar.............................................................................................................5
2.2. Pusat saraf yang mengatur asupan makanan........................................................5
2.2. Pengaturan jumlah asupan makanan....................................................................5
2.3. Beberapa faktor yang mempengaruhi rasa lapar pada manusia...........................8
BAGAN MEKANISME LAPAR...........................................................................................11
BAB III..............................................................................................................................12
MEKANISME DIARE.........................................................................................................12
3.1. Pengertian Diare...................................................................................................12
3.2. Proses Diare..........................................................................................................12
BAGAN PROSES DIARE.....................................................................................................14
BAB IV..............................................................................................................................15
SEMBELIT.........................................................................................................................15
4.1. Pengertian Sembelit.............................................................................................15
4.2. Penyebab sembelit...............................................................................................15
4.3. Makanan penyebab sembelit...............................................................................16
4.4. Gejala sembelit.....................................................................................................17
BAGAN KONSTIPASI/SEMBELIT.......................................................................................18
BAB V...............................................................................................................................20
MENGAPA PADA SAAT KENYANG SESEORANG BISA MENGANTUK...............................20
BAGAN MENGAPA SETELAH KITA MERASAKAN KANTUK...............................................22
KESIMPULAN...................................................................................................................23

ii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................25

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-

Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Fisiologi Sistem Pencernaan”

ini dengan tepat waktu.Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan

makalah yang menjadi tugas Anatomi Fisiologi dengan judul “Fisiologi Sistem

Pencernaan”.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap

makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah

yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Kendari, Desember 2020

Penyusun

iv
BAB I

MEKANISME KENYANG

1.1. Proses Kenyang

Secara singkat bisa dikatakan bahwa rasa kenyang disebabkan setidaknya

oleh interaksi antara efek mekanistis makanan dalam lambung (berupa distensi

atau penggembungan lambung oleh makanan) dengan efek kimia dari makanan

berupa pelepasan hormon-hormon tertentu seperti Kolesistokinin dari usus

halus. Pernahkah anda merasa sangat lapar dan kemudian minum air putih

segelas, dan tiba-tiba anda merasa kenyang? Itu contoh sederhana bagaimana

efek distensi tadi bisa menyebabkan rasa kenyang. Namun apakah kenyang

karena minum air tersebut sama rasanya dengan kenyang karena makan sepiring

nasi dan lauknya? Bagaimana kepuasan yang tercapai oleh dua jenis konsumsi

yang berbeda di atas  jika dibandingkan?

            Benar, tentu berbeda. Orang akan lebih merasa terpuaskan dengan

kenyang karena sepiring nasi dan lauk dibanding kenyang karena segelas air

putih. Disitulah letak unsur atau aksi kimiawi zat makanan dalam menginduksi

rasa kenyang tadi. Telah diketahui bahwa berbagai zat gizi yang terdapat dalam

makanan seperti lemak, protein, karbohidrat bisa merangsang produksi hormon

yang menghantarkan signal rasa kenyang seperti Kolesistokinin ke otak untuk

diproses. Air putih yang tidak memiliki kandungan zat gizi tersebut tidak mampu

menimbulkan rasa kenyang yang memuaskan karena tidak adanya penghantaran

1
2

signal kenyang tersebut ke otak. Itulah yang membedakan sensasi kenyang yang

berbeda tersebut.

            Manipulasi rasa kenyang karena distensi lambung kadang digunakan untuk

terapi kegemukan yang berlebihan. Kadang lambung dioperasi menjadi lebih

kecil agar cepat mencapai rasa kenyang ketika makan, kadang pula balon

dipasang di dalam lambung untuk mengurangi tempat yang bisa terisi makanan

namun tetap menimbulkan rasa kenyang. Kedua metode makanis tersebut

ternyata terbukti bisa menurunkan berat badan dan memperbaiki kondisi

metabolisme pasien kegemukan. Pasien menjadi cepat merasa kenyang dan

menyebabkan jumlah energi yang dikonsumsi jauh berkurang.


3

BAGAN MEKANISME KENYANG

Maka
Makanan Kerongkongan

Lambung(makanan memenuhi
ruanagan sehingga dinding otot
lambung merangsang lalu
mengembang seperti balon

Saraf lambung mengirim sinyal


Batang otak lewat saraf vagus

Hipotalamus

Kenyang
4

BAGAN MEKANISME KANYANG

Lambung Glucagon like peptide

Distensi
Insulin >>
Duodenum Ileum dan kolon

Sinyal ke N.Vagus

CCK
Peptide YY

Melanokortin

Kenyang
5

Makanan

Saluran cerna
BAB II

MEKANISME LAPAR

2.1 Proses Lapar

Rasa lapar merupakan hasil dari rangkaian proses yang terjadi ketika

menipisnya kadar glukosa atau gula dalam darah. Karena di dalam tubuh, glukosa

merupakan bahan bakar. Jenis gula sederhana ini didapatkan oleh kita melalui

makanan dan minuman manis, dan juga hasil pemecahan karbohidrat yang

berasal dari nasi, ubi, pasta, dan roti, yang disimpan di dalam tubuh dalam

bentuk glikogen. 

2.2. Pusat saraf yang mengatur asupan makanan.


a. Nukleus lateral hipotalamus, berfungsi sebagai pusat makan

b. Nukleus ventromedial hipotalamus berperan sebagai pusat kenyang

c. Nukleus paraventrikular, dorsomedial, dan arkuata

2. Faktor-faktor yang mengatur jumlah asupan makanan.

2.2. Pengaturan jumlah asupan makanan


a.       Pengaturan jangka pendek, terutama mencegah perilaku makan yang

berlebihan di setiap waktu makan

1)      Pengisian saluran cerna menghambat perilaku makan.

5
6

Bila saluran cerna teregang, terutama lambung dan duodenum, sinyal inhibisi

yang teregang akan dihantarkan terutama melalui nervus vagusn untuk menekan

pusat makan,sehingga nafsu makan berkurang.

2)       Faktor hormonal saluran cerna menghambat perilaku makan 

Kolesistokinin terutama dilepaskan sebagai respon terhadap lemak yang masuk

ke duodenum dan memiliki efek langsung ke pusat makan untuk mengurangi

perilaku makan lebih lanjut.

      Selain itu,adanya makanan dalam usus akan merangsang usus tersebut

mensekresikan peptide mirip glucagon, yang selanjutnya akan meningkatkan

sekresi insulin terkait glukosa dan sekresi dari pancreas, yang keduanya cendrung

untuk menekan nafsu makan.

3)      Ghrelin, suatu hormone gastrointestinal meningkatkan perilaku makan.

Kadar Ghrelin meningkat disaat puasa, meningkat sesaat sebelum makan, dan

menurun drastic setelah makan yang mengisyaratkan bahwa hormone ini

mungkin berperan untuk meningkatkan nafsu makan

4)      Reseptor mulut mengukur jumlah asupan makanan

Berkaitan dengan perilaku makan, seperti mengunyah, salivasi, menelan, dan

mengecap yang akan “mengukur” jumlah makanan yang masuk, dan ketika

sejumlah makan telah masuk, maka pusat makan dihipotalamus akan dihambat.  
7

b.      Pengaturan jangka panjang, yang terutama berperan untuk

mempertahankan energy yang disimpan di tubuh dalam jumlah normal.

1)       Efek kadar glukosa, as.amino, dan lipid dalam darah terhadap rasa lapar

dan perilaku makan.

2)      Penurunan kadar gula dalam darah akan menimbulkan rasa lapar, yang

menimbulkan suatu perilaku yang disebut teori glukostatik pengaturan rasa lapar

dan perilaku makan, teori lipostatik dan teori aminostatik.

3)      Peningkatan kadar glukosa darah akan meningkatkan kecepatan bangkitan

neuron glukoreseptor di pusat kenyangdi nucleus ventro medial dan

paraventrikulat hipotalamus.

4)      Peningkatan kadar gula juga secara bersamaan menurunkan bangkitan

neuron glukosensitif di pusat lapar hipotalamus lateral.

5)      Pengaturan suhu dan asupan makan

6)      Saat udara dingin, kecendrungan untuk makan akan meningkat.

7)      Sinyal umpan balik dari jaringan adipose mengatur asupan makanan.

            Lapar dapat terjadi karena adanya stimulasi dari suatu faktor lapar, yang

akan mengirimkan impuls tersebut ke pusat lapar di otak, yakni hipotalamus

bagian lateral, tepatnya di nucleus bed pada otak tengah yang berikatan serat

pallidohypothalamus. Otak inilah yang akan menimbulkan rasa lapar pada


8

manusia. Setelah tubuh mendapat cukup nutrisi yang ditentukan oleh berbagai

faktor, maka akan mengirim impuls ke pusat kenyang yakni di nucleus

ventromedial di hipotalamus. Kemudian tubuh akan merasa puas akan makan,

sehingga kita akan berhenti makan.

