Oleh :
NIM : P2002071
SAMARINDA 2020
FORMULIR PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. Y R Tanggal Pengkajian : 2 Februari 2021
Umur : 41 tahun No. Rekam Medik :
Informan : klien dan keluarga
II. ALASAN MASUK
Pada tahun 2010 pasien masuk ke RSJ Atma Husada Samarinda, dengan keluhan susah diajak
komunikasi dan sering marah-marah dan berbicara sendiri dikamar, selama dirawat pasien menunjukkan
perubahan sikap dan mulai kooperatif sehingga sudah bias dibawa pulang dan melanjutkan pengobtan
dirumah. Saat dilakukaan pengkajian pasien sudah komunikatif dan bias menjelaskan apa yang
dialamainya, saat ini Tn.YR mengkonsumsi obat haloperidol 5mg 3x sehari dan closapin 5mg 1x
dimalam hari.
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perubahan proses keluarga.
3. Respons pascatrauma.
4. Risiko tinggi kekerasan.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : aniaya fisik oleh orang tua
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perubahan proses keluarga.
3. Respons pascatrauma.
IV. FISIK
1. Tanda Vital TD : 131/101 mmHg, N : 74 x/i, S : 36,4`C, P : 22 x/i
2. Ukuran TB :155 cm, BB : 55 kg
3. Keluhan Fisik : nyeri sendi
Jelaskan : nyeri sendi dirasakan saat badan terasa kedinginan
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi perubahan suhu tubuh. 7. Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh.
2. Hipotermia. 8. Perubahan nutrisi: potensial lebih dari kebutuhan
3. Hipertermia. tubuh.
4. Defisit volume cairan. 9. Kerusakan menelan.
5. Kelebihan volume cairan. 10. Perubahan eliminasi feses.
6. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. 11. Perubahan pola eliminasi urine.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (lihat petunjuk)
Pasien Tn. YR anak ke 4 dari 7 bersaudara
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: tinggal serumah
: meninggal
: klien
Masalah Keperawatan:
1. Koping keluarga inefektif: ketidakmampuan koping.
2. Koping keluarga inefektif: gangguan koping.
3. Potensial untuk pertumbuhan koping keluarga.
Jelaskan : orangtua klien meninggal karena hipertensi, dalam keluarga tidak ada yang menderita
gangguan jiwa
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan dirinya biasa-biasa saja, namun kadang merasa malu
dengan keadaan dirinya
b. Identitas : Klien mampu menyebutkan identitas dirinya. Klien mampu menyebutkan
seluruh anggota keluarga dan menjelaskan ativitasnya.
c. Peran : klien sebagai seorang suami dan mempunyai 2 orang anak. Klien mengatakan
kesehariannya bantu-bantu dimasjid didekat rumah.
d. Ideal diri : Klien berharap bisa terlepas dari obat-obatan yang dikonsumsi
e. Harga diri : Klien merasa sedih dengan keadaan nya yang sekarang yang harus selalu
konsumsi obat agar bisa tidur.
Masalah Keperawatan:
Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis.
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : istri dan anak
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : ikut bersih saat kerja bakti & membantu
bersih-bersih masjid
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan : Tn YR mengatakan bahwa ia beragama islam dan yakin akan keberadaan
Allah SWT.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak Rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasa
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : Klien tidak ada masalah dalam berkomunikasi, klien bisa focus pada topic yang
dibicarakan.
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : klien sehari hari beraktivitas sebagai ibu rumah tangga sambil mengurus tanamannya,
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : klien focus pada topic yang dibicarakan.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah Tersinggung
Jelaskan : selama wawancara klien koperatif
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi Halusianasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : pasien mengaku pernah mendengar suara yang menyuruhnya pergi ke suatu tempat
Masalah Keperawatan:
Halusinasi pendengaran
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan
pembicaraan/
persevarasi
Jelaskan : beberapakali klien mengulang terus kalimatnya tetapi yang dimaksud tetap sama dan
masih focus dengan topic.
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siap pikir Kontrol pikir
Jelaskan : klien mengatakan selama ini merasa tenang saja dalam berfikir.
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : selama wawacara klien mengaku tidak ada perubahan dalam mengingat hal-hal dimasa
lampau
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
b. Nutrisi
• Apakah Anda puas dengan pola makan Anda? Ya
• Apakah Anda memisahkan diri?
