Anda di halaman 1dari 2

1.

-Kamu sebagai pemimpin harus bisa membimbing mereka supaya bisa melakukan tugas-
tugas yang kamu delegasikan.
-Seorang pemimpin harus optimis dalam melihat segala persoalan termasuk masa
depan organisasi atau perusahaan.
-Seorang pemimpin juga harus terbuka dengan pendapat orang-orang yang kamu
pimpin. kamu harus bisa menerima perubahan yang memang diperlukan.
-Kepercayaan dari orang-orang yang kamu pimpin sangat penting.
-Pemimpin juga harus memiliki keinginan yang besar. Tugasmu merancang target yang
besar tapi tetap realistis.
-Menjadi seorang pemimpin artinya kamu berada di posisi setahap lebih tinggin
dari orang yang kamu pimpin. Kamu punya otoritas. Keputusanmu sulit untuk
dibatalkan. Tapi bukan berarti kamu tertutup dengan hal-hal baru. Kamu harus terus
belajar dan belajar lagi. Perkaya pengetahuan melalui diskusi, buku dan seminar.
2. pemimpin memang harus memiliki sikap tersebut, kalau pemimpin tidak memiliki
sikap tersebut apa yang terkadi pada bawahan/rekannya
3. 1.Mengambil Resiko
2.Menjadi Orang Yang Inovatif
3.Memiliki Harapan
4.Bersikap Positif
5.Selalu Berada Di Depan
6.Memiliki Motivasi Berkembang
7.Mengetahui Kekuatan Diri
4. -Meningkatkan Efisiensi Kerja
-Memiliki Banyak Ide Kreatif
-Beban Kerja Jadi Lebih Ringan
-Saling Menguatkan di Masa Sulit
5. Pernahkan kita renungkan bahwa tiga semboyan dalam dunia pendidikan tersebut
sejatinya adalah sebuah konsep kepemimpinan. Lebih tepatnya sebuah konsep
kepemimpinan yang terkemas indah dalam bahasa Jawa. Kalau dipikir pikir dunia
pendidikan dan kepemimpinan memang mempunyai korelasi yang sangat kuat. Bahkan
hadirnya dunia pendidikan tidak lain dalam rangka memproses dan menyiapkan para
calon pemimpin di masa depan. Sehingga penanaman nilai nilai kepemimpinan dalam
dunia pendidikan menjadi sebuah keniscayaan.

Sangat jelas, bahwa arah dari tiga konsep kepemimpinan tersebut adalah mengantarkan
peserta didik menjadi seorang pemimpin yang mampu memberikan kontribusi real di
masyarakat. Keberadaannya mampu menjadi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
Kehadirannya sangat dinantikan, baik posisinya berada di depan, di tengah atau
berbaur maupun posisinya berada di belakang untuk memberikan dukungan moral kepada
masyarakat.

Bila kita coba uraikan penjelasan dari tiga konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara
kurang lebihnya sebagai berikut:

Pertama, Ing ngarso sung tulodho (di depan memberikan contoh atau teladan). Ajaran
ini mengandung arti bahwa seorang pemimpin harus dapat memberikan teladan bagi para
anak buah dan bawahannya. Yaitu dengan berprilaku jujur, disiplin, amanah, adil dan
toleransi kepada sesama. Salah satu cara paling mudah untuk memberikan teladan
adalah adanya keselarasan antara perkataan dan perbuatan atau tindakan dalam diri
seorang pemimpin.

Bahkan hal itu bisa dikatakan sebagai modal utama dalam memberikan keteladanan.
Bahasa kerennya adalah “Practice what you preach”. Yaitu seorang pemimpin akan
lebih excellent jika ia mampu mempraktekan apa yang dikatakan dan dinasehatkan,
sebelum menyuruh atau menginstruksikan perintah kepada anggotanya. Jangan sampai
seorang pemimpin hanya bisa menyuruh saja sedangkan ia sendiri enggan untuk
melaksanakannya.

Ada kata kata bijak mengatakan bahwa satu tindakan yang dicontohkan akan lebih
berarti dibandingkan dengan 1000 perkataan yang diucapkan. Bahasa lainnya adalah
memimpin dengan keteladanan atau lead by example. Jika seorang pemimpin senantiasa
memberikan keteladanan maka tidak usah disuruhpun anggotanya akan menaruh hormat,
kemudian secara otomatis mengikuti atau menjadi follower setianya.

Kedua, Ing madyo mangun karso (di tengah membakar semangat dan mengembangkan
motivasi). Seorang pemimpin harus mampu berkerja sama dengan anak buahnya.
Keberadaan seorang pemimpin di tengah anggotanya juga harus bisa membangun dan
membangkitkan motivasi dan semangat juang. Di tengah kesibukannya, ia juga dituntut
memberikan inovasi dan menciptakan iklim kerja yang baik. Sehingga dari situ akan
tercipta sebuah team solid yang dipenuhi dengan keoptimisan untuk meraih
kesuksesan.

Dengan begitu anak buahnya akan benar benar merasakan kehadiran seorang pemimpin
dalam setiap aktivitasnya. Secara otomatis pasti mereka akan berkerja lebih serius
dan all out. Jangan sampai seorang pemimpin hanya duduk manis atau bersembunyi di
belakang meja saja. Akan tetapi, seorang pemimpin idealnya harus ikut turun tangan
berjuang bersama anggotanya.

Ketiga adalah Tut Wuri Handayani (memberikan dorongan dari belakang). Seorang
pemimpin harus mampu memberikan dorongan moral kepada anak buahnya untuk bisa
tampil ke gelanggang mengambil peran. Tentunya seorang pemimpin harus percaya dan
yakin pada kemampuan anggotanya. Bukti nyata dari kepercayaan tersebut yaitu dengan
pendelegasian atau mengamanahkan sebuah wewenang sesuai kapasitas masing masing
anggota.

Sejalan dengan itu, secara otomatis pemimpin juga dituntut untuk mampu meyakinkan
anak buahnya bahwa mereka mampu untuk melakukan tugas yang telah diamanahkan
kepadanya. Seorang pemimpin yang baik pasti akan bangga ketika melihat anak
buahnya tampil melebihi dirinya. Karena pemimpin yang hebat adalah seorang pemimpin
yang mampu melahirkan pemimpin pemimpin baru di masa depan.

Ada saatnya seorang pemimpin harus melatih anak buahnya berkerja sendiri untuk
mandiri. Dalam artian bahwa seorang pemimpin harus punya komitmen untuk mengkader
anggotanya menjadi lebih baik dari dirinya yang sekarang ini. Seorang pemimpin
sudah seharusnya tidak gila akan sanjungan dan penghormatan. Karena hadirnya
pemimpin bukan untuk melahirkan para pengikut. Tetapi walau keberadaanya berada di
posisi belakang, ia mampu memberikan dorongan moral yang kuat.

Luar biasa, sungguh sebuah konsep kepemimpinan yang sangat komprehensif. Sebuah
konsep yang menjelaskan tentang bagaimana seharusnya sikap seorang pemimpin sejati.
Baik ketika posisinya berada di depan, di tengah maupun di belakang anggotanya.
Semoga yang sedikit ini bisa menambah wawasan keilmuan, serta mampu memperkuat
pondasi nilai nilai kepemimpinan kita.

Anda mungkin juga menyukai