2.3. Beberapa faktor yang mempengaruhi rasa lapar pada manusia adalah:

a.       Hipotesis Lipostatik

Leptin yang terdapat di jaringan adiposa akan menghitung atau mengukur

persentase lemak dalam sel lemak di tubuh, apabila jumlah lemak tersebut

rendah, maka akan membuat hipotalamus menstimulasi kita untuk merasa lapar

dan makan.

b.      Hipotesis Hormon Peptida pada Organ Pencernaan

Makanan yang ada di dalam saluran gastrointestinal akan merangsang

munculnya satu atau lebih peptida, contohnya kolesitokinin. Kolesitokinin

berperan dalam menyerap nutrisi makanan. Apabila jumlah kolesitokinin dalam

GI rendah, maka hipotalamus akan menstimulasi kita untuk memulai pemasukan

makanan ke dalam tubuh.

c.       Hipotesis Glukostatik

Rasa lapar pun dapat ditimbulkan karena kurangnya glukosa dalam darah.

Makanan yang kita makan akan diserap tubuh dan sari-sarinya (salah satunya

glukosa)akan dibawa oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, jika dalam
9

darah kekurangan glukosa,maka tubuh kita akan memerintahkan otak untuk

memunculkan rasa lapar dan biasanya ditandai dengan pengeluaran asam

lambung.

d.      Hipotesis Termostatik

Apabila suhu dingin atau suhu tubuh kita di bawah set point, maka hipotalamus

akan meningkatkan nafsu makan kita. Teori produksi panas yang dikemukakan

olehBrobeck menyatakan bahwa manusia lapar saat suhu badannya turun, dan

ketika naik lagi, rasa lapar berkurang. Inilah salah satu yang bisa menerangkan

mengapa kita cenderung lebih banyak makan di waktu musim hujan/dingin.

e.       Neurotransmitter

Neurotransmitter ada banyak macam, dan mereka berpengaruh terhadap nafsu

makan. Misalnya saja, adanya norepinephrine dan neuropeptida Y akan

membuat kita mengkonsumsi karbohidrat. Apabila adanya dopamine dan

serotonine, maka kita tidak mengkonsumsi karbohidrat.

f.       Kontraksi di Duodenum dan Lambung

Kontraksi yaitu kontraksi yang terjadi bila lambung telah kosong selama

beberapa jam atau lebih. Kontraksi ini merupakan kontraksi peristaltik yang

ritmis di dalam korpus lambung. Ketika kontraksi sangat kuat, kontraksi ini

bersatu menimbulkan kontraksi tetanik yang kontinius selama 2-3 menit.

Kontraksi juga dapat sangat ditingkatkan oleh kadar gula darah yang rendah. Bila
10

kontraksi lapar terjadi tubuh akan mengalami sensasi nyeri di bagian bawah

lambung yang disebut hunger pangs (rasa nyeri mendadak waktu lapar. Hunger

pans biasanya tidak terjadi sampai 12 hingga 24 jam sesudah makan yang

terakhir. Pada kelaparan, hunger pangs mencapai intesitas terbesar dalam waktu

3-4 hari dan kemudian melemah secara bertahap pada hari-hari berikutnya.

g.      Psikososial

Rasa lapar tidak dapat sepenuhnya hanya dijelaskan melalui komponen biologis.

Sebagai manusia, kita tidak dapat mengesampingkan bagian prikologis kita,

komponen belajar dan kognitif (pengetahuan) dari lapar. Tak seperti makhluk

lainnya, manusia menggunakan jam dalam rutinitas kesehariannya, termasuk

saat tidur dan makan. Penanda waktu ini juga memicu rasa lapar.

      Kebiasaan juga mempengaruhi rasa lapar. Seperti orang normal yang biasa

makan 3 kali sehari bila kehilangan 1 waktu makan, akan merasa lapar pada

waktunya makan walaupun sudah cukup cadangan zat gizi dalam jaringan-

jaringannya.

      Saat berenang, tubuh akan menggunakan energy sebesar 500 kalori per

jamnya. Semakin lama berenang makan jumlah energy yang terpakai pun

semakin besar. Hal ini akan menurunkan kadar gula didalam tubuh. Penurunan

kadar gula dalam darah akan menimbulkan rasa lapar, yang menimbulkan suatu

perilaku yang disebut teori glukostatik pengaturan rasa lapar dan perilaku
11

makan, teori lipostatik dan teori aminostatik.Pada bagan ( = ) artinya

mengambat.
12

BAGAN MEKANISME LAPAR

Tidak ada makanan dalam saluran cerna


atau puasa

Hormon Ghrelin banyak Neutransmiter dopamine


Pankreas mensekresi insulin meningkat
dihasilkan gaster dan intestinal

Aktifasi AgRP dan NPY

mm
TRH dan CRH

Merasakan lapar
BAB III

MEKANISME DIARE
3.1. Pengertian Diare

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan

dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau

lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011).

