Namun, ada juga beberapa orang dengan kondisi penyakit yang tetap
diperbolehkan menerima vaksin, misalnya:
• Pengidap diabetes tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5
persen.
• Pasien TBC yang minimal sudah dua minggu sebelum dilakukan vaksin telah
mengonsumsi obat antituberkulosis yang diresepkan dokter.
• Ibu menyusui
Sementara itu, beberapa persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang dapat dilakukan, antara
lain:
• Memaksimalkan Sistem Imun. Memiliki sistem kekebalan yang paling optimal juga
merupakan salah satu persiapan sebelum vaksin COVID-19. Mengoptimalkan system
imun dapat melalui konsumsi campuran vitamin dan mineral yang tepat untuk
membantu memperkuatnya. Meski sejauh ini belum ada data ilmiah yang menunjukkan
bahwa mengkonsumsi vitamin, mineral, atau probiotik sebelum vaksinasi akan mencegah
reaksi alergi, tidak ada salahnya untuk melakukan hal-hal yang disarankan dokter untuk
membantu meningkatkan imun.
• Tidur Cukup. Sebelum mendapatkan vaksin, kamu juga harus mendapatkan tidur yang
cukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Setelah vaksin, kamu juga perlu istirahat karena
sangat mungkin reaksi seperti nyeri tubuh, menggigil, dan demam ringan terjadi. Jadi
dengan beristirahat, kamu bisa memaksimalkan tubuh untuk melawan efek samping ini.
• Kelola Stres. Faktanya, stres sangat berpengaruh pada kerja imun. Selain itu, stres
berkepanjangan bisa meningkatkan produksi kortisol dan stres oksidatif pada tubuh,
sekaligus menurunkan tingkat limfosit (sel darah putih) yang berfungsi mencegah infeksi.