Oleh:
Kelompok I
Nursyifa (183010017)
Kurniati (183010020)
[1]
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. dengan rahmat serta
petunjuk-nya, kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah
Perawatan Paliatif & Terminal Ilness” Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kami yang terhormat dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas dan
kesempatan kepada kami untuk membuat dan menyusun makalah ini. Serta semua
pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta nasehat hingga
tersusunnya makalah ini hingga akhir.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi semoga dengan tersusunnya “Makalah
Perawatan Paliatif dan Terminal Ilness”.ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.
Penyusun
[2]
DAFTAR ISI
[3]
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker
adalah proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan
DNA seluler. Pada saat stadium akhir yaitu stadium IV terjadi penurunan yang
sangat signifikan di dalamfisik, social dan spiritual. Salah satu penyakit yang
belum bisa diesembuhkan adalah kanker, Knaker adalah proses yang bermula
ketika sel abnormal diubah mutasi genetic dari DNA seluler. Sel abnormal ini
membentuk klo dan mulai berproliferasi secara abnormal, sel-sel dapat
terbawa karena lain dalam tubuh untuk metastase (penyebaran kanker) pada
bagian tubuh yang lain (Brunner and Suddart, 2011).
Sel abnormal ini membentuk Menurut Aziz (2005) penderita kanker
terbanyak di Indonesia adalah kanker servik, merupakan urutan pertama
dengan jumlah 3686 (17,85%). Sementara itu, secara keseluruhan di seluruh
kanker di dunia kanker serviks meruopakan peneybab kematian ke dua
dengan perkiraan kasus baru 510.000 dan 288.000 diantaranya meninggal
(Jemal,2006). Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan 2007 (2008) dari 10
jenis kanker terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan urutan
pertama dengan jumlah 8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri merupakan
ururtan kedua jumlah 4649 pasien (11,07%). Kejadian kanker serviks uteri di
Jawa tengah pada tahun 2009 sebesar 9.113 kasus (37.65%) dari 24.204 kasus
semua kanker (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Dapat
disimpulkan bahwa kanker serviks merupakan penyakit terbanyak ke dua
setelah kanker payudara, namun merupakan penyebab kematian ke dua dari
seluruh dunia.
[4]
Salah satunya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan
pasien terminal yang dapat dilakukan secara sederhana.metode yang dilkukan
adalah mengulasli teratur keperawatan dan kedokteran dengan menggunakan
15 jurnal yang menggunakan pasien kanker stdiumm IV. Berdasarkan
kepeutusan menteri kesehatan RI Nomor :812/kemenkes/SK/VII 2007
meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan
baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degenerative,
penyakit paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, Parkinson gagaljantung,
penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS. Salah satu penyakit
yang kita ambil sekarang adalah kanker karena kanker merupakan salah satu
penyakit yang belum bisa disembuhkan, berbgaima salah fisik yang muncul
yaitu sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetapi juga
mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempemgaruhi kualitas
hidup pasien dan keluarganya .Perawatan paliatif merupakan bagian penting
dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat dilakukan secara sederhana
sering kali prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari
penyakit pasien. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas
hidup dan menganggap kematian sebagai proses normal, tidak mempercepat
atau menunda keamatian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu, menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan
agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya dan dan mengusahakan
membantu mengatasi duka cita pada keluarga. Namun masih jarang terdapat
perawatan paliatif dirumah sakit berfokus kepada kuratif,.Sedangkan
perubahan pada fisik social dan spiritual tidakbisa intervensi. Reaksi
emosional tersebut ada lima yaitu denail, anger, bergaining, depression dan
acceptance (Kubler-Ross,2003). Undang-undang Kesehatan No. 36/2009
menyapaikan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental
spiritual maupun sosial dan ekonomis. Sakit adalah gangguan keseimbangan
status kesehatan baik secara fisik, mental, intelektual, sosial dan spiritual
(Kozier, 2010). Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia seperti tumor
merupakan penyakit urutan keempat (4,3 per mil), sedangkan tumor ganas
[5]
yang merupakan penyebab kematian semua tumor. Sebagian dari penderita
penyakit tumor ganas akan masuk pada stadium lanjut diamana pasien tidak
lagi merespon terhadap tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009).
[6]
B. Rumusan Masalah
1. pengertian perawatan paliatif?
2. Tujuan dari perawatan paliatif?
3. Lingkup perawatan paliatif?
4. Prinsip perawatan paliatif?
5. Jenis perawatan paliatif?
6. Model/tempat perawatan paliatif?
7. Fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif?
8. Membahas tentang konsep keadaan terminal, manifestasi klinik
klien yang menjelang ajal, tahap-tahap menjelang ajal?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga mahasiswa S1
Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif
dalam dunia keperawatan. Mahasiswa mampu menjelaskan perspektif
keperawatan dan konsep keperawatan paliatif. Mengetahui manifestasi
klinik pada klien menjelang ajal dan Mengetahui tahap-tahap menjelang
kematian.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif
c. Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif
d. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif
e. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif
f. Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif
g. Mahasiswa mampu menjelaskan peran Fungsi Perawat pada Asuhan
Keperawatan Paliatif
[7]
h. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan Perawatan Paliatif
i. Mengetahui konsep keadaan terminal.
j. Mengetahui bagaimana pelayanan keperawatan pada pasien dengan
terminal illness.
D. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini hanya membatasi bagaimana konsep perawatan paliatif
sehingga mahasiswa mampu menjelaskannya.
[8]
BAB II
PEMBAHASAN
[9]
pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah lain, fisik,
psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).