3.2. Proses Diare

Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan

faktor di antaranya pertama faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya

mikroorganisme (kuman) yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang

kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat

menurunkan daerah permukaan usus. 7 Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas

usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus meneyebabkan sistem

transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian

sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat. Kedua, faktor malabsorbsi

merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan

osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus

yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare. Ketiga faktor

makanan, ini terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik.

Sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan penurunan

kesempatan untuk menyerap makanan yang kemudian menyebabkan diare.

12
13

Keempat, faktor psikologis dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan

peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang

dapat menyebabkan diare (Hidayat, 2006:12) Diare merefleksikan peningkatan

kandungan air dalam feses akibat gangguan absorpsi dan atau sekresi aktif air

usus.
14

BAGAN PROSES DIARE

Infeksi Makanan Psikologi Malabsorpsi


KH,Lemak,Protein

Toksin tak dapat Menaikkan tek.osmotik


Berkembang di usus Cemas
diserap

Hipersekresi air dan Pergeseran air dan


Hiperperistatik elektrolit ke usus
elektrolit

Penyerapan makanan diusus


Penaikkan isi usus
menurun

Diare
BAB IV

SEMBELIT
4.1. Pengertian Sembelit

Sembelit atau disebut juga dengan konstipasi adalah kondisi

permasalahan pada pencernaan yang kesulitan untuk melakukan Buang Air Besar

(BAB) karena pergerakan usus yang menurun atau karena adanya kondisi

tertentu.Ketika mengalami sembelit maka proses BAB akan terasa sakit, nyeri

dan kadang disertai dengan keluarnya darah dari anus.Selain itu, waktu BAB

menjadi lebih lama karena selalu merasa kurang puas dan selalu merasa ada

yang belum terbuang secara keseluruhan.Seseorang yang mengalami sembelit

akan mempunyai rutinitas BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Sembelit merupakan suatu keadaan di mana waktu transit makanan

dalam usus berlangsung lebih dari 72 jam. Akibat banyak sisa-sisa makanan yang

tertinggal terlalu lama, usus besar akan menyerap air makin banyak, sehingga

membuat tinja menjadi keras dan kering. Pengeluaran tinja yang lambat terjadi

akibat kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang berolahraga, kebiasaan

menunda buang air besar serta stres berlebih. Jika ini berlangsung terus

menerus, lama kelamaan penderitanya akan berisiko terkena kanker ususbesar.

4.2. Penyebab sembelit


Sembelit dapat disebabkan oleh fases yang keras dan besar atau bisa juga

disebabkan oleh kondisi tertentu seperti ambeyen hingga kanker kolorektal.Gaya

15
16

hidup dan pola makan yang tidak sehat sering menjadi penyebab terjadinya

sembelit. Berikut beberapa faktor penyebab seseorang mengalami susah buang

air besar atau sembelit:

 Kurangnya cairan di dalam tubuh.


 Kurangnya serat yang dimakan.
 Kurang melakukan aktifitas fisik (olahraga dan terlalu banyak duduk).
 Mengalami stres atau perubahan lingkungan.
 Adanya penyumbatan pada usus besar.
 Penyakit kronis seperti diabetes, stroke, parkinson hingga
hipotiroidisme dan lain-lain.
 Efek dari obat-obatan tertentu penyebab sembelit.
 Kondisi saat hamil.

4.3. Makanan penyebab sembelit


Dilansir dari Alodokter, berikut 7 makanan penyebab sembelit yang harus Anda
hindari:

 Daging merah. Daging merah mengandung banyak protein dan lemak


yang sulit untuk dicerna oleh tubuh.
 Susu dan produk olahan susu. Tingginya kandungan protein dan
laktosa pada susu, keju, yoghurt atau es krim membuat pencernaan
kesulitan untuk mengolahnya.
 Makanan olahan. Beberapa jenis makanan olahan seperti sosis,
kornet, dendeng, daging ham, ikan tuna atau ikan sarden terlalu
banyak mengandung lemak dan garam yang memaksa pencernaan
bekerja lebih keras.
 Makanan atau minuman manis. Sembelit dapat disebabkan oleh
makanan atau minuman yang terlalu banyak mengandung gula atau
pemanis seperti kue lapis, kolak dan sejensinya.
 Gorengan. Kandungan lemak dan minyak yang tinggi pada sebuah
makanan yang digoreng akan menyulitkan tubuh mencerna makanan
tersebut.
17

