Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HALUSINASI

STASE KEPERAWATAN JIWA

Dosen Koordinator : Ns. Siti Khalifah

Oleh :

ARDIYAN ALFIAN ARIZQI, S. KEP

NIM : P2002071

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA

SAMARINDA 2020
FORMULIR PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA

Ruang rawat :__-_______________________________ Tanggal dirawat :__-_______________

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. Y R Tanggal Pengkajian : 2 Februari 2021
Umur : 41 tahun No. Rekam Medik :
Informan : klien dan keluarga
II. ALASAN MASUK
Pada tahun 2010 pasien masuk ke RSJ Atma Husada Samarinda, dengan keluhan susah diajak
komunikasi dan sering marah-marah dan berbicara sendiri dikamar, selama dirawat pasien menunjukkan
perubahan sikap dan mulai kooperatif sehingga sudah bias dibawa pulang dan melanjutkan pengobtan
dirumah. Saat dilakukaan pengkajian pasien sudah komunikatif dan bias menjelaskan apa yang
dialamainya, saat ini Tn.YR mengkonsumsi obat haloperidol 5mg 3x sehari dan closapin 5mg 1x
dimalam hari.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : -
Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil
3. Pelaku / Usia Korban /Usia Saksi / Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindak kriminal
Jelaskan No 1, 2, 3 : tidak ada masalah keperawatan
_____________________________________________________

Masalah Keperawatan:
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perubahan proses keluarga.
3. Respons pascatrauma.
4. Risiko tinggi kekerasan.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?


Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/Perawatan
_kakak_-_adik_ berdiam diri-berbicara sendiri blm pernah berobat/minum obat
Masalah Keperawatan:
1. Koping keluarga inefektif: ketidakmampuan koping.
2. Koping keluarga inefektif: gangguan koping.
3. Potensial untuk pertumbuhan koping keluarga.

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : aniaya fisik oleh orang tua

Masalah Keperawatan:
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perubahan proses keluarga.
3. Respons pascatrauma.

IV. FISIK
1. Tanda Vital TD : 131/101 mmHg, N : 74 x/i, S : 36,4`C, P : 22 x/i
2. Ukuran TB :155 cm, BB : 55 kg
3. Keluhan Fisik : nyeri sendi
Jelaskan : nyeri sendi dirasakan saat badan terasa kedinginan
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi perubahan suhu tubuh. 7. Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh.
2. Hipotermia. 8. Perubahan nutrisi: potensial lebih dari kebutuhan
3. Hipertermia. tubuh.
4. Defisit volume cairan. 9. Kerusakan menelan.
5. Kelebihan volume cairan. 10. Perubahan eliminasi feses.
6. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. 11. Perubahan pola eliminasi urine.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (lihat petunjuk)
Pasien Tn. YR anak ke 4 dari 7 bersaudara

Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: tinggal serumah
: meninggal
: klien

Masalah Keperawatan:
1. Koping keluarga inefektif: ketidakmampuan koping.
2. Koping keluarga inefektif: gangguan koping.
3. Potensial untuk pertumbuhan koping keluarga.

Jelaskan : orangtua klien meninggal karena hipertensi, dalam keluarga tidak ada yang menderita
gangguan jiwa

2. Konsep diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan dirinya biasa-biasa saja, namun kadang merasa malu
dengan keadaan dirinya
b. Identitas : Klien mampu menyebutkan identitas dirinya. Klien mampu menyebutkan
seluruh anggota keluarga dan menjelaskan ativitasnya.
c. Peran : klien sebagai seorang suami dan mempunyai 2 orang anak. Klien mengatakan
kesehariannya bantu-bantu dimasjid didekat rumah.
d. Ideal diri : Klien berharap bisa terlepas dari obat-obatan yang dikonsumsi
e. Harga diri : Klien merasa sedih dengan keadaan nya yang sekarang yang harus selalu
konsumsi obat agar bisa tidur.

