BAB V VI Bidan
BAB V VI Bidan
HASIL PENELITIAN
Tempat penelitian adalah PMB Ely Eryani Am.Keb bediri berdasarkan Surat Izin
sampai dengan tahun 2012 yang di keluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan
Ely Eryani Am.Keb memiliki 1 unit ruang pemeriksaan, 1 unit ruang bersalin, 1 unit
Adapun pelayanan yang ada pada PMB Ely Eryani Am.Keb meliputi pemeriksaan
kesehatan dasar.
Pada analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentasi
variable dependen (pemberian ASI Eklusif) serta variable independen (umur, paritas,
pendidikan, dan pekerjaan) disajikan dalam bentuk table dan teks yaitu sebagai
berikut :
a. Penyapihan Anak Kurang dari 2 Tahun
Tabel 5.1
Dari Tabel 5.1 diketahui bahwa dari 76 responden yang melakukan penyapihan anak
usia kurang dari 2 tahun sebanyak 46 (60,5%), dan yang tidak melakukan penyapihan
Tabel 5.2
Ya 44 57,9
Tidak 32 42,1
Jumlah 76 100
Dari Tabel 5.2 diketahui bahwa dari 76 responden, responden yang mengalami
kegagalan penggunaan kontrasepsi sebanyak 44 responden (57,9%), dan yang tidak
mengalami kegagalan penggunaan kontrasepsi sebanyak 32 responden (42,1%)
c. Riwayat Kehamilan
Table 5.3
Ya 41 53,9
Tidak 35 46,1
Jumlah 76 100
Dari Tabel 5.3 diketahui bahwa dari 76 responden yang memiliki riwayat
d. Pola Makan
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Pola Makan Anak Di PMB Ely Eryani Am.Keb Kecamatan
Ya 33 43,4
Tidak Tepat 43 56,6
Jumlah 76 100
Dari Tabel 5.4 diketahui bahwa dari 76 responden yang memiliki pola makan
anak tepat sebanyak 33 responden (43,3%), dan yang tidak memilik pola makan anak
kontrasepsi, riwayat kehamilan pola makan), menggunakan uji statistic chi-square dan
sistem komputerisasi dengan batas kemaknaan < 0.05 dan derajat kepercayaan 95%.
Dikatakan adanya hubungan bermakna apabila p value ≤ 0,05 apabila p value > 0,05
maka kedua variable tersebut dikatakan tidak ada hubungan bermakna (Hastono,
2012).
Table 5.5
Usia Kurang Dari 2 Tahun Di PMB Ely Eryani Am.Keb Kecamatan Buana
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 76 responden, responden yang
dengan responden yang tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2
kegagalan penggunaan KB dan tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari
Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value 0,00 < 0,05 hal ini
b. Riwayat Kehamilan
Table 5.6
Berdasarkan table 5.5 dapat dilihat bahwa dari 76 responden, responden yang
memiliki riwayat kehamilan dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2
yang tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun yaitu 9 responden
(30,4%), dan responden yang tidak memiliki riwayat kehamilan dan tidak
(70,0%)
Dari hasil uji statistik chi-squre di peroleh p value 0,002 , 0,005 hal ini
terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun. Sehingga hipotesa yang
Table 5.7
Hubungan Pola Makan Anak Terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang Dari
Berdasarkan table 5.7 dapat dilihat bahwa dari 76 responden, responden yang
memiliki pola makan anak tepat dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2
tahun lebih sedikit yaitu 13 responden (28,3%), dibandingkan responden yang tidak
melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun yaitu 20 responden (66,7%),
sedangkan responden yang memiliki pola makan anak tidak tepat dan melakukan
penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 33 responden (71,7%), dan
responden yang tidak memiliki pola makan anak tidak tepat dan tidak melakukan
Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value0,002 < 0,005 hal ini
menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap
Penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun,. Sehingga hipotesa yang menyatakan
ada hubungan antara pola makan terhadap penyapihan anak kurang dari 2 tahun
terbukti.
5.3 Pembahasan
melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun lebih banyak yaitu 34 responden
(73,9%), dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan penyapihan anak usua
kurang dari 2 tahun yaitu 10 esponden (26,1%). Sedangkan responden yang tidak
mengalami kegagalan penggunaan KB dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2
tahun sebanyak 12 responden (26,1%) dan responden yang tidak mengalami kegagalan
penggunaan KB dan tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari dua tahun
Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value 0,001 < 0,05 hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara kegagalan penggunaan kontrasepsi terhadap
Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun. Sehingga, hipotesa yang menyatakan ada
pemberian ASI meliputi (1) Faktor Ibu, mencakup : Psikologis Ibu, pemahaman yang
kurang tentang tatalaksana laktasi yang benar, keinginan menyusui kembali setelah bayi
diberi formula, Fisik ibu, Kelainan ibu, Ibu hamil lagi padahal masih menyusui, dan Ibu
bekerja; (2) Faktor Bayi; (3) Peranan Petugas Kesehatan, (4) Peranan Pihak Rumah
banyak yang melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun (73,9%), di bandingkan
dengan responden yang tidak melakukan penyapihan (26,1%). Hal ini dikarenakan
sebagian dari mereka yang memiliki pengetahuan cukup tingggi memiliki alasan bahwa
mereka takut akan menimbulkan kontraksi awal, dan ditakutkan akan mengalami kelahiran
prematur atau bahkan keguguran. Sedangkan mereka yang memiliki pengetahuan yang
kurang beranggapan bahwa jika tidak dilakukan penyapihan sedini mungkin maka asupan
gizi yang ada akan terbagi dua, sebagian untuk janin yang dikandungnya dan sebagian lagi
untuk anak yang disusuinya, sehingga ditakutkan akan mempengaruhi asupan gizi yang
penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun lebih banyak yaitu 32 responden (69,6%),
dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari
2 tahun yaitu 9 responden (30,0%). Sedangkan responden yang tidak memiliki riwayat
kehamilan dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 14
responden (30,4%), dan responden yang tidak memiliki riwayat kehamilan dan tidak
melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 21 responden (70,0%).
Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value 0,002 < 0,05 hal ini
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara riwayat kehamilan terhadap
Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun. Sehingga, hipotesa yang menyatakan ada
hubungan antara riwayat kehamilan terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun
terbukti
Hasil penelitian ini sesuai dengarn hasil penelitian Harumningtyas (2011), yang
Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (88,070) ibu melakukan
penyapihan pada usia anak <6 bulan. Faktor terbesar dalam melakukan penyapihan
tersebut (68,5%) adalah faktor ibu yang salah satu faktor ibu tersebut adalah ibu yang
masih menyusui kemudian hamil, dan ibu tersebut memiliki riwayat kehamilan yang
buruk pada kehamilan sebelumnya. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa responden yang
anak usia kurang dari 2 tahun lebih banyak (69,6%), dibandingkan dengan responden yang
tidak melakukan penyapihan (30,0%). Hal ini dikarenakan pada saat mereka melakukan
riwayat sejarah melahirkan prematur, atau jika hamil kembar dua atau tiga untuk tidak
lebih besar.
5.3.3 Pola Makan
Dari 76 responden, responden yang memiliki pola makan anak tepat dan
melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun lebih sedikit yaitu 13 responden
(28,3%), dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan penyapihan anak usia
kurang dari 2 tahun yaitu 20 responden (66,7%). Sedangkan responden yang memiliki
pola makan anak tidak tepat dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun
sebanyak 33 responden (71,7%), dan responden yang tidak memiliki pola makan anak
tidak tepat dan tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 10
responden (33,3%).
Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value 0,002 < 0,05 hal ini
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap
penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun. Sehingga, hipotesa yang menyatakan ada
hubungan antara pola makan terhadap penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun terbukti.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ade (2008), yang dilakukan di
Desa Palip Kecamatan Silima Punga-Punga Kabupaten Dairi, menyatakan bahwa pola
makan pada batita memiliki hubungan yang bermakna terhadap waktu penyapihan. Hal ini
dapat dilihat dari sebagian besar ibu sudah melakukan renyapihan pada saat anak belum
berusia 2 tahun. Ini disebabkan karena faktor pekerjaan ibu di luar rumah yang
mengharuskan ibu untuk meninggalkan anak di rumah. Seringnya ibu meninggalkan anak
di rumah dalam waktu yang lama menyebabkan anak terbiasa untuk tidak lagi minum ASI
dan pemberian MP-ASI yang dini mempercepat ketidaktergantungan anak kepada ASI.
Hal ini semakir mempercepat anak untuk disapih dengan cara yang mudah.
Dalam penelitian ini diperoleh bahwa responden yang memiliki pola makan anak
tepat dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun lebih sedikit (28,3%),
dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan penyapihan (66,7%). Hal ini
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan mereka tentang kapan waktu yang tepat untuk
melakukan penyapihan, dan selain itu juga hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan atau
dukungan keluarga.
BAB VI
6.1 Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Jagaraga Kecamatan Buana pemaca
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2020 dapat disimpulkan bahwa:
Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun, dengan nilai p value 0,001 < 0,05
2. Ada hubungan yang bermakna antara riwayat kehamilan terhadap Penyapihan Anak Usia
3. Ada hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap penyapihan anak usia kurang
6.2 Saran
Bagi tenaga kesehatan diharapkan menjalin kerja sama dengan kader Fosyandu/
pemberian ASI dan waktu yang tepat untuk melakukan penyapihan pada bayi.
6.2.2 Bagi Masyarakat
Bagi ibu-ibu yang memiliki bayi dan ibu-ibu hamil agar dapat mengikuti penyuluhan-
penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI dan waktu yang tepat untuk melakukan
pada bayi.
Untuk peneliti yang akan datang disarankan dapat memilih variabel-variabel lain yang
budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Ade,Manalu. 2008. Pola Makan dan Penyapihan serta Hubungannya dengan Status
Gizi Balita di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-pungga Kabupaten Dairi.
Beskoro Anton, 2008. ASI : Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta : Banyu Media
Cendika, dkk. 2010. Panduan Pintar Hamil & Melahirkan. Wahyu Media
Depkes RI. 2007. Pemberian ASI dalam Satu Jam Pertama. Jakarta.
Dinkes Surabaya. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Manfaatnya Seumur Hidup. Surabaya
: HLMI
Hadriyanto, R. 2009. Inisiasi Menyusui Dini. http://blogspot.com/2009/10