Anda di halaman 1dari 19

Nama Dosen : Rosnia,S.Kep.,Ns.

Mata Kuliah : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL & PALIATIF


(Makalah Perawatan Paliatif dan Terminal Ilness )

Oleh:
Kelompok I
Nursyifa (183010017)
Kurniati (183010020)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PATRIA ARTHA
GOWA

[1]
KATA PENGANTAR

Dengan Mengucap syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. dengan rahmat serta
petunjuk-nya, kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah
Perawatan Paliatif & Terminal Ilness”  Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kami yang terhormat dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas dan
kesempatan kepada kami untuk membuat dan menyusun makalah ini. Serta semua
pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta nasehat  hingga
tersusunnya makalah ini hingga akhir.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi semoga dengan tersusunnya “Makalah
Perawatan Paliatif dan Terminal Ilness”.ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.

Gowa,12 Januari 2021

Penyusun

[2]
DAFTAR ISI

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL & PALIATIF.........................................1


KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan...........................................................................................................7
D. Ruang Lingkup..............................................................................................8
BAB II......................................................................................................................9
PEMBAHASAN......................................................................................................9
A. Pengertian Paliatif Care................................................................................9
B. Tujuan Perawatan paliatif...........................................................................10
C. Prinsip Perawatan Paliatif Care...................................................................10
D. Hak Hak Penderita......................................................................................11
E. Dimensi kualitas hidup................................................................................11
F. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care......................................................12
G. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif.........................12
H. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif..............................................................12
I. Paliatif Care Plan........................................................................................13
J. Kondisi Terminal Ilness..............................................................................13
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

[3]
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker
adalah proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan
DNA seluler. Pada saat stadium akhir yaitu stadium IV terjadi penurunan yang
sangat signifikan di dalamfisik, social dan spiritual. Salah satu penyakit yang
belum bisa diesembuhkan adalah kanker, Knaker adalah proses yang bermula
ketika sel abnormal diubah mutasi genetic dari DNA seluler. Sel abnormal ini
membentuk klo dan mulai berproliferasi secara abnormal, sel-sel dapat
terbawa karena lain dalam tubuh untuk metastase (penyebaran kanker) pada
bagian tubuh yang lain (Brunner and Suddart, 2011).
Sel abnormal ini membentuk Menurut Aziz (2005) penderita kanker
terbanyak di Indonesia adalah kanker servik, merupakan urutan pertama
dengan jumlah 3686 (17,85%). Sementara itu, secara keseluruhan di seluruh
kanker di dunia kanker serviks meruopakan peneybab kematian ke dua
dengan perkiraan kasus baru 510.000 dan 288.000 diantaranya meninggal
(Jemal,2006). Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan 2007 (2008) dari 10
jenis kanker terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan urutan
pertama dengan jumlah 8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri merupakan
ururtan kedua jumlah 4649 pasien (11,07%). Kejadian kanker serviks uteri di
Jawa tengah pada tahun 2009 sebesar 9.113 kasus (37.65%) dari 24.204 kasus
semua kanker (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Dapat
disimpulkan bahwa kanker serviks merupakan penyakit terbanyak ke dua
setelah kanker payudara, namun merupakan penyebab kematian ke dua dari
seluruh dunia.

[4]
Salah satunya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan
pasien terminal yang dapat dilakukan secara sederhana.metode yang dilkukan
adalah mengulasli teratur keperawatan dan kedokteran dengan menggunakan
15 jurnal yang menggunakan pasien kanker stdiumm IV. Berdasarkan
kepeutusan menteri kesehatan RI Nomor :812/kemenkes/SK/VII 2007
meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan
baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degenerative,
penyakit paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, Parkinson gagaljantung,
penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS. Salah satu penyakit
yang kita ambil sekarang adalah kanker karena kanker merupakan salah satu
penyakit yang belum bisa disembuhkan, berbgaima salah fisik yang muncul
yaitu sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetapi juga
mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempemgaruhi kualitas
hidup pasien dan keluarganya .Perawatan paliatif merupakan bagian penting
dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat dilakukan secara sederhana
sering kali prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari
penyakit pasien. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas
hidup dan menganggap kematian sebagai proses normal, tidak mempercepat
atau menunda keamatian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu, menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan
agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya dan dan mengusahakan
membantu mengatasi duka cita pada keluarga. Namun masih jarang terdapat
perawatan paliatif dirumah sakit berfokus kepada kuratif,.Sedangkan
perubahan pada fisik social dan spiritual tidakbisa intervensi. Reaksi
emosional tersebut ada lima yaitu denail, anger, bergaining, depression dan
acceptance (Kubler-Ross,2003). Undang-undang Kesehatan No. 36/2009
menyapaikan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental
spiritual maupun sosial dan ekonomis. Sakit adalah gangguan keseimbangan
status kesehatan baik secara fisik, mental, intelektual, sosial dan spiritual
(Kozier, 2010). Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia seperti tumor
merupakan penyakit urutan keempat (4,3 per mil), sedangkan tumor ganas

[5]
yang merupakan penyebab kematian semua tumor. Sebagian dari penderita
penyakit tumor ganas akan masuk pada stadium lanjut diamana pasien tidak
lagi merespon terhadap tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009).

Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresi menuju kematian


berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial, dan
spiritual bagi individu.
Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang unuiversal dan kejadian
yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang.
Kehilangan dan berduka karena kematian merupakan istilah yang dalam
pandangan umum berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan.
Hal ini dapat disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi
dari yang bersangkutan atau disekitarnya.
Dalam perkembangan masyarakat dewasa ini, proses kehilangan dan berduka
dalam kematian sedikit demi sedikit mulai maju. Dimana individu yang
mengalami proses ini ada keinginan untuk mencari bantuan kepada orang lain.
Perawat berkerja sama dengan klien yang mengalami berbagai tipe
kehilangan. Mekanisme koping mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
menghadapi dan menerima kehilangan. Perawat membantu klien untuk
memahami dan menerima kehilangan dalam konteks kultur mereka sehingga
kehidupan mereka dapat berlanjut. Dalam kultur Barat, ketika klien tidak
berupaya melewati duka cita setelah mengalami kehilangan yang sangat besar
artinya, maka akan terjadi masalah emosi, mental dan sosial yang serius.

[6]
B. Rumusan Masalah
1. pengertian perawatan paliatif?
2. Tujuan dari perawatan paliatif?
3. Lingkup perawatan paliatif?
4. Prinsip perawatan paliatif?
5. Jenis perawatan paliatif?
6. Model/tempat perawatan paliatif?
7. Fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif?
8. Membahas tentang konsep keadaan terminal, manifestasi klinik
klien yang menjelang ajal, tahap-tahap menjelang ajal?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga mahasiswa S1
Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif
dalam dunia keperawatan. Mahasiswa mampu menjelaskan perspektif
keperawatan dan konsep keperawatan paliatif. Mengetahui manifestasi
klinik pada klien menjelang ajal dan Mengetahui tahap-tahap menjelang
kematian.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif
c. Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif
d. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif
e. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif
f. Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif
g. Mahasiswa mampu menjelaskan peran Fungsi Perawat pada Asuhan
Keperawatan Paliatif

[7]
h. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan Perawatan Paliatif
i. Mengetahui konsep keadaan terminal.
j. Mengetahui bagaimana pelayanan keperawatan pada pasien dengan
terminal illness.

D. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini hanya membatasi bagaimana konsep perawatan paliatif
sehingga mahasiswa mampu menjelaskannya.

[8]
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paliatif Care


Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris)
berartimeringankan, dan “Palliare” (bahsa latin yang berarti “menyelubungi”-
penj), merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan
gejala klien, bukan berarti kesembuhan.

Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki


kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan
dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan
membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini danpenilaian yang tertib
serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual
(WHO 2011).

Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban


penderita kanker terutama yang tidak mungkin desembuhkan tetapi juga pada
penderita yang mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan
tindakan kuratif (Menghilangkan nyeri dan keluhan lain serta perbaikan dalam
bidang psikologis, sosial dan spiritual). (Depkes Pedoman Knker Terpadu
Paripurna 1997).

Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban


penderita, terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif yang
dimaksud antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta
mengupayakan perbaikan dalm aspekpsikologis, sosial dan spiritual.

Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan


kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang
terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui penceghan-

[9]
pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah lain, fisik,
psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).

B. Tujuan Perawatan paliatif

Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan


pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara
psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

Perawatan paliatif meliputi :

1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya


2. Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
3. Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluargamenghadapi
penyakit pasien dan kehilangan mereka.

C. Prinsip Perawatan Paliatif Care


Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasien dan
keluarga pasien, Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses
yang competent dan compassionet, Mengembangkan professional dan social
support untuk pediatric palliative care, Melanjutkan serta mengembangkan
pediatrik palliative care melalui penelitian dan pendidikan (Ferrell, & Coyle,
2007: 52) .

[10]
Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai


proses yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia.

