Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA

SISTEM PERTUKARAN GAS


MAHASISWA

Nama : Dilla Amalia Hamdi Nafilah


NIM : 190342621281
Kelompok :1

A. Tujuan Pembelajaran
a. Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi organ pada sistem pertukaran gas
b. Menganalisis keterkaitan sistem pertukaran gas dengan sistem tubuh lain
c. Mengevaluasi penyebab kelainan atau penyakit pada sistem pertukaran gas
d. Menemukan alternatif solusi dari permasalahan kelainan atau penyakit pada sistem
pertukaran gas
e. Menganalisis tanaman lokal disekitar sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan kelainan atau penyakit pada sistem pertukaran gas

B. Kegiatan Pembelajaran
 Bacalah dan Pahami Wacana Berikut ini!

Wacana 1
Data World Health Organization (WHO), kasus tuberkulosis (TB/TBC) pada 2015
mencapai 10,4 juta jiwa. Penderita TBC terbesar di India dengan 2,8 juta kasus, diikuti
Indonesia dengan 1,02 juta kasus dan Tiongkok (918 ribu kasus). Angka kematian TBC
pada tahun yang sama di Tanah Air mencapai 100 ribu jiwa/tahun termasuk 26 ribu
penderita terindikasi HIV positif. Adapun prevalensi penyakit ini 395 per 100 ribu
populasi dan angka kematian 40 per 100 ribu populasi.
Penularan penyakit TBC di Tanah Air makin mengkhawatirkan. Sejak puluhan tahun
lalu, peringkat penderita penyakit akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis naik turun.
Pada 2007, Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah India dan Tiongkok. Tahun
selanjutnya, peringkat Indonesia turun menjadi kelima di bawah Nigeria dengan tetap
tiga besar dipegang India, Tiongkok, Afrika Selatan dan Nigeria. Posisi itu berubah pada
2016 lalu, Indonesia menjadi peringkat kedua setelah India dalam jumlah penderita TBC
terbanyak di dunia.
Bahkan, pada 2016 lalu, TBC menjadi penyakit menular yang banyak membunuh dengan
angka 274 kematian per hari. Saat ini, diperkirakan terdapat 1.020.000 penderita
penyakit menular tersebut. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
menyebutkan yang baru terlaporkan sekitar 420 ribu kasus. Menteri Kesehatan Prof Nila
Djuwita F Moeloek sebelumnya mengatakan dengan peringkat kedua terbanyak di dunia,
penderita TBC harus ditekan dengan berbagai upaya serius semua pihak untuk
menurunkan peringkat tersebut.
Masalah angka kesakitan dan kematian penyakit TB paru serta rendahnya angka cakupan
penemuan penderita TB adalah masalah kesehatan yang komplek yang dipengaruhi
banyak faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menentukan
kesehatan seseorang, kelompok, dan perilaku. Sedangkan faktor eksternal adalah
lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi.

Sumber:
https://www.kebijakanaidsindonesia.net/en/article/news/1701-ketika-indonesia-juara-dua-
penderita-tbc-terbanyak-di-dunia

Wacana II
Halodoc, Jakarta - Penyakit Tuberkulosis atau yang akrab disapa dengan TBC hingga
kini masih menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi di Indonesia. Namun, di saat
yang bersamaan virus corona muncul dan menimbulkan korban positif dan meninggal
yang semakin banyak setiap harinya. Seperti yang telah diketahui, TBC dan virus corona
merupakan penyakit yang dapat dengan mudah menular melalui percikan air liur.
Kedua penyakit tersebut merupakan pandemi pernapasan yang lebih rentan dialami oleh
lanjut usia, anak-anak, serta seseorang yang memiliki masalah kesehatan tertentu. Pada
sejumlah faktor risiko tersebut, gejala yang muncul tidak bisa dianggap remeh begitu
saja. Apalagi di saat pandemi virus corona seperti sekarang ini, pengidap TBC akan
langsung menghadapi gejala kritis saat terpapar virus corona.
Mewabahnya virus corona hingga saat ini membuat para pengidap TBC waswas terhadap
kondisi kesehatannya. Apalagi, daya tahan tubuh dan kondisi paru-paru mereka sangat
mudah terinfeksi. Bagi pengidap TBC yang tengah melakukan masa pemulihan, menjaga
daya tahan tubuh dan konsumsi obat secara teratur sangatlah penting guna menghindari
infeksi berkelanjutan.
Sumber:
https://www.halodoc.com/pengidap-tbc-lebih-mudah-terkena-virus

 Kerjakan Secara Individu!


