TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Teori
A. Pengertian Imunisasi
Hidayat (2009) mengungkapkan bahwa imunisasi dilakukan untuk
mencegah peningkatan angka kematian bayi dan balita akibat berbagai
penyakit menular seperti difteri, pertusis, campak, tetanus, dan polio dengan
cara memasukkan antigen yang sudah dilemahkan agar terbetuk sistem
kekebalan tubuh pada bayi dan anak.
Menurut Renuh (2011) imunisasi adalah upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kekebalan tubuh manusia baik pasif maupun aktif,agar ketika
tubuh terinfeksi penyakit maka tidak mudah untuk menjadi sakit.
Imunisasi merupakan cara yang dilakukan kepada seseorang dengan
meningkatkan antibodi secara aktif,agar ketika tubuh seseorang terpapar suatu
penyakit,penyakit tersebut tidak menjadi berat atau hanya mengalami sakit
yang ringan. (Kemenkes RI,2013).
Upaya yang diharapkan dapat meningkatkan kekebelan/antibodi
seseorang dengan cara memasukkan antigen yang sudah dilemahkan,agar
tubuh secara aktif dapat bersiap melawan bakteri atau virus yang menyerang.
Sedangkan vaksin, berupa bahan zat anti yang dimasukkan melalui suntikan
kedalam tubuh seseorang (contohnya BCG,DPT dan Campak) selain itu juga
diberikan melalui oral (contohnya vaksin polio). Hal ini dilakukan guna untuk
menekan angka kesakitan serta kematian yang ditimbulkan oleh berbagai
macam penyakit infeksi terhadap bayi dan anak. Imunisasi sangat berperan
penting dalam mencegah berbagai macam penyakit infeksi berbahaya,
sehingga imunisasi sangat dianjurkan diberikan pada bayi dengan tepat waktu
agar didapatkan hasil yang maksimal dalam pemberian imunisasi. (Susanti,
2013).
B. Tujuan Imunisasi
Menurut beberapa ahli imunisasi memiliki tujuan diantaranya yaitu:
1. Hidayat (2009) menjelaskan tujuan imunisasi adalah untuk menjaga
kekebalan tubuh anak-anak sehingga tidak mudah jatuh sakit ketika
terpajan dengan sumber penyakit guna untuk menekan angka
kesakitan dan kematian anak yang disebabkan oleh penyakit tertentu.
2. Menurut Notoatmodjo (2010) imunisasi dilakukan agar dapat
menurunkan angka mordibitas,mortalitas dan kecacatan dari penyakit
yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi secara tepat.
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi diantranya;
disentri,tetanus,pertusis,cacar,polio dan tuberkolosis.
3. Sebagai upaya pencegahan melawan penyakit tertentu pada seseorang
dan dapat menghilangkan penyakit tersebut seperti halnya yang
dilakukan pada imunisasi cacar variola berhasil dihilangkan bukan
hanya pada masyarakat tetapi di dunia. (Renuh, 2011)
4. Manoj et.al..(2017) menungkapkan bahwa imunisasi merupakan upaya
preventif yang terjangkau dibandingkan biaya ketika berobat saat
sedang jatuh sakit dengan perlindungn yang efektif untuk penyakit
infeksi tertentu.
C. Sasaran Program Imunisasi
Probandari et.al.. (2013) mengungkapkan bahwa imunisasi diberikan
secara keseluruhan di wilayah Indonesia. Bayi dibawah umur 1 tahun,wanita
usia subur yang berusia 15-39 tahun termasuk didalamnya ibu hamil dan calon
pengantin diberikan imunisasi rutin. Imunisasi dasar adalah imunisasi yang
diberikan pada bayi, sedangkan imunisasi lanjutan adalah imunisasi yang
diberikan kepada anak dan wanita usia subur. Vaksin hepatitis B, BCG, Polio,
DPT, dan campak adalah imunisasi dasar yang diberikan pada bayi. Vaksin
yang diberikan pada anak usia sekolah adalah DT (Difteri Tetanus), campak
dan Tetanus Toksoid. Sedangkan wanita usia subur vaksin yang diberikan
Tetanus Toksoid. Vaksin imunisasi tambahan juga dapat diberikan ketika
terjadi suatu wabah penyakit di suatu wilayah. Contohnya pemberian
imunisasi campak dan polio pada anak-anak.
