Anda di halaman 1dari 15

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum

5.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah PMB Ely Eryani Am.Keb bediri berdasarkan Surat Izin

Praktik Bidan (SIPB) No.323/81/SIPB/DISKES.OKUS/2018 dengan masa berlaku

sampai dengan tahun 2012 yang di keluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan

Komering Ulu Selatan.

5.1.2 Keadaan Geografi

PMB Ely Eryani Am.Keb berklaborasi di Desa Jagaraga KecamatanBuana Pemaca

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Propinsi Seumtera Selatan.

5.1.3 Sarana dan Prasarana

Ely Eryani Am.Keb memiliki 1 unit ruang pemeriksaan, 1 unit ruang bersalin, 1 unit

ruang istirahat pasca bersalin.

Adapun pelayanan yang ada pada PMB Ely Eryani Am.Keb meliputi pemeriksaan

kehamilan, persalinan, pelayanan keluarga berencana, imunisasi dan pelayanan

kesehatan dasar.

5.2 Analisa Data

5.2.1 Analisa Univariat

Pada analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentasi

variable dependen (pemberian ASI Eklusif) serta variable independen (umur, paritas,

pendidikan, dan pekerjaan) disajikan dalam bentuk table dan teks yaitu sebagai

berikut :
a. Penyapihan Anak Kurang dari 2 Tahun

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun Di PMB Ely

Eryani Am.Keb Kecamatan Buana Pemaca Kabupaten OKUS Tahun 2020

Penyapihan Anak Usia Frekuensi Persentase


Kurang Dari 2 Tahun
Ya 46 60,5
Tidak 30 39,5
Jumlah 76
100

Dari Tabel 5.1 diketahui bahwa dari 76 responden yang melakukan penyapihan anak

usia kurang dari 2 tahun sebanyak 46 (60,5%), dan yang tidak melakukan penyapihan

anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 30 responden (39,5%).

b. Kegagalan Penggunaan Kontrasepsi

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Kegagalan Penggunaan Kontrasepsi Di PMB Ely Eryani

Am.Keb Kecamatan Buana Pemaca Kabupaten OKUS Tahun 2020

Kegagalan Penggunaan Frekuensi Persentase


Konteasepsi

Ya 44 57,9
Tidak 32 42,1
Jumlah 76 100

Dari Tabel 5.2 diketahui bahwa dari 76 responden, responden yang mengalami
kegagalan penggunaan kontrasepsi sebanyak 44 responden (57,9%), dan yang tidak
mengalami kegagalan penggunaan kontrasepsi sebanyak 32 responden (42,1%)
c. Riwayat Kehamilan

Table 5.3

Distribusi Frekuensi Ibu dengan riwayat Kehamilan Di PMB Ely Eryani

Am.Keb Kecamatan Buana Pemaca Kabupaten OKUS Tahun 2020

Riwayat Kehamilan Frekuensi persentase

Ya 41 53,9
Tidak 35 46,1

Jumlah 76 100

Dari Tabel 5.3 diketahui bahwa dari 76 responden yang memiliki riwayat

kehamilan sebanyak 41 responden (53,9%), dan yang tidak memiliki riwayat

kehamilan sebanyak 53 responden (46,1%).

d. Pola Makan

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Pola Makan Anak Di PMB Ely Eryani Am.Keb Kecamatan

Buana Pemaca Kabupaten OKUS Tahun 2020

Pola Makan Frekuensi Persentase

Ya 33 43,4
Tidak Tepat 43 56,6

Jumlah 76 100

Dari Tabel 5.4 diketahui bahwa dari 76 responden yang memiliki pola makan

anak tepat sebanyak 33 responden (43,3%), dan yang tidak memilik pola makan anak

tidak tepat sebanyak 43 responden (56,6%).


5.2.2 Analisa Bivariat

Analisa yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dependen (Penyapihan

Anak Kurang Dari 2 Tahun) dan variable independen (kegagalan penggunaan

kontrasepsi, riwayat kehamilan pola makan), menggunakan uji statistic chi-square dan

sistem komputerisasi dengan batas kemaknaan < 0.05 dan derajat kepercayaan 95%.

Dikatakan adanya hubungan bermakna apabila p value ≤ 0,05 apabila p value > 0,05

maka kedua variable tersebut dikatakan tidak ada hubungan bermakna (Hastono,

2012).

a. Kegagalan Penggunaan Kontrasepsi

Table 5.5

Hubungan Kegagalan Penggunaan Kontrasepsi Terhadap Penyapihan Anak

Usia Kurang Dari 2 Tahun Di PMB Ely Eryani Am.Keb Kecamatan Buana

Pemaca Kabupaten OKUS Tahun 2020

Kegagalan Penyapihan anak Usia Jumlah Tingkat


Penggunaan Kurang Dari 2 Tahun Kemaknaan
Kontrasepsi Ya Tidak
f % f % f % 0,001
Ya 34 73,9% 10 33,3% 44 57,9% Bermakna
Tidak 12 26,1% 20 66,7% 32 42,1%

Jumlah 46 100 30 100 76 100

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 76 responden, responden yang

mengalami kegagalan penggunaan KB dan melakukan penyapihan anak usia

kurang dari 2 tahun lebih banyak yaitu 34 responden (73,9%), dibandingkan

dengan responden yang tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2

tahun yaitu 10 responden (26,1%), sedangkan responden yang tidak mengalami


kegagalan penggunaan KB dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2

tahun sebanyak 12 responden (26,1%), dan responden yang tidak mengalami

kegagalan penggunaan KB dan tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari

2 tahun sebanyak 20 responden (66,7%).

Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value 0,00 < 0,05 hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungab yang bermakna antara kegagalan penggunaan

kontrasepsi terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun. Sehingga,

hipotesa yang menyatakan ada hubungan antara kegagalan penggunaan

kontrasepsi terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun terbukti.

b. Riwayat Kehamilan

Table 5.6

Hubungan Riwayat Kehamilan Terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang

Dari 2 Tahun Di PMB Ely Eryani Am.Keb Kecamatan Buana Pemaca

Kabupaten OKUS Tahun 2020

Penyapihan Anak Usia Tingkat


Riwayat Kurang Dari 2 Tahun Jumlah Kemaknaan
kehamilan Ya Tidak
f % f % f %

Ya 32 69,6 9 30,0 41 53,9 0,002


Tidak 14 30,4 21 70,0 35 46,1 Bermakna

Jumlah 46 100 30 100 76 100

Berdasarkan table 5.5 dapat dilihat bahwa dari 76 responden, responden yang

memiliki riwayat kehamilan dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2

tahun lebih banyak yaitu 32 responden (69,6%), dibandingkan dengan responden

yang tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun yaitu 9 responden

(30,0%), sedangkan responden yang tidak memiliki riwayat kehamilan dan


melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 14 responden

(30,4%), dan responden yang tidak memiliki riwayat kehamilan dan tidak

melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 21 responden

(70,0%)

Dari hasil uji statistik chi-squre di peroleh p value 0,002 , 0,005 hal ini

menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara riwayat kehamilan

terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun. Sehingga hipotesa yang

menyatakan ada hubungan antara riwayat kehamilanterhadap penyapihan anak

usia kurang dari 2 tahun terbukti.

c. Pola makan anak

Table 5.7

Hubungan Pola Makan Anak Terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang Dari

2 Tahun Di PMB Ely Eryani Am.Keb Kecamatan Buana Pemaca Kabupaten

OKUS Tahun 2020

Penyapihan Anak Usia Tingkat


Pola Makan Kurang Dari 2 Tahun Jumlah Kemaknaan
Anak Ya Tidak
f % f % f %

Ya 13 28,3 20 66,7 33 43,4 0,002


Tidak 33 71,7 10 33,3 43 56,6 Bermakna

Jumlah 46 100 30 100 76 100

Berdasarkan table 5.7 dapat dilihat bahwa dari 76 responden, responden yang

memiliki pola makan anak tepat dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2

tahun lebih sedikit yaitu 13 responden (28,3%), dibandingkan responden yang tidak

melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun yaitu 20 responden (66,7%),

sedangkan responden yang memiliki pola makan anak tidak tepat dan melakukan
penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 33 responden (71,7%), dan

responden yang tidak memiliki pola makan anak tidak tepat dan tidak melakukan

penyapihan anak kurang dari 2 tahun sebanyak 10 responden (33,3%).

Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value0,002 < 0,005 hal ini

menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap

Penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun,. Sehingga hipotesa yang menyatakan

ada hubungan antara pola makan terhadap penyapihan anak kurang dari 2 tahun

terbukti.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Kegagalan Penggunaan Kontrasepsi

Dari 76 responden, responden yang mengalami kegagalan penggunaan KB dan

melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun lebih banyak yaitu 34 responden

(73,9%), dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan penyapihan anak usua

kurang dari 2 tahun yaitu 10 esponden (26,1%). Sedangkan responden yang tidak

mengalami kegagalan penggunaan KB dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2

tahun sebanyak 12 responden (26,1%) dan responden yang tidak mengalami kegagalan

penggunaan KB dan tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari dua tahun

sebanyak 30 responden (66,7%).

Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value 0,001 < 0,05 hal ini menunjukkan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara kegagalan penggunaan kontrasepsi terhadap

Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun. Sehingga, hipotesa yang menyatakan ada

hubungan antara kegagalan penggunaan kontrasepsi terhadap Penyapihan Anak Usia

Kurang Dari 2 Tahun terbukti.


Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Maya (2011). Dari Universitas

Sumatera Utara menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan dalam

pemberian ASI meliputi (1) Faktor Ibu, mencakup : Psikologis Ibu, pemahaman yang

kurang tentang tatalaksana laktasi yang benar, keinginan menyusui kembali setelah bayi

diberi formula, Fisik ibu, Kelainan ibu, Ibu hamil lagi padahal masih menyusui, dan Ibu

bekerja; (2) Faktor Bayi; (3) Peranan Petugas Kesehatan, (4) Peranan Pihak Rumah

Sakit/Pemerintah; (5) Faktor Keluarga dan (6) Faktor Masyarakat.

Dalam penelitian ini responden yang mengalami kegagalan penggunaan KB lebih

banyak yang melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun (73,9%), di bandingkan

dengan responden yang tidak melakukan penyapihan (26,1%). Hal ini dikarenakan

sebagian dari mereka yang memiliki pengetahuan cukup tingggi memiliki alasan bahwa

mereka takut akan menimbulkan kontraksi awal, dan ditakutkan akan mengalami kelahiran

prematur atau bahkan keguguran. Sedangkan mereka yang memiliki pengetahuan yang

kurang beranggapan bahwa jika tidak dilakukan penyapihan sedini mungkin maka asupan

gizi yang ada akan terbagi dua, sebagian untuk janin yang dikandungnya dan sebagian lagi

untuk anak yang disusuinya, sehingga ditakutkan akan mempengaruhi asupan gizi yang

seharusnya mereka dapatkan.

5.3.2 Riwayat Kehamilan

Dari 76 responden, responden yang memiliki riwayat kehamilan dan melakukan

penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun lebih banyak yaitu 32 responden (69,6%),

dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari

2 tahun yaitu 9 responden (30,0%). Sedangkan responden yang tidak memiliki riwayat

kehamilan dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 14
responden (30,4%), dan responden yang tidak memiliki riwayat kehamilan dan tidak

melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 21 responden (70,0%).

Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value 0,002 < 0,05 hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara riwayat kehamilan terhadap

Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun. Sehingga, hipotesa yang menyatakan ada

hubungan antara riwayat kehamilan terhadap Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun

terbukti

Hasil penelitian ini sesuai dengarn hasil penelitian Harumningtyas (2011), yang

dilakukan di Desa Pabean Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo pada 35 responden.

Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (88,070) ibu melakukan

penyapihan pada usia anak <6 bulan. Faktor terbesar dalam melakukan penyapihan

tersebut (68,5%) adalah faktor ibu yang salah satu faktor ibu tersebut adalah ibu yang

masih menyusui kemudian hamil, dan ibu tersebut memiliki riwayat kehamilan yang

buruk pada kehamilan sebelumnya. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa responden yang

memiliki riwayat kehamilan buruk pada kehamilan sebelumnya melakukan penyapihan

anak usia kurang dari 2 tahun lebih banyak (69,6%), dibandingkan dengan responden yang

tidak melakukan penyapihan (30,0%). Hal ini dikarenakan pada saat mereka melakukan

pemeriksaan kehamilan petugas kesehatan menyarankan kepada mereka yang memiliki

riwayat sejarah melahirkan prematur, atau jika hamil kembar dua atau tiga untuk tidak

menyusui bayinya lagi karena dikhawatirkan kemungkinan untuk melahirkan premature

lebih besar.
5.3.3 Pola Makan

Dari 76 responden, responden yang memiliki pola makan anak tepat dan

melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun lebih sedikit yaitu 13 responden

(28,3%), dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan penyapihan anak usia

kurang dari 2 tahun yaitu 20 responden (66,7%). Sedangkan responden yang memiliki

pola makan anak tidak tepat dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun

sebanyak 33 responden (71,7%), dan responden yang tidak memiliki pola makan anak

tidak tepat dan tidak melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun sebanyak 10

responden (33,3%).

Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh p value 0,002 < 0,05 hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap

penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun. Sehingga, hipotesa yang menyatakan ada

hubungan antara pola makan terhadap penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun terbukti.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ade (2008), yang dilakukan di

Desa Palip Kecamatan Silima Punga-Punga Kabupaten Dairi, menyatakan bahwa pola

makan pada batita memiliki hubungan yang bermakna terhadap waktu penyapihan. Hal ini

dapat dilihat dari sebagian besar ibu sudah melakukan renyapihan pada saat anak belum

berusia 2 tahun. Ini disebabkan karena faktor pekerjaan ibu di luar rumah yang

mengharuskan ibu untuk meninggalkan anak di rumah. Seringnya ibu meninggalkan anak

di rumah dalam waktu yang lama menyebabkan anak terbiasa untuk tidak lagi minum ASI

dan pemberian MP-ASI yang dini mempercepat ketidaktergantungan anak kepada ASI.

Hal ini semakir mempercepat anak untuk disapih dengan cara yang mudah.

Dalam penelitian ini diperoleh bahwa responden yang memiliki pola makan anak

tepat dan melakukan penyapihan anak usia kurang dari 2 tahun lebih sedikit (28,3%),
dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan penyapihan (66,7%). Hal ini

dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan mereka tentang kapan waktu yang tepat untuk

melakukan penyapihan, dan selain itu juga hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan atau

kebudayan masyarakat setempat dalam pemberian MP-ASI dini, serta kurangnya

dukungan keluarga.
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Jagaraga Kecamatan Buana pemaca

Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2020 dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan yang bermakna antara kegagalan penggunaan kontrasepsi terhadap

Penyapihan Anak Usia Kurang Dari 2 Tahun, dengan nilai p value 0,001 < 0,05

2. Ada hubungan yang bermakna antara riwayat kehamilan terhadap Penyapihan Anak Usia

Kurang Dari 2 Tahun, dengan nilai p value 0,002 < 0,05

3. Ada hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap penyapihan anak usia kurang

dari 2 tahun, dengan nilai p value 0,002 < 0,05

6.2 Saran

Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

6.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan

Bagi tenaga kesehatan diharapkan menjalin kerja sama dengan kader Fosyandu/

dasawisama dalam upaya meningkatkan penyuluhan-penyuluhan tentang antaat

pemberian ASI dan waktu yang tepat untuk melakukan penyapihan pada bayi.
6.2.2 Bagi Masyarakat

Bagi ibu-ibu yang memiliki bayi dan ibu-ibu hamil agar dapat mengikuti penyuluhan-

penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI dan waktu yang tepat untuk melakukan

pada bayi.

6.2.3 Bagi Peneliti

Untuk peneliti yang akan datang disarankan dapat memilih variabel-variabel lain yang

berhubungan dengan penyapihan misalnya variabel dukungan keluarga dan variabel

budaya.
DAFTAR PUSTAKA

Ade,Manalu. 2008. Pola Makan dan Penyapihan serta Hubungannya dengan Status
Gizi Balita di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-pungga Kabupaten Dairi.

Alimul, Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.


Jakarta : Salemba Medika.

Beskoro Anton, 2008. ASI : Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta : Banyu Media

Bararah, Vera Farah. 2009. Bolehkah Ibu Hamil Tetap Menyusui

Cendika, dkk. 2010. Panduan Pintar Hamil & Melahirkan. Wahyu Media

Creasoft. 2010. http://wordpress.com/2010

Depkes RI. 2007. Pemberian ASI dalam Satu Jam Pertama. Jakarta.

Diba, Tenrilemba Jafar. 2010. Bolehkah Menyusui Saat Hamil ?

Dika. 2008. Inisiasi Menyusui Dini. http://www.google.co.id

Dinkes Surabaya. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Manfaatnya Seumur Hidup. Surabaya
: HLMI
Hadriyanto, R. 2009. Inisiasi Menyusui Dini. http://blogspot.com/2009/10

Harumningtyas, Eka Nurhidayati. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyapihan pada


Anak Usia 0-2 Tahun di Desa Pabean Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
Indira. 2009. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi
Menyusui Dini. http://grahachendikia, wordpress.comb

GOW. 2009. Branda Keluarga Anuk, http://m.kumpulannfo.

Anda mungkin juga menyukai