D. Hak Hak Penderita


1. Tahu status kesehatannya
2. Ikut serta merencanakan perawtan
3. Dapat informasi tindakan invasif
4. Pelayanan tanpa diskriminasi
5. Dirahasiakan penyakitnya
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak

E. Dimensi kualitas hidup


Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch, Deborah Dudgeeon
dan Harvey Scipper (1999) adalah :

1. Penaganan permasalah kondisi fisik (gejala dan nyeri)

2. Kemampuan fungsional dalam beraktifitas

[11]
3. Kesejahteraan keluarga

4. Kesejahteraan emosional

5. Spiritual

6. Fungsi sosial

7. Kepuasan pada layanan terapi (termasuk pendanaan)

8. Orientasi masa depan (rencana dan harapan)

9. Seksualitas (termasuk “body image”)

10. Fungsi okupasi

F. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care


1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat, Rawat
Inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care)
4. Praktek bersama , Tim/ kelompok perawatan paliatif

G. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif


1. Pelaksana perawat : pemberi asuhan keperawatam, penddikan kesehatan,
koordinator, advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi lingkungan.
2. Pengelola : manajer kasus, konsultan, koordinasi
3. Penddik : Di pendidikan / dipelayanan
4. Peneliti

H. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif


1. Melakukan pengkajian dengan cermat, mendengarkan keluhan dengan
sungguh-sungguh
2. Menetapkan diagnosa / masalah keperawatan dengan tepat
3. Merencanakan asuhan keperawatan

[12]
4. Melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan
5. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat

I. Paliatif Care Plan


Melibatkan seorang partnerhip antara pasien, keluarga, orang tua, teman
sebaya dan petugas kesehatan yang profesional. Support fisik, emosional,
psikososial dan spiritualkhususnya, melibatkan pasienpadaself care, pasien
memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit
terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai, Menyediakan diagnostic atau
kebutuhan intervensi terapeutik guna memperhatikan/memikirkan konteks
tujuan dan pengaharapan dari pasien dan keluarga (Doyle, Hanks and
Macdonald, 2003: 42).

J. Kondisi Terminal Ilness


Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresi menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial, dan
spiritual bagi individu. Perawatan terminal dapat dimulai pada minggu-
minggu, hari-hari dan jaminan terakhir kehidupan, yang bertujuan:
1. Mempertahankan hidup.
2. Menurunkan stress .
3. Meringankan dan mempertahankan kenyamanan selama mungkin.
Secara umum, kematian adalah sebagian proses dari kehidupan yang dialami
oleh siapasaja meskipun demikian, hal tersebut tetap saja menimbulkan
perasaan nyeri dan takut, tidak hanya pasien, akan tetapi juga keluarganya,
bahkan pada mereka yang merawat dan mengurusnya.
Elizabeth Kubler Ross menggambarkan 5 tahap menjelang kematian, yaitu:
1. Denial (Tahap Kejutan Dan Denital).
Adalah ketidakmampuan menerima kehilangan untuk membatasi atau
mengontrol nyeri dan distress dalam menghadapinya. Gambaran pada tahap

[13]
denial yaitu:
-Tidak percaya diri
- Shock
- Mengingkari kenyataan akan kehilangan
- Selalu membantah dengan perkataan baik
- Diam terpaku
2. Tahap Anger (marah).
Adalah kekesalan terhadap kehilangan.Gambaran pada tahap anger yaitu:
- Klien marah-marah.
- Nada bicara kasar.
- Suara tinggi.
3. Tahap tawar menawar atau bargaining .
Adalah cara koping dengan hasil-hasil yang mungkindari penyakit dan
menciptakan kembali tingkat kontrol.
Gambaran pada tahap ini yaitu:
- Sering mengungkapkan kata-kata kalau, andai.
-Sering berjanji pada Tuhan.
- Mempunyai kesan mengulur-ulur waktu.
- kemarahan mereda.
4. Tahap Depresi.
Adalah ketiadaan usaha apapun untuk mengungkapkan perasaan reaksi atau
reaksi kehilangan.
Gambaran pada tahap ini, yaitu:
- Klien tidak banyak bicara.
- Sering menangis.
- Putus asa.
5. Tahap menerima.
Adalah akhirnya klien dapat menerima kenyataan dengan kesiapan. Gambaran
pada tahap ini yaitu:
- Tenang/damai
- Mulai ada perhatian terhadap suatu objek yang baru

