Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ismiatul Ramadhian Nur

NPM : 1809200140006
Mata Kuliah : Knowledge Manajemen untuk PRB
Magister Ilmu Kebencanaan

SECI, Ba dan Kepemimpinan: sebuah Model Terpadu Dalam Menciptakan


Pengetahuan yang Dinamis

Ikujiro Nonaka, Ryoko Toyama dan Noboru Konno

Pengetahuan adalah justifikasi kebenaran sejati, pengetahuan bersifat dinamis karena


diciptakan dalam interaksi sosial antar individu dan organisasi. Sebuah pengetahuan yang
baru diciptakan dapat menjadi dasar untuk menciptakan lingkaran spiral pengetahuan yang
baru. Tujuan penulis dalam menyusun papper ini adalah untuk memahami proses dinamis
dalam menciptakan sebuah organisasi, memelihara dan memanfaatkan pengetahuan.

Ada dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan eksplisit dan pengetahuan tacit.
Pengetahuan eksplisit bisa dinyatakan secara formal dan bahasa yang sistematis dan dibagi
dalam bentuk data, formula ilmiah, spesifikasi, manual dan sejenisnya. Sedangkan
pengetahuan tacit sangat personal dan sulit untuk diformalkan. Wawasan subyektif, intuisi
dan firasat masuk kedalam kategori pengetahuan ini. Pembuatan ilmu pengetahuan adalah
sebuah proses berkelanjutan, proses melampaui diri sendiri yang lama untuk menjadi diri
yang baru dengan pengetahuan yang baru. Singkatnya adalah menjadi “being menjadi
becoming”. Pengetahuan diciptakan melalui interaksi antara pengetahuan tacit atau eksplisit
secara terpisah.

Penulis mengusulkan sebuah model dalam menciptakan pengetahuan yang terdiri atas
tiga unsur: (i) proses SECI, penciptaan pengetahuan dengan cara mengkonversi penetahuan
secara tacit dan eksplisit; (II) ‘ba’, merupakan konteks bersama dalam menciptakan
pengetahuan; dan (iii) Aset pengetahuan, input, output dan moderator dalam proses
penciptaan pengetahuan. Ketiga elemen ini harus saling berinteraksi satu sama lain untuk
membentuk suatu pengetahuan baru.
SECI adalah empat mode konversi pengetahuan melalui interaksi antara pengetahuan
eksplisit dan pengetahuan tacit (proses pengubahan ilmu pengetahuan). Adapun empat mode
tersebut adalah;

1) Sosialisasi, proses pengubahan tacit baru memlalui pengalaman yang dialami bersama,

2) Eksternalisasi adalah proses pengubahan pengetahuan tacit menjadi pengetahuan eksplisit,

3) Kombinasi adalah proses pengubahan pengetahuan eksplisit menjadi kumpulan


pengetahuan eksplisit yang lebih sistematis dan kompleks.

4) Internalisasi adalah proses pengubahan kembali pengetahuan eksplisit menjadi


pengetahuan tacit.

Ba adalah tempat ataupun konteks dimana pengetahuan mampu tercipta. Namun Ba


tidak selalu berbentuk ruang dan fisik. Ba membutuhkan interaksi dimana terjadi
pembentukan pengetahuan baru. Ada empat jenis Ba, yaitu originating Ba, Dialog Ba,
Sistemisasi Ba dan Exercise Ba.

Originating Ba adalah suatu tempat atau wadah interaksi tatap muka antar individu,
dimana individu berbagi pengalaman, perasaan emosi dan berbagai ekspresi mental. Dialog
Ba adalah suatu wadah ataupun ineraksi kolektif secara tatap muka, para individu saling
bertukar gagasan dan ilmu sehungga komunikasi tersebut mampu menciptakan pengatahuan
yang baru dan juga membentuk konsep-konsep baru. Sistemisasi Ba adalah suatu interaksi
kolektif dan virtual dimana suatu gagasan atau pengetahuan eksplisit ditransmisikan dalam
bentuk ilmu yang terstruktur seperti penyusunan jurnal, manual dan lain lain. Exercise Ba
adalah suatu konteks untuk melatih pengetahuan, disini individu mengkomunikasikan suatu
pengetahuan eksplisit melalui sebuah media tertulis atau program simulasi.

Dalam menciptakan pengetahuan yang baru hal yang menjadi komponen penting
adalah aset pengetahuan, berupa input, output dan faktor-faktor penting dalam menciptkan
pengetahuan, seperti kekayan intelektual, gagasan dan informasi. Aset pengetahuan dibagi
menjadi empat jenis, yaitu:
Aset pengetahuan pengalaman adalah pengetahuan tacit yang dibangun melalui
pengalaman dikalangan anggota organisasi atau individu. Aset pengetahuan konsep
merupakan pengetahuan ekplisit yang dihasilkan melalui gambar, symbol dan bahasa. Aset
pengetahuan sistematis adalah aset pengetahuan eksplisit yang berbentuk rapi seperti
dokumen, manual ataupun surat surat. Aset pengetahuan rutin adalah pengetahuan tacit yang
selalun dan rutin dipraktekkan dalam suatu organisai, contoh suatu kebiasaan dalam sebuah
organisasi. Aset pengetahuan pemetaan adalah suatu pendataan informasi informasi penting
dalam perusahaan sehingga dapat terpetakan dan menjadi sumber pengetahuan baru.

Dalam penciptaan, pengelolaan dan pengembangan suatu ilmu pengetahuan


dibutuhkan pemimpin yang menjadi pengontrol atau yang mengatur semua proses terbentuk
suatu pengetahuan menjadi baik. Peran paling penting dalam sebuah perusahaan adalah
manajer menengah yang memiliki hubungan vertikal dan horizontal dengan individu
perusahaan, sehingga informasi dapat tersampaikan dan terkelola dengan baik hingga
kemudian akan terbentuk suatu pengetahuan baru. Visi pengetahuan juga menjadi hal yang
sangat penting dalam penciptaan pengetahuan, agar penciptaan pengetahuan menjadi tepat
sasaran.

Dalam prosesnya, pemimpin juga harus mempromosikan proses SECI. Mengikuti


arahan yang diberikan oleh visi pengetahuan, produsen pengetahuan mempromosikan
penciptaan pengetahuan dengan memfasilitasi keempat mode konversi pengetahuan,
walaupun kontribusi mereka yang paling signifikan dibuat dalam eksternalisasi. (Nonaka,
Toyama, and Konno 2000)

Daftar Pustaka

Nonaka, Ikujiro, Ryoko Toyama, and Noboru Konno. 2000. “SECI , Ba and Leadership : A
Uni ® Ed Model of Dynamic Knowledge Creation” 33: 5–34.

Anda mungkin juga menyukai