D. Klasifikasi Imunisasi
Imunisasi di klasifikasikan menjadi 2 jenis imunisasi yang didasari
oleh proses mekanisme pertahanan tubuh manusia yaitu imunisasi aktif dan
imunisasi pasif.
1. Imunisasi Aktif
Riyadi dan Sukirman (2009), mengungkapkan imunisasi aktif yaitu zat
anti bodi yang dimasukkan kedalam tubuh seseorang untuk mendapatkan
kekebalan tubuh sendiri dalam melawan penyakit tertentu. Imunisasi aktif
ini lebih bertahan dalam jangka waktu yang lama dibandingkan dengan
imunisasi pasif.
Memasukkan toxic yang dilemahkan kedalam tubuh seseorang untuk
membentuk anti bodi sendiri yang melawan penyakit tersebut. Misalnya
pemberian imunisasi campak dan polio. (Yusrianto, 2010).
Menurut Mubarak (2012), pemberian antigen buatan yang bertujuan
untuk pembuatan infeksi buatan yang nantinya akan menjadi antigen
pertahanan ketika terjadi infeksi yang sebenarnya.
2. Imunisasi Pasif
Zat anti yang didapat dari luar tubuh berupa bahan atau serum yang
disuntikkan atau bayi yang mendapatkan dari ibunya selama didalam
kandungan,akan tetapi berbeda dengan imunisasi aktif jangka waktu
imunisasi pasif hanya dalam jangka waktu pendek. (Riyadi,2009)
Menurut Atika (2010), imunisasi pasif adalah peningkatan kekebalan
tubuh yang diperoleh proses infeksi dari plasma manusia atau bayi dari
plasenta dan binatang yang ditujukan untuk melawan infeksi yang masuk
kedalam tubuh.
Renuh (2011), mengungkapakan bahwa kekebalan tubuh yang
diberikan untuk seseorang yang membutuhkan imunoglobulin spesifik
terhadap penyakit tertentu, contoh antitetanus yang diberikan pada
seseorang yang mendidap penyakit tetanus, atau bayi yang mendapatkan
kekebalan pasif dari plasenta ileh ibunya selama dalam kandungan. Tetapi,
imunisasi pasif ini tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama karana
akan di metabolisme oleh tubuh,
3. Jenis Vaksin Imunisasi Dasar
Menurut Kemenkes (2014), ada beberapa jenis vaksin imunisasi dasar
yang diberikan pada anak secara gratis dari posyandu yaitu Hepatitis B,
BCG, Polio, DPT-Hib, serta campak yang harus diberikan sebelum anak
berumur 1 tahun kemudian pada Batita dan Anak Usia Sekolah akan
diberikan imunisasi lanjutan. Pada tahun 2013 pemerintah telah
menambahkan vaksin yang terdiri dariimunisasi HIB (Haemophilus
Influenza Tipe B) yang dipadukan dengan vaksin DPT-HB menjadi DPT-
HB-Hib.
Vaksin pentavalenini akan diberikan sebanyak 4 kali yaitu ketika umur
anak 2,3,4 dan 18 bulan yang ditujukan untuk mencegah berbagai penyakit
diantaranya: Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Pneumonia (radang
paru) dan Meningitis (radang otak). (Kemenkes RI, 2014)
a. Imunisasi BCG (Bacilius Calmette Guerin)
Kharasteristik ibu :
Pendidikan
Pengetahuan
sikap
Ketidakpatuhan
Dukungan Keluarga pemberian imunisasi
Dukungan Petugas
Kesehatan
Persepsi Umum:
Manfaat imunisasi
Efek samping imunisasi
Keterangan :
= Ditliti = Tidak Diteliti