Anda di halaman 1dari 4

LKPD PJJ Ke- 12

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

NAMA : Kenny Immanuel Panderaja Simanjuntak

KELAS : IX.3

No Absen :9

Materi : Pidato dan Cerpen

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN SINGKAT DAN JELAS !

1. Jelaskan pengertian Pidato.


2. Sebutkan dan jelaskan metode pidato .
3. Jelaskan langkah langkah menyusun naskah pidato.
4. Jelaskan pengertian Cereita Pendek .
5. Sebutkan dan jelaskan unsur unsur intrinsik Cerita Pendek
6. Jelaskan Struktur Cerita Pendek.
7. Jelaskan asfek kebahasaan Cerita Pendek.

Jawaban diketik di word atau ditulis dibuku latihan,foto dan kirim ( maksimal 2
halaman )

JAWABAN :

1. Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum untuk menyatakan


pendapat, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan
oleh seorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa
yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato merupakan salah satu teori dari
pelajaran bahasa indonesia.

2. Pidato ialah merupakan sebuah rangkaian kegiatan berbicara yang dilakukan


didepan khalayak ramai atau berorasi dalam menyatakan pendapatnya, atau
memberikan sebuah gambaran mengenai suatu hal.
Pidato dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya :
 Importu ialah merupakan sebuah metode dalam berpidato yang dimana dilakukan
tanpa persiapan terlebih dahulu
 Memoriter ialah merupakan metode berpidato yang dilakukan dengan
menghafalkan naskah teks pidato terlebih dahulu
 Naskah ialah merupakan suatu metode dalam berpidato yang dimana dilakukan
dengan membaca teks pada saat berpidato
 Ekstemporan ialah merupakan metode berpidato yang dimana menyiapkan secara
gratis besar konsep pidato yang akan disampaikan pada saat berpidato

3. Langkah-langkah menyusun pidato:


 Menentukan tema atau pokok pembicaraan (disesuaikan dengan tujuan pidato).
 Menentukan tujuan pidato
 Menyusun kerangka pidato.
 Mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
 Mengembangkan kerangka pidato menjadi naskah atau teks pidato dengan
menggunakan kalimat yang menarik, mengajak. dan mudah dipahami.

4. Cerpen adalah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan menceritakan
permasalahan yang dihadapi tokoh secara singkat mulai dari pengenalan dan sampai
akhir dari permasalahan tokoh tersebut.

5. Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar,
gaya bahasa, sudut pandang dan amanat.
 Tema
Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Dalam sebuah cerpen
tema merupakan ruh atau nyawa dari setiap karya cerpen. Dengan kata lain
tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan
cerita yang ada dari cerpen.

 Tokoh dan Penokohan


Unsur intrinsik cerpen yang kedua adalah tokoh. Tokoh atau penokohan
adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen.Namun, yang
perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda
dalam sebuah penulisan cerpen.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di
dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan,
pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.
Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
 Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan
mempunyai sifat yang baik
 Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan
daripada tokoh protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang
negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
 Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara
antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
 Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan
tambahan warna dalam cerita.

 Alur (Plot)
Unsur intrinsik yang ketiga adalah alur. Alur adalah urutan jalan cerita dalam
cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada
tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Tahap-tahap alur
tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini bertujuan agar cerita tidak
membingungkan orang yang membacanya.

 Setting (Latar)
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya
cerita tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita
pendek. Ada 3 jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan
suasana.

 Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen
untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga.
Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada
di luar cerita.

 Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan
tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan
kalimat yang tepat di dalam cerpennya.

 Amanat
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita
petik dari cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, moral biasanya tidak
ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai
pemahaman pembaca akan cerita pendek tersebut.

6. Struktur Cerpen
 Abstrak : gambaran awal cerita, isi cerita yg kemudian dikembangkan menjadi
sebuah peristiwa.
 Orientasi : pengenalan permasalahan, berkaitan dengan waktu, tempat, dan
suasana cerita
 Komplikasi : mulai muncul masalah sampai puncak masalah (klimaks)
 Resolusi : mulai redanya masalah, berisi akibat dari masalah atau bagaimana
cara menyelesaikan masalah
 Koda : perubahan sikap/sifat dari tokoh cerita, misal yg tadinya antagonis
menjadi protagonis, dan berisi nilai-nilai atau pesan yg terkandung dalam cerita

7. Asfek kebahasaan dalam cerpen


A. Kosakata.
Pembaca hendakanya memahami kosakata dan mencoba mencari tau kosakata
baru yang terdapat pada teks cerpen. Karena kosakata mempunyai hubungan yang
erat dalam menciptakan alur cerita. Pemilihan dan penggunaan kosa kata yang
tepat akan memberikan gambaran kualitas cerpen yang dibuat serta menambah
keindahan dan keserasian makna yang tercipta
B. Gaya bahasa / majas
Gaya bahasa berperan dalam memperindah dan meningkatkan efek bacaan,
seperti memperkenalkan atau membandingkan suatu benda dengan benda yang
lainnya.
C. Kalimat deskriptif, yang terdapat pada teks bacaan, hal ini akan membuat
pembaca lebih memahami alur bacaan dan memahami peristiwa yang terjadi
D. Bahasa tidak baku dan tidak formal, penggunaan bahasa tidak baku ini akan
membuat cepen lebih terasa dekat dengan pembaca dan lebih terasa hidup.

Anda mungkin juga menyukai