Anda di halaman 1dari 12

EVIDENCE-BASED CASE REPORT

KELOMPOK 1

Disusun Oleh:

1. Ajiansyah Rizky NPM 114170034


2. Dita Putri NPM 119810064
3. Gena Yustina F NPM 119810060

Pembimbing :
dr. R Vivi Meidianawaty., M.Med.Ed

PROGRAM PENDIDIKAN PROFFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNGJATI

CIREBON

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN EVIDENCE-BASED CASE REPORT

KELOMPOK 1

Telah disetujui :

Pada tanggal Januari 2021

Cirebon, Januari 2021

Tutor

dr. R Vivi Meidianawaty., M.Med.Ed


DAFTAR ISI

Halaman

COVER.....................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

1. Latar Belakang.....................................................................................................1

2. Skenario Kasus.....................................................................................................3

3. Formulasi Pertanyaan...........................................................................................3

4. Alur Pencarian jurnal...........................................................................................3

5. Penilaian Jurnal....................................................................................................7

6. Hasil...................................................................................................................11

7. Diskusi...............................................................................................................13

8. Kesimpulan........................................................................................................22

Daftar Pustaka........................................................................................................23
1. Latar belakang

Preeklampsia merupakan hipertensi yang terjadi setelah 20 minggu


kehamilan pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.
Hipertensi yang ditemukan dengan tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan
diastolik ≥ 90 mmHg dengan pemeriksaan dua kali dengan jarak 6 jam dan
terdapat proteinuria ≥0,3 gram/24 jam atau 1+ dipstick (Miller, 2007). Eklampsia
adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma
(prawirohardjo, 2009).

Diagnosa preeklampsia berdasarkan adanya hipertensi dan proteinuria, edema


ataupun keduanya. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda yang
lain. Penyakit ini didiagnosa berdasarkan tanda-tanda disfungsi endotel maternal
yang tersebar luas. Pada kehamilan normal, sebagian sel-sel sitotropoblast
plasenta menghentikan aktifitas perubahan yang tidak sesuai yang menyebabkan
infasi ke rahim dan pembuluh darahnya. Proses ini menyebabkan melekatnya
konseptus pada dinding rahim dan memulai aliran darah ibu ke plasenta.
Preeklampsia berhubungan dengan perubahan sitotropoblas abnormal, infasi
dangkal dan penurunan aliran darah ke plasenta (Tarigan, 2008).

Intervensi dini yang dilakukan untuk mencegah terjadinya preeklampsia


merupakan salah satu upaya untuk memberikan dampak positif bagi angka
mortalitas dan morbiditas ibu hamil. WHO (World Health Organization)
merekomendasikan suplementasi kalsium untuk ibu yang tinggal di wilayah
dengan asupan kalsium rendah dan pemberian aspirin dosis rendah untuk ibu yang
berisiko tinggi terkena preeklampsia. [19]
Pada penelitian lain juga menyebutkan
bahwa masih belum ada tindakan preventif yang efektif untuk preeklampsia selain
pemberian aspirin dosis rendah.[17] Aspirin dapat menurunkan lama
perawatan ibu hamil dengan risiko tinggi preeklampsia di NICU (Neonatal
Intensive Care Unit) sekitar 70%. Hal ini dapat berdampak cukup besar dalam
penghematan biaya perawatan kesehatan. [21]
Statin menghambat sekresi sFlt-1 dari sel endotel dan trofoblas secara in

vitro.12,13 Hewan bunting yang mengekspresikan sFlt-1 secara berlebihan dari

plasentanya mengembangkan sindrom mirip pre-eklampsial yang dicegah dengan

pemberian pravastatin.14 Oleh karena itu kami mengusulkan statin sebagai terapi

baru untuk pengobatan pre-eklamsia.

Pada penelitian tersebut menemukan bahwa, pravastatin dapat sebagai


kandidat terapi yang efektif untuk mencegah dan memperbaiki kondisi klinis
preeklampsia. Dimana pravastatin dapat mengembalikan keseimbangan
angiogenik dengan meningkatkan kadar VEGF melalui dua mekanisme yaitu,
dengan menghambat 33 pelepasan sFlt1 dari makrofag dan merangsang pelepasan
VEGF oleh tropoblas (Ahmed dkk., 2010).

2. Skenario kasus

Seorang ibu hamil usia 40 tahun P1G2A1 datang ke puskesmas untuk


memeriksakan kandungannya yang sudah masuk trimester 2. Pasien menanti
kehamilannya sudah lama hingga ia rutin datang ke puskesmas agar tidak terjadi
kejadian yang tidak diinginkan seperti sebelumnya. Pada pemeriksaan tanda vital
kali ini didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg sehingga dokter memberikan
edukasi bahayanya hipertensi dalam kandungan yang memungkinkan bisa
menyebabkan terjadinya kejang yang akan membahayakan ibu dan janin, untuk
itu dokter merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah dan
memberikan profilaksis untuk mencegah terjadinya preeklampsia atau eklamsia.
Untuk profilaksis dokter puskesmas akan memberikan aspirin diawal, namun juga
dipertimbangkan untuk memberikan paravastatin pada pasien ini, karena sejauh
ini dirinya belum mengetahui secara pasti efek profilaksis terbaik antara aspirin
bila dibandingkan paravastatin dalam mencegah preeklamsia atau eklamsia pada
ibu hamil berisiko.

3. Formulasi pertanyaan
Foreground Question
Terapi profilaksis manakah yang lebih efektif antara aspirin dan paravastatin
dalam mencegah pre-eklampsia atau eklampsia?
Bentuk pertanyaan yang telah dirumuskan dari Patient/Population,
Intervention, Comparation dan Outcome (PICO) adalah sebagai berikut :
Population Ibu hamil usia 40 tahun P1G2A1

Intervensi Aspirin
Comparasion Pravastatin

Outcome Pre-eklampsia atau eklampsia


4. Alur Pencarian Jurnal
Untuk menjawab pertanyaan, kami melakukan pencarian di situs Pubmed
pada tanggal 19 Januari 2021 dimulai pukul 13.00 WIB menggunakan beberapa
keywords dengan hasil:
1) “Pregnancy” OR “Pregnancy” OR “Pregnant Woman” OR “Pregnant
Woman” sebanyak 994712 artikel pada jam 13:28:38 WIB.
2) “Aspirin” OR “Aspirin” OR “Antiplatelet agents” OR “Antiplatelet agents”
sebanyak 93727 artikel pada jam 13:35:11 WIB
3) “Pravastatin” OR “Pravastatin” sebanyak 4937 artikel pada jam 13:39:57
WIB.
4) “Pre eclampsia” OR “Pre eclampsia” OR “Eclampsia” OR “Eclampsia”
sebanyak 40252 artikel pada jam 13:50:02 WIB.
5) “Pregnancy” OR “Pregnancy” OR “Pregnant Woman” OR “Pregnant
Woman” AND “Aspirin” OR “Aspirin” OR “Antiplatelet agents” OR
“Antiplatelet agents” AND “Pravastatin” OR “Pravastatin” AND “Pre
eclampsia” OR “Pre eclampsia” OR “Eclampsia” OR “Eclampsia”
sebanyak 7 artikel pada jam 14:01:39 WIB.
Kami melakukan pencarian di situs google Scholar pada tanggal 19 Januari
2020 pukul 17:45:06 WIB menggunakan keywords “Pregnancy or pregnant
woman and prophylaxis aspirin and pravastatin and prevention pre-eclampsia or
eclampsia” mendapatkan hasil 266 artikel, kemudian di filter dengan rentang 5
tahun, dan didapatkan hasil 167 artikel, lalu dipersempit berdasarkan jenis
penelitian randomize controlled trial, systematic review, meta-analyzis, jurnal
free full-text, jurnal bahasa inggris, didapatkan hasil 9 artikel. Kami memilih 5
artikel yang relevan, berdasarkan dari pertanyaan klinis yang telah kami buat.

7 artikel
(PubMed)

5 artikel yang relevan

2 artikel yang tidak free full text

3 artikel

Skema 1. Alur Pencarian Jurnal

5. Penilaian jurnal
Kami menggunakan panduan dari Critical Appraisal CEBM (Oxfored) untuk menilai
bukti ilmiah. Secara umum, ini terdiri dari 2 aspek Rondomized Control Trial (RCT) dan
Systematic Review, adapun jurnal yang didapatkan :
1. Obesity and laboratory aspirin resistance in high-risk pregnant women treated with
low-dose aspirin, menggunakan desain Rondomized Control Trial (RCT) dan
menggunakan tools CEBM (Oxford)
2. Aspirin delays the development of preeclampsia, menggunakan desain Rondomized
Control Trial (RCT) dan menggunakan tools CEBM (Oxford)
3. Trial of feasibility and acceptability of routine low-dose aspirin versus Early
Screening Test indicated aspirin for pre- eclampsia prevention (TEST study): a
multicentre randomised controlled trial, menggunakan desain Rondomized Control
Trial (RCT) dan menggunakan tools CEBM (Oxford)
4. Pravastatin for early-onset pre-eclampsia: a randomised, blinded, placebo-controlled
trial, menggunakan desain Rondomized Control Trial (RCT) dan menggunakan tools
CEBM (Oxford)
5. Novel Interventions for the Prevention of Preeclampsia, menggunakan desain
systematic review dan menggunakan tools CEBM (Oxford)

