Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA

KERJA DI KOTA SAMARINDA

YULIANI
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman
(uwi.yuliani57@gmail.com)

ABSTRACT
Yuliani, 2018, Factors Affecting Labor Supply in Samarinda, under guidance Mr.
Muhammad Saleh and Mrs. Arfiah Busari.
The purpose of this study to know Influence of Minimum Wage, Population and
Level of Education, against Labor Supply in Samarinda.
This study uses data time series in the period 2004 to 2015. Data analysis using
model of multiple linear regression with SPSS tool (Statistical Program For Social Science)
version 24.0.
The results showed that indicate that the Minimum Wage Variable has a significant
effect and has a negative relationship to Labor Supply. The Population Variable has a
significant effect and has a positive relationship to the supply of labor and Educational Level
Variable significantly and have negative relation above Labor Supply.

Keywords: Minimum Wage, Population, Education Level, Labor Supply.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penduduk negara di bagi dua kebetulan tidak sedang bekerja.
golongan yaitu tenaga kerja dan bukan Penganggur ialah orang-orang yang tidak
tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja mempunyai pekerjaan (pengangguran
ialah penduduk yang berada pada batas terbuka). Sedangkan bukan angkatan kerja
usia kerja. Tenaga kerja di bagi dalam dua ialah tenaga kerja atau penduduk dalam
kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan usia kerja yang tidak bekerja, tidak
angkatan kerja. Yang termasuk angkatan mempunyai pekerjaan dan sedang tidak
kerja ialah tenaga kerja atau penduduk mencari pekerjaan yakni orang-orang yang
dalam usia kerja yang berkerja atau kegiatannya bersekolah, mengurus rumah
mempunyai perkerjaan umum, untuk tangga, serta menerima pendapatan tapi
sementara sedang tak berkerja dan yang bukan merupakan imbalan langsung atas
mencari pekerjaan. Angkatan kerja dibagi jasa kerjanya (pensiun, penderitacacat).
lagi kedalam dua sub kelompok yaitu Jumlah penduduk yang makin
pekerjaan dan menganggur. Pekerjaan besar telah membawa akibat jumlah
ialah orang-orang yang mempunyai angkatan kerja yang makin besar pula. Ini
pekerjaan mencakup orang-orang yang berarti makin besar pula jumlah orang
mempunyai pekerjaan dan pada saat di yang mencari pekerjaan atau
sensus atau di survei memang sedang mengganggur. Agar dapat dicapai keadaan
bekerja, serta orang yang mempunyai yang seimbang maka seyogyanya mereka
pekerjaaan namun untuk sementara waktu semua dapat tertampung dalam suatu
pekerjaaan yang cocok dan sesuai dengan untuk suatu kelmpok tertentu seperti
keinginan serta keterampilan mereka. Ini kelompok laki-laki atau wanita di kota.
akan membawa konsekuensi bahwa Kelompok tenaga kerja terdidik,
perekonomian harus selalu menyediakan kelompok umur 10-15 di desa dan lain-
lapngan-lapangan pekerjaan bagi angkatan lain.
baru. Tabel 1.1 Angkatan Kerja Di
Penduduk merupakan faktor Kota Samarinda Tahun 2011-2015
penting dalam peningkatan produksi dan Angkatan
kegiatan ekonomi jika tersedia lapangan Tahun Kerja TPAK (%)
pekerjaan yang cukup, tetapi jika 2011 365459 67.58
penduduk banyak yang menganggur
2012 359434 64.35
sebagai akibat tidak tersedianya lapangan
pekerjaan akan mengakibatkan 2013 356017 60.81
merosotnya tingkat kesejahteraan hidup 2014 344882 59.2
masyarakat, semakin banyak angkatan 2015 362972 60.82
kerja yang bekerja maka semakin besar
sumber : Badan Pusat Statistik Kota
juga tingkat produksi yang dihasilkan dan
Samarinda, 2011-2015 (Diolah)
berimbas kepada naiknya pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang
Semakin besar Tingkat Partisipasi
tinggi juga membuka potensi pasar yang
Kerja, semakin besar jumlah angkatan
besar apabila dapat dimanfaatkan dengan
kerja dalam kelompok yang sama.
baik.
Sebaliknya semakin besar jumlah
Pertumbuhan penduduk akan
penduduk yang masih bersekolah dan
sangat mempengaruhi pertumbuhan
yang mengurus rumah tangga, semakin
angkatan kerja. Semakin besar jumlah usia
besar jumlah yang tergolong bukan
kerja, maka secara otomatis jumlah
angkatan kerja, semakin besar jumlah
angkatan kerja akan bertambah. Semakin
angkatan kerja dan akibatnya Tingkat
tinggi TPAK (Tingkat Partisipasi
Partisipasi Kerja semakin kecil
Angkatan Kerja) semakin baik, karena itu
(Simanjuntak,1998:97).
berati partisipasi angkatan kerja semakin
Tingkat Partisipasi Angkatan
meningkat. Bila peningkatan angkatan
Kerja (TPAK) merupakan salah satu
kerja seiring dengan bertambahnya
indikator penting dalam kegiatan
partisipasi penduduk yang bekerja, hal ini
perekonomian, karena indikator ini bisa
dapat berarti peningkatan TPAK (Tingkat
menjadi ukuran yang digunakan untuk
Pasrtisipasi Angkatan Kerja) diiringi
mengetahui tingkat kesediaan tenaga kerja
dengan menurunnya partisipasi penduduk
sehingga mempunyai arti penting bagi
yang bekerja, ini pertanda bahwa pemicu
keperluan perencanaan pembangunan
tingginya TPAK adalah meningkatnya
khusunya di bidang ketenagakerjaan baik
penduduk mencari pekerjaan. Dengan kata
secara regional maupun nasional.
lain mengakibatkan pengangguran.
Secara keseluruhan Tingkat
Tingkat Partisipasi Angkatan
Pasrtisipasi Angkatan Kerja di tahun 2011
Kerja (TPAK) adalah perbandingan antara
sebesar 67,48%, tahun 2012 sebesar
jumlah angkatan kerja dengan jumlah
64,35%, tahun 2013 sebesar 60,81%,
tenaga kerja. TPAK sendiri dapat
tahun 2014 sebesar 59,2%, dan tahun
dinyatakan untuk seluruh penduduk dalam
2015 sebesar 60,82%. Di tahun 2014
usia kerja dan dapat pula dinyatakan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja relatif Pendidikan juga berfungsi
rendah yaitu sebesar 59,17%. mengembangkan keterampilan dan
Tabel 1.2 Tingkat Pendidikan kemampuan-kemampuan lain yang di
Di Kota Samarinda Tahun 2011-2015 perlukan dalam memasuki dunia kerja
Tingkat Pendidikan atau menjadi anggota masyarakat yang
Tahun PERGURUAN produktif (Ali,2009).
SLTA Tingkat pendidikan mencakup
TINGGI
2011 8685 pendidikan formal dan pendidikan dari
2619
berbagai lembaga pendidikan. Seseorang
2012 9488 5202 yang memiliki pendidikan yang tinggi
2013 10600 4256 akan lebih mudah menyesuaikan diri
2014 8625 6593 dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan
2015 8196 teknologi yang semakin maju, sehingga
6709
dalam memasuki dunia kerja lebih banyak
sumber : Badan Pusat Statistik Kota
kesempatan untuk masuk dalam pasar
Samarinda, 2011-2015 (Diolah)
kerja. Oleh karena itu diharapkandengan
semakin tinggi pendidikan akan semakin
Tingkat pendidikan atau jenjang
besar partisipasi dalam angkatan kerja.
pendidikan adalah tahap pendidikan yang
Tabel 1.3 Upah Minimum Kota
berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan
(UMK) Di Kota Samarinda Tahun
tingkat perkembangan peserta didik,
2011-2015
tingkat kerumitan bahan pengajaran dan
cara menyajikan bahan pengajaran. Upah Minimum Kota
Tahun
Tingkat pendidikan merupakan (UMK)
usaha untuk memperoleh pengetahuan 2011 Rp 1,084,000
secara umum tentang sejara, ekonomi,
politik, manajemen untuk menyesuaikan 2012 Rp 1,250,000
orang dengan lingkungan baik didalam 2013 Rp 1,752,074
maupun ditempat perkerjaan diukur dalam 2014 Rp 1,999,000
jenjang pendidikan (SP. Siagian : 55).
Pendidikan adalah suatu proses 2015 Rp 2,156,889
yang tidak dapat dirasakan dalam waktu sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota
yang bersamaan, dibutuhkan waktu dan Samarinda, 2011-2015 (Diolah)
biaya untuk dapat memperoleh
produktivitas tenaga kerja yang lebih Upah dapat diartikan sebagai
tinggi di masa yang akan datang. suatu imbalan yang diperoleh pekerja dari
Pendidikan yang dimaksud ini adalah majikan atas prestasi yang telah mereka
menyiapkan tenaga kerja yang memiliki berikan berdasarkan penyajian kerjanya.
pengetahuan yang diperlukan sebagai Sedangkan upah minimum adalah suatu
dasar untuk dapat memperoleh penerimaan bulanan minimum (terendah)
kesejahteraan kerja tertentu dan relatif sebagai imbalan dari pengusaha kepada
lebih mudah. karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa
Fungsi pendidikan adalah yang telah dilakukan dan dinyatakan atau
pengembangan diri peserta didik, dinilai dalam bentuk uang yag ditetapkan
pengembangan keterampilan kerja, atas dasar suatu persetujuan atau peraturan
pengembangan kewarganegaraan, dan perundang-undangan serta dibayarkan atas
transmisi dan transformasi budaya. dasar suatu perjanjian kerja antara
pengusaha dengan karyawan termasuk lebih memilih masuk ke golongan bukan
tunjangan, baik karyawan itu sendiri angkatan kerja.
maupun untuk keluarganya. Dalam suatu Upah minimum mempengaruhi
hubungan kerja, sistem perumpahan jumlah penawaran tenaga kerja. Apabila
merupakan suatu hal yang memegang upah naik, maka jumlah tenaga kerja yang
peran penting. Seolah-olah menajdi ditawarkan akan meningkat dan
jembatan penghubung antara pemilik sebaliknya. Upah minimum mempunyai
modal, atasan maupun pekerja untuk peranan lansung terhadap waktu kerja
mencapai tujuan perusahaan. yang ditawarkan. Pada kebanyakan orang,
Upah yang diterima pekerja dapat upah yang tinggi menajdi rangsangan atau
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi untuk bekerja, secara umum
: upah nominal, yaitu sejumlah upah yang upah mempunyai kolerasi positif dengan
dinyatakan dalam bentuk uang yang waktu kerja yang ditawarkan.
diterima secara rutin oleh para pekerja.
Sedangkan upah rill, yaitu kemampuan Rumusan Masalah
upah nominal yang diterima oleh para Berdasarkan uraian pada latar
pekerja jika ditukarkan dengan barang dan belakang, maka dirumuskan masalah
jasa yang didapatkan dari pertukaran sebagai berikut :
tersebut. 1. Apakah tingkat upah berpengaruh
Upah tenaga kerja yang diberikan terhadap penawaran tenaga kerja
tergantung pada biaya keperluan hidup di Kota Samarinda?
minimum pekerja dan keluarganya, 2. Apakah tingkat pendidikan
peraturan undang-undang yang miningkat berpengaruh terhadap penawaran
tentang upah minimum pekerja (UMR), tenaga kerja di Kota Samarinda?
produktivitas marginal tenaga kerja, 3. Apakah tingkat jumlah penduduk
tekanan yang dapat diberikan oleh serikat berpengaruh terhadap penawaran
buruh, serikat perusahaan, dan perbedaan tenaga kerja di Kota Samarinda?
jenis pekerjaan. Adanya perubahan upah
di pasar kerja dan pengaruhnya terhadap TINJAUAN PUSTAKA
jumlah jam kerja yang ditawarkan akan Upah
menyebabkan efek substitusi (substitution Upah adalah suatu penerimaan
effect) dan efek pendapatan (income sebagai imbalan dari perusahaan kepada
effect) tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau
Salah satu faktor yang jasa yang telah atau akan dilakukan,
mempengaruhi jumlah Tingkat Partisipasi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang
Angkatan Kerja (TPAK) adalah tingkat yang ditetapkan menurut suatu
upah. Semakin tinggi tingkat upah yang persetujuan atau perundang-undang dan
ditawarkan dalam pasar kerja, maka dibayarkan atas dasar suatu perjanjian
semakin banyak orang yang tertarik kerja antara pengusaha (pemberi kerja)
masuk ke pasar tenaga kerja, namun dan pekerja termasuk tunjangan baik
sebaliknya apa bila tingkat upah yang untuk pekerja sendiri maupun keluarga.
ditawarkan rendah maka orang yang (Achmad S. Ruky. 2006 dalam Nindy,
termasuk usia angkatan kerja tidak tertarik 2015).
untuk masuk ke pasar tenaga kerja dan
lebih memilih untuk tidak bekerja atau
Tingkat Pendidikan Keterangan:
Tingkat pendidikan merupakan Y = Variabel dependen (nilai yang
usaha untuk memperoleh pengetahuan diprediksikan)
seacar umum tentang sejarah, ekonomi, X1, X2 dan X3 = Variabel independen
politik, manajemen untuk menyesuaikan bo = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2,
orang dengan lingkungan baik didalam X3 …..Xn = 0)
maupun ditempat pekerjaan diukur dalam b1 b2 = Koefisien regresi (nilai
jenjang pendidikan. (Menurut SP.Siagian : peningkatan ataupun penurunan)
55) dalam Agustin Rahel Suwin (2016)
Jumlah Penduduk Uji Koefisien korelasi (r)
Jumlah penduduk adalah Menurut Priyatno (2009:79)
masyarakat yang tinggal di suatu daerah, “koefesien korelasi ini digunakan untuk
seacara hukum berhak tinggal di daerah menunjukkan erat tidaknya hubungan
tersebut dengan kata lain orang yang yang terjadi antara variabel independen
mempunyai surat resmi tinggal di daerah (X1, X2, X3,…Xn) secara serentak terhadap
tersebut (Ratih Septi, 2009) dalam Jumiati variabel dependen (Y)”. Nilai R dapat
(2014). dicari dengan rumus sebagai berikut :
Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja merupakan suatu 𝑏1∑𝑥1𝑦 + 𝑏2∑𝑥2𝑦 + 𝑏3 ∑ 𝑥3𝑦
R=
hubungan antara tingkat upah dengan ∑𝑦2
jumlah tenaga kerja. Menurut Simanjuntak (Hasan, 2004:61)
(1985) dalam Paramitha Octaviani (2015) Dimana:
mendefinisikan penawaran tenaga kerja R = Koefisien korelasi
merupakan jumlah usaha atau jasa kerja X = Variabel bebas
yang tersedia dalam masyarakat untuk Y = Variabel terikat
menghasilkan barang dan jasa
Uji Koefisien Determinasi (R2)
METODE PENELITIAN Untuk mengetahui besarnya
Analisis regresi linear berganda pengaruh variabel independen yaitu upah
adalah hubungan secara linear antara dua minimum kota (X1), tingkat pendidikan
atau lebih variabel independen (X1, X2, (X2), dan Jumlah penduduk (X3), terhadap
X3......Xn) dengan variabel dependen (Y). variabel dependen dalam hal ini
Analisis ini untuk mengetahui arah Penawaran Tenaga Kerja (Y) maka
hubungan antara variabel independen digunakan analisis koefisien determinasi
dengan variabel dependen apakah masing- (R2). Rumus uji koefisien determinasi (R2)
masing variabel independen berhubungan adalah sebagai berikut :
positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen 𝑏1∑𝑥1𝑦 + 𝑏2∑𝑥2𝑦 + 𝑏3 ∑ 𝑥3𝑦
R2=
apabila nilai variabel independen ∑𝑦2
mengalami kenaikan atau penurunan. Data (Hasan, 2005 : 275)
yang digunakan biasanya berskala interval
atau rasio. (Supranto, 2000:189 dalam Uji F
Paramitha Octaviani, 2005:60) Uji signifikan ini pada dasarnya
Persamaan regresi linear berganda dimasukkan untuk membuktikkan secara
sebagai berikut: statistik bahwa seluruh variabel
Y = b0 + b1X1+ b2X2+ b3X3…..+ bnXn independen yaitu upah minimum (X1),
tingkat pendidikan (X2), dan jumlah
penduduk (X3), berpengaruh secara dan signifikan terhadap penawaran tenaga
signifikan terhadap variabel dependen kerja di Kota Samarinda.
