NIM : 20201020013
Peristiwa pembelian itu ada pada masa setelah serangan 11 September 2001 di
Amerika Serikat, merupakan masa yang paling buruk dalam sejarah penerbangan
komersial, menyebabkan banyak orang pada saat itu yang tidak berani lagi naik pesawat.
Dan banyak orang juga meramalkan bahwa perusahan AirAsia akan pailit.
Model usaha AirAsia Group bertumpu pada filosofi tarif rendah yang menekankan pada
operasi yang ramping, sederhana, dan efisien. AirAsia menerapkan sejumlah strategi pokok
untuk mencapai hal tersebut, seperti:
Sehingga AirAsia dan berhasil membukukan laba pada tahun 2002 dan meluncurkan
berbagai rute baru dari pangkalan utamanya di Kuala Lumpur, yang serta menghapus
bentuk monopoli Malaysia Airlines dengan harga promosi MYR 1 USD 0,27. Pada 2003,
dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru dekat Singapura dan AirAsia
melakukan penerbangan internasionalnya ke Bangkok. Lalu merambah kembali
penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia.
Pemanfaatan teknologi yang inovatif berperan penting dalam kisah sukses AirAsia.
Berawal dari pemesanan online, AirAsia adalah maskapai pertama di Asia yang
menawarkan penerbangan tanpa tiket sejak Maret 2002 dan memungkinkan
penumpangnya membayar pesanan via telepon menggunakan kartu kredit. Seiring
berjalannya waktu, AirAsia mengembangkan platform ITnya untuk terus memudahkan
traksaksi para penumpang dan meningkatkan penghematan operasionalnya.
Penerapan e-business Pada AirAsia Penggunaan internet sebagai bisnis model inti
dalam perusahaan juga biasa dikenal dengan e-business. Melalui AirAsia.com, maka
customer hanya perlu mengakses situs dari AirAsia.com untuk melakukan reservasi tiket
pesawat. Dengan sisteme-Business tersebut, AirAsia dapat melakukan efisiensi biaya
seperti komisi untuk travel agent
Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global
Distribution System (GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User
Interface) yang langsung berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan berinteraksi
dengan sistem melalui GUI, maka sistem tersebut secara real-time akan melakukan
proses-proses back-office diantaranya melakukan validasi, otorisasi dan konfirmasi yang
akhirnya akan memberikan pelanggan suatu bukti penjualan tiket sehingga bukti
penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket pesawat.
Bukti dari keberhasilan AirAsia bisa dilbuktikan dengan beberapa prestasi yang telah
diraih AirAsia antara lain TTG Travel Awards kategori maskapai penerbangan tarif
rendah terbaik di Asia, Maskapai Penerbangan Tarif Rendah Terbaik di Dunia, Maskapai
Penerbangan Tarif Rendah Terbaik se-Asia dari Skytrax, Maskapai Penerbangan Asing
untuk Kargo Tumbuh Paling Cepat dari Bandara Internasional Guangzhou Baiyun pada
tahun 2011 serta Maskapai Penerbangan Tarif Rendah Terbaik di Dunia dari ATW pada
tahun 2012.