[14]
- Berpartisipasi aktif
- Tidak mau banyak bicara
- Siap menerima maut
Tidak semua orang dapat melampaui kelima tahap tersebut dengan baik, dapat
saja terjadi ketidakmampuan menggunakan adaptasi dan timbul bentuk-bentuk
reaksi lain. Jangka waktu periode tahap tersebut juga sangat individual.
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh perawat.:
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perawat dalam mempersiapkan klien,
antara lain:
a. Fase Denial.
- Beri keamanan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan ciptakan
suasana tenang.
-Konfirmasikan rasa takut terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya dengan
menanyakan kepada klien apa yang dipersepsikannya tentang kehidupan
setelah mati.
- Tanyakan tentang pengalaman klien menghadapi kematian yang diketahui
klien, tanyakan apa saja ketakutan yang dihadapi proses kematian
- Menganjurkan klien untuk tetap diam dalam pertahanan dengan tidak
menghindar dari situasi sesungguhnya.
b. Fase Anger.
- Pertahankan sentuhan fisik dan suaa tenang dan juga rahasia klien.
- Membicarakan klien untuk mengekspresikan keinginan, apa yang dan sedang
terjadi pada mereka.
- Beri perhatian dan lingkungan yang nyaman.
c. Fase Bargaining .
- Ajarkan klien agar dapat membuat keputusan dalam hidupnya yang
bermakna .
- Dengarkan klien saat berscerita tentang hidupnya mengenai apa yang
diperolehnya, kesukaan dan kegagalannya, kesenangan dan keputusan yang
dialaminya.
d. Fase Depresi .

[15]
- Beri kenyataan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan ciptakan
lingkungan yang tenang.
- Perlakuan klien dengan sabar, penuh perhatian dan tetap realitas .
- Kaji pikiran dan perasaan serta persepsi klien, jika salah pengertian harusnya
diklarifikasi.
- Untuk klien yang tidak mau berkomunikasi secara verbal, tetap berikan
support .
e. Fase Acceptance .
- Bina hubungan saling percaya sehingga klien akan terbuka, menanyakan dan
mengklarifikasikan alternatif pemecahan masalah bila klien didiagnosa
penyakit terminal.
- Identifikasikan dengan siapa klien ingin bicara terbuka, beri tahu keluarga
untuk menghadapi masalah regresi yang akan terjadi.
- Bantu klien memperoleh dan membertitahukan kualitas hidup jika mungkin .
- Bantu klien dalam mengatur waktu agar merasa kepuasan dalam hidup
mereka.
- Pertahankan hubungan klien dengan orang-orang tedekat.
- Bantu klien dalam mendapatkan informasi dan apa yang dapat klien lakukan
dengan informasi yang diberikan olehnya.
- Berikan jawaban terbuka dan jujur terhadap semua pertanyaan yang diajukan
klien.
- Tetap merespon dan mencari tahu bagaimana klien menerima informasi
sebelum mereka mencari kolaborasi lebih jauh.

[16]
BAB III

PENUTUP

Dari kesimpulan makalah ini pembahasan tentang konsep keperawatan paliatif


dan menjelang ajal, maka dapat di ambil kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan
memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi
masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa,
mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi
dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain
baik fisik, psikososial dan spiritual.
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresi menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial, dan
spiritual bagi individu. Tujuan aplikasi caring pada klien menjelang ajal
adalah memberikan perasaan tenang dan tentram kepada klien dalam
menghadapi maut dengan memberikan bantuan fisik dan spiritual sehingga
meringankan penderitaannya, membantu keluarga memberi support pada
klien, membantu klien dan keluarga untuk menerima perhatian. Asuhan
keperawatan klien dengan penyakit terminal sangat menuntut dan
menegangkan. Namun demikian, membantu klien menjelang ajal untuk
meraih kembali martabatnya dapat menjadi salah satu penghargaan
terbesar keperawatan. Perawat dapat berbagi penderitaan klien menjelang
jal dan mengintervensi dalam cara meningkatkan kualitas hidup. 

[17]
B. Saran
Berdasarkankesimpulan di atasmaka kami memberi saran sebagaiberikut.

1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan


perawatan pada pasien paliatif dan menjelang ajal.
2. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien
paliatif dan menjelang ajal.

[18]
DAFTAR PUSTAKA

http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/

http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/

Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine.


Oxford Medical Publications (OUP) 3 rdedn 2003

Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed.
New York, NY: Oxford University Press

KEPMENKES RI NOMOR:812/MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan


Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing Quality
Palliative Care for all Australians. Palliative Care Australia.Palliative Medicine.

Stanley, Mickey. Keperawatan gerontik edisi 2. Jakarta: EGC, 2002.


Videbeck, Sheila L. Keperawatan jiwa. Jakarta: EGC, 2001.
Potter and Perry. Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC, 2005.
Mubarok, Wahit Iqbal. Kebutuhan dasar manusia. Jakarta: EGC, 2008

[19]

Anda mungkin juga menyukai