Masalah Keperawatan:
Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis.

3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : istri dan anak
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : ikut bersih saat kerja bakti & membantu
bersih-bersih masjid
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan : Tn YR mengatakan bahwa ia beragama islam dan yakin akan keberadaan
Allah SWT.

b. Kegiatan ibadah : sholat 5 waktu dimasjid

Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak Rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasa

Jelaskan : penampilan Tn YR rapi, cara berpakaiannya sesuai dengan umur kondisi.

Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : Klien tidak ada masalah dalam berkomunikasi, klien bisa focus pada topic yang

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

dibicarakan.
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : klien sehari hari beraktivitas sebagai ibu rumah tangga sambil mengurus tanamannya,
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

sesekali menjual jajanan.


4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa
Khawatir Gembira Berlebihan
Jelaskan : klien menceritakan bahwa sering muncul rasa khawatir akan penyakitnya.
Masalah Keperawatan:
Ansietas.

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : klien focus pada topic yang dibicarakan.

Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah Tersinggung
Jelaskan : selama wawancara klien koperatif
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

7. Persepsi Halusianasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : pasien mengaku pernah mendengar suara yang menyuruhnya pergi ke suatu tempat
Masalah Keperawatan:
Halusinasi pendengaran

8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan
pembicaraan/
persevarasi
Jelaskan : beberapakali klien mengulang terus kalimatnya tetapi yang dimaksud tetap sama dan
masih focus dengan topic.
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siap pikir Kontrol pikir
Jelaskan : klien mengatakan selama ini merasa tenang saja dalam berfikir.
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran


Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi : Waktu Tempat Orang
Jelaskan : pasien dalam keaddan compesmentis

Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

11. Memori
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : selama wawacara klien mengaku tidak ada perubahan dalam mengingat hal-hal dimasa
lampau
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu
Berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : klien mampu tetap konsentrasi dan berhitung dengan benar

Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : klien mampu mengambil keputusan sendiri
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : selama ini klien dan keluarga sudah bisa menerima kondisinya
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan pasien memenuhi/menyediakan kebutuhannya:
a. Makan √ Bantuan minimal Bantuan total
b. Keamanan √ Bantuan minimal Bantuan total
c. Tempat tinggal √ Bantuan minimal Bantuan total
d. Perawatan kesehatan √ Bantuan minimal Bantuan total
e. Pakaian √ Bantuan minimal Bantuan total
f. Transportasi √ Bantuan minimal Bantuan total
g. Uang √ Bantuan minimal Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : Bantuan minimal Bantuan total
Mandi √
BAB/BAK √
Kebersihan √
Ganti pakaian √
Makan √

b. Nutrisi
• Apakah Anda puas dengan pola makan Anda? Ya
• Apakah Anda memisahkan diri?
Jika ya, jelaskan alasannya: pasien menyibukan diri dengan berkebun
• Frekuensi makan per hari : 3 kali
• Frekuensi kudapan per hari: 3 kali
• Nafsu makan Ya
• Diet Khusus Tidak
c. Istirahat dan tidur
• Apakah ada masalah? Ya
• Apakah Anda merasa segar setelah bangun tidur? Ya
• Apakah ada kebiasaan tidur siang? Tidak
• Apa yang menolong anda untuk tidur ketika lelah bekerja
• Waktu tidur malam, jam: 23:00 , Waktu bangun, jam: 05:00
• Beri tanda “✓” sesuai dengan keadaan pasien:
√ Sulit untuk tidur
Bangun terlalu pagi
 Somnabulisme
√ Terbangun saat tidur
 Gelisah saat tidur
 Berbicara dalam tidur

3. Kemampuan pasien dalam:


 Mengantisipasi kebutuhan sendiri ya
 Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri ya
 Mengatur penggunaan obat Ya
 Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up) ya

4. Pasien memiliki sistem pendukung :


Keluarga Ya
Profesional/terapis ya
Teman sejawat Tidak
Kelompok sosial Tidak

5. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi Ya

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
√ Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relaksasi √ Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya  Lainnya