 Telur. Meski telur cukup kaya akan kandungan nutrisi namun telur
miskin akan serat yang dapat membantu kerja pencernaan lebih baik.
 Makanan cepat saji (junk food). Kandungan lemak yang tinggi tidak
menjamin makanan menjadi sehat karena pada umumnya junk
food tidak banyak mengandung serat yang baik untuk tubuh.

4.4. Gejala sembelit

Keinginan untuk Buang Air Besar (BAB) kurang dari 3 kali dalam seminggu dan
setiap BAB yang membutuhkan tenaga ekstra adalah gejala awal dari sembelit.

Secara umum, berikut gejala sembelit dilansir dari Hellosehat.com yang harus


Anda perhatikan:

 Kesulitan saat melakukan BAB.


 Fases kering, besar dan keras.
 BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.
 Perut begah atau terasa penuh.
 Sakit perut.
 Saat BAB disertai keluarnya darah dari dalam anus.
 Merasa tidak puas setelah BAB karena merasa masih ada yang belum
dikeluarkan
18

BAGAN KONSTIPASI/SEMBELIT

Diet rendah serat,asupan cairan,kondisi psikis,kondisi


Penggunaan obat-obatan
metabolik,penyakit yang di derita
tertentu yg mngandung Al dan
Ca

Memberi efek pada


Absorbsi cairan dan elektrolit
segmen usus

Memperpanjang waktu transit


di kolon karena absorpsi terus Memperpanjang waktu
berlangsung transit di kolon

Fases mengeras Kontraksi tidak


mendorong

Gangguan fungsi utama kolon


(transport mukosa,aktivasi
mioelektrik,proses defekasi ) Gangguan defekasi Konstipasi(sembelit)

Rangsangan reflex
penyekat rekto anal

Relaksasi sfingter interna dan


eksterna
19

Membran mukorektal dan muskulatur Tekanan intra abdomen naik


tidak peka terhadap rangsangan fekal

Diperlukan rangsangan yang lebih kuat untuk


Kelemahan
mendorong fases

Spasme setelah makan,nyesi kolik pada


Nyeri akut
abdomen bawh

Tidak responsive terhadap


Kolon kehilangan tonus Konstipasi/sembelit
rangsangan normal
BAB V

MENGAPA PADA SAAT KENYANG SESEORANG BISA MENGANTUK

Biasanya rasa kantuk ini muncul setelah kita makan makanan yang

banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat kemudian diubah menjadi glukosa

di dalam tubuh sebagai sumber energi.

Glukosa dapat digunakan tubuh jika telah masuk ke dalam sel-sel tubuh

yang memerlukannya. Untuk masuk ke dalam sel, glukosa memerlukan suatu

hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas bernam insulin.Hormon insulin ini

merangsang pembentukan suatu asam amino (komponen penyusun protein)

yang bernama triptofan. Selanjutnya triptofan dapat diubah menjadi senyawa

melatonin dan serotonin. Kedua senyawa neurotransmitter (senyawa yang

mempengaruhi kerja otak) ini akan membuat kita merasa mengantuk.Selain

karbohidrat, lemak juga merupakan sumber glukosa sehingga konsumsi banyak

lemak juga dapat menyebabkan kantuk.

Pendapat yang lain mengatakan kita menjadi mengantuk setelah makan

banyak karena aliran darah akan lebih banyak ke saluran pencernaan kita.

Semakin banyak makanan yang kita konsumsi, maka semakin banyak darah yang

mengalir ke saluran pencernaan kita.Akibatnya, aliran darah ke otak dan organ-

organ lain menjadi berkurang. Hal ini juga menyebabkan pasokan oksigen untuk

20
otak dan organ-organ lain berkurang sehingga kita menjadi lemas dan

mengantuk.

21
21

Berdasarkan penelitian, ada suatu sel khusus di otak bernama orexin yang

bertanggungjawab pada pembakaran kalori dan kondisi terjaga. Sel ini dihambat

oleh glukosa dan distimulasi oleh protein.

Maka, setelah kita mengonsumsi makanan yang banyak mengandung

karbohidrat kita jadi mengantuk karena sel ini tidak aktif. Begitu juga sebaliknya,

setelah kita mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, kita

justru akan terjaga.