1. Pada wacana I dan II tidak semua informasi, istilah dan konsep dijelaskan secara
rinci. Identifikasi istilah atau konsep yang belum Anda pahami dari wacana I dan II.
Berikan penjelasan pada istilah dan konsep tersebut dengan menggunakan kalimat
Anda sendiri.
Jawab :
1. Prevalensi, adalah proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu
dalam jangka waktu tertentu.
2. Pandemi. Istilah pandemi menurut KBBI dimaknai sebagai wabah yang berjangkit
serempak di mana-mana meliputi daerah geografi yang luas. Dalam pengertian
yang paling klasik, ketika sebuah epidemi menyebar ke beberapa negara atau
wilayah dunia.
3. TBC, atau Tuberkulosis yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru
akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa
batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan
terkadang mengeluarkan darah.

2. Temukanlah permasalahan yang terkandung dalam wacana I dan II. Rumuskan


permasalahn tersebut dalam bentuk pertanyaan untuk memudahkan dalam mencari
solusi dari permasalahan yang Anda tentukan
Jawab :
a. Mengapa penderita TBC yang notabenenya menyerang paru-paru dapat mengalami
batuk berdarah?
b. Mengapa penderita TBC lebih rentan terpapar virus corona?
c. Apa pennyebab penyakit TBC, apakah penyakit tersebut dapat diturunkan?
d. Bagaimana solusi alternatif untuk pengobatan dan pencegahan penyakit TBC?
e. Apakah terdapat tanaman lokal atau tanaman sekitar yang dapat digunakan sebagai
obat herbal untuk pengobatan penyakit TBC?

 Kerjakan Secara Kelompok!


Bekerjasamalah dengan anggota kelompok Anda!
1. Dari permasalahan-permasalahan yang telah Anda buat, fokuskan menjadi lima
permasalahan pada wacana I dan II bersama dengan kelompok Anda. Rumuskan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan untuk memudahkan dalam mencari solusi.
(Sesuaikan dengan tujuan pembelajaran)
Jawab :

2. Bekerjasamalah dengan anggota kelompok Anda untuk mencari solusi dari masalah
yang telah ditentukan. Gunakan berbagai sumber referensi untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai supaya mendapatkan penjelasan dalam proses pemecahkan
masalah.
Jawab :
3. Kemukakanlah gagasan atau solusi dari pemecahan masalah dengan teori atau fakta
yang mendukung dalam bentuk laporan kegiatan diskusi kelompok dan individu serta
lengkapi dengan mindmap atau peta pikiran

 Setelah memecahkan masalah yang ditentukan. Jawablah pertanyaan-


pertanyaan berikut ini.

1. Jelaskan bagaimana penderita TBC sangat rentan terkena penyakit corona?


Jawab : Kemungkinan pasien dengan TB aktif atau TB kronis akan beresiko tinggi
terinfeksi COVID-19. Hal ini dikarenakan pengidap TBC tentu saja memiliki imun
yang lemah. Oleh karena itu, saat terpapar virus corona, tubuh tidak memiliki
imunitas yang cukup untuk melawan virus tersebut. Selain itu beberapa pasien TB
resistan terhadap beberapa obat-obatan, dikarenakan pasien TBC sendiri melakukan
pengobatan jangka panjang sehingga beberapa obat-obatan yang diberikan dengan
dosis tertentu kurang untuk membantu proses recovery pasien TBC yang terkena virus
covid-19.

2. Buatlah program kesehatan untuk pasien TBC sehingga tidak terpapar oleh virus
corona!
Jawab :
 Pasien tetap diberikan pengobatan anti-TB (OAT) sesuai standar untuk ODP, PDP
dan pasien terkonfirmasi COVID-19. Prinsip yang dianjurkan adalah pengobatan
TB tetap berjalan tanpa pasien harus terlalu sering mengunjungi fasyankes TB
untuk mengambil OAT.
 Rutin berjemur kurang lebih 15 m3nit per hari, diajurkan sinar matahari jam 10
pagi. Karena panas dapat menghambat pertumbuhan virus corona
 Banyak minum air putih, tenggorokan yang kering akan menyebabkan radang
sehingga imunitas menurun
 Mengkonsumsi vitamin C dan sejenisnya untuk menjaga imunitas tubuh.
 Persentasikan hasil kelompok Anda dalam kegiatan diskusi kelas!

 Setelah proses diskusi kelas, lakukan refleksi dan perbaikan hasil pekerjaan
kelompok Anda kemudian dikumpulkan

Anda mungkin juga menyukai