Anda di halaman 1dari 30

STRUKTUR JARINGAN

PERIODONTAL
Asdar Gani

15 Feb 2021
• The word ‘Periodontium’ is derived from the Greek word peri-
meaning ‘around’ and -odons, mearning ‘tooth’
• Jaringan Periodontal merupakan sistem fungsional jaringan yang
mengelilingi gigi dan melekatkan gigi pada tulang rahang.
• Jar Periodontal mendukung gigi sehingga tidak terlepas dari soketnya
• Jaringan Periodontal:
• Gingiva
• Tulang Alveolar
• Ligamentum Periodontal
• Sementum
Gingiva

Sementum
Jaringan
Periodontal Ligamentum Periodontal

Tulang Alveolar
Gingiva

• Gingiva merupakan jar periodontal yg paling luar


• Sering dipakai sbg indikator jika jaringan periodontal bermasalah
• Umumnya penyakit periodontal dimulai dari gingiva
• Gingiva mengelilingi gigi dan meluas sampai ke ruang interdental
Pembagian Gingiva
• Secara anatomi :
• Attached gingiva (gingiva cekat)
• Unattached gingiva (gingiva tdk cekat)
atau margin gingiva/free gingiva
• Secara klinis:
• Papilla interdental
• Margin gingiva
• Attached gingiva
Unattached gingiva / margin gingiva
• Dikenal sebagai free gingiva atau margin
gingiva
• Merupakan bagian gingiva yg tdk melekat
erat pd gigi
• Mengelilingi daerah leher gigi, membuat
lekukan seperti kulit kerang
• Dimulai dari arah mahkota sampai CEJ
• Batas antara Marginal gingiva dgn AG → free
gingival groove (50% kasus)
• Merupakan akhir atau tepi gingiva,
mengelilingi gigi seperti kerah baju.
• Lebar ± 1 mm
• Dapat dipisahkan dari permukaan gigi dengan
probe periodontal
Sulkus Gingiva
• Merupakan celah dangkal antara gigi dan marginal gingiva
• Dibatasi oleh permukaan gigi- epitel marginal gingiva
sebelah dalam
• Berbentuk huruf V
• Kedalaman rata-rata 1,8 mm, dengan variasi antara 0 – 6
mm
• Penelitian lain antara 2 – 3 mm.
• Berisi cairan (GCF) yg berasal dr jar ikat gingiva
• Berfx sbg pembersih sulkus, membuat perlekatan epithel
attachment ke gigi
• Mengandung plasma protein, antimikroba, antibody
• Pada sulkus yg normal , GCF jumlahnya sedikit, bertambah
banyak banyak bila terjadi peradangan, menyikat gigi,
masase gingiva dan pd waktu makan makanan yang
berserat
Attached Gingiva
• Merupakan lanjutan dari marginal gingiva,
meluas dari free gingival groove sampai ke
mucogingival junction
• Sifat: kuat, kenyal, rapat ke periosteum tulang
alveoler
• Sampai mukosa alveolus yang relatif longgar
dan bergerak
• Lebar : proyeksi dari dasar sulkus gingiva
dengan mucogingival junction
• Lebar :
• Umumnya paling lebar pd regio anterior dan semakin
menyempit ke arah regio posterior
• Paling besar pada regio insisal RA 3,5 – 4,5 mm, RB
3,3 – 3,9 mm
• Paling kecil premolar pertama 1,9 mm pada rahang
atas 1,8 mm rahang bawah
Interdental Gingiva/Interdental Papilla
• Menempati embrasur gingiva yang merupakan
ruang interproksimal di bawah area kontak gigi.
• Interdental gingiva dapat berbentuk piramid atau
bentuk “col”.
• Ujung tip papilla berada tepat di bawah titik
kontak, akan berbentuk seperti depresi lembah
yang akan terhubung dengan papilla lingual dan
fasial serta akan menyesuaikan bentuknya
dengan kontak interproksimal
• Bentuk dari papilla bervariasi bergantung pada
bentuk embrasur gingiva
• Jika terdapat diastema, gingiva akan melekat erat
mengelilingi tulang interdental dan akan
bersifat lunak, permukaan membulat tanpa
papilla interdental dan tdk ada col
Warna gingiva
• Umumnya merah jambu (coral pink)
• Dipengaruhi pasokan darah, tebal & derajat lapisan keratin epithel
serta sel2 pigmen
• Warna erat hubunganya dgn pigmentasi kutaneus
• Pigmentasi pd gingiva biasanya terjadi pd individu berkulit gelap
• Pigmentasi Attached gingiva berkisar coklat sampai hitam
• Warna pigmentasi pd mukosa alveolar lebih merah, karena mukosa
alveolar tdk mempunyai lapisan keratin & epithel-nya tipis.
Cairan Gingival (Sulculer Fluid)
• Cairan gingiva terdiri dari banyak faktor biokimia, yang berpotensi
sebagai biomarker diagnostis atau prognosis di tingkat biologis pada
periodonsium yang sehat dan atau sedang terserang penyakit.
• Cairan gingiva terdiri dari komponen jaringan ikat, epitelium, sel
inflamatori, serum dan mikroba flora yang berada di margin atau
sulkus gingiva (poket).
• Di sulkus yang sehat jumlah cariran gingiva sedikit. Selama inflamasi,
terjadi peningkatan laju cairan gingiva
• Cairan gingiva dipercaya dapat:
• Membersihkan sulkus dari material
• Mengandung protein plasma yang akan meningkatkan sifat adhesi epitelium
terhadap gigi
• Menunjukkan ciri antimikroba
• Memiliki mekanisme antibodi yang dapat melindungi igngiva
Serat Gingiva

• Jaringan ikat pada marginal gingiva yg merupakan kolagenous padat


yang mengandung mayoritas sistem serat bundel kolagen.
• Serat ini mengandung kolagen tipe I.
• Serat gingiva memiliki fungsi berikut:
üUntuk merekatkan gingiva margin dengan kuat pada gigi
üUntuk memberikan rigiditas yang dibutuhkan untuk tekanan saat mastikasi
tanpa menganggu permukaan gigi
üUntuk menyatukan marginal gingiva dengan sementum dan akar serta
perlekatan gingiva di sebelahnya.
Serat gingiva dibagi menjadi 3 kelompk, yaitu:
1. Kelompok Gingivodental
• Serat gingivodental berada pada bagian fasial, lingual dan permukaan
interproksimal. Serat ini melakat pada sementum di bawah epitelium di
dasar sulkus gingiva.
• Di permukaan fasial dan lingual, akan membentuk suatu konformasi
sementum yang menuju ke arah crest dan permukaan luar margin gingiva
yang dibatasi oleh epitelium pendek.
• Serat ini juga akan memanjang secara eksternal hingga ke periosteum fasial
dan lingual tulang alveolar, yang membatasi perlekatan gingiva atau
pencampuran dengan tulang periosteium.
• Di interproksimal, serat gingivodental akan memanjang menuju ke crest
interdental gingiva.
2. Kelompok Sirkular
Serat sirkular akan melalui jaringan penghubung pada margin gingiva dan
gingiva interdental serta melingkari gigi seperti cincin.
3. Kelompok Transeptal
• Berlokasi di area interproksimal, serat transeptal ini membentuk ikatan
horizontal yang memanjang masuk antara sementum gigi dan kemudian
terikat.
• Serat ini berada di antara epitelium di dasar sulkus gingva dan crest tulang
interdental dan beberapa terkalsifikasi dengan serat utama ligamen
periodontal
Suplai Darah

• Tiga sumber suplai darah ke gingiva:


1. Arteri supraperiosteal, yang berada di
permukaan fasial dan lingual tulang alveolar,
berasal dari kapilar yang memanjang sepanjang
epiteluum sulkular dan antara rete peg di
permukaan gingiva eksternal. Terkadang cabang
dari arteri ini melewati tulang alveolar menuju ke
ligamen periodontal atau melewati crest tulang
alveolar.
2. Pembuluh ligamen periodontal, yang memanjang
masuk ke dalam gingiva dan anastomosom
dengan kapiler dalam sulkus.
3. Arteriole, yang muncul dari crest septa
interdental dan memanjang secara paralel
menuju ke crest tulang untuk anatomosom
dengan pembuluh ligamen periodontal, dengan
kapilari dalam area krevikular gingiva dan
pembuluh yang melewati crest alveolar.
LIGAMEN PERIODONTAL

• Adalah struktur jaringan ikat yang mengelilingi akar gigi dan mengisi
ruangan antara permukaan gigi dgn dinding soketlah
• Fungsi dari LP adalah untuk mendukung gigi, memelihara hubungan
fisiologis antara sementum dan tulang, sebagai fungsi sensorik
• Elemen terpenting dari ligamen periodontal adalah serat-serat
utama, yang kolagenous, tersusun dalam bundel-bundel, dan bila
dilihat dalam sayatan melintang arahnya seperti gelombang.
• Dengan mikroskop elektron terlihat adanya hubungan yang rapat
antara serat-serat kolagen dengan fibroblas. Bagian ujung dari serat-
serat utama yang tertanam ke dalam sementum dan tulang disebuut
serat sharpey.
• Lebar rata-rata space LP adalah sekitar 0,2 mm
6 Kelompok Serat Utama

• Transeptal group
• Alveoler crest group
• Horizontal group
• Oblique group
• Apical group
• Interradiculer group
Serat-serat utama ini tersusun dalam grup-grup, yaitu:

• Transeptal
• Serat transisi antara serat gingiva dan serat utama LP
• Serat-serta ini merentang di daerah interproksimal di atas crest alveolar dan tertanam dalam smentum dua gigi yang
bertetangga.
• Alveolar crest
• Merentang mirng (oblique) dari sementum persisi di bawah junctional epithelium ke crest alveolar.
• Fungsi serat ini adalah untuk mengimbangi dorongan dari serat-serat yang lebih apikal, sehingga dengan demikian
membantu mempertahankan gigi dalam soketnya dan menahan gerak gigi ke arah lateral.
• Horizontal
• Merentang dalam arah yang tegak lurus terhadap as panjang gigi dari sementum ke tulang alveolar.
• Fungsinya adalah serupa dengan serat-serat alveolar crest.
• Oblique
• Merupakan grup terbesar, merentang miring dalam sementum ke arah koronal ke tulang alveolar.
• Memikul bagian terbesar dari stress vertikal pengunyahan, dan mengubahnya menjadi tension (tarikan) pada tulang
alveolar.
• Apical
• Merentang dari sementum ke tulang pada fundus dari soket.
• Grup serat ini tidak dijumpai pada akar gigi yang belum sempurna terbentuk.
• Interradicular
• Grup ini meluas dari sementum percabangan akar gigi ke puncak septum interraducular
SUMBER VASKULAR

• Sumber darah ligamen periodontal berasal dari arteri alveolaris inferior dan superior,
yang mencapai ligamen periodontal melalui tiga sumber: pembuluh-pembuluh darah
apikal, pembuluh darah yang penetrasi dari tulang alveolar, dan pembuluh-pembuluh
anastomose dari gingiva.

• Pembuluh-pembuluh apikal masuk ke ligamen periodontal pada daerah apikal dan


meluas sampai ke gingiva, dan bercabang kearah lateral dan menuju sementum dan
tulang alveolar.
• Pembuluh-pembuluh darah yang berada dalam ligamen periodontal adalah saling
berhubungan dalam bentuk plexus yang menyerupai jala-jala. Plexus tersebut terletak
lebih dekat ke arah tulang daripada ke arah sementum. Suber utama dari plexus
tersebut adalah dari arteri (alveolar perforating artery) dan pembuluh-pembuluh halus
yang melekati kanal-kanal tulang alveolar.
PERSYARAFAN
• Ligamen periodontal banyak dipasok dengan serat-serat syaraf
sensoris yang mampu menghantarkan sensasi taktil, tekanan dan
nyeri sakit melalui jalan (pathway) trigerminal. Bundel-bundel syaraf
masuk ke ligamen periodontal dari daerah periapikal dan dari tulang
alveolar melalui kanal-kanal.
• Bundel-bundel saraf mengikuti jalannya pembuluh darah dan
membagi diri menjadi serat-serat tunggal bermyelin, yang akhirnya
akan kehilangan lapisan myelinnya dan berakhir sebagai free nerve
ending atau elongate spindle-like structure. Elongate spindle-like
structure adalah reseptor proprioceptive yang berperan dalam
sensasi lokalisasi apabila gigi disentuh.
FUNGSI-FUNGSI LP

FUNGSI FISIKAL
FUNGSI NUTRISIONAL DAN SENSORI
Fungsi fisikal dari LP meliputi:
§ LP memasok nutrisi utk sementum, tulang
- Sebagai “wadah” jaringan lunak untuk melindungi
dan gingiva melalui pembuluh-pembuluh
pembuluh-pembuluh darah dan saraf dari jejas oleh
darah dan menyediakan drainase limfatik.
tekanan mekanis.
§ Persarafan LP memberikan sensivitas
- Transmisi/penghantaran tekanan oklusel ke tulang
proprioceptive dan taktil, yang mendeteksi
- Melekatkan gigi ke tulang
dan melokalisir tekanan eksternal
- Memelihara hubungan gingiva dengan gigi,
terhadap gigi individual dan berperan
- Melawan dampak tekanan oklusal (shock absorbtion),
penting dalam mekanisme neuromuskuler
yang mengontrol otot-otot mastikasi.
FUNGSI FORMATIF & REMODELLING
§ LP dan sel tulang alveolar terpapar oleh kekuatan fisik
sebagai respons terhadap pengunyahan, bicara, dan
pergerakan gigi ortodontik.
§ Sel-sel LP berpartisipasi dalam pembentukan dan
resorpsi sementum dan tulang, yang terjadi selama:
pergerakan gigi fisiologis, akomodasi jar periodontal
terhadap kekuatan okluasal dan perbaikan jejas
TULANG ALVEOLAR

• Adalah tulang rahang secara keseluruhan


yaitu maksilla dan mandibula yang
membentuk dan mendukung gigi dalam
soket (alveoli)
• Terbentuk ketika gigi erupsi utk
menyediakan perlekatan LP dan secara
perlahan hilang ketika gigi sudah dicabut
• Ukuran, bentuk , lokasi dan fungsi gigi
menentukan morfologinya.
The alveolar process consists of the following:
1. An external plate of cortical bone is formed by haversian bone and
compacted bone lamellae.
2. The inner socket wall of thin, compact bone called the alveolar
bone proper is seen as the lamina dura in radiographs. Histologi-
cally, it contains a series of openings (i.e., the cribriform plate)
through which neurovascular bundles link the periodontal ligament
with the central component of the alveolar bone: the cancellous
bone.
3. Cancellous trabeculae between these two compact layers act as
supporting alveolar bone. The interdental septum consists of
cancellous supporting bone enclosed within a compact border
SEMENTUM

• Jaringan mesenkimal yang mengalami kalsifikasi, tipis ,


menutupi seluruh akar anatomi gigi.
• Tdk mengandung pembuluh darah maupun saraf
• Selain melapisis akar gigi , sementum juga berperan dlm
mengikatkan gigi ke tulang alveolar, yaitu dgn serat
utama LP tertanam di dlm sementum
• Berbatasan dgn dentin dan email , juga LP
Berdasarkan morfologi, sementum dibagi 2 yaitu:
1. Sementum primer (acelluler)
2. Sementum secondary (celluler)

• Sementum primer (acelluler) • Sementum sekunder


üSementum yang pertama terbentuk, üTerbentuk setelah gigi mencapai occlusal
ümenutupi 2/3 akar gigi plane
üBentuknya lebih irreguler
üTidak mengandung sel-sel (acelluler)
üMengandung sel2 (sementosit) pd
üKetebalan 30-230 µm rongga2 yg terpisah (lacunae) yang
üTerbentuk sebelum gigi mencapai berhubungan satu sama lain melalui
occlusal plane sistim anastomosi kanalikuli
üKalsifikasi kurang, kecuali di bagian üKurang ter-kalsifikasi , mengandung
üSharpeys fibers merupakan struktur sedikit Sharpeys fibers
utama üFungsi: turut mendukung gigi dlm
soketnya & mengimbangi kehilangan
üPeran utama mendukung gigi substansi gigi karena pemakaian
Kandungan inorganik sementum

• Terdiri dari hydroxyapatite Ca10(PO4)6(OH)2 : 45 – 50%


• Perbandingan dengan :
ØTulang : 65%
ØDentin : 70%
ØEmail : 97%
Cementoenamel junction (CEJ)

• Penting artinya dalam klinik


• Pertemuan sementum dengan
email
üTidak bertemu 5 – 10%
üBertemu 30%
üSementum menutupi email 60 -
65%
• Tidak bertemu mengakibatkan
hypersensitif dentin
• Bertemu dapat menyebabkan
HD
• Sementum menutupi email
normal (tidak HD)
Ketebalan sementum

• Pada setengah koronal akar: 16-60 µm


• Dapat mencapai 150 – 200 mikron pada
percabangan akar bifurkasi dan trifurkasi
• Penebalan paling besar pada bagian apical
• Pada umur 20 tahun: 95 micron
• Umur 60 tahun: 215 mikron
Untuk Latihan:

1
2
Jaringan
Periodontal 3
4

Anda mungkin juga menyukai