Anda di halaman 1dari 7

MATERI AIK (Alat Industri Kimia)

Menerapkan gambar proyeksi orthogonal (2D) dan proyeksi piktorial (3D)

A. Gambar proyeksi orthogonal (2D)

Untuk menggambar proyeksi dari bentuk gambar isometris, gambar proyeksi adalah proyeksi
ortogonal.  Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai
sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap
bidang proyeksi disebut proyektor.

Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut
sejajar satu sama lain.

Ada dua cara dari menggambar proyeksi antara lain

 Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika biasanya sering disebut sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan
proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama
dengan arah pandangannya. Berikut contoh gambar dibawah ini :

Keterangan :
A : Pandangan depan.
B : Pandangan atas.
C : Pandangan kiri.
D : Pandangan kanan.
E : Pandangan bawah.
F : Pandangan belakang.

Berikut ini contoh proyeksi Amerika


Untuk proyeksi amerika, penampakan dari depan, atas dan kanan, sehingga dapat Proyeksi
Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi
kuadran III.

Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah
pandangannya

 Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga dengan sudut pertama, dan ada juga yang menyebutkan proyeksi
kuadran I. Perbedaan sebutan ini tergantung dari masing-masing pembaca, dapat diketahui
proyeksi ini merupakan letak proyeksi bidangnya terbalik dengan arah pandanganya, berikut
contoh gambar dibawah ini :

Keterangan :
A : Pandangan depan.
B : Pandangan atas
C : Pandangan kiri
D : Pandangan kanan
E : Pandangan bawah
F : Pandangan belakang.
Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan
informasi lebih detail, letak bidang yang diproyeksi dengan proyeksi Eropa terbalik dengan
arah pandanganya.
Berikut ini contoh gambar Eropa

Untuk pemilihan pandangan depan dari benda yang disajikan dalam gambar adalah sangat
penting, karena pandangan dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda yang
sebenarnya dan jumlah pandangan dapat ditentukan oleh pandangan depan tersebut.
Pandangan depan tidak selalu berarti bagian depan dari benda itu sendiri pandangan depan
adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khas dan
fungsinya.
A. Gambar proyeksi piktorial (3D)

Proyeksi piktorial adalah salah satu jenis proyeksi yang digunakan pada gambar
teknik. Fungsi proyeksi piktorial adalah untuk menggambarkan benda tiga dimensi pada
sebuah bidang dua dimensi. Hal ini diperlukan agar gambar dapat dengan mudah dibaca dan
diintepretasikan oleh pelaksana sehingga benda yang dibuat sesuai dengan rencana.

Untuk mendapatkan gambar benda tiga dimensi pada sebuah bidang datar maka proyeksi
piktorial terdiri dari beberapa jenis. Setiap jenis proyeksi piktorial memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Oleh karena itu penggunaan setiap jenis proyeksi piktorial
berdasarkan kebutuhan pada gambar teknik.

Setiap jenis proyeksi piktorial memiliki aturan gambar yang berbeda-beda. Oleh karena
itu cara membuat proyeksi piktorial harus berdasarkan aturan. tersebut. Hal ini bertujuan
agar proyeksi piktorial yang digambar mampu menggambarkan benda tiga dimensi secara
nyata.

Pada umumnya proyeksi pada gambar teknik dibagi dua yaitu proyeksi piktorial dan
proyeksi orthogonal. Namun untuk memperdalam pembahasan maka yang dibahas pada
artikel berikut ini adalah proyeksi piktorial. Apa fungsi dari proyeksi piktorial? Apa saja jenis
proyeksi piktorials-? Bagaimana cara membuat proyeksi piktorial? Semua akan dibahas
pada artikel berikut ini.

Fungsi Proyeksi Piktorial

Fungsi Proyeksi piktorial pada gambar teknik adalah untuk memberikan informasi atau
gambaran mengenai benda yang memiliki 3 dimensi menjadi dua dimensi pada suatu bidang
sehingga dalam proses penggambaran menjadi jelas dan tidak terjadi kesalahan dalam
mengintepretasikan.

Jenis Proyeksi Piktorial

Proyeksi piktorial terdapat beberapa jenis tergantung darimana memproyeksikan bendanya.


Berikut merupakan jenis proyeksi piktorial:
BACA JUGA

 Mengenal Proyeksi Dimetri (Pengertian, Ciri Ciri, Contoh)


 Mengenal Proyeksi Isometri (Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh)
 Mengenal 5 Fungsi Gambar Teknik
1. Proyeksi isometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial yang
menggambarkan benda nyata dengan proyeksi pada garis sumbu x dan y sebesar 30
derajat. 
2. Proyeksi dimetri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial yang menggambarkan
benda nyata dengan proyeksi pada garis sumbu x dan y sebesar 7 dan 40 derajat. 
3. Proyeksi miring merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial yang menggambaran
benda nyata atau benda tiga dimensi dengan proyeksi pada garis sumbu x dan y
sebesar 0 dan 45 derajat.
4. Proyeksi perspektif merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial yang
meggambarkan benda nyata atau benda tiga dimensi dengan menggunakan garis-
garis yang dipusatkan pada suatu titik sehingga didapatkan visual yang sangat baik. 

Cara Membuat Proyeksi Piktorial

Untuk membuat proyeksi piktorial sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Berikut
merupakan cara membuat proyeksi piktorial:

1. Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri merupakan proyeksi piktorial yang membentuk sudut pada garis sumbu x
dan y sebesar 30 derajat pada garis sumbu. Ciri-ciri proyeksi isometri sebagai berikut:

 Sudut yang dibentuk dari sumbu x dan sumbu y berdasarkan dengan garis lurus
sebesar 30 derajat.
 Sudut yang dibentuk antara sumbu x dan sumbu y sebesar 120 derajat.
 Panjang sumbu masing-masing baik x, y, dan z memiliki panjang atau skala 1:1
dengan benda yang digambar

Untuk cara membuat gambar proyeksi isometri perhatikan gambar berikut ini:
2. Proyeksi Dimetri

Proyeksi dimetri merupakan proyeksi dimetri yang membentuk sudut pada garis x dan y
sebesar 7 dan 40 derajat pada garis sumbu. Ciri-ciri proyeksi dimetri sebagai berikut:

 Sudut yang dibentuk sumbu x dan sumbu y berdasarkan garis sumbu sebesar 7 dan
40 derajat.
 Sudut yang dibentuk antara sumbu x dan sumbu y sebesar 133 derajat.
 Panjang sumbu masing-masing baik x mempunyai skala 1:1, sumbu y 1:2, dan sumbu
z 1:1.

Untuk cara membuat gambar proyeksi dimetri perhatikan gambar berikut ini:

3. Proyeksi Miring atau Proyeksi Oblique

Proyeksi miring atau yang dikenal proyeksi oblique merupakan salah satu proyeksi piktorial
yang membentuk sudut pada sumbu x dan sumbu y sebesar 0 dan 45 derajat pada garis
sumbu. Ciri-ciri proyeksi miring atau proyeksi oblique sebagai berikut:

 Sudut yang dibentuk sumbu x dan sumbu y berdasarkan garis sumbu sebesar 0 dan
45 derajat.
 Sudut yang dibentuk antara sumbu x dan sumbu ya sebesar 135 derajat.
 Panjang sumbu masing-masing baik sumbu x mempunyai skala 1:1, sumbu y 1:2, dan
sumbu z 1:1. Perbandingan dengan ukuran benda yang asli.

Untuk cara membuat gambar proyeksi miring atau oblique perhatikan gambar berikut ini:
4. Proyeksi Perspektif

Proyeksi perspektif merupakan salah satu proyeksi piktorial yang menggunakan titik-titik
hilang untuk mendapatkan persepsi secara visual dengan cara membuat sebuah objek
terlihat pada mata berdasarkan sifat spasial, atau dimensi, serta posisi mata relatif terhadap
objek. Hal ini menyebabkan gambar terlihat seperti nyata. Namun untuk gambar teknik,
proyeksi perspektif jarang digunakan. Proyeksi perspektif terdiri dari beberapa jenis. Berikut
merupakan jenis proyeksi perspektif:

 Proyeksi perspektif satu titik hilang


 Proyeksi perspektif dua titik hilang
 Proyeksi perspektif tiga titik hilang

Untuk cara membuat gambar proyeksi perspektif perhatikan gambar berikut ini:

Anda mungkin juga menyukai