Bab 1 Lta Hepatitis
Bab 1 Lta Hepatitis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hepatitis B merupakan penyakit infeksi pada hati yang di sebabkan oleh virus
hati, dan sering pula megakibatkan kerusakan hati. Tak jarang penderita sama sekali
tidak merasakan dan menyadari bahwa dirinya terinfeksi oleh virus hepatitis B karena
gejala yang khas seperti flu bahkan bisa tidak muncul sehingga penderita tidak
Sebanyak 240 juta diantaranya mengidap hepatitis B kronik dan 780.000 jiwa meninggal
kronik Indonesia mencapai hingga 5-10% dari total penduduk, atau setara dengan 13,5
juta penderita. Jumlah ini membuat Indonesia termasuk daerah endemis sedang sampai
tinggi dan membuat Indonesia menjadi negara ke 3 di Asia dengan jumlah penderita
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi hepatitis tahun
2013 (1,2%) dua kali lebih tinggi dibanding tahun 2007. Lima provinsi dengan
prevalensi tertinggi hepatitis adalah Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, dan Maluku. Menurut profil kesehatan Sumatra selatan tahun 2015,
angka kejadian hepatitis B di Sumatra selatan pada tahun 2015 terdapat 11 kasus,
mengalami penurunan diabandingkan tahun 2014 yaitu 66 kasus. Menurut catatan medis
Rs.Dr.Noesmir Baturaja jumlah pasien hepatitis B dari tahun 2016 hingga tahun 2017
mengalami penurunan. Pada tahun 2016 sebanayak 25 kasus yang terdiri dari 20 pasien
laki-laki dan 5 pasien perempuan. Sedangkan pada tahun 2017 hanya terdapat 8 kasus
kronik dan hepatoma. Gejala dari penyakit hepatitis B ini mungkin bersifat tersembunyi
dan beragam seperti kehilangan nafsu makan, dispepsia, nyeri abdomen, sakit di seluruh
tubuh, malaise, dan kelemahan juga dapat terjadi (Smeltzer, 2016). Diantara gejala gejala
Keadaan gizi pada penderita hepatitis B perlu mendapat perhatian khusus karena
Pada 10-80% penderita ditemukan dalam keadaan malnutrisi. Oleh karena itu, perubahan
kebutuhan dan tolerasi terhadap beberapa komponen gizi selama sakit harus diperhatikan
(Noer 2008).
Selama ini, pemasukan nutrisi pada pasien hepatitis B diberikan melalui parenteral
berupa infuse cairan glucose. Kendala dalam pengelolaan kebutuhan nutrisi pada pasien
hepatitis B adalah bahwa pasien cenderung kekurangan asupan kalori dan protein karena
pasien hepatitis B stadium awal adalah bahwa pasien sering mengeluh tidak nafsu
makan, mual dan muntah sehingga muncul masalah keperawatan nutrisi kurang dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
e. Menggambarkan evaluasi hasil pada pasien dengan hepatitis B dengan fokus studi
1. Manfaat teoritis
hepatitis B.