Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL STUDIO PERENCANAAN KAWASAN PERBUKITAN, PESISIR,

DAN PULAU KECIL

OLEH :
HILLARY PELENKAHU (18021105062)

DOSEN :
VERONICA KUMURUR, ST., M.Si., Dr
CYNTHIA ERLITA VIRGIN WUISANG, ST., M.UrbHabMgt., PhD
FELA WAROUW, ST., M.Eng., Ph.D

MATA KULIAH :
PERENCANAAN KAWASAN PERBUKITAN, PESISIR DAN PULAU KECIL

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2021
Tugas Tutorial Rabu 24 Maret 2021
Pemberi Materi:
1. Pingkan K. Tulangow, ST., M.PWK
2. Ingerid Moniaga, S.T., M.Si

KAWASAN PESISIR, LAUT DAN PULAU-PULAU KECIL


• Wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Apabila
ditinjau dari garis pantai (coastal), maka suatu wilayah pesisir memiliki dua macam
batas (boundaries), yaitu batas yang sejajar garis pantai (longshore) dan batas yang
tegak lurus terhadap garis pantai (cross-shore) . (Dahuri, 2001 : 6)
• Wilayah pesisir sebagai wilayah daratan dan perairan yang dipengaruhi oleh proses
biologis dan fisik dari perairan laut maupun dari daratan, dan didefinisikan secara luas
untuk kepentingan pengelolaan sumber daya alam. Sehingga deliniasi wilayah pesisir
ini dapat berbeda tergantung dari aspek administratif, ekologis, dan perencanaan.
(GESAMP1. 2001)

Beberapa ekosistem utama yang terdapat di wilayah pesisir mempunyai karakteristik sebagai
berikut (Bengen, 2000):
1. Mengandung habitat dan ekosistem seperti estuaria, terumbu karang, padang
lamun yang menyediakan barang (seperti ikan, mineral, minyak bumi) dan jasa
(seperti pelindung alami dari badai dan gelombang pasang, tempat rekreasi) untuk
masyarakat pesisir,
2. Dicirikan oleh persaingan dalam pemanfaatan sumber daya dan ruang oleh
berbagai stakeholder, yang sering menimbulkan konflik dan kerusakan terhadap
integritas fungsional dari sistem sumber daya,
3. Merupakan tulang punggung ekonomi dari negara pesisir dimana sebagian besar
dari Gross National Product (GNP) tergantung pada aktivitas seperti pengapalan,
penambangan minyak dan gas, wisata pantai dan sejenisnya,
4. Biasanya memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan merupakan bagian yang
disukai untuk ber-urbanisasi.

PENGELOLAAN RUANG PESISIR BERDASARKAN UU NO 27 TAHUN 2007


1. Perencanaan
Perencanaan dilakukan melalui pendekatan terpadu dan berkelanjutan yang mengintegrasikan
berbagai perencanaan yang disusun oleh sektor dan daerah sehingga terjadi keharmonisan
dan saling penguatan pemanfaatannya, memberikan arah bagi pemanfaatan Sumber Daya
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan berbagai
perencanaan pembangunan dari berbagai tingkat pemerintahan, antara ekosistem darat dan
laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen. Perencanaan Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dilakukan agar dapat mengharmonisasikan kepentingan

2
pembangunan ekonomi dengan pelestarian Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta
memperhatikan karakteristik dan keunikan wilayah tersebut.
Perencanaan terpadu itu merupakan suatu upaya bertahap dan terprogram untuk
memanfaatkan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara optimal agar dapat
menghasilkan keuntungan ekonomi secara berkelanjutan untuk kemakmuran masyarakat.

2. Pengelolaan
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mencakup tahapan kebijakan pengaturan
sebagai berikut:
Pemanfaatan dan pengusahaan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil dilaksanakan melalui
pemberian izin pemanfaatan dan Hak Pengusahaan Perairan Pesisir (HP-3).
Hak Pengusahaan Perairan Pesisir (HP-3) diberikan di Kawasan perairan budidaya atau zona
perairan pemanfaatan umum kecuali yang telah diatur secara tersendiri.
Pengaturan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dimulai dari perencanaan,
pemanfaatan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, pengakuan hak dan pemberdayaan
masyarakat, kewenangan, kelembagaan, sampai pencegahan dan penyelesaian konflik.
Pengelolaan pulau-pulau kecil dilakukan dalam satu gugus pulau atau kluster dengan
memperhatikan keterkaitan ekologi, keterkaitan ekonomi, dan keterkaitan sosial budaya
dalam satu bioekoregion dengan pulau induk atau pulau lain sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi.

3. Pengawasan dan Pengendalian


Pengawasan dan pengendalian dilakukan untuk: mengetahui adanya penyimpangan
pelaksanaan rencana strategis, rencana zonasi, rencana pengelolaan, serta implikasi
penyimpangan tersebut terhadap perubahan kualitas ekosistem pesisir;
mendorong agar pemanfaatan sumber daya di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sesuai
dengan rencana pengelolaan wilayah pesisirnya;
memberikan sanksi terhadap pelanggar, baik berupa sanksi administrasi seperti pembatalan
izin atau pencabutan hak, sanksi perdata seperti pengenaan denda atau ganti rugi; maupun
sanksi pidana berupa penahanan ataupun kurungan.
Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ini merupakan
landasan penyesuaian dengan ketentuan yang tercantum dalam peraturan perundang-
undangan yang lain.

KAWASAN WISATA
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. (UU
No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan)

3
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang
berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Kepariwisataan
Bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi; meningkatkan kesejahteraan rakyat;
menghapus kemiskinan; mengatasi pengangguran; melestarikan alam, lingkungan, dan
sumber daya; memajukan kebudayaan; mengangkat citra bangsa; memupuk rasa cinta tanah
air; memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan mempererat persahabatan antarbangsa.

Peran Pariwisata Dalam Pembangunan:


1. Pariwisata sebagai suatu industri di negara masing-masing katalisator dlm pembangunan
2. Pariwisata mendatangkan manfaat & keuntungan bagi negara2 yg mendatangkan
wisatawan (tourist receiving cuntries)
3. Pariwisata menjadi komoditi prospektif sebagai primadona penghasil devisa negara yg
sangat dibutuhkan dalam pembangunan yang berkelanjutan

Perencanaan Pariwisata
Pengembangan pariwisata sebagai industri agar perkembangan industri pariwisata sesuai
dengan apa yang telah dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran yg dikehendaki baik
ditinjau dari segi ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup.
Pertumbuhan kepariwisataan yang tidak terkendali sebagai akibat dari perencanaan yg tidak
baik, pasti menimbulkan dampak yg tidak baik/tidak menguntungkan semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai