Suatu modal yang diinvestasikan tentu menginginkan suatu hasil yang baik dan
memuaskan. Apalagi kalau diinvestasikan dalam suatu pabrik tentu diharapkan hasil yang
baik. Selain itu diharapkan modal yang sudah diinvestasikan dapat dikembalikan dalam
waktu yang telah ditentukan.untuk mengetahui apakah suatu modal dapat menghasilkan, dan
modalnya dapat dikembalikan perlu adanya suatu evaluasi pabrik tersebut. Evaluasi dapat
dapat dilakukan degan coba mengetahui beberapa hal yaitu : laba, rate of return, minimum
pay out period, break event pont, shut down rate. Feasibility study, interest ( bunga ),
depresiasi, dan anuity. Dengan mengetahui hal-hal tersebut diharapkan modal yang
diinvestasikan dapat diketahui apakah cukup produktif atau tidak.
4.1 Laba dan pajak penghasilan
Laba adalah suatu hasil yang didapat dari hasil penjualan dikurangi total ongkos
produksi. Sebelum dikuarangi oleh pajak penghasilan dinamakan laba kotor
sedangkan kalau sudah dikurangi dengan pajak penghasilan dinamakan laba bersih.
Pajak penghasilan ini bergantung kepada penghasiln kotor yang macamnya ada dua
yaitu :
Pajak biasa ( ordinary income tax )
Pajak tambahan ( surtax )
Minimum pengembalian
Macam industri Suatu pajak
Pengembalian lambat Pengembalian cepat
Industri kimia 11 44
Minyak 16 39
Pulp dan kertas 18 40
Farmasi 24 56
Metals 8 24
Cat 21 44
Hasil fermentasi 10 49
finating cost dapat dimasukan dalam pengeluaran tetap, atau variable. Sudah di dapat
ongkos-ongkos maka dapat gambaran dalam sebuah grafik.
total penjualan
Total penjualan produksi
Biaya,
Uang yang harus dikeluarkan ,
Rp, $ Walaupun pabrik tidak
berjalan.
Fixed cost (FC)
Total penjumlahan
Ongkos-ongkos/
Penjualan Rp/ thn Total production cost
Ongkos variable (v), Rp /tahun
0.3 svc
Fixed charges
Ongkos tetap (FC)
Kapasitas 100%
Shut down rate (kapasitas maximum)
Shut down rate
Shutdown rate terjadi kalau keadaan rugi sama dengan fixed charger
Dalam keadaan shut down, yaitu pada produksi pabrik tidak mengalami rugi.
contoh soal
sebuah pabrik yang agak kompleks didirikan dengan harga Rp 220.000.000.- dalam/tahun
menghasilkan 8.000.000, - 1 Ib produk. Ongkos-ongkos produksi adalah sebagai berikut:
Bahan baku : Rp 16,-Ib produk
Rp 50
Utilitas :steam :50 Ib/Ib produk dengan harga
1000 Ib
1 Rp 1 , 50
Listrik : kwh /Ib produk dengan harga
2 kw h
Rp15
Air :10 galon/Ib produk dengan harga
1000 gal
Hasil produksi dijual dijual dalam kantongan a’50 Ib. produk dijual dengan harga Rp
57.50/Ib ex pabrik. Pabrik bekerja secara kontinu selama 350 hari dalam setahun dan 24 jam/
hari. Didalam satu group bekerja 30 orang buruh pabrik dengan upah rata-rata Rp 100,-/man
hour. Besar pajak penghasilan adalah 48%.
Taksirlah
a. Rate dalam keadaan break event point
b. Rate dalam keadaan shut down
c. % return tahunan bersih kalau pabrik bekerja dengan kapasitas penuh.
d. Pay out period yang minimum..
Penyelesaian
Menghitung ongkos produksi setiap Ib produksi.
A. Manufacturing Cost
1. Direct production cost
Bahan baku ......................................................................Rp 16.-
Buruh pabrik (sv)
1 shift = 30 x 8 jam x Rp 100/hr = Rp 24.000.-
1 hari = 3 x Rp 24.000,- = Rp 72.000.-
1 tahun =350 x Rp 72.000.- = Rp 25,2 x 106
1 tahun produksi = 8x 106 Ib
Buruh langsung =Rp 25,2 x 106 / 8 x 106 Ib.....................Rp 3.15
Pengawasan (sv)
15% dari buruh langsung = 0.15 x Rp 3.15 = Rp 0.47
Utilitas (v)
Steam :50 Ib x Rp,-/1000 Ib = Rp 2.50
Listrik : 0.5 Kwh x Rp 1.50/Kwh= Rp 0.85
Rp 0,15
Air : 10 gall x Rp 15/1000 gall=
❑
........ Rp 3,40
Pemeliharaan dan perbaikan (sv)
7% dari fixed capital investment
7/100 x Rp 220.000.000,-/8 000.000...............................Rp 1,92
= RP 98.880.000,-/ tahun
Ongkos semi variabel = RP 35,20 x 8.000.000
= RP 281.160.000,-/ tahun
Penjualan = RP 57,50 x 8.000.000,-
= RP 460.000.000,-/ tahun
R
.500.000.000
P
R
P.460.000.000
( penjualan )
R
P.281.160.000
( total ongkos
produksi )
R
P.57.104.000
( fixed charges +
0,3 svc )
0,3 svc
R
P.27.520.000
( fixed charges )
0 8.000.000
Rate dalam keadaan break event point = 1,920.000 1b / tahun