Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FILUM PORIFERA
Porifera berasal dari kara porus yang berarti berlubang dan ferre berarti
pembawa. Hewan ini dulu dikelompokkan dalam dunia tumbuhan, tetapi sekarang dalam
dunia hewan. Porifera (spons) merupakan hewan multi seluler tingkat rendah (tingkat
jaringan pertama) paling primitive, kecuali untuk 150 spesies air tawar, spons
merupakan hewan laut. Mereka berlimpah di air laut, bebatuan, cangkang molluska,
tumbuhan di kedalamamn air atau karang yang menyediakan substrat. Beberapa spesies
hidup di pasir yang lunak atau dasar lumpur.
3.2. Klasifikasi
Berdasarkan bahan pembentuk dan jumlah spikula, filum porifera dibagi menjadi 3
kelas, yaitu;
1. Kelas Calcarea ; spikula dari kapur.
2. Kelas Heactinellida; spikula berjari 3-6, leukonoid.
3. Kelas Demospongiae, spikula dari silica atau sponging, atau keduanya, leukonoid.
Kelas Calcarea
Dengan cirri-ciri, tubuh berukuran kecil (tidak lebih dari 10 cm), bersifat soliter
atau koloni. Bentuk tubuh adalah simetris atau seperti jambangan. Skeleton terdiri dari
spikula monakson dan kapur. Permukaan tubuh diselaputi oleh duri; oskulum sering
dengan pinggir spikula monakson. Tipe saluran adalah askonoid, sikonoid, dan
leukonoid.
Ordo Homocoela, dengan cirri-ciri; askonoid dengan dinding tipis, bentuk tubuh
silindrid. Dinding tubuh tanpa lipatan, koanosit di sepanjang garis spongosoel. Sering
berkoloni. Contoh; Leucosolenia, Clathrina, Acvssa.
Gambar 47. (a). Eupectella, (b). Hyalonema longissimum (Hegner & Engmann, 1968).
Kelas Demospongiae.
Tubuh berukuran kecil sampai besar, bersifat soilter atau kolon. Skeleton tidak ada,
atau spikula silica atau serabut sponging atau keduanya. Spikula silica monoaksonatau
berjari enam. Bentu tubuh seperti jambangan, cangkir atau kendi. Organisasi tubuh
leakonoid, khoanosit di tepi sampai ruang kecil. Kebanyakan di laut , beberapa di air
tawar.
Subkelas 1. Myxsospongida
Spikula silica (jika ada selalu berjari empat, tetrakson) Tubuh memipih atau
membulat , warna cerah hingga cerah, kebanyakan di perairan dangkal.
Ordo 1. Myxsospongida. Struktur sederhana, tanpa spikula. Contoh (Oscrella,
Haliscara durjadini.
Ordo 2. Carnosa, Spikulaberukuran sama contoh: Plankia, Plankortis
Ordo 3. Choristida. Spikula besar dan kecil. Contoh: Thenea (Gambar 48), Geodia.
Subkelas 2. Monaxoida.
Spikula silica, utamanya monoakson, sponging ada atau tidak. Tubuh bervariasi
kebanyakan di perairan dangkal, beberapa di dasar laut dan air tawar.
Ordo 1. Hadromonera, Spikula besar dan bertombol pada ujung ppih, spikula kecil;
bila ada seperti bintang. Spongin tidak ada. Contoh: Cliona, Suberites.
Ordo 2. Halicondrina. spikula besar lebih dari satu jenis, biasanya dua jari. Spongin
ada, Contoh; Halicondria
Ordo 3.Poeciloscerina, spikula besar disatukan oleh sponging kecilke dalam jaringan
yang beraturan.; spikula kecil berbentuk-C kurva. Contoh: Microcina
Ordo 4. Haploscireina, spikula besar 2 jari, biasanya bukan spikula kecil. Biasanya ada
sponging. Contoh:Haliclona, Chalina (Gambar 51), Myenia.
Gambar 49. Demospongia, Chalina oculata (Hegner &Engmann, 1968 ).
Subkelas 3. Kerastosa,
Spons zat tanduk dengan skeleton hanya sponging. Bentuk tubuh biasanya
membulat &memipih, dengan permukaan kasar & berwarna gelap. Contoh: Euspongia,
Phyllospongia. Hippospongia, Spongia dan Oscarella (Gambar 50)
3.3.2. Scypha
Morfologi mempunyai bentuk simetris radial, bentuk seperti jambangan, panjang
1-3 cm. Warna tidk spesifik tetapi bervariasi dari kelabu sampai coklat. Habitat adalah di
laut.
Stuktur internal meliputi dinding tubuh yang terdiri dari dua lapisan dimana
organisasi seluler terdiri dari:
1. Pinakodermis terdiri dari epitel dermal, pinakosit
2. Koanodermis da
3. Mesenkhim yangterdiri dari arkeosit, kolenosit, teosit, skleroblas, sel-sel kelenjar, dan
sel-sel germinal.
Gambar 53. Struktur internal Scypha (Kotpal et al., 1981).
Komponen sistem saluran terdiri dari ostia/porus dermal, miosit, kanal inkuren,
prosofil, kanal radial, apofil, spongosoel, dan oskulum. Skeleton terdiri dari spikula
monoakson dan spikula tetrakson yang dihasilkan oleh skleroblas. Lapisan luar (lapisan
penebal) & lapisan dalam (lapisan penyokong); bertanggung jawab terhadap
perpanjangan spikula.
Fisiologi hampir menyerupai Leucosolenia. Pergerakan dibatasi oleh
ketidakpunyaan organ lokomotor. Beberapa mekanisme fisiologi sangat tergantung aliran
air. Scypha bersifat filter feeder, makanan beerupa plankton dan partikel organic.
Pencernaan melalui sel leher , pseudopodium sel amoebosit dan vakuola makanan.
Respirasi berupa pengambilan oksigen dari aliran air melalui difusi. Eksresi berupa
pengeluaran limbah nitrogen dengan cara difusi. Sistem saraf dan tingkah laku
menunjukkan tidak diketmukannya sel saraf/sensoris, karena itu setiap sel menjadi
reaktif. Reproduksi aseksual secara pertunasandan gemula: seksual berupa hewan
monoecius. Spermatogenesis dan oogenesis terjadi pada arkeosit. Perkembngan dimulai
ketika terjadi fertilisasi kemudian diikuti pembelahan holoblstik ekual, menjadi
stomoblastula, larva amfiblastula, gastrula, dan metamorphosis dimana outer non-
flagellet menjadi eksopinakordemis, skleroblas dan inner chonacyt menjadi arkeosit,
amobosit.
Daftar pustaka
Barnes, R.D 1987. Invertebrate Zoology. Saunders College Publishing, Philadelphia.
Hegner, R.W. dan J.G Engemann. 1968. Invertebrate Zoology. Macmillan Publishing
Co. Inc., New York.
Kotpal, R.L., S.K Argwal dan R.P Khetrpal. 1981. Modern Textbook of Zoology
Invertebrates. Rastologi Publications. Meerut.
Sugiri, N. 1989. Zoologi Avertebrata I. PAU Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sugiri, N. 1989. Zoologi Avertebrata II. PAU Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor,
Bogor.