Untuk menghindari rasa kantuk setelah makan, maka sebaiknya jangan makan

hingga terlalu kenyang. Perbanyak jumlah asupan protein dan kurangi jumlah

asupan karbohidrat. Kurangi makanan bertepung dan yang mengandung gula

seperti roti, muffin, pasta, cake.Pilihlah sumber protein dengan lemak rendah

seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, ikan, dan daging ayam tanpa kulit, dan

lain-lain.
22

BAGAN MENGAPA SETELAH KITA MERASAKAN KANTUK

Setelah makan tubuh Jenis makanan yang di


melepaskan hormon Otak
konsumsi

Hormon Hormon serotonin


amilin,glucagon, Karbohidrat,Protein
kolesistokinin

Kantuk
KESIMPULAN

Rasa lapar dan kenyang merupakan mekanisme yang sangat penting

dalam sistem pencernaan manusia. Seseorang akan makan ketika lapar dan

berhenti setelah kenyang. Rasa lapar muncul ketika tubuh membutuhkan asupan

makanan untuk menghasilkan energi dan sebagai bahan pembangun tubuh. 

Apabila seseorang tidak pernah merasa lapar, dia tidak akan tahu kapan tepatnya

tubuh membutuhkan asupan makanan.Rasa lapar dan kenyang muncul karena

aktivitas otak yang dipengaruhi oleh kadar beberapa hormon dalam tubuh.

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan

konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya

lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih ) dalam satu hari.Secara klinis penyebab

diare dapat dikelompokan dalam 6 golongan besar yaitu infeksi disebabkan oleh

bakteri, virus atau invasi parasit, malabsorbsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi

dan sebab-sebab lainya.

Konstipasi atau yang dikenal juga dengan sebutan sembelit adalah kondisi

sulit buang air besar, seperti tidak bisa buang air besar sama sekali atau tidak

sampai tuntas. Walaupun frekuensi buang air besar setiap orang bisa berbeda-

beda, seseorang dapat dinyatakan mengalami konstipasi jika buang air besar

kurang dari 3 kali dalam seminggu. Konstipasi atau sembelit paling sering terjadi

karena tinja bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan atau tidak bisa

23
dikeluarkan secara efektif, sehingga menyebabkan tinja menjadi keras dan

kering.

24
24

Biasanya rasa kantuk ini muncul setelah kita makan makanan yang

banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat kemudian diubah menjadi glukosa

di dalam tubuh sebagai sumber energi.Glukosa dapat digunakan tubuh jika telah

masuk ke dalam sel-sel tubuh yang memerlukannya. Untuk masuk ke dalam sel,

glukosa memerlukan suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas

bernam insulin.Hormon insulin ini merangsang pembentukan suatu asam amino

(komponen penyusun protein) yang bernama triptofan.

Selanjutnya triptofan dapat diubah menjadi senyawa melatonin dan serotonin.

Kedua senyawa neurotransmitter (senyawa yang mempengaruhi kerja otak) ini

akan membuat kita merasa mengantuk.


DAFTAR PUSTAKA

1.https://m.klikdokter.com/skola/read/2020/05/07/170021069/bagaimana

tubuh-tahu kita-kenyang,diakses pada tanggal 29 desember,pukul 14.21

2.https://eisevenci.blogspot.com/2014/10/mekanisme-kenyang-dan-lapar.html,

diakses pada tanggal 29 desember pukul 15.33

2.https://id.scribd.com/doc81459539/mekanisme lapar,diakses pada tanggal 29

desember 2020,pukul 16.02

3. https://syarifahrahab.wordpress.com/2012/12/24/mekanisme-laparkenyang/,

diakses pada tanggal 29 desember 2020,pukul 17.03

4. http://eprints.umm.ac.id/42562/3/jiptummpp-gdl-estilistia-50148-3-babii.pdf,

diakses pada tanggal 29 desember 2020,pukul 17.17

5. https://www.alodokter.com/konstipasi, diakses pada tanggal 30 desember

2020,pukul 08.19

6. https://hellosehat.com/pencernaan/konstipasi/konstipasi-adalah-sembelit/,

diakses pada tanggal 30 desember 2020,pukul 08.43

7. https://www.popmama.com/life/health/sittah-husnul-khotimah/inilah-alasan-

mengapa-merasa-ngantuk-setelah-makan, diakses pada tanggal 30 desember

2020 ,pukul 09.02

25

Anda mungkin juga menyukai