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Pasien selalu bekerja setelah mengurus rumah melanjukan mengurus tanamannya dan sesekali
berjualan jajanan kue
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraiakan
Pasien mengatakan tidak ada masalah berhubungan dengan lingkungan
 Masalah dengan pendidikan, uraiakan
Tidak ada masalah

 Masalah dengan pekerjaaan, uraikan


Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pekerjaan
 Masalah dengan perumahan, uraikan
Pasien lahir dengan keluarga dengan ekonomi menengah
 Masalah dengan ekonomi, uraikan
Tidak ada masalah
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Pasien selalu kontrol dan minum obat secara rutin
 Masalah lainnya, uraikan
Tidak ada masalah
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG :
Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat - obatan
Lainnya : tidak ada
Masalah Keperawatan klien mengatakan kondisinya saat ini jauh lebih baik

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosis medik : skizofrenia
Terapi medik : haloperidol 3 x 5 mg
Closapin 5mg 1x1 malam

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


Pohon masalah
3. resiko tinggi perilaku kekerasan (mencederai org lain)
Efek/Akibat

Core/Problem
2. perubahan sensori perseptual

Penyebab/ Etiologi
1. Halusinasi : pendengaran

XIII. DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Resiko tinggi perilaku kekerasan b.d halusinasi pendengaran
2. Gangguan persepsi sensori b.d halusinasi pendengaran
3. Gangguan komunikasi verbal b.d perubahan proses fikir

Samarinda, Februari 2021


Mahasiswa

Ardiyan Alfian A
ANALISA DATA

NO Data Subyektif & Data Obyektif Kemungkinan penyebab Masalah

I DS : Sering mendengar suara Gangguan Persepsi


“pasien mengatakan sampai kapan
Sensori
harus minum obat”
Halusinasi pendengaran

DO:
pasien mendapatkan terapy
haloperidol 3 x 5 mg, Closapin
5mg 1x1 malam

 Pasien tampak menanyakan


tentang sampai kapan harus
konsumsi obat dan apakah
penyakitnya ini bisa sembuh
dan bebas obat.

