Anda di halaman 1dari 6

PERMASALAHAN SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN PADA KONFLIK PEMBANGUNAN PABRIK

SEMEN PT. PABRIK SEMEN GRESIK DI PEGUNUNGAN KENDENG JAWA TENGAH

PENGERTIAN SUMBER DAYA

Bumi merupakan tempat tinggal manusia dan makhluk hidup lainnya. Yang mana di
dalamnya terdapat banyak hal, seperti manusia, alam, dan lingkungan. Manusia, alam dan
lingkungan termasuk dalam sumber daya. Sumber daya diambil dari kata sumber dan daya.
Sumber daya memiliki arti yaitu asal/cikal bakal dari sebuah kekuatan/tenaga yang dapat
menyebabkan sesuatu bergerak dan sebagainya yang dapat digunakan untuk memacu suatu
kegiatan tertentu sehingga dapat menghasilkan sesuatu dari kegiatan tersebut. sumber daya
dapat berupa fisik maupun non fisik. Jika disimpulka sumber daya merupakan potensi berupa
fisik atau non fisik.

Sumber daya terbagi dua, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya alam. Sumber
daya manusia adalah jumlah manusia atau jasa yang dapat diberikan dalam merealisasikan
kebutuhan manusia. Sumber daya manusia memilki keragaman yang terbagi dari segi kuantitas
maupun kualitas. Dari segi kuantitas dapat dilihat dari komposisi penduduk dan komposisi
tenaga kerja sedangkan dari segi kualitas keragaman dapat dilihat dari tingkat pendidikan
tenaga kerja. Sumber daya alam adalah semua bahan yang terdapat di bumi, di alam dan dapat
digunakan untuk kepentingan hidup manusia. Contohnya adalah sinar matahari, udara, air,
tanah, mineral, dan hutan. Sumber daya alam terbagi menjadi -, yaitu (1) sumber daya alam
yang ttidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi dan batu bara, (2) sumber daya alam yang
dapat diperbaharui seperti air dan angin, dan (3) sumber daya alam gabungan (dapat
diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui) seperti pertanian dan hutan.

PENGERTIAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam, karena lingkungan merupakan salah
satu bagian dari alam. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan
memiliki dua elemen yaitu elemen biologis dan elemen biotik. Lingkungan hidup terbagi
menjadi tiga jenis yaitu lingkungan hidup alami, lingkungan hidup binaan/buatan, dan
lingkungan hidup sosial.

Karena pertumbuhan jumlah manusia yang semakin banyak, kebutuhan lingkungan juga
semakin banyak, maka dari itu dibutuhkannya lingkungan berkelanjutan. Lingkungan
Berkelanjutan terdiri dari kata lingkungan dan berkelanjutan. Lingkungan memiliki arti yaitu
segala sesuatu yang berada di sekeliling dari makhluk hidup yang mempengaruhi
kehidupannya. Sedangkan berkelanjutan adalah ketahanan, keseimbangan, dan keterkaitan,
jika dijelaskan lebih jelas, berkelanjutan yaitu sesuatu yang tidak memiliki batasan waktu yang
memiliki ketahanan. Sehingga lingkungan berkelanjutan dapat diartikan segala sesuatu yang
berada di sekeliling dari makhluk hidup yang mempengaruhi kehidupannya yang memiliki
ketahanan, berlangsung terus menerus dan tidak memiliki batasan waktu. Singkatnya
lingkungan berkelanjutan adalah kondisi lingkungan yang seimbang dan memiliki ketahanan
yang dapat memenuhi kebutuhan satu sama lain hingga di masa mendatang.

PEMBANGUNAN DAERAH

Pembangunan daerah dilakukan untuk mensejahterakan dan meningkatkan kemajuan


dan kenyamanan masyarakatnya untuk tinggal di darah tersebut. Maka dari itu, sebuah
pembangunan daerah merupakan usaha untuk menyediakan dan menciptakan lapangan kerja
yang memiliki kualitas baik, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta dapat
membangun berbagai jenis kategori kesempatan kerja yang lebih banyak di daerah yang
dibangun. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pembangunan daerah, yaitu ekonomi,
sumber daya, dan sosial budaya. Pembangunan daerah dapat membangun ekonomi di daerah
tersebut, tetapi pembangunan juga perlu peran sektor ekonomi dalam prosesnya. Sektor yang
termasuk dalam sektor ekonomi dalam pembangunan daerah yaitu sektor industri, sektor
perdagangan, sektor pariwisata, sektor pertanian, sektor peternakan, sektor jasa, dan sektor
seni budaya.
SEKTOR INDUSTRI

Industri memiliki pengertian yaitu suatu kegiatan ekonomi atau bidang yang berkaitan
dengan pengolahan bahan baku atau pembuatan barang jadi yang dilakukan di pabrik dengan
menggunakan keterampilan dan tenaga kerja manusi dan mengguakan alat-alat di bidang
pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama. Definisi Industri jika dilihat
secara luas adalah suatu bidang yang memiliki sifat komersial di mana keterampilan kerja serta
teknologi digunakan untuk menghasilkan suatu produk dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Produk industri berupa barang (manufaktur) jasa (pelayanan). Maka dari itu sektor
industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa. Industri barang yaitu
industri yang mengolah bahan mentah sehingga menjadi barang setengah jadi ataupun barang
jadi. Hasil dari industri barang terdiri dari berbagai jenis barang, seperti pakaian, sepatu, mobil,
sepeda motor, pupuk, dan obat-obatan. Lalu, industri jasa adalah industri dengan kegiatan
ekonomi yang caranya dengan memberikan pelayanan jasa. Contoh kegiatan industri jasa yaitu,
jasa transportasi seperti angkutan bus, kereta api, penerbangan, dan pelayaran.

Sektor industri merupakan salah satu sektor andalan perekonomian nasional. Sektor
industri merupakan sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan
sektor industri merupakan lapangan usaha terbesar di Indonesia dalam tenaga kerja. Menurut
data EPS oleh Kementerian Perindustrian pada triwulan III tahun 2012, sektor industri
menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 7,3% yoy. Lalu Menteri
Perindustrian M. S. Hidayat menyampaikan bahwa dalam paparan akhir tahun 2012, Sektor
Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 6,4% , hal tersebut menjadi motor
pertumbuhan utama dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar pada tahun
tersebut. Pada sepanjang triwulan II tahun 2020 Sektor industri masih memberikan kontribusi
terbesar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional dengan mencapai 19,87 persen.

PERMASALAHAN LINGKUNGAN DAMPAK DARI ADANYA SEKTOR INDUSTRI

Berkembangnya sektor industri tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi dampak
negative pula, terutama pada lingkungan, baik lingkungan alami dan lingkungan sosial. Karena
hal tersebut, maka dibuatlah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup karena semakin menurunya kualitas lingkungan hidup alami
maupun sosial, yang mengancam kelangsungan kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya,
yang mana hal tersebut adalah dampak dari adanya kegiatan sektor industri. Pada awalnya
kegiatan sektor industri bermaksud untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya, namun
karena keserakahan manusia pemanfaatan kekayaan sumbedaya tersebut dilakukan secara
berlebihan sehingga mengurangi keseimbangan dan daya lingkungan yang berpengaruh negatif
terhadap kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup. Contoh dampak negatif di
lingkungan alami atau alam adalah kondisi lingkungan hidup yang rusak, seperti hutan yang
gundul, sungai atau sumber air yang tercemar, dan lainnya, yang mana hal tersebut
menimbulkan ketidak seimbangan lingkungan hidup. Lalu untuk dampak negatif di lingkungan
sosial yaitu terjadinya urbanisasi, perilaku, kriminalitas, konflik dan sosial budaya, yang mana
hal tersebut mengganggu ketentraman hidup manusia.

KONFLIK PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN PT. SEMEN GRESIK

PT Semen Gresik (Persero) Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri
barang berupa semen. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan produsen semen terbesar di
Indonesia. PT Semen Gresik (Persero) Tbk melakukan ekspansi untuk memperluas usahanya,
dengan membangun pabrik baru di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pemilihan lokasi
pembangunan pabrik semen di Kabupaten Pati dikarenakan daerah tersebut memiliki kekayaan
alam yang unik, yaitu bentang alam kars di Pegunungan Kendeng Utara. Pegunungan ini
meliputi wilayah kabupaten Pati, Kudus, Gorongan, Blora, Rembang hingga Tuban Jawa Timur.
Pegunungan kars ini adalah bahan baku utama pembuatan semen. Di atas kekayan alamnya,
ternyata di bawah pegunungan kars terdapat sungai bawah tanah menurut data Jaringan
Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Sumber air tersebut merupakan sumber air
untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga dan lahan pertanian seluas 15.873,9 Ha di
Kecamatan Sukolilo dan 9.063,232 Ha di kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Kekayaan alam
lainnya adalah sumber daya hutan.

Permasalahan terjadi karena warga sekitar menggantungkan hidupnya dari sumber alam
di sekitar yang mana lokasinya sama dengan tempat pembangunan pabrik semen PT Semen
Gresik. Warga protes dengan pembangunan pabrik semen tersebut dikarenakan jika alam
sumber pemenuh kebutuhan mereka dirusak, maka sumber kebutuhan mereka hilang. Selain
itu dari pihak warga mengaku jika pembangunan pabrik tersebut dilakukan tanpa sosialisasi
kepada mereka, bahkan dokumen AMDAL yang menjelaskan dampak negatif dari
pembangunan pabrik semen pun tidak pernah disampaikan kepada warga di Pegunungan
Kendeng, Kabupaten Pati. Maka dari itu aksi protes merupakan aksi terakhir menurut warga di
sekitar pembangunan pabrik semen PT Semen Gresik tersebut. Hal ini menimbulkan
kontrovensi panjang.

Ketegangan antarawarga Rembang, Jawa Tengah dengan PT Semen Indonesia dimulai


sejak 16 Juni 2014. Pada saat PT Semen Indonesia meletakkan batu pertama pembangunan
pabrik. Dengan kondisi sebagian besar penduduk Pegunungan Kendeng Utara menolak rencana
pembangunan tersebut. Masyarakat lokal melakukan penolakan karena pembangunan pabrik
semen yang akan menambang batu gamping di pegunungan kars akan mengancam ketahanan
pangan dan ketersediaan air yang telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Berbagai macam aksi dilakukan. ibu-ibu petani asal Desa Tegaldowo, Kabupaten
Rembang, Jawa Tengah melakukan aksi protes dengan mendirikan tenda di area pembangunan
pabrik semen sebagai bentuk penolakan mereka terhadap pembangunan Pabrik Semen
Indonesia di Kawasan Kendeng. Lokasi tenda berada di tepi jalan masuk ke proyek
pembangunan pabrik semen di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang. Lokasi tenda tersebut
mereka beri nama “Tenda Tolak Semen “. Warga menyatakan bahwa mereka akan terus
bertahan hingga tuntutan mereka kepada PT Semen Indonesia agar alat-alat berat dikeluarkan
dari areal tapak pabrik semen dan pertambangan dibatalkan, terpenuhi.

Tidak hanya di area sekitar Pegunungan Kendeng utara, Aksi protes terhadap
pembangunan pabrik semen di kabupaten pati di Pegunungan Kendeng terjadi di banyak kota,
salah satunya di Ibu Kota Indonesia DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan pembangunan pabrik
semen PT Semen Indonesia tersebut menyalahi banyak aturan dan sangat merugikan ekosistem
yang mana berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pelanggaran yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia/PT Semen Gresik adalah RT
pelanggaran terhadap Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah nomor
06/2010, di mana pada Pasal 63 perda tersebut menetapkan areal Pegunungan Kendeng Utara
menjadi kawasan lindung. Lalu penebangan kawasan hutan yang dilakukan untuk pembanguna
pabrik semen tersebut tidak sesuai dengan persetujuan prinsip tukar menukar kawasan hutan
oleh Menteri Kehutanan. Selain itu pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng Utara
tersebut melanggar UUD 1945 pasal 33 ayat (3) yang berbunyi, “Bumi, air dan ruang angkasa
serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat” karena warga sekitar merasa diresahkan karena
sumber daya alam yang semestinya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat
digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu.

Anda mungkin juga menyukai