Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfin Isadora Anggraini

NIM : 19050634051

Kelas : S1 Pendidikan Tata Rias 2019 B

RESUME

Barang merupakan produk dengan wujud fisik yang menjadikannya bisa dilihat, dirasa,
disentuh, dipegang, dan mendapat perlakuan fisik lainnya. Jasa adalah kegiatan yang memberi
manfaat. Kegiatan ini ditawarkan suatu pihak (penjual) ke pihak lain (pembeli) tanpa
wujud dan tanpa menghasilkan kepemilikan.

Barang atau jasa dalam masyarakat secara sederhana dapat diklasifikasikan menjadi 2,


yaitu privat dan barang public.Klasifikasi ini didasarkan pada anggapan bahwa
sifat barang mengikut sifat yang dikotomis. Sementara proses, adalah kegiatan manajemen dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi

Sebuah daftar yang sudah disusun berisi ukuran kebutuhan dengan tingkat kebutuhan
seseorang merupakan pengertian dari skala prioritas. Biasanya ukuran ini dimulai dari yang
paling mendesak sampai yang tidak terlalu mendesak. Adanya takaran skala prioritas ini dapat
mempengaruhi seseorang untuk dapat mengetahui kebutuhan apa saja yang harus didahulukan.
Hal ini tentu sangat penting bagi seseorang yang ingin mengelola dirinya menjadi lebih baik.
Selain itu, adanya ukuran kebutuhan ini juga menghindarkan seseorang dari kebutuhan yang
tidak penting serta bersifat konsumtif.

Faktor Yang Mempengaruhi

Seorang manusia tentunya memiliki standar skala prioritas yang bermacam-macam dan
dipengaruhi beberapa faktor. Untuk itu berikut di bawah ini adalah beberapa faktor yang
mempengaruhi standar skala prioritas seseorang.

1. Strata Sosial

Dirancangnya daftar prioritas seorang manusia sangat berpengaruh pada status sosial seseorang.
Contoh mudahnya adalah seorang penjahit yang mana akan lebih memprioritaskan untuk
membeli alat-alat dan perlengkapan menjahit terlebih dahulu. Jika status sosial seseorang tinggi
di masyarakat maka kebutuhan orang tersebut juga akan meningkat.

2. Lingkungan

Tidak hanya status sosial saja yang jadi pengaruh, lingkungan sekitar di mana tempat seseorang
hidup dan bertumbuh juga mempengaruhi penyusunan daftar prioritas. Hal ini bisa dicontohkan
dengan orang yang tinggal di lingkungan mewah. Sudah pasti kebutuhan dari orang-orang
tersebut adalah barang-barang mewah misalnya mobil mewah, apartemen, dan lain-lain.

3. Tingkat Pendapatan

Hal yang paling penting dan mempengaruhi prioritas seseorang adalah tingkat pendapatan yang
didapat dari pekerjaan yang dijalani. Apabila seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi,
tentu pilihan untuk membeli barang-barang apapun akan semakin banyak. Begitu juga
sebaliknya, jika pendapatannya rendah maka kebutuhan hidupnya akan terbatas.

Ketika memenuhi kebutuhan, orang akan mendahulukan hal yang paling penting, mendesak, dan
pokok. Jika kebutuhan primer sudah terpenuhi, maka kebutuhan sekunder dan tersier juga akan
terpenuhi. Hal tersebut dilakukan agar seseorang mendapatkan kepuasan pada tingkat yang
tinggi.

Cara Menyusun Skala Prioritas

Semua orang memang harus mengetahui bagaimana cara menyusun daftar prioritas. Tujuannya
tentu saja agar tidak salah melangkah dan lebih berhati-hati dalam mengelola pendapatannya.
Sering kali ditemukan banyak orang yang justru memenuhi kebutuhan sekundernya dibanding
kebutuhan primer. Maka dari itu berikut adalah langkah menyusun skala prioritas.

1. Mempertimbangkan Sesuatu Dalam Membeli Sesuatu

Poin pertama menjadi poin yang penting dalam menyusun skala prioritas. Dalam berbelanja
tentunya harus mengetahui apakah barang yang hendak dibeli ini hanya keinginan sesaat atau hal
yang benar-benar dibutuhkan. Misalnya ketika seseorang sedang menjelajah sosial media ada
seseorang yang menjual akun cloud drive untuk mencadangkan data dengan harga murah.
Dalam contoh yang satu ini tentu orang tersebut akan dihadapkan dengan berbagai pilihan, jika
membeli maka orang tersebut bisa membuat cadangan data di akun cloud drive tersebut. Jika
tidak membelinya tentu saja dia tidak tahu datanya akan dicadangkan di mana. Apabila data yang
ada pada harddisk sangat butuh untuk dicadangkan maka bisa membeli akun cloud drive
tersebut.

2. Mengetahui Kemampuan Diri Sendiri

Tidak hanya mempertimbangkan sesuatu dalam membeli barang, seseorang juga harus
mengetahui kemampuan dari dirinya sendiri dalam menyusun skala prioritas. Dalam menentukan
sebuah keputusan dalam berbelanja jika tidak diikuti dengan diri yang mampu maka daftar
prioritas yang disusun akan menjadi berantakan.

Maksud dari kemampuan diri sendiri ini tidak hanya mampu secara finansial saja tetapi juga
mampu secara keahlian dari sesuatu yang dibeli. Contohnya ketika seseorang membeli laptop
canggih dengan harga puluhan juta. Jika orang tersebut membeli namun tidak mengerti cara
menggunakannya tentu saja hal ini sangat disayangkan.\

3. Mengetahui Kesempatan Yang Dimiliki

Banyak orang yang berkata bahwa kesempatan itu hanya datang sekali saja dalam hidup dan
tidak ada kesempatan kedua. Skala prioritas ini juga bisa terjadi di luar dugaan ketika seseorang
memiliki kesempatan tertentu. Maka dari itu ketika memiliki kesempatan untuk memiliki sesuatu
maka harus didahulukan terlebih dahulu dibanding prioritas lain.

4. Memahami Tingkat Urgensi

Keharusan yang mendesak menjadi definisi dari urgensi. Tingkat urgensi sangat berpengaruh
pada skala prioritas seseorang sehingga seseorang harus memahami tingkat urgensinya. Misalnya
ketika seseorang yang sudah merencanakan liburannya jauh-jauh hari namun tiba-tiba
keluarganya ada yang sakit. Tentu seseorang akan memprioritaskan keluarganya terlebih dahulu.
5. Mempertimbangkan Kebutuhan Ke Depan

Sesuatu yang sulit sering terjadi dalam diri seseorang ketika menentukan skala prioritas karena
jika salah orang tersebut bisa menyesal. Misalnya ketika memilih kuliah di mana bagi pelajar
yang ingin melanjutkan kuliah. Mereka tentu akan melihat prospek ke depan dari jurusan kuliah
yang dia pilih.

Kriteria penentuan barang dan atau jasa sejenis

 sifat dari barang dan/atau jasa;

 tujuan dan metode penggunaan barang;

 komplementaritas barang dan/atau jasa;

 kompetisi barang dan/atau jasa;

 saluran distribusi barang dan/atau jasa;

 konsumen yang relevan; atau.

 asal produksi barang dan/atau jasa.

Anda mungkin juga menyukai