6. Penelusuran hasil
No Penulis Metodologi Waktu, Intervensi Hasil
penelitian tempat dan
subjek
penelitian
1 Matthew prospective Low dose Wanita obesitas
M et al. multi-centered aspirin berisiko tinggi yang
study menerima aspirin dosis
rendah untuk
pencegahan
preeklamsia memiliki
tingkat penghambatan
total TXB2 yang lebih
rendah. Data ini
menunjukkan bahwa
peningkatan dosis atau
frekuensi aspirin
mungkin diperlukan
pada populasi ini.
2 Ahmed A a double-blind Pravastatin Pravastatin 40 mg
et al. multicentre, setiap hari dapat
placebo- ditoleransi dengan baik
controlled oleh wanita dengan
randomised pre-eklamsia onset dini
trial in 15 dan tidak memiliki
maternity units efek samping yang
throughout the terdeteksi pada
UK. All kesehatan jangka
participants pendek keturunannya.
provided Ketika diberikan
written setelah diagnosis klinis
informed pre-eklamsia, kami
consent before tidak dapat
randomisation. menemukan bukti
bahwa pravastatin
efektif dalam
mengatasi
perkembangan tanpa
henti dari kondisi yang
sudah ada. Mungkin
ada peran statin untuk
mencegah pre-
eklamsia pada wanita
berisiko tinggi tetapi
ini masih belum
diselidiki.
3 David W Hal ini diteliti Aspirin
et al. dengan
menggunakan
data percobaan
Pencegahan
Preeklamsia
Berbasis Bukti
Aspirin dengan
analisis
pengaruh
aspirin
terhadap
kejadian
jangka waktu
preeklamsia
yang
dikelompokkan
menurut risiko
preeklamsia
prematur pada
pengacakan.
4 Fionnualla Low dose
Mone et Aspirin
al.
5 Enrique
Esteve V
et al.

Adapun kriteria eklusi dalam pencarian artikel ini, yaitu :

1. Artikel yang diterbitkan pada rentang tahun 2015 – 2020


2. Artikel yang relevan dengan tujuan penulis
3. Artikel menggunakan bahasa inggris

Berikut ini adalah critical appraisal dari beberapa jurnal yang telah didapatkan:

Tabel 1. Jawaban dari PICO di setiap Jurnal.


No Study Patients Intervention Comparison Outcomes
1 Matthew Perempuan Low dose Plasebo Pencegahan
M et al. hamil aspirin pre-eklampsia
dengan
resiko tinggi
2 Ahmed A Perempuan Pravastatin Plasebo Efek
et al. dengan pravastatin
diagnosis pada onset
Pre- awal pre-
eklampsia eklampsia
3 David W Perempuan Aspirin Plasebo Aspirin
et al. hamil menunda
dengan persalinan
resiko tinggi pada ibu
dengan pre-
eklampsia
4 Fionnualla Ibu yang Low dose Early skrinning Pencegahan
Mone et al. belum Aspirin test pre-eklampsia
pernah dan IUGR
melahirkan
(nulipara)

Tabel 2. Jawaban dari pertanyaan pada Critical Appraisal Tools RCT


No Study Point 1a Point 1b Point 2a Point 2b Point 3
1 Matthew M et al. Yes Yes No Yes Yes
2 Ahmed A et al. Yes Yes Yes Yes Yes
3 David W et al. Yes Yes Yes Yes Unclear
4 Fionnualla Mone et Yes No Yes Yes No
al.

Tabel 3. Jawaban dari pertanyaan pada Critical Appraisal Tools systematic review
No Study Point 1 Point 2 Point 3 Point 4 Point 5
1 Enrique Esteve V et Yes Yes Unclear Yes Yes
al.
2 Marwan Ma’ayeh et Yes Unclear Yes Yes No
al.

Anda mungkin juga menyukai