Anda di halaman 1dari 2

Sigmund Freud merupakan seorang tokoh yang mengembangkan pendekatan psikoanalisis dimana dia

adalah anak sulung dari 3 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Sigmund freud ini dari semenjak kecil
memeiliki minat yang sangat banyak tetapi minatnya ini sangat dibatasi karena terkait persoalan warisan
yahudinya. Pada saat itu ayang sigmund freud merupakan seorang ayah yang sanga otoriter pada
zamannya. Freud mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk merumuskan dan memperluas teori
psikoanalisisnya. Menariknya, fase paling kreatif dalam hidupnya berhubungan dengan periode ketika dia
sendiri mengalami masalah emosional yang parah. Selama awal 40-an, Freud memiliki banyak gangguan
psikosomatis, serta ketakutan yang berlebihan akan kematian dan fobia lainnya, dan terlibat dalam tugas
analisis diri yang sulit. Lalu disinilah sigmund mulai mengeksplorasi dan menganalisis makna mimpinya
sendiri, lalu pertama kali yang dia lakukan adalah kenangan masa kecilnya dan begitu sangat merasaka
permusuhan intens yang dia rasakan untuk ayahnya. Dia juga mengingat perasaan seksual masa kecilnya
untuk ibunya, yang menarik, penyayang, dan protektif.
Pendekatan psikoanalisis dikembangkan oleh sigmun freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh
kekuatan irasiona, motivasi bawah sadar, dorongan bilogis dan insting, serta kejadian psikoseksual selama
6 tahun pertama kehidupan (corey). Teori freud ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman emosional
pribadi dan pengalaman. Sejak teori pendekatan ini dikenal dan mulai digunakan oleh orang lain. Ide ini
terus dikembangkan dan diodifikasi oleh praktisi psikoanalisi lainnya.
Pandangan Freudian tentang sifat manusia pada dasarnya bersifat deterministik, dimana perilaku
manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar, dan dorongan biologis dan naluriah
yaang saat ini berkembang melalui tahapan psikoseksual utama dalam enam tahun pertama kehidupan.

Menurut pandangan psikoanalitik Freud, kepribadian terdiri dari L2tiga sistem: id, ego, dan
superego. Dimana id adalah kebutuhan dasar/ kesenangan semata/ biologis. Ego adalah yang
berurusan dengan kenyataan/ realita yang dilakukan untuk memenuhi keinginan id dengan cara
yang dapat diterima oleh sosial. Super ego merupakan aspek moral yang dibentuk dari kepribadian
orang tua/ norma &nilai di masyarakat.
Identitas Itu Indo adalah sistem kepribadian asli; saat lahir seseorang semuanya id. Idnya
adalah sumber utama energi psikis dan tempat kedudukan naluri. Ia lebih menuntut, dan
ngotot. Dipimpin oleh prinsip kesenangan, yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan,
menghindari rasa sakit, dan mendapatkan kesenangan, id tidak logis, tidak bermoral, dan
didorong untuk memenuhi kebutuhan naluriah. Id sebagian besar tidak disadari, atau di
luar kesadaran.

Ego Itu ego memiliki kontak dengan dunia luar realitas. Itu yang mengatur, mengontrol, dan
mengatur kepribadian. Sebagai “polisi lalu lintas”, ia menengahi antara naluri dan lingkungan
sekitarnya. Ego mengontrol kesadaran dan melakukan penyensoran. Dikuasai oleh prinsip
realitas, ego melakukan pemikiran realistis dan logis dan merumuskan rencana tindakan untuk
memenuhi kebutuhan. Ego, sebagai pusat kecerdasan dan rasionalitas, memeriksa dan
mengendalikan impuls id.

Superego Itu superego adalah cabang kepribadian yudisial (lembaga/lebih ke struktur kali
ya) . Ini lebih ke moral seseorang, perhatian utamanya adalah apakah suatu tindakan itu baik
atau buruk, benar atau salah. Ini mewakili yang ideal daripada yang nyata dan berusaha bukan
untuk kesenangan tetapi untuk kesempurnaan. Superego merepresentasikan nilai-nilai
tradisional dan cita-cita masyarakat yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anak. Ini
berfungsi untuk menghambat id, untuk membujuk ego untuk menggantikan tujuan moralistik
dengan yang realistis, dan untuk berjuang untuk kesempurnaan. Sebagai internalisasi standar
orang tua dan masyarakat, superego terkait dengan penghargaan dan hukuman psikologis.
Dua tujuan terapi psikoanalitik Freudian adalah untuk membuat ketidaksadaran sadar dan untuk
memperkuat ego sehingga perilaku lebih didasarkan pada kenyataan dan bukan pada keinginan naluriah
atau rasa bersalah yang tidak rasional. Analisis yang berhasil diyakini akan menghasilkan modifikasi
yang signifikan terhadap kepribadian dan struktur karakter individu. Metode terapeutik digunakan
untuk memunculkan materi yang tidak disadari. Kemudian pengalaman masa kecil direkonstruksi,
didiskusikan, ditafsirkan, dan dianalisis. Jelas bahwa prosesnya tidak terbatas pada pemecahan masalah
dan mempelajari perilaku baru. Sebaliknya, ada penyelidikan yang lebih dalam ke masa lalu untuk
mengembangkan tingkat pemahaman diri yang dianggap perlu untuk perubahan karakter. Terapi
psikoanalitik berorientasi pada pencapaian wawasan, tetapi tidak hanya pemahaman intelektual;

Anda mungkin juga menyukai