Anda di halaman 1dari 6

ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika

Vol.3 No.2 Oktober 2020


p-ISSN: 2615-4196 e-ISSN: 2615-4072
http://jurnal.umk.ac.id/index.php/anargya

Misinterpretasi Mahasiswa pada Representasi Histogram dan Box Plot

Intan Sari Rufiana1, Wahyudi2, dan Dwi Avita Nurhidayah3

1,2,3
Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Info Artikel Abstract

Mathematical representation is the center of mathematics learning. However, is the student's ability to
Sejarah Artikel: interpret the form of representation good? In this study, we adapted multiple choice questions from
Diterima 13 Sept 2020 the LOCUS assessment to describe how 30 semesters III students interpreted the bar chart and box
Direvisi 2 Okt 2020
plot. The students answered this multiple choice question by including the reasons. The results showed
Disetujui 31 Okt 2020
________________ that 50% of the 30 students gave correct responses regarding the boxplot. These fifteen students stated
Keywords: that the box plot cannot be used to calculate a lot of data. However, these 15 students were unable to
Representation, come up with reasons why the box plot could not be used to calculate a lot of data. The remaining
Diagrams, Dual- 50% of students stated that other diagrams such as scatter plots, histograms and bar charts cannot be
Process Theory used to calculate a lot of data, but box plots can be used to calculate the amount of data. As many as
________________ 40% of students are not able to distinguish a bar chart from a histogram. They assumed that
Paper type: qualitative data could be described using a histogram instead of a bar chart. The results of this study
Research paper are explained by the dual-process theory.
________________

Abstrak
Representasi matematis merupakan pusat pembelajaran matematika. Namun apakah kemampuan
siswa dalam menginterpretasikan bentuk representasi itu sudah baik? Dalam penelitian ini kami
mengadaptasi soal berbentuk pilihan ganda dari penilaian LOCUS dalam rangka untuk
mendeskripsikan bagaimana 30 mahasiswa semester III menginterpretasikan diagram batang dan box
plot. Soal pilihan ganda ini dijawab oleh siswa dengan menyertakan alasannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebesar 50% dari 30 mahasiswa memberikan respon yang benar terkait boxplot.
Kelima belas mahasiswa ini menyatakan bahwa box plot tidak dapat digunakan untuk menghitung
banyak data. Namun 15 mahasiswa ini tidak mampu mengemukakan alasan mengapa box plot tidak
dapat digunakan untuk menghitung banyak data. 50% mahasiswa sisanya menyatakan bahwa diagram
yang lain seperti scatter plot, histogram dan diagram batang tidak dapat digunakan untuk menghitung
banyak data, tetapi box plot dapat digunakan untuk menghitung banyaknya data. Sebanyak 40% siswa
tidak mampu membedakan diagram batang dengan histogram. Mereka menganggap data kualitatif
dapat digambarkan dengan menggunakan histogram bukan diagram batang. Hasil penelitian ini
dijelaskan oleh teori proses ganda.

© 2020 Universitas Muria Kudus


Alamat korespondensi: p-ISSN 2615-4196
Program Studi Pendidikan Matematika e-ISSN 2615-4072
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus
Kampus UMK Gondangmanis, Bae Kudus Gd. L. lt I PO. BOX 53 Kudus
Tlp (0291) 438229 ex.147 Fax. (0291) 437198
E-mail: rufiana13@yahoo.co.id

82
Intan Sari Rufiana, Wahyudi, dan Dwi Avita Nurhidayah
Anargya: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3 No.2, Okober 2020

PENDAHULUAN memberikan informasi yang mudah untuk


Membahas mengenai pengertian dipahami.
representasi, menurut Syafri (2017) representasi Menurut Turmudi dan Harini (2008) salah
merupakan suatu bentuk atau model yang satu metode yang biasa digunakan untuk
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sabirin menjelaskan karateristik suatu data adalah grafik
(2014) menyatakan bahwa representasi atau diagram. Grafik atau diagram ini merupakan
merupakan bentuk interpretasi pemikiran dari bentuk representasi data yang digunakan untuk
suatu masalah untuk menemukan solusinya. memvisualisasikan data secara keseluruhan
Bentuk representasi diantaranya berupa kata- dengan menonjolkan karakteristik tertentu dari
kata, gambar, tulisan, grafik, tabel, benda data tersebut. Beberapa jenis grafik atau diagram
kongkrit, simbol matematika, dan lain yang sering digunakan adalalah histogram, box
sebagainya. Representasi matematis adalah plot, diagram batang dan daun, diagram batang,
bentuk pengganti masalah yang digunakan untuk diagram lingkaran, dan diagram kotak. Menurut
menemukan solusinya. Nisa, dkk. (2019) representasi data salah satu
Representasi matematis ini sangat penting bentuknya adalah histogram. Representasi data
dan berguna bagi siswa dalam menuntaskan disini menyajikan data ke dalam bentuk grafik
masalah dengan mudah. Representasi matematis dan melibatkan aturan dasar yang berhubungan
ini juga sebagai alat komunikasi suatu gagasan dengan representasi.
siswa kepada siswa lainnya dan guru. Oleh Definisi grafik menurut Bunawan, dkk
karena itu dalam pembelajaran matematika (2015) adalah alat atau sarana dalam berbagai
sebaiknya memberikan ruang bagi siswa untuk disiplin ilmu untuk mengungkapkan atau
mengembangkan kemampuan representasi memvisualisasikan pernyataan verbal yang
matematis siswa. kompleks yang merupakan salah satu kelompok
Menurut Syafri (2017) kemampuan representasi matematis. Terdapat dua alasan
representasi matematis merupakan suatu penting penggunaan grafik adalah mampu
kemampuan matematis dengan mengungkapkan merepresentasikan data dan mengkomunikasikan
ide-ide matematika dalam berbagai cara. data dengan mudah untuk dilakukan representasi.
Menurut Rangkuti (2013) representasi matematis Penggunaan grafik sebagai representasi
itu adalah suatu penggambaran, penterjemahan, matematis dalam menyelesaikan masalah sangat
pengungkapan, penunjukan kembali, dibutuhkan kemampuan atau kecerdasan seperti
pelambangan atau pemodelan dari ide, konsep halnya mampu memvisualisasikan solusi dari
matematika atau situasi masalah yang masalah, meringkas data, menginterpretasi
ditunjukkan oleh siswa dalam berbagai bentuk hubungan antar berbagai variabel, membuat
dengan niat memperoleh maksud dari makna prediksi dan menarik kesimpulan. Dengan
atau menemukan solusi dari masalah yang di demikian, representasi data ini sangat penting
hadapi. Representasi matematis penting dalam untuk memprediksi, menyimpulan dari suatu
membantu siswa mengorganisasikan pikiran masalah sehingga mampu memberikan informasi
siswa, pemahaman siswa lebih mudah serta lebih dari masalah yang diberikan.
fokus dalam masalah yang dihadapi. Namun demikian, benarkah kemampuan
Representasi matematis ini juga membantu representasi ini dapat digunakan untuk
membangun konsep matematis yang dihadapi. membantu siswa dalam memecahkan masalah?
Dari hal uraian-uraian tersebut, sangat Mampukah siswa menggunakan representasi ini
tepat jika dikatakan bahwa representasi untuk memberikan prediksi, kesimpulan
matematis disebut sebagai pusat pembelajaran sehingga memberikan informasi yang benar?
matematika. Dalam pembelajaran matematika, Bagaimana kemampuan representasi siswa ini?
representasi matematis membantu siswa dalam Beberapa permasalahan masih sering dihadapi
meningkatkan pemahamannya, yakni sebagai oleh siswa berkaitan dengan representasi data.
alat konseptual siswa, dan juga sebagai alat Menurut Bunawan (2015) dari hasil
penyelesaian masalah dengan menghubungkan penelitiannya mengatakan bahwa siswa masih
representasi matematis dengan koneksi, serta belum memadahi dalam memberikan interpretasi
dapat meminimalisir terjadinya miskonsepsi. dan menganalisis suatu grafik, terlebih jika
Menurut Sri dan Indriati (2019) dengan dihadapkan dengan berbagai jenis grafik.
menggunakan berbagai representasi (multiple Demikian juga hasil penelitian yang dilakukan
representasi) sangat membantu siswa dalam oleh Nisa, dkk. (2019) bahwa masih terdapat
mendapatkan solusi yang benar. Dengan siswa yang cenderung belum dapat membedakan
demikian, representasi ini sangat penting untuk perbedaan diagram batang dan histogram.

83
Intan Sari Rufiana, Wahyudi, dan Dwi Avita Nurhidayah
Anargya: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3 No.2, Okober 2020

Menurut Delmas, dkk. (2005) masih terdapat misrepresentasi mahasiswa pada diagram batang
beberapa kesalahan dan kesalahpahaman yang dan box plot. Hal ini didukung oleh Wahab
dialami dan dilakukan siswa ketika dipaparkan (2014) penelitian deskriptif kualitatif merupakan
atau disajikan dengan representasi data. Hal ini study yang meneliti kualitas hubungan, sebagai
ditunjukkan dari siswa belum memahami suatu material, dan situasi yang lebih menekankan
grafik atau diagram. Siswa masih cenderung dan pada deskriptif holistik, yang menjelaskan secara
fokus terhadap nilai tertentu seperti halnya nilai detail suatu kegiatan atau situasi berlangsung.
tertinggi dan terendah dari kumpulan data yang Tidak hanya menurut Wahab, hal ini juga
diberikan. Sama halnya, siswa belum mampu didukung oleh Hennink, dkk (2020) yang
merepresentasikan data. Dari hasil penelitian mengatakan bahwa penelitian kualitatif memuat
Rufiana (2019) siswa masih bingung saat suatu identifikasi suatu masalah berlangsung atau
merepresentasi suatu data yang diberikan. mengeksplor topik terbaru, dan memahami suatu
Hal ini juga ditunjukkan dari kegiatan masalah yang kompleks. Kemampuan
pembelajaran yang sudah berlangsung pada interpretasi diukur dengan menggunakan soal
mahasiswa semester III di Program Studi yang didalamnya memuat grafik yang
Pendidikan Matematika Universitas diakomodasi dari system penilaian LOCUS.
Muhammadiyah Ponorogo, bahwa mahasiswa
masih saja merasa belum paham dan bahkan HASIL DAN PEMBAHASAN
kesalahpahaman mahasiswa masih ada. Hal ini Sebesar 50% dari 30 mahasiswa
ditunjukkan dari hasil UTS mahasiswa tersebut memberikan respon yang benar terkait boxplot.
diketahui masih banyak nilai mahasiswa yang Kelima belas mahasiswa ini menyatakan bahwa
tidak memenuhi standar. Dengan demikian, perlu box plot tidak dapat digunakan untuk
dilakukan analisis secara mendalam terkait menghitung banyak data. Namun 15 mahasiswa
dengan interpretasi mahasiswa dalam ini tidak mampu mengemukakan alasan mengapa
representasi diagram batang dan box plot. box plot tidak dapat digunakan untuk
menghitung banyak data. 50% siswa sisanya
METODE PENELITIAN menyatakan bahwa diagram yang lain seperti
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa scatter plot, histogram dan diagram batang tidak
yang sedang menempuh statistika deskriptif. dapat digunakan untuk menghitung banyak data,
Subjek berjumlah 30 terdiri dari 26 mahasiswa tetapi box plot dapat digunakan untuk
perempuan dan 4 mahasiswa laki-laki. Peneliti menghitung banyaknya data. Kelima belas
menggunakan instrumen berupa soal multiple mahasiswa ini membandingkan luasan kotak
choice yang diadaptasi dari S. Lem, dkk (2014). pada box plot untuk menghitung banyak data.
Soal multiple choice ini digunakan dalam rangka Sekitar 20% dari 50% mahasiswa yang
untuk mendeteksi lebih dalam pemahaman mempunyai interpretasi yang salah terhadap box
representasi grafis mahasiswa. Representasi yang plot ini juga memberikan respon yang salah
digunakan adalah histogram, box plot, dan daftar terkait mean. Keenam mahasiswa ini menyatakan
statistika deskriptif. Metode penelitian yang bahwa nilai mean dapat dihitung dari tampilan
digunakan adalah metode dekriptif kualitatif box plot. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
yaitu mendeskripsikan dengan sebenarnya sesuai Gambar 1 berikut.
dengan fenomena yang ada tentang

Gambar 1. Respon dan Argumen Mahasiswa tentang Box Plot

84
Intan Sari Rufiana, Wahyudi, dan Dwi Avita Nurhidayah
Anargya: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3 No.2, Okober 2020

Sebagaimana dijelaskan oleh S. Lem, dkk. Terkait dengan misinterpretasi mahasiswa


(2014) bahwa kebanyakan orang mencoba tentang diagram batang ini, siswa cenderung
menafsirkan grafik dengan cara mencocokkan lebih mempertimbangkan tinggi batang dalam
dengan dunia nyata. Sebagaimana hasil di atas dua histogram. Siswa tidak memperhatikan
bahwa kebanyakan siswa menghitung luasan posisi horizontal batang untuk membandingkan
batang box plot untuk menafsirkan grafik, rata-rata maupun variasi. Hal ini juga relevan
meskipun sebenarnya konsep luas ini tidak dengan hasil penelitian S. Lem, dkk. (2014).
relevan dengan tugas yang dikerjakan. Siswa Tversky (1997) menjelaskan secara lebih detail
berpendapat bahwa semakin luas bagian kotak bahwa tinggi adalah karakteristik yang lebih
pada box plot menunjukkan semakin banyak data menonjol dari representasi daripada lebar, dan
yang terwakili dalam interval kotak tersebut. lebih tinggi dikaitkan dengan lebih baik atau
Hasil penelitian ini juga relevan dengan lebih, dalam hal ini dengan mean yang lebih
prinsip Tversky (1997) tentang penggunaan besar.
daerah dalam grafik menurut siswa akan Dari beberapa hasil di atas, dapat
mewakili sesuatu yang diamati di dunia nyata. diketahui bahwa mungkin siswa mengolah
Menurut Tversky (1997) area yang lebih luas representasi grafis pada kesan pertama. Dari
harus mewakili jumlah atau proporsi pengamatan kesan pertama tersebut kemudian siswa langsung
yang lebih besar daripada area yang lebih kecil. menjustifikasi dan memberikan kesimpulan
Hal ini dikarenakan lebih besar pada secara cepat sebelum benar-benar berpikir
kenyataannya juga berarti lebih atau lebih baik. tentang tugas tersebut. Kesimpulan pertama ini
Sekitar 60% mahasiswa memberikan sering dilakukan siswa. Kesimpulan pertama ini
respon yang benar terkait diagram batang. menyebabkan siswa tetap berpegang pada solusi
Mahasiswa-mahasiswa ini menyatakan bahwa pertama mereka yang kemungkinan akan salah.
data kualitatif paling sesuai jika digambarkan Kerangka kerja menarik untuk
dengan menggunakan diagram batang. Sisanya, mendeskripsikan dan menjelaskan
sebanyak 40% siswa tidak mampu membedakan misinterpretasi siswa di atas adalah adanya teori
diagram batang dengan histogram. Mereka proses ganda yang dikemukakan oleh Evans &
menganggap data kualitatif dapat digambarkan Over, 1996; Evans, 2008; Kahneman, 2000.
dengan menggunakan histogram bukan diagram Dimana misinterpretasi dilihat sebagai ekspresi
batang. dari penalaran heuristik. Meskipun berbagai teori
Sekitar 40 mahasiswa memberikan respon proses ganda telah diajukan, semuanya membuat
yang salah terkait diagram batang. 11 mahasiswa perbedaan antara proses penalaran heuristik dan
ini menyatakan bahwa diagram batang yang analitik (Evans & Over, 1996; Kahneman, 2000).
batangnya lebih naik turun menunjukkan lebih Menurut Evans (2008) proses penalaran heuristik
bervariasi. Seperti apa yang ditunjukkan gambar dideskripsikan sebagai kemampuan yang
2 berikut, sebanyak 11 mahasiswa ini dilakukan dengan tidak sadar, otomatis, cepat
menyatakan bahwa fluktuasi batang kelompok dan tidak menuntut kapasitas memori kerja.
perempuan lebih tajam dibandingkan dengan Sedangkan proses analitik dideskripsikan sebagai
anak kali-laki. Hal ini dilihat dari besarnya kemampuan yang dilakukan secara sadar,
perbedaan tinggi rendah diagram batang. melalui pertimbangan, cenderung lambat dan
melalui usaha (Evans, 2008). Seperti
misinterpretasi yang ditunjukkan oleh 15
mahasiswa yang tidak mampu mengemukakan
alasan bahwa box plot tidak dapat digunakan
untuk menghitung banyaknya data, dan juga 15
mahasiswa lainnya yang menyatakan bahwa
diagram yang lain seperti scatter plot, histogram
dan diagram batang tidak dapat digunakan untuk
menghitung banyak data, tetapi box plot dapat
digunakan untuk menghitung banyaknya data.
Ketiga puluh mahasiswa ini cenderung
mengemukakan alasannya secara otomatis dan
cepat, tanpa berpikir panjang terhadap hasil
Gambar 2. Diagram Batang Kelompok Laki- jawabannya.
laki dan Perempuan Meskipun pemrosesan heuristik dilakukan
secara cepat dan membutuhkan sedikit upaya

85
Intan Sari Rufiana, Wahyudi, dan Dwi Avita Nurhidayah
Anargya: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3 No.2, Okober 2020

mental, biasanya tidak selalu mengarah pada banyaknya data tidak dapat dihitung. Namun,
respon yang benar. Hal ini disebabkan karena mahasiswa belum mampu memberikan
seseorang akan cenderung berfokus pada fitur argumennya tentang ketidakdapatan box plot
penting dari tugas yang mungkin tidak relevan. untuk menghitung banyaknya data. Sisanya
Teori ini dapat digunakan untuk menjawab hasil
penelitian bahwa 15 mahasiswa mampu adalah mahasiswa menyatakan bahwa box plot
mengemukakan bahwa box plot tidak mampu dapat digunakan untuk menghitung banyaknya
digunakan untuk menghitung banyak data, data, namun diagram lain seperti scatter plot,
meskipun dari 15 mahasiswa ini juga tidak histogram dan diagram batang tidak dapat
mampu mengemukakan alasan mengapa box plot digunakan untuk menghitung banyak data, tetapi.
tidak dapat digunakan untuk menghitung banyak Sebanyak 40% mahasiswa tidak mampu
data.
membedakan diagram batang dengan histogram.
Menurut model analitik-heuristik yang
direvisi dan dikembangkan oleh Evans (2006), Mereka menganggap data kualitatif dapat
bahwa proses heuristik dan analitik bekerja digambarkan dengan menggunakan histogram
secara berurutan tetapi tidak berbarengan. Ketika bukan diagram batang. Penelitian lebih lanjut
dihadapkan pada suatu tugas, seseorang akan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi sumber
dalam penalaran heuristik yakni segera mulai masalah interpretasi secara lebih mendalam atau
membangun model yang paling masuk akal atau juga dapat dilakukan penelitian lainnya tentang
relevan. Biasanya didasarkan pada fitur tugas
apakah faktor jenis kelamin ataupun faktor-
yang menonjol, tujuan, dan pengetahuan
sebelumnya. Hal ini relevan dengan apa yang faktor lainnya dapat mempengaruhi kemampuan
dijelaskan di atas bahwa kebanyakan siswa siswa dalam menginterpretasikan grafik.
menghitung luasan batang box plot untuk
menafsirkan data. Hanya setelah pemrosesan DAFTAR PUSTAKA
heuristik awal ini, penalaran analitik dapat Bunawan, W., Setiawan, A., & Rusli, A. 2015.
terjadi. Banyak hal yang mempengaruhi Penilaian Pemahaman Representasi
penalaran analitik dapat terjadi seperti Grafik Materi Optika Geometri
kecerdasan umum, waktu yang tersedia, dan Menggunakan Tes Diagnostik. Jurnal
instruksi yang diberikan untuk tugas tersebut. Cakrawala Pendidikan, 34(2): 257-267.
Telah diuraikan di atas bahwa setengah Delmas, R., Garfield, J., & Ooms, A. 2005.
dari jumlah mahasiswa mampu untuk Using Assessment Items to Study
mengemukakan bahwa banyaknya data tidak Students’ Difficulty Reading and
dapat dihitung dari boxplot. Namun mahasiswa Interpreting Graphical Representations of
tidak mampu mengemukakan alasan mengapa Distributions. Proceedings of the
boxplot tidak dapat digunakan untuk menghitung Fourth International Research Forum on
banyaknya data. Sebagaimana dijelaskan bahwa Statistical Reasoning, Literacy, and
Evans (2008) bahwa ketika penalaran analitik Reasoning (on CD). Auckland, New
terjadi, validitas model pertama akan dievaluasi Zealand: University of Auckland.
sebelum respons akhir diberikan. Konsekuensi Evans, J.St.B.T, & Over, D. E. 1996. Rationality
terpenting dari model pertama ini adalah ketika and Reasoning. Hove: Psychology Press.
pemikiran analitik mengikuti pemrosesan Evans, J.St.B.T. 2006. Dual System Theories of
heuristik dari fitur tugas yang menonjol. Cognition: Some Issues. Proceedings of
Penalaran masih bias oleh model pertama dan the 28th Annual Meeting of the Cognitive
fitur tugas yang menonjol, mungkin Science Society, Vancouver, Canada,
menyebabkan gangguan dalam tahap proses 202-207.
penalaran analitik. Ini berarti bahwa penalaran Evans, J. St. B. T. 2008. Dual-Processing
heuristik yang dipicu oleh fitur tugas atau Accounts of Reasoning, Judgement and
representasi tertentu masih dapat berpengaruh Social Cognition. Annual Review of
penting pada hasil akhir dari proses penalaran, Psychology, 59: 255–278.
bahkan ketika pemrosesan analitik terjadi. Hennink, M., Hutter, I., & Bailey, A.
2020. Qualitative Research Methods.
SIMPULAN SAGE Publications Limited.
Dari hasil dan pembahasan penelitian di atas Kahneman, D. 2000. A Psychological Point of
dapat disimpulkan bahwa 50% mahasiswa View: Violations of Rational Rules as A
mampu mengemukakan bahwa dari box plot, Diagnostic of Mental Processes.

86
Intan Sari Rufiana, Wahyudi, dan Dwi Avita Nurhidayah
Anargya: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 3 No.2, Okober 2020

Behavioral and Brain Sciences, 23: 681–


683.
Lem, S., Onghena, P., Verschaffel, L dan
Dooren, W. V. 2013. On The
Misinterpretation of Histogram and Box
Plots Educational Psychology.
International Journal of Experimental
Educational Psychology, 33(2): 155-174.
Nisa, S., Zulkardi, & Susanti, E. 2019.
Kemampuan Penalaran Statistis Siswa
Pada Materi Penyajian Data Histogram
melalui Pembelajaran PMRI. Jurnal
Pendidikan Matematika, 13(1): 21-40.
Rangkuti, A. N. 2013. Representasi
Matematis. Logaritma. Jurnal Ilmu-ilmu
Pendidikan dan Sains, 1(2): 49-61.
Rufiana, I. S. 2019. Representasi Grafik Sebagai
Alat Penalaran Statistis. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan dan
Pembelajarannya 2019 FKIP Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, 378-385.
Sabirin, M. 2014. Representasi dalam
Pembelajaran Matematika. Jurnal
Pendidikan Matematika, 1(2): 33-44.
Sri, I., & Indriati, H. S. 2019. Representasi
Mahasiswa Berkemampuan Matematika
Tinggi dalam Memecahkan Masalah
Program Linier. Jurnal Inovasi, 18(1): 80-
86.
Syafri, F. S. 2017. Kemampuan Representasi
Matematis dan Kemampuan Pembuktian
Matematika. JURNAL e-DuMath, 3(1):
49-55.
Turmudi & Harini, S. 2008. Metode Statistika.
Malang: UIN-Malang Press.
Tversky, B. 1997. Cognitive Principles of
Graphic Displays. In Proceedings of The
AAAI 1997 Fall Symposium on Reasoning
with Diagrammatic Representations, 116–
124.
Wahab, R. 2014. Metodologi Penelitian
Kualitatif. http://staffnew.uny.ac.id.

87

Anda mungkin juga menyukai