Jika ya, jelaskan alasannya: pasien menyibukan diri dengan berkebun
• Frekuensi makan per hari : 3 kali
• Frekuensi kudapan per hari: 3 kali
• Nafsu makan Ya
• Diet Khusus Tidak
c. Istirahat dan tidur
• Apakah ada masalah? Ya
• Apakah Anda merasa segar setelah bangun tidur? Ya
• Apakah ada kebiasaan tidur siang? Tidak
• Apa yang menolong anda untuk tidur ketika lelah bekerja
• Waktu tidur malam, jam: 23:00 , Waktu bangun, jam: 05:00
• Beri tanda “✓” sesuai dengan keadaan pasien:
√ Sulit untuk tidur
Bangun terlalu pagi
Somnabulisme
√ Terbangun saat tidur
Gelisah saat tidur
Berbicara dalam tidur
5. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi Ya
Core/Problem
2. perubahan sensori perseptual
Penyebab/ Etiologi
1. Halusinasi : pendengaran
Ardiyan Alfian A
ANALISA DATA
DO:
pasien mendapatkan terapy
haloperidol 3 x 5 mg, Closapin
5mg 1x1 malam
1. Kondisi Klien
a) Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar
b) Klien sering ketawa dan tersenyum sendiri
c) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan isinya
tidak jelas serta melihat bayangan-bayangan.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
1) Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2) Pasien dapat mengontrol halusinasinya
3) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
SP PASIEN SP KELUARGA
SP 1 SP 1
1. Mengidentifikasi jenis 1. Mendiskusikan maslah yang
halusinasi pasien dirasakan keluarga dalam merawat
2. Mengidentifikasi isi pasien
halusinasi pasien 2. Menjelaskan pengertian, tand
3. Mengidentifikasi waktu gejala dan jenis halusinasi yang
halusinasi pasien dialami pasien beserta proses
4. Mengidentifikasi frekuensi terjadinya
halusinasi pasien 3. Menjelaskan cara-cara
5. Mengidentifikasi situasi yang merawat pasien halusinasi
menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respon
pasien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien
menghardik halusinasi
8. Menganjurkan pasien
memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian
SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal 1. Melatih keluarga
kegiatan harian pasien mempraktikkan cara merawat
2. Melatih pasien pasien dengan halusinasi
mengendalikan halusinasi dengan 2. Melatih keluarga melakukan
cara bercakap-cakap dengan oang cara merawat langsung kepada
lain pasien halusinasi
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 3 SP 3
1. Mengevaluasi jadwal 1. Membantu keluarga
kegiatan harian pasien membuat jadwal aktivitas dirumah
2. Melatih pasien termasuk minum obat
mengendalikan halusinasi dengan
2. Menjelaskan follow up
melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan pasien pasien setelah pulang
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 4
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratut
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
Orientasi:
”Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa keperawatan dari UKSW yang akan merawat
bapak Nama Saya Agung Nugroho, biasa dipanggil Agung. Nama bapak siapa?
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini bapak
dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa
Kerja:
”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada ujudnya?Apa yang dikatakan suara itu?”
bapak dengar suara? Berapa kali sehari bapak mendengar suara-suara tersebut?
Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri atau saat
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-
” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik membentak”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi
saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah
Terminasi:
”Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-suara itu
muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal
latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita
bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang
kedua? Jam berapa pak?Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan
berlatih?Dimana tempatnya”
Orientasi:
“Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya
masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan
suara-suaranya Bagus ! Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan
Kerja:
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-
cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara, langsung
saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan bapak
Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya istri,anak bapak katakan: bu, ayo
ngobrol dengan bapak soalnya bapak sedang dengar suara-suara. Begitu bapak
Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang bapak
pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau
bapak mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan
secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul! Besok pagi saya akan ke mari
lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas
terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 08.00? Mau di mana/Di sini
Orientasi: “Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-
suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ?
Bagaimana hasilnya ? Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang
mana kita bicara? Baik kita duduk di ruang tamu. Berapa lama kita bicara?
berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak
sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut).
Bagus sekali bapak bisa lakukan. Kegiatan ini dapat bapak lakukan untuk
mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari
Terminasi: “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga
untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita
latih untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal ya!(Saudara dapat melatih
aktivitas yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari
pagi sampai malam) Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti, kita
membahas cara minum obat yang baik serta guna obat. Mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 12.00 ?Di ruang makan ya! Sampai jumpa.”
Orientasi:
“Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya
masih muncul ? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ? Apakah
jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik.
Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang bapak minum. Kita
akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Di sini saja ya
bapak?”
Kerja:
“bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara
berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang bapak
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3
kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk menghilangkan
suara-suara. Ini yang putih (THP)3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk rileks
dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama
gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak
boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat,
bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau
obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. bapak juga
harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya
bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya bapak Jangan
keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat
diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan
dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum,
dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat? Sudah
berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus!
(jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal
kegiatan bapak Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada
keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang. Besok kita ketemu lagi
untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita bicarakan. Mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10.00. sampai jumpa.”