Laporan Insisi Fix
Laporan Insisi Fix
KASUS
Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kiri
Telaah : Dialami penderita sejak ± 7 tahun yang lalu. Awalnya
benjolan dirasakan sebesar kelereng di bagian dada kiri.
Benjolan dihiraukan pasien dan semakin lama semakin
membesar seperti sekarang seperti jeruk dan memiliki luka.
Benjolan terasa nyeri, panas dan kadang-kadang membuat
pasien demam. Pasien memiliki 4 orang anak. Anak pertama
dilahirkan ketika pasien berumur 21 tahun. Riwayat
pemakaian kontrasepsi disangkal. Riwayat menstruasi
normal seperti kebanyakan orang lain. Rowayat penyakit ini
dalam keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Dalam batas normal
Leher : KGB (-)
Regio mammae kiri
Inspeksi : Asimetris, payudara kiri lebih besar dari payudara kanan,
ulkus (+), eritema (+), peau d’ orange (-)
Palpasi : Teraba massa padat, batas tidak tegas, nyeri tekan (+),
dengan ukuran 15 cm x 10 cm
KGB axilla (+), mobile, NT (-)
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : Hb : 9.4 g/dl, Lekosit : 10.3 g/dl, Trombosit : 619g/dl, KGD
ad Random : 120 mg%, SGOT/SGPT : dbn, Ureum/Creatinin : dbn/
Elektrolit : dbn, HST : dbn
Foto Thoraks : Dalam batas normal
USG Hepar : Tidak tampak adanya kelainan pada hepar
Insisional Biopsi
Menjelang operasi :
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan
dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan
dari penderita untuk dilakukan operasi (Inform Consent).
Formulir permintaan
Formulir permintaan pemeriksaan Patologi Anatomi harus diisi dengan lengkap berisi
identitas penderita yaitu nama, kelamin, umur, serta alamat. Lokasi jaringan dan cara
jaringan diambil. Keterangan klinik, pemeriksaan penunjang, laboratorium, foto, USG,
dan diagnosis sementara sangat diperlukan untuk melengkapi data yang akurat sehingga
membantu diagnosis patologinya.
Persiapan Alat :
- Minor set
- Spuit 5 cc
- Blade no.11
- Silk 2.0 Cutting
- Lidocaine 2%
- Pot (wadah) pengiriman spesimen yang tertutup
Bahan fiksasi :
Formaldehid
Larutanini bersifat asam dan tersedia dalam bentuk formaldehid 40% atau formalin, namun
dengan konsentrasi ini tidak dapat dipakai untuk fiksasi karena terlalu cepat mengeraskan
jaringan. Sebagai larutan fiksasi harus dicampurkan dalam air biasa atau larutan garam
fisiologis, dengan perbandingan 1 bagian formalin dengan bagian pelarut menjadi formal
saline 10% atau lebih dikenal dengan formalin 10%.
Teknik Insisional:
Posisi supine
Identifikasi massa tumor
Desinfeksi lapangan operasi dengan Povidon iodine 10%.
Tutup kain steril kecuali daerah yang akan di insisi
Anestesi lokal dengan lidocaine 2% secara rumboid di sekitar tempat yang akan di
insisi
Dilakukan insisi pada massa tumor dan harus juga disertakan jaringan yang sehat
Kutis dijahit dengan silk 2.0
Luka ditutup dengan kasa tekan.
Operasi selesai.
Pengiriman Spesimen
- Bahan operasi dimasukkan ke dalam pot yang mempunyai tutup kemudian ditutup
dengan plaster supaya bahan fiksasi tidak tumpah di jalan
- Bahan fiksasi harus cukup (10 x jumlah dari bahan/jaringan spesimen yang
dikirim) sehingga tidak ada bagian yang tidak terfiksasi
- Memberikan label yang ditulisi identitas pasien dan nama bahan yang dikirim agar
tidak tertukar dengan bahan lain
Terapi:
- Sefadroksil tab 2 x 500 mg
- Paracetamol tab 3 x 500 mg
- Ranitidin tab 2 x 150mg
OPERATOR SUPERVISOR
KASUS
Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kiri
Telaah : Dialami penderita sejak ± 1 tahun yang lalu. Awalnya
benjolan di dada kiri seukuran biji jagung semakin
membesar. Benjolan kemudian pecah dan membentuk luka
borok sekitar 2 minggu ini, Benjolan terasa nyeri. Pasien
memiliki 3 orang anak. Anak pertama dilahirkan ketika
pasien berumur 26 tahun. Riwayat pemakaian kontrasepsi
disangkal. Riwayat menstruasi normal seperti kebanyakan
orang lain. Rowayat penyakit ini dalam keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Dalam batas normal
Leher : KGB (-)
Regio mammae kiri
Inspeksi : Asimetris, payudara kiri lebih besar dari payudara kanan,
ulkus (+), eritema (+), peau d’ orange (-)
Palpasi : Teraba massa padat, batas tidak tegas, nyeri tekan (+),
dengan ukuran 6 cm x 4 cm
KGB axilla (+), mobile, NT (-)
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : Hb : 9.8 g/dl, Lekosit : 7.88 g/dl, Trombosit : 219g/dl, KGD
ad Random : 85 mg%, SGOT/SGPT : dbn, Ureum/Creatinin : dbn/
Elektrolit : dbn, HST : dbn
Foto Thoraks : Dalam batas normal
USG Hepar : Tidak tampak adanya kelainan pada hepar
Insisional Biopsi
Menjelang operasi :
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan
dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan
dari penderita untuk dilakukan operasi (Inform Consent).
Formulir permintaan
Formulir permintaan pemeriksaan Patologi Anatomi harus diisi dengan lengkap berisi
identitas penderita yaitu nama, kelamin, umur, serta alamat. Lokasi jaringan dan cara
jaringan diambil. Keterangan klinik, pemeriksaan penunjang, laboratorium, foto, USG,
dan diagnosis sementara sangat diperlukan untuk melengkapi data yang akurat sehingga
membantu diagnosis patologinya.
Persiapan Alat :
- Minor set
- Spuit 5 cc
- Blade no.11
- Silk 2.0 Cutting
- Lidocaine 2%
- Pot (wadah) pengiriman spesimen yang tertutup
Bahan fiksasi :
Formaldehid
Larutanini bersifat asam dan tersedia dalam bentuk formaldehid 40% atau formalin, namun
dengan konsentrasi ini tidak dapat dipakai untuk fiksasi karena terlalu cepat mengeraskan
jaringan. Sebagai larutan fiksasi harus dicampurkan dalam air biasa atau larutan garam
fisiologis, dengan perbandingan 1 bagian formalin dengan bagian pelarut menjadi formal
saline 10% atau lebih dikenal dengan formalin 10%.
Teknik Insisional:
Posisi supine
Identifikasi massa tumor
Desinfeksi lapangan operasi dengan Povidon iodine 10%.
Tutup kain steril kecuali daerah yang akan di insisi
Anestesi lokal dengan lidocaine 2% secara rumboid di sekitar tempat yang akan di
insisi
Dilakukan insisi pada massa tumor dan harus juga disertakan jaringan yang sehat
Kutis dijahit dengan silk 2.0
Luka ditutup dengan kasa tekan.
Operasi selesai.
Pengiriman Spesimen
- Bahan operasi dimasukkan ke dalam pot yang mempunyai tutup kemudian ditutup
dengan plaster supaya bahan fiksasi tidak tumpah di jalan
- Bahan fiksasi harus cukup (10 x jumlah dari bahan/jaringan spesimen yang
dikirim) sehingga tidak ada bagian yang tidak terfiksasi
- Memberikan label yang ditulisi identitas pasien dan nama bahan yang dikirim agar
tidak tertukar dengan bahan lain
Terapi:
- Sefadroksil tab 2 x 500 mg
- Paracetamol tab 3 x 500 mg
- Ranitidin tab 2 x 150mg
OPERATOR SUPERVISOR
Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kiri
Telaah : Dialami penderita sejak ± 4 tahun yang lalu. Awalnya
benjolan dirasakan sebesar kelereng di bagian dada kiri.
Benjolan semakin lama semakin membesar. Benjolan terasa
nyeri, Pasien memiliki 3 orang anak. Anak pertama
dilahirkan ketika pasien berumur 25 tahun. Riwayat
pemakaian kontrasepsi disangkal. Riwayat menstruasi
normal seperti kebanyakan orang lain. Rowayat penyakit ini
dalam keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Dalam batas normal
Leher : KGB (-)
Regio mammae kiri
Inspeksi : Asimetris, ulkus (-), eritema (+), peau d’ orange (+)
Palpasi : Teraba massa padat, batas tegas, Terfixir, nyeri tekan (-),
dengan ukuran 18 cm x 16 cm
KGB axilla teraba massa
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: Hb : 10,5 g/dl, Lekosit : 10.7 g/dl, Trombosit : 408g/dl, KGD ad
Random : 120 mg%, Ureum/Creatinin : dbn Elektrolit : dbn,
HST : dbn
Foto Thoraks : Dalam batas normal
USG Hepar : Tidak tampak adanya kelainan pada hepar
Insisional Biopsi
Menjelang operasi :
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan
dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan
dari penderita untuk dilakukan operasi (Inform Consent).
Formulir permintaan
Formulir permintaan pemeriksaan Patologi-Anatomi harus diisi dengan lengkap berisi
identitas penderita yaitu nama, kelamin, umur, serta alamat. Lokasi jaringan dan cara
jaringan diambil. Keterangan klinik, pemeriksaan penunjang, laboratorium, foto, USG,
dan diagnosis sementara sangat diperlukan untuk melengkapi data yang akurat sehingga
membantu diagnosis patologinya.
Persiapan Alat:
- Minor set
- Spuit 5 cc
- Blade no.11
- Silk 2.0 Cutting
- Lidocaine 2%
- Pot (wadah) pengiriman spesimen yang tertutup
Bahan fiksasi :
Formaldehid
Larutan ini bersifat asam dan tersedia dalam bentuk formaldehid 40% atau formalin,
namun dengan konsentrasi ini tidak dapat dipakai untuk fiksasi karena terlalu cepat
mengeraskan jaringan. Sebagai larutan fiksasi harus dicampurkan dalam air biasa atau
larutan garam fisiologis, dengan perbandingan 1 bagian formalin dengan bagian pelarut
menjadi formal saline 10% atau lebih dikenal dengan formalin 10%.
Teknik Insisional:
Posisi supine
Identifikasi massa tumor
Desinfeksi lapangan operasi dengan Povidon iodine 10%
Tutup kain steril kecuali daerah yang akan di insisi
Anestesi lokal dengan lidocaine 2% secara rumboid di sekitar tempat yang akan di
insisi
Dilakukan insisi pada massa tumor dan harus juga disertakan jaringan yang sehat
Kutis dijahit dengan silk 2.0
Luka ditutup dengan kasa tekan
Operasi selesai
Pengiriman Spesimen
- Bahan operasi dimasukkan ke dalam pot yang mempunyai tutup kemudian ditutup
dengan plaster supaya bahan fiksasi tidak tumpah di jalan
- Bahan fiksasi harus cukup (10 x jumlah dari bahan/jaringan spesimen yang
dikirim) sehingga tidak ada bagian yang tidak terfiksasi
- Memberikan label yang ditulisi identitas pasien dan nama bahan yang dikirim agar
tidak tertukar dengan bahan lain.
Terapi:
- Ciprofloksasin tab 2 x 500 mg
- Paracetamol tab 3 x 500 mg
- Ranitidin tab 2 x 150 mg
OPERATOR SUPERVISOR
Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di payudara Kiri
Telaah : Dialami penderita sejak ± 2 tahun yang lalu. Mula-mula
pasien merasakan adanya benjolan kecil dan semakin lama
semakin membesar. Benjolan sebesar kelereng. Benjolan
terasa nyeri. Terdapat luka borok di benjolan tersebut. Pasien
mengalami penurunan berat badan + 10 kg dalam 6 bulan
terakhir. Pasien melahirkan ketika berumur 23 tahun, pasien
tidak mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi. Riwayat
penyakit seperti ini tidak ada sebelumnya dalam keluarga
pasien.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Dalam batas normal
Leher : KGB (-)
Regio mammae kiri
Inspeksi : Asimetris, ulkus (+), eritema (+), nipple discard (+) skin
dimpling (-) nipple restaksi (+)
Palpasi : Teraba massa padat, batas tegas, Fix, nyeri tekan (-), dengan
ukuran 8 cm x 4 cm
KGB axilla tidak teraba massa
Pemeriksaan penunjang
Insisional Biopsi
Menjelang operasi :
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan
dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan
dari penderita untuk dilakukan operasi (Inform Consent).
Formulir permintaan
Formulir permintaan pemeriksaan Patologi-Anatomi harus diisi dengan lengkap berisi
identitas penderita yaitu nama, kelamin, umur, serta alamat. Lokasi jaringan dan cara
jaringan diambil. Keterangan klinik, pemeriksaan penunjang, laboratorium, foto, USG,
dan diagnosis sementara sangat diperlukan untuk melengkapi data yang akurat sehingga
membantu diagnosis patologinya.
Persiapan Alat:
- Minor set
- Spuit 5 cc
- Blade no.11
- Silk 2.0 Cutting
- Lidocaine 2%
- Pot (wadah) pengiriman spesimen yang tertutup
Bahan fiksasi :
Formaldehid
Larutanini bersifat asam dan tersedia dalam bentuk formaldehid 40% atau formalin, namun
dengan konsentrasi ini tidak dapat dipakai untuk fiksasi karena terlalu cepat mengeraskan
jaringan. Sebagai larutan fiksasi harus dicampurkan dalam air biasa atau larutan garam
fisiologis, dengan perbandingan 1 bagian formalin dengan bagian pelarut menjadi formal
saline 10% atau lebih dikenal dengan formalin 10%.
Teknik Insisional :
Posisi supine
Identifikasi massa tumor
Desinfeksi lapangan operasi dengan Povidoniodine 10%
Tutup kain steril kecuali daerah yang akan di insisi
Anestesi lokal dengan lidocaine 2% secara rumboid di sekitar tempat yang akan di
insisi
Dilakukan insisi pada massa tumor dan harus juga disertakan jaringan yang sehat
Kutis dijahit dengan silk 2.0
Luka ditutup dengan kasa tekan
Operasi selesai
Pengiriman Spesimen
- Bahan operasi dimasukkan ke dalam pot yang mempunyai tutup kemudian ditutup
dengan plaster supaya bahan fiksasi tidak tumpah di jalan
- Bahan fiksasi harus cukup (10 x jumlah dari bahan/jaringan spesimen yang
dikirim) sehingga tidak ada bagian yang tidak terfiksasi
- Memberikan label yang ditulisi identitas pasien dan nama bahan yang dikirim agar
tidak tertukar dengan bahan lain
Terapi:
- Sefadroksi tab 2x 500mg
- Ranitidin tab 2 x 150 mg
- Parasetamol tab 3x 500 mg
Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kanan
Telaah : Dialami penderita sejak ± 2 tahun yang lalu. Mula-mula
pasien merasakan adanya benjolan sebesar kelereng pada
payudara kanan. Benjolan dibiarkan saja dan semakin lama
semakin membesar, 6 bulan ini benjolan pecah hingga
sekarang menjadi borok. Pasien menarche usia 13 tahun.
Riwayat penggunaan obat hormonal tidak dijumpai. Riwayat
pengobatan alternative dijumpai. Tidak ada keluarga dari
pasien yang mempunyai riwayat penyakit tumor pada
payudara.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Dalam batas normal
Leher : KGB (-)
Regio mammae kanan
Inspeksi : Payudara kanan : Asimetris, payudara kanan lebih besar dari
payudara kiri, ulkus (+), eritema (+), peau d’ orange (-),
nipple discharge (+).
Palpasi : Payudara kanan : Teraba massa padat, batas tidak tegas,
imobile, nyeri tekan (+), dengan ukuran 14 cm x 8 cm.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : Hb : 12,1 g/dl, Lekosit : 11,18 K/uL, Trombosit : 227 K/uL,
KGD ad : 115 mg%, SGOT/SGPT : dbn, Ureum/Creatinin :
dbn/ Elektrolit : 124/3,5/101, HST : dbn
Foto Thoraks : dalam batas normal
USG Hepar : Tidak tampak adanya kelainan pada hepar
Menjelang operasi :
Penjelasan kepada penderita dan keluarga mengenai tindakan operasi yang akan dijalani
serta resiko komplikasi disertai dengan tanda tangan persetujuan dan permohonan dari
penderita untuk dilakukan operasi (Inform Consent)
Formulir permintaan
Formulir permintaan pemeriksaan Patologi-Anatomi harus diisi dengan lengkap berisi
identitas penderita yaitu nama, kelamin, umur, serta alamat. Lokasi jaringan dan cara
jaringan diambil. Keterangan klinik, pemeriksaan penunjang, laboratorium, foto, USG,
dan diagnosis sementara sangat diperlukan untuk melengkapi data yang akurat sehingga
membantu diagnosis patologinya
Persiapan Alat:
- Minor set
- Spuit 5 cc
- Blade no.11
- Silk 2.0 Cutting
- Lidocaine 2%
- Pot (wadah) pengiriman spesimen yang tertutup
Bahan fiksasi :
Formaldehid
Larutan ini bersifat asam dan tersedia dalam bentuk formaldehid 40% atau formalin,
namun dengan konsentrasi ini tidak dapat dipakai untuk fiksasi karena terlalu cepat
mengeraskan jaringan. Sebagai larutan fiksasi harus dicampurkan dalam air biasa atau
larutan garam fisiologis, dengan perbandingan 1 bagian formalin dengan 9 bagian pelarut
menjadi formal saline 10% atau lebih dikenal dengan formalin 10%.
Teknik Insisional:
Posisi supine
Identifikasi massa tumor.
Desinfeksilapangan operasidenganPovidoniodine 10%.
Tutup kain steril kecuali daerah yang akan di insisi
Anestesi lokal dengan lidocaine 2% secara rumboid di sekitar tempat yang akan di
insisi
Dilakukan insisi pada massa tumor dan harus juga disertakan jaringan yang sehat
Kutis dijahit dengan silk 2.0
Luka ditutup dengan kasa tekan.
Operasi selesai.
Pengiriman Spesimen
- Bahan operasi dimasukkan ke dalam pot yang mempunyai tutup kemudian ditutup
dengan plaster supaya bahan fiksasi tidak tumpah di jalan.
- Bahan fiksasi harus cukup (10 x jumlah dari bahan/jaringan spesimen yang
dikirim) sehingga tidak ada bagian yang tidak terfiksasi.
- Memberikan label yang ditulisi identitas pasien dan nama bahan yang dikirim agar
tidak tertukar dengan bahan lain.
Terapi:
- Ciprofloksasin tab 2 x 500 mg
- Paracetamol tab 3 x 500 mg
- Ranitidin tab 2 x 150 mg
OPERATOR SUPERVISOR
INSISIONAL BIOPSI
PERIODE MARET-APRIL
2020
Oleh :
dr. Amrin Amir Lubis