[10]
Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :
[11]
3. Kesejahteraan keluarga
4. Kesejahteraan emosional
5. Spiritual
6. Fungsi sosial
[12]
4. Melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan
5. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat
[13]
denial yaitu:
-Tidak percaya diri
- Shock
- Mengingkari kenyataan akan kehilangan
- Selalu membantah dengan perkataan baik
- Diam terpaku
2. Tahap Anger (marah).
Adalah kekesalan terhadap kehilangan.Gambaran pada tahap anger yaitu:
- Klien marah-marah.
- Nada bicara kasar.
- Suara tinggi.
3. Tahap tawar menawar atau bargaining .
Adalah cara koping dengan hasil-hasil yang mungkindari penyakit dan
menciptakan kembali tingkat kontrol.
Gambaran pada tahap ini yaitu:
- Sering mengungkapkan kata-kata kalau, andai.
-Sering berjanji pada Tuhan.
- Mempunyai kesan mengulur-ulur waktu.
- kemarahan mereda.
4. Tahap Depresi.
Adalah ketiadaan usaha apapun untuk mengungkapkan perasaan reaksi atau
reaksi kehilangan.
Gambaran pada tahap ini, yaitu:
- Klien tidak banyak bicara.
- Sering menangis.
- Putus asa.
5. Tahap menerima.
Adalah akhirnya klien dapat menerima kenyataan dengan kesiapan. Gambaran
pada tahap ini yaitu:
- Tenang/damai
- Mulai ada perhatian terhadap suatu objek yang baru
[14]
- Berpartisipasi aktif
- Tidak mau banyak bicara
- Siap menerima maut
Tidak semua orang dapat melampaui kelima tahap tersebut dengan baik, dapat
saja terjadi ketidakmampuan menggunakan adaptasi dan timbul bentuk-bentuk
reaksi lain. Jangka waktu periode tahap tersebut juga sangat individual.
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh perawat.:
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perawat dalam mempersiapkan klien,
antara lain:
a. Fase Denial.
- Beri keamanan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan ciptakan
suasana tenang.
-Konfirmasikan rasa takut terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya dengan
menanyakan kepada klien apa yang dipersepsikannya tentang kehidupan
setelah mati.
- Tanyakan tentang pengalaman klien menghadapi kematian yang diketahui
klien, tanyakan apa saja ketakutan yang dihadapi proses kematian
- Menganjurkan klien untuk tetap diam dalam pertahanan dengan tidak
menghindar dari situasi sesungguhnya.
b. Fase Anger.
- Pertahankan sentuhan fisik dan suaa tenang dan juga rahasia klien.
- Membicarakan klien untuk mengekspresikan keinginan, apa yang dan sedang
terjadi pada mereka.
- Beri perhatian dan lingkungan yang nyaman.
c. Fase Bargaining .
- Ajarkan klien agar dapat membuat keputusan dalam hidupnya yang
bermakna .
- Dengarkan klien saat berscerita tentang hidupnya mengenai apa yang
diperolehnya, kesukaan dan kegagalannya, kesenangan dan keputusan yang
dialaminya.
d. Fase Depresi .
[15]
- Beri kenyataan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan ciptakan
lingkungan yang tenang.
- Perlakuan klien dengan sabar, penuh perhatian dan tetap realitas .
- Kaji pikiran dan perasaan serta persepsi klien, jika salah pengertian harusnya
diklarifikasi.
- Untuk klien yang tidak mau berkomunikasi secara verbal, tetap berikan
support .
e. Fase Acceptance .
- Bina hubungan saling percaya sehingga klien akan terbuka, menanyakan dan
mengklarifikasikan alternatif pemecahan masalah bila klien didiagnosa
penyakit terminal.
- Identifikasikan dengan siapa klien ingin bicara terbuka, beri tahu keluarga
untuk menghadapi masalah regresi yang akan terjadi.
- Bantu klien memperoleh dan membertitahukan kualitas hidup jika mungkin .
- Bantu klien dalam mengatur waktu agar merasa kepuasan dalam hidup
mereka.
- Pertahankan hubungan klien dengan orang-orang tedekat.
- Bantu klien dalam mendapatkan informasi dan apa yang dapat klien lakukan
dengan informasi yang diberikan olehnya.
- Berikan jawaban terbuka dan jujur terhadap semua pertanyaan yang diajukan
klien.
- Tetap merespon dan mencari tahu bagaimana klien menerima informasi
sebelum mereka mencari kolaborasi lebih jauh.
[16]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan
memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi
masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa,
mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi
dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain
baik fisik, psikososial dan spiritual.
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresi menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial, dan
spiritual bagi individu. Tujuan aplikasi caring pada klien menjelang ajal
adalah memberikan perasaan tenang dan tentram kepada klien dalam
menghadapi maut dengan memberikan bantuan fisik dan spiritual sehingga
meringankan penderitaannya, membantu keluarga memberi support pada
klien, membantu klien dan keluarga untuk menerima perhatian. Asuhan
keperawatan klien dengan penyakit terminal sangat menuntut dan
menegangkan. Namun demikian, membantu klien menjelang ajal untuk
meraih kembali martabatnya dapat menjadi salah satu penghargaan
terbesar keperawatan. Perawat dapat berbagi penderitaan klien menjelang
jal dan mengintervensi dalam cara meningkatkan kualitas hidup.
[17]
B. Saran
Berdasarkankesimpulan di atasmaka kami memberi saran sebagaiberikut.
[18]
DAFTAR PUSTAKA
http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/
http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed.
New York, NY: Oxford University Press
Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing Quality
Palliative Care for all Australians. Palliative Care Australia.Palliative Medicine.
[19]