 klien mengatakan sejak


pulaang dari RSJ sering
mendengar suara-suara jika
tidak minum obat
 Klien mampu menyebutkan
identitas dirinya. Klien mampu
menyebutkan seluruh anggota
keluarga dan menjelaskan
ativitasnya.
 klien sebagai seorang suami
dan mempunyai 2 orang anak.
Klien mengatakan sehari-hari
bantu bersih-bersih dimasjid
 Klien berharap bisa terlepas
dari obat-obatan yang
dikonsumsi, dan nyeri sendi
yang dirasakan bisa hilang.
 Klien merasa sedih dengan
keadaan nya yang sekarang
yang harus selalu konsumsi
obat agar bisa tidur.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn YR *(L) Ruang :
Alamat : Jl. Mangga no.66 RT.24 Mekar sari Umur : 41 Thn No. RM :
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 GANGGUAN PERSEPSI PERSEPSI SENSORI (L.09083) MANAJEMEN HALUSINASI (I.09288)
SENSORI BERHUBUNGAN Desinisi : Definisi :
DENGAN HALUSINASI Persepsi realitas terhadap stimulus baik Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan
Definisi : internal maupun eksternal keamanan, kenyamanan dan orientasi realita
Perubahan persepsi terhadap
stimulus baik internal maupun Ekspektasi : MEMBAIK Tindakan
eksternal yang di sertai dengan Observasi:
respon yang berkurang, Kriteria Hasil : 1. Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
berlebih atau terdistorsi Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan 2. Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan
diharapkan Persepsi Sensori klien stimulasi lingkungan
Penyebab : membaik. 3. Monitor isi halusinasi
 Gangguan pengelihatan Hal tersebut dibuktikan dengan kriteria
 Gangguan pendengaran hasil : Terapeutik :
 Gangguan penghidun 1. Verbalisasi mendengar bisikan : menurun 4. Pertahankan lingkungan yang aman
 Gangguan perabaan 2. Verballisasi melihat bayangan : menurun 5. Lakukan tindakan keselamatan ketikan tidak dapat
 Hipoksia serebral 3. Verbalisasi merasakan sesuatu dengan indra mengontrol perilaku
 Penyalah gunaan zat peraba : menurun 6. Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
 Usia lanjut
4. Verbalisasi merasakan sesuatu dengan indra 7. Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi
 Pemajanan toksin lingkungan
penciuman : menurun
5. Verbalisasi merasakan sesuatu dengan indraEdukasi:
Gejalan dan tanda mayor
pengecap : menurun 8. Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya
Subjektif :
6. Distorsi sensori : menurun halusinasi
 Mendengar suara bisikan atau
melihat bayangan 7. Perilaku halusinasi : menurun 9. Anjurkan bicara pada orang yang dapat dipercaya
 Merasakan sesuatu melalui indera Skala Indikator untuk memberi dukungan dan umpan balik korektif
perabaan, penciuman, perabaan atau 1 Meningkat terhadap halusinasi
pengecapan 2 Cukup meningkat 10. Anjurkan melakukan distraksi
3 Sedang 11. Ajarkan pasien dan keluarga mengatasi halusinasi
Objektif : 4 Cukup menurun
 Distorsi sensori 5 menurun Kolaborasi:
 Respon tidak sesuai 12. Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan
 Bersikap seolah melihat, mendengar, 8. Respon sesuai stimulus : membaik antiasnsietas
mengecap, meraba atau mencium 9. Konsentrasi : membaik
sesuatu 10. Orientasi : membaik
Skala Indikator
Gejala dan tanda minor
1 Memburuk
Subjektif : 2 Cukup memburuk
 Menyatakan kesal 3 Sedang
Objektif : 4 Cukup membaik
 Menyendiri 5 Membaik
 Melamun
 Konsentrasi buruk
 Disorientasi waktu, tempat, orang
atau situasi
 Curiga
 Melihat kesatu arah
 Mondar-mandir
 Bicara sendiri

Kondisi Kllinis terkait :


 Glukoma
 Katarak
 Gangguan retraksi
 Truma okuler
 Trauma pada syaraf kranilais
II,III,IV dan VI
 Infeksi okuler
 Presbikusis
 Malfungsi alat bantu dnegar
 Deleirium
 Demensia
 Gangguan amnestic
 Penyakit terminal
 Gangguan psikotif
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (HALUSINASI)
A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
a) Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar
b) Klien sering ketawa dan tersenyum sendiri
c) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan isinya
tidak jelas serta melihat bayangan-bayangan.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar
3. Tujuan
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
1) Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2) Pasien dapat mengontrol halusinasinya
3) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan ( latihan fase orientasi, kerja dan


terminasi setiap SP)

SP PASIEN SP KELUARGA
SP 1 SP 1
1. Mengidentifikasi jenis 1. Mendiskusikan maslah yang
halusinasi pasien dirasakan keluarga dalam merawat
2. Mengidentifikasi isi pasien
halusinasi pasien 2. Menjelaskan pengertian, tand
3. Mengidentifikasi waktu gejala dan jenis halusinasi yang
halusinasi pasien dialami pasien beserta proses
4. Mengidentifikasi frekuensi terjadinya
halusinasi pasien 3. Menjelaskan cara-cara
5. Mengidentifikasi situasi yang merawat pasien halusinasi
menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respon
pasien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien
menghardik halusinasi
8. Menganjurkan pasien
memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian
SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal 1. Melatih keluarga
kegiatan harian pasien mempraktikkan cara merawat
2. Melatih pasien pasien dengan halusinasi
mengendalikan halusinasi dengan 2. Melatih keluarga melakukan
cara bercakap-cakap dengan oang cara merawat langsung kepada
lain pasien halusinasi
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 3 SP 3
1. Mengevaluasi jadwal 1. Membantu keluarga
kegiatan harian pasien membuat jadwal aktivitas dirumah
2. Melatih pasien termasuk minum obat
mengendalikan halusinasi dengan
2. Menjelaskan follow up
melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan pasien pasien setelah pulang
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 4
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratut
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.

SP 1 Pasien : Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara


mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan
cara pertama: menghardik halusinasi

Orientasi:
”Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa keperawatan dari UKSW yang akan merawat

bapak Nama Saya Agung Nugroho, biasa dipanggil Agung. Nama bapak siapa?

Bapak Senang dipanggil apa?”

”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”

”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini bapak

dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa

lama? Bagaimana kalau 30 menit”

Kerja:

”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada ujudnya?Apa yang dikatakan suara itu?”

” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering

bapak dengar suara? Berapa kali sehari bapak mendengar suara-suara tersebut?

Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri atau saat

bersama dengan orang lain?”

” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”

”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-

suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-

suara itu muncul?

” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan

menghardik atau membentak suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke

empat minum obat dengan teratur.”

”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik membentak”.

”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi

saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah

begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa”

Terminasi:

”Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-suara itu

muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal

latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan

menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita

bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang

kedua? Jam berapa pak?Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan

berlatih?Dimana tempatnya”

”Baiklah, sampai jumpa.”

SP 2 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua:


bercakap-cakap dengan orang lain

Orientasi:

“Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya

masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan

suara-suaranya Bagus ! Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk

mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan

selama 20 menit. Mau di mana? Di sini saja?

Kerja:
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-

cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara, langsung

saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan bapak

Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan

saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya istri,anak bapak katakan: bu, ayo

ngobrol dengan bapak soalnya bapak sedang dengar suara-suara. Begitu bapak

Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!

Bagus! Nah, latih terus ya bapak!”

Terminasi:

“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang bapak

pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau

bapak mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal

kegiatan harian bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan

secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul! Besok pagi saya akan ke mari

lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas

terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 08.00? Mau di mana/Di sini

lagi? Sampai besok ya. Selamat pagi”

SP 3 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga:


melaksanakan aktivitas terjadwal

Orientasi: “Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-

suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ?

Bagaimana hasilnya ? Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang

ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal. Mau di

mana kita bicara? Baik kita duduk di ruang tamu. Berapa lama kita bicara?

Bagaimana kalau 30 menit? Baiklah.”


Kerja: “Apa saja yang biasa bapak lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam

berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak

sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut).

Bagus sekali bapak bisa lakukan. Kegiatan ini dapat bapak lakukan untuk

mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari

pagi sampai malam ada kegiatan.

Terminasi: “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga

untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita

latih untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal

kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal ya!(Saudara dapat melatih

aktivitas yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari

pagi sampai malam) Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti, kita

membahas cara minum obat yang baik serta guna obat. Mau jam berapa?

Bagaimana kalau jam 12.00 ?Di ruang makan ya! Sampai jumpa.”

SP 4 Pasien: Melatih pasien menggunakan obat secara teratur

Orientasi:
“Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya
masih muncul ? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ? Apakah
jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik.
Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang bapak minum. Kita
akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Di sini saja ya
bapak?”

Kerja:
“bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara
berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang bapak
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3
kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk menghilangkan
suara-suara. Ini yang putih (THP)3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk rileks
dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama
gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak
boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat,
bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau
obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. bapak juga
harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya
bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya bapak Jangan
keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat
diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan
dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum,
dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat? Sudah
berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus!
(jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal
kegiatan bapak Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada
keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang. Besok kita ketemu lagi
untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita bicarakan. Mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10.00. sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai