Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
Dalam prakteknya, memang strategi layanan bimbingan dan konseling
harus terlebih dahulu mengedepankan layanan – layanan yang bersifat
pencegahan dan pengembangan, namun tetap saja layanan yang bersifat
pengentasan pun masih diperlukan. Oleh karena itu, konselor seyogyanya
dapat menguasai proses dan berbagai teknik konseling, sehingga bantuan
yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka pengentasan masalahnya
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
1.3 Tujuan
Dari perumusan masalah sebagaimana telah dipaparkan diatas, adapun
tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan memahami teori perkembangan humanistik
menurut buhler, maslow dan rogers.
2. Untuk mengetahui dan memahami pandangan manusia mengenai teori
humanistik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Klien adalah individu yang memiliki kemampuan untuk memilih tujuan,
membuat keputusan, dan secara umum mampu menerima tanggung jawab
dari tingkah lakunya,
2. Konseling berfokus pada saat ini dan masa depan, tidak berfokus pada
masa lalu,
3. Wawancara merupakan alat utama dalam keseluruhan kegiatan konseling,
4. Tanggung jawab pengambilan keuputusan berada pada klien,
5. Konseling memfokuskan pada perubahan tingkah laku dan bukan hanya
membantu klien menyadari masalahnya.
Tujuan konseling adalah memfasilitasi klien agar terbantu untuk:
1. Menyesuaikan diri secara efektif terhadap diri sendiri dan
lingkungannya, sehingga memperoleh kebahagiaan hidup,
2. Mengarahkan dirinya sesuai dengan potensinya yang dimilikinya ke
arah perkembangan yang optimal,
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman diri,
4. Memperkuat motivasi untuk melakukan hal-hal yang benar,
5. Mengurangi tekanan emosi melalui kesempatan untuk
mengekspresikan perasaannnya
6. Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk mengambil keputusan
yang efektif, dan
7. Meningkatkan hubungan antar pribadi.
2.2 Pandangan Manusia Mengenai Teori Perkembangan Humanistik
Hakikat manusia menurut psikologis humanistik ini adalah
manusia yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri dan
mengaktualisasikan dirinya untuk mencapai hidup yang bermakna.
Aktualisasi diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan
dapat terpenuhi oleh setiap orang. Aktualisasi diri merupakan kebutuhan
tingkat akhir yang akan terpenuhi apabila kebutuhan – kebutuhan dasar
telah terpenuhi. Dengan proses belajar dan bekerja, manusia berusaha
mengembangkan kemampuan diri demi mencapai kesempurnaan hidup.
Teori humanistik lebih berpusat pada makna kehidupan dan mengajarkan
kita untuk lebih berpusat pada diri sendiri untuk dapat mengaktualisasikan
4
diri kita. Yang dimana terkadang manusia mengalami banyak masalah
dalam hidup yang berasal dari akar pengharapan serta berpusat pada suatu
pencapaian yang hanya untuk memperbagus citra diri untuk orang agar
diterima serta dihargai dalam masyarakat. Sedangkan dalam teori
humanistik akan dijabarkan bahwa manusia harus hidup sebagai manusia
yang memahami dirinya serta lingkungan sekitarnya dan dapat
menerapkan kehidupan kemanusiaan tersebut dengan natural atau
sendirinya. Teori humanistik mampu memberikan arah terhadap semua
komponen pembelajaran. Semua komponen pendidikan diarahkan pada
terbentuknya manusia yang ideal, yaitu manusia yang mampu mencapai
aktualisasi diri. Seseorang akan mampu belajar dengan baik jika
mempunyai pengertian/ pemahaman tentang dirinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Menurut Buhler, kecenderungan dasar manusia adalah aktualisasi diri,
atau realisasi diri, sehingga pengalaman puncak dari kehidupan muncul melalui
kreativitas. Buhler menekankan peran aktif yang manusia mainkan melalui
inisiatif mereka sendiri dalam memenuhi tujuan.
Menurut Maslow, menjelaskan bahwa perbedaan individu terletak pada
motivasinya, yang tidak selalu stabil sepanjang kehidupan.
Menurut Rogers, individu menilai setiap pengalaman berkaitan dengan
konsep diri. Orang ingin bertindak dalam cara yang konsisten dengan citra-
dirinya ; pengalaman dan perasaan yang tidak konsisten adalah mengancam
dirinya dan tidak diterima oleh kesadaran.
Pandangan manusia mengenai teori humanistik, lebih berpusat pada
makna kehidupan dan mengajarkan kita untuk lebih berpusat pada diri sendiri
untuk dapat mengaktualisasikan diri kita. Yang dimana terkadang manusia
5
mengalami banyak masalah dalam hidup yang berasal dari akar pengharapan
serta berpusat pada suatu pencapaian yang hanya untuk memperbagus citra
diri untuk orang agar diterima serta dihargai dalam masyarakat.