dalam hal ini Penawaran Tenaga Kerja Upah bagi pekerja merupakan
(Y). pendapatan, sedangkan bagi perusahaan
Uji-F diperuntukkan guna merupakan suatu beban (biaya), sehingga
melakukan uji hipotesis koefisien (slope) wajar saja jika pekerja menghendaki upah
regresi secara bersamaan, dengan kata lain yang tinggi, melalui serikat pekerja
digunakan untuk memastikan bahwa mereka dapat menuntut kenaikan tingkat
model yang dipilih layak atau tidak untuk kesejahteraan. Sedangkan perusahaan
menginteprestasikan pengaruh variabel akan menekan beban (biaya) produksi
bebas terhadap variabel terikat. serendah-rendahnya. Hal ini
mengimplikasikan bahwa pemerintah
Uji t Kota Samarinda harus berhati-hati dalam
Uji ini digunakan untuk memilih dan menerapkan bentuk-bentuk
mengetahui apakah masing-masing kebijakan berkaitan penetapan upah
variabel independen secara sendiri-sendiri minimum agar tidak terjadi dampak
(individu) mempunyai pengaruh secara negatifyang tidak diinginkan.
signifikan terhadap variabel dependen. Disadari atau tidak tingkat
Dengan kata lain, untuk mengetahui kepuasan (atau tingkat ketidakpuasan)
apakah masing-masing variabel masing-masing pekerja atas suatu
independen dapat menjelaskan perubahan pekerjaan tidaklah sama, maka bisa
yang terjadi pada variabel dependen difahami terjadinya kemungkinan
secara nyata. perbedaan tingkat upah yang
Uji t digunakan untuk membuat mencerminkan adanya perbedaan selera
keputusan apakah hipotesis terbukti atau atau preferensi terhadap setiap jenis
tidak, dimana tingkat signifikan yang pekerjaan. Kemungkinan perbedaan
digunakan yaitu 5%. Dalam mengolah tingkat upah yang mencerminkan adanya
data skripsi untuk mengetahui besar perbedaan selera atau preferensi terhadap
pengaruh variabel data-data dianalisis setiap jenis pekerjaan inilah yang sering
secara kuantitatif menggunakan program disebut sebagai teori penyamaan tingkat
komputer SPSS (statistical package for upah (theory of equalizing wage
the social science) 24. difference). Terkadang seseorang mau
mengorbankan rasa tidak sukanya
HASIL PEMBAHASAN DAN terhadap suatu pekerjaan demi
PENELITIAN memperoleh imbalan tinggi atau
Upah Minimum terhadap Penawaran sebaliknya ada orang yang mau menerima
Tenaga Kerja pekerjaan yang memberi upah rendah,
Dari hasil analisis diketahui padahal dia bisa memperoleh pekerjaan
koefesien regresi (X1) pada tabel 4.13 yang memberi upah lebih tinggi, semata-
hasil koefesien regresi bernilai negatif, mata karena ia menvukai pekerjaan
menunjukkan bahwa peningkatan upah tersebut. Setiap pekerjaan memiliki
minimum akan menurunkan jumlah penawaran dan permintaan tersendiri
penawaran tenaga kerja di Kota yangmenentukan tingkat upah serta
Samarinda. Jika dilihat dari signifikansi jumlah pekerja yang bisa di serap.
upah minimum kota menunjukkan bahwa Jika upah meningkat maka
upah minimum kota berpengaruh negatif penawaran tenaga kerja akan meningkat,
namun sebagai pihak perusahaan atau Tingginya tingkat pendidikan
yang meminta tenaga kerja akan tidak diikuti dengan kenaikan jumlah
cenderung memberi kualifikasi atau syarat penawaran tenaga kerja. Hal ini
lebih tinggi sebagai tenaga kerja yang disebabkan karena tingginya tingkat
dibutuhkan. Hal ini akan membuat pendidikan tidak sama dengan tingkat
penawaran tenaga kerja mengalami kemampuan ataupun keterampilan yang
penurunan jika tidak masuk syarat atau dimiliki. Dengan kata lain individu yang
kualifikasi yang sudah ditentukan. mempunyai pendidikan yang lebih tinggi
Dilihat dari permintaan tenaga kerja atau akan tetapi belum memiliki keterampilan
dari pihak perusahaan pun semaikin tinggi ataupun skill dalam melakukan pekerjaan
upah maka permintaan tenaga kerja akan yang dibutuhkan.
menurun. Karena sebagai perusahaan yang Jumlah Penduduk terhadap Penawaran
meminta tenaga kerja akan cenderung Tenaga Kerja
memilih mengurangi biaya keluar seperti Dari hasil analisis diketahui
peningkatan upah, perusahaan akan lebih koefesien regresi (X3) pada tabel 4.13
memilih memanfaatkan sumber daya hasil koefesien regresi bernilai positif,
manusia yang ada agar biaya tidak lebih menunjukkan bahwa peningkatan jumlah
besar dibanding meminta tenaga kerja penduduk akan meningkatkan jumlah
baru. penawaran tenaga kerja di Kota
Tingkat Pendidikan terhadap Samarinda. Jika dilihat dari signifikansi
Penawaran Tenaga Kerja jumlah penduduk menunjukkan bahwa
Dari hasil analisis diketahui jumlah penduduk berpengaruh positif dan
koefesien regresi (X2) pada tabel 4.13 signifikan terhadap penawaran tenaga
hasil koefesien regresi bernilai negatif, kerja di Kota Samarinda.
menunjukkan bahwa peningkatan tingkat Petumbuhan tenaga kerja
pendidikan akan menurunkan jumlah ditentukan oleh pertumbuhan penduduk
penawaran tenaga kerja di Kota dimasa lampau, dimana penduduk
Samarinda. Jika dilihat dari signifikansi merupakan sumber pokok bagi penawaran
tingkat pendidikan menunjukkan bahwa tenaga kerja. Besar kecilnya penawaran
tingkat pendidikan berpengaruh negatif tenaga kerja tergantung pada jumlah
dan signifikan terhadap penawaran tenaga penduduknya. Wilayah yang memiliki
kerja di Kota Samarinda. jumlah penduduk lebih banyak pasti
Semakin tinggi tingkat memiliki jumlah angkatan kerja atau
pendidikan maka penawaran tenaga kerja penawaran tenaga kerja yang lebih banyak
menurun. Alasan utama atas diperolehnya daripada wilayah yang memiliki jumlah
pengaruh negatif yang signifikan ini penduduk yang lebih sedikit.
terkait dengan tingkat pendidikan yang Jumlah penduduk sangat
tinggi membuat pihak yang membutuhkan berpengaruh terhadap Penawaran Tenaga
tenaga kerja harus membatasi jumlah atau Kerja, dimana jika semakin besar jumlah
kuantitas yang dibutuhkan, karena dengan penduduk akan meningkatkan jumlah
pendidikan yang tinggi produktivitasnya angkatan kerja sehingga jumlah orang
pasti lebih baik dan pihak perusahaan akan yang mencari pekerja semakin bertambah.
memanfaatkan kualitas tersebut dan Hal ini sesuaidengan teori Malthus,
mengurangi permintaan tenaga kerja yang dimana jumlah penduduk bertambah,
akan menurunkan penawaran tenaga kerja. akanmeningkatkan penawaran tenaga
kerja (Malthus dalam Arinda, 2015).
pemberian upah, diharapkan
setiap perusahaan meskipun
PENUTUP berskala kecil dan menengah
KESIMPULAN memiliki serikat pekerja yang
Berdasarkan hasil penelitian, mampu berperan aktif dalam
pembahasan data, dan pengujian hipotesis, melindungi hak-hak pekerja.
maka penulis menarik kesimpulan yaitu 3. Bagi peneliti selanjutnya yang
sebagai berikut: akan meneliti tentang tema dan
1. Upah berpengaruh negatif dan masalah yang sama maupun
signifikan terhadap Penawaran menyerupai, diharapkan dapat
Tenaga Kerja pada kota menambahkan jumlah variabel
Samarinda dalam kurun waktu penelitian agar dapat memberikan
2004 sampai 2015. hasil yang lebih baik.
2. Tingkat Pendidikan berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap
Penawaran Tenaga Kerja pada DAFTAR PUSTAKA
kota Samarinda dalam kurun Afrida, BR. 2003. Ekonomi Sumber Daya
waktu 2004 sampai 2015. Manusia. Ghalia Indonesia,
3. Jumlah Penduduk berpengaruh Jakarta.
positif dan signifikan terhadap Ariefianto, Moch. Doddy. 2012.
Penawaran Tenaga Kerja pada EKONOMETRIKA esensi dan
kota Samarinda dalam kurun aplikasi dengan menggunakan
waktu 2004 sampai 2015. EView. PT Gelora AAksara
Pratama.
SARAN Arinda, Agustina, Zakiah, dan Julaini.
Berdasarkan hasil pembahasan 2015. Analisis Permintaan dan
dan kesimpulan yang telah disampaikan, Penawaran Tenaga Kerja pada
maka dapat diberikan beberapa saran yaitu Sektor Pertanian Di Provinsi
sebagai berikut: Aceh. Vol. 16 No. 1.
1. Disarankan agar pemerintah Badan Pusat Statistik Kota Samarinda,
dalam menentukan tingkat upah 2010. Samarinda Dalam Angka
minimum, dapat Tahun 2011.
mempertimbangkan kebutuhan ----------, 2012 Dalam Angka
hidup layak dan dengan melihat Tahun 2013.
perubahan tingkat pendidikan dan ----------, 2013 Dalam Angka
jumlah angkatan kerja yang sesuai Tahun 2014.
dengan visi dan misi pemerintah ----------, 2014 Dalam Angka
untuk mensejahterahkan rakyat. Tahun 2015.
2. Dalam menentukan upah Badan Pusat Statistik Kota Samarinda.
seharusnya pihak perusahaan 2015. Indikator Kesejahteraan
lebih memperhatikan akan Rakyat Kota Samarinda.
keadaan yang sedang terjadi Dumairy. 2000. Perekonomian Indonesia,
terutama akan kebutuhan hidup Cetakan Kedua, Penerbit
yang semakin meningkat. Dan Erlangga, Anggota IKAPI,
apabila pihak perusahaan Jakarta.
menambah jumlah pekerja tidak
sewenang-wenang dalam
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Suwin, Agustin Rahel. 2016. Faktor-
Dasar: Edisi Keenam. Erlangga. Faktor Yang Mempengaruhi
Jakarta. Partisipasi Angkatan Kerja
___. 2005. Ekonometrika Dasar. Wanita Dalam Kegiatan
Terjemahan Sumarno Zain. Ekonomi Di Samarinda. Skripsi.
Erlangga. Jakarta. Program Sarjana Fakultas
Hakim, Abdul. 2000. Statistik induktif Ekonomi Universitas
untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Mulawarman
Pertama, Cetakan Pertama, Moehar, Daniel. 2004. Pengantar
Penerbit Ekonisia, Yogyakarta. Ekonomi Pertanian, PT Bumi
Hasan, M. Iqbal. 2004. Analisis Data Aksara, Jakarta.
Penelitian dengan statistik. PT Nilatus Syaadah. 2014. Analisis Dampak
Bumi Aksara. Jakarta. Pertambahan Penduduk Terhadap
___. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik Penyerapan Angkatan Kerja.
2. Edisi ke 2. PT Bumi Aksara. Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi
Jakarta. Vol. 2 No. 1.
Ihsan, Fuad. 2003. Dasa-dasar Paramitha Octaviani. 2015. Faktor-Faktor
kependidikan. Rineka cipta, Yang Mempengaruhi Penawaran
Jakarta. Tenaga Kerja Wanita Di Kota
Lincolin, Arsyad. 2004. Ekonomi Samarinda. Skripsi. Program
Pembangunan, STIE Jogjakarta, Sarjana Fakultas Ekonomi
Jogjakartae Universitas Mulawarman
Sholeh, Maimun. 2007. Permintaan dan Supranto, J. 2003. Statistik teori dan
Penawaran Tenaga Kerja serta aplikasi. Edisi ke-5. Pnerbit
Upah : Teori Serta Beberapa Erlangga. Jakarta.
Potretnya Di Indonesia. Jurnal Tiffani Pebristy Effendy. 2013. Analisis
Ekonomi dan Pendidikan Vol. 4 Faktor-Faktor yang
No. 1. Mempengaruhi Penawaran
Simanjuntak, Payman J. 2001. Pengantar Tenaga Kerja Wanita Sektor
Ekonomi Sumber Daya Manusia. Informal Di Kota Manado.
Jakarta, Lembaga Penerbit FE-UI. Skripsi. Program Sarjana Fakultas
Subri, Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Ekonomi dan Bisnis Universitas
Daya Manusia Dalam Perspektif Hasanuddin Makassar
Pembangunan. Jakarta: PT. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun
RajaGrafindo Persada. 2003 tentang Ketenagakerjaan,
Suharto, Rahcmad Budi. 20111. Analisis PT. Tata Nusa, Jakarta
Demografi. Jember. Lembaga
Penerbit CSS
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi
Manajemen Sumber Daya
Manusia dan Ketenagakerjaa.
Graha Ilmu
Soeroto. 2002. Strategi Pembangunan dan
Perencanaan Tenaga Kerja.
Gajah Mada University Press.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai