FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION Langkah awal dalam suatu penelitian ilmiah ialah pengajuan masalah. Masalah kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan dengan sesuatu kenyataan. Latar Bekalang Masalah
Latar belakang masalah harus
mampu mencerminkan mengapa masalah tersebut kita pilih sesuai dengan apa yang telah diketahui, serta situasi yang melandasinya. IDENTIFIKASI MASALAH
► Identifikasi masalah Suatu
tahap permulaan dari penguasan masalah di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. ► Tujuan identifikasi masalah: Agar penulis dan pembaca mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitian. Kriteria masalah yang baik 1. Menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. 2. Spesifik dan jelas 3. Teruji secara empiris 4. Tidak menyangkut masalah moral atau etika 5. Berorientasi pada suatu teori tertentu PEMBATASAN MASALAH
Ruang lingkup penelitian
Pendidikan sangat kompleks dan luas, baik konsep teori maupun faktanya yang hampir tak terbatas untuk menelitinya. Namun sering kali justru membingungkan dalam memilih batasan penelitian. Pemilihan batasan masalah yang hendak diteliti harus didasarkan pada alasan yang tepat baik teoritis maupun praktis. Alasan bisa bersifat proyektif atau orientasi masa depan. Pembatasan masalah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan di teliti. Batasan masalah berguna untuk mengidentifikasi faktor yang termasuk dalam ruang lingkup penelitian dan faktor mana yang tidak termasuk dalam ruang lingkup penelitian. Pembatasan masalah menyebabkan fokus masalah menjadi semakin jelas, sehingga rumusan masalah dapat dibuat dengan jelas. Masalah penelitian ditentukan oleh: 1. Peneliti sendiri 2. Pembimbing atau konsultan penelitian 3. Pesan sponsor Peneliti hendaknya menentukan batasan masalah dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Masalah yang dibatasi hendaklah masih dalam kemampuan peneliti (Managable problems) 2. Masalah yang dibatasi hendaklah dapat diuji berdasarkan data-data yang mudah diperoleh di lapangan (obtainable problems) 3. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup penting untuk diselidiki (significance problems) 4. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup menarik minat peneliti (interested problems) Masalah hendaknya manageable Artinya jangan meneliti masalah yang berada di luar kemampuan kita. Penelitian hendaknya bertanya dalam diri sendiri dengan mengajukan pertanyaan: 1. Apakah latar belakang pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang saya miliki mampu memecahkan masalah-maslah penelitian? 2. Apakah tersedia dana, waktu, dan tenaga untuk memecahkan masalah-masalah penelitian? 3. Apakah masalah yang dipecahkan itu tidak menemui kesulitan dalam menentukan pembimbingnya? 4. Apakah masalah yang akan diteliti itu didukung oleh pihak-pihak lain terutama sumber data? Masalah hendaknya obtainable Artinya masalah yang akan kita teliti mudah dicari data-datanya, dan dapat dianalisis. Peneliti hendaknya mengajukan pertanyaan didalam dirinya dengan pertanyaan berikut: 1. Apakah data-data dapat dikumpulkan dari sumber data? 2. Apakah teknik-teknik pengumpulan data cukup dikuasai sehingga data yang dikumpulkan cukup untuk bahan analisis masalah? 3. Apakah sumber-sumber bacaan sudah cukup tersedia dalam mengembangkan hipotesis? 4. Apakah tidak ada tambahan faktor priobadi ataupun faktor luar dalam mengumpulkan data? Masalah hendaknya significance Artinya masalah yang diteliti hendaknya penting baik secara teoritis maupun praktis. Peneliti harusnya mengajukan pertanyaan kepada dirinya dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah hasil penelitian itu memberikan
sumbangan yang bermakna baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi praktisi? 2. Apakah masalah yang diteliti itu suatu duplikasi dari penelitan sebelumnya? 3. Apakah penelitian yang diadakan memang perlu diulangi? Masalah hendaknya interested Artinya masalah yang diteliti itu hendaknya menarik minat si peneliti sendiri secara khusus dan pihak lain pada umumnya. Peneliti hendaknya menjawab pertanyaan tersebut di dalam hatinya: 1. Apakah masalah yang diteliti itu dapat membangkitkan minat peneliti? 2. Apakah ada “hadiah” tersembunyi jika peneliti sukses dalam memecahkan masalah yang ditelitinya? Kesimpulannya
Pembatasan masalah ialah usaha untuk
menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah dibuat dengan tujuan agar kita dapat mengetahui faktor-faktor mana saja yang termasuk ruang lingkup masalah penelitian untuk memperjelas fokus penelitian. Masalah yang dibatasi hendaknya manageable, obtainable, significance, significance, dan interested. Perumusan masalah Perumusan masalah ialah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya. Perumusan masalah jabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah atau dengan kata lain pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang masalah yang diteliti atas identifikasi dan pembatasan masalah. Perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik bukan saja membantu memusatkan pikiran, tetapi juga sekaligus mengarahkan cara berpikir peneliti. Menurut garis besaranya perumusan masalah dapat dibagi atas perumusan masalah: Deskriptif, komparatif, dan asosiatif Perumusan masalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab. Tujuan perumusan masalah ialah untuk memusatkan pikiran serta mengarahkan cara berpikir peneliti. Perumusan masalah dilakukan secara deskriptif, komparatif dan asosiatif. Terima kasih