1010 1950 1 SM
1010 1950 1 SM
oleh :
Siti Kautsariyah
Manajemen Proyek Konstruksi Universitas Katolik Parahyangan
E-mail: lilikautsariyah@gmail.com
Sarwono Hardjomuljadi
Manajemen Proyek Konstruksi Universitas Katolik Parahyangan
E-mail: sarwonohm2@yahoo.co.id
ABSTRAK : Berdasarkan Perpres No. 4 Tahun 2015 (perubahan keempat dari Perpres 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) bahwa Pemilihan penyedia untuk pekerjaan konstruksi
dilakukan secara elektronik (e-procurement) dengan cara e-tendering. Dalam pelaksanaannya masih
terdapat berbagai permasalahan dan penyimpangan walaupun telah dilaksanakan secara elektronik.
Tujuan penulisan untuk menganalisis penyimpangan penting dan mengusulkan rekomendasi untuk
mencegah penyimpangan. Objek yang diamati adalah pemerintah daerah. Mengunakan analisis Relative
Importance Index (RII) didapat dua faktor penting yaitu: 1) ”peminjaman bendera” (berikut password)
perusahaan lain untuk mengikuti lelang; 2) adanya “pola” dalam penawaran peserta lelang dalam rangka
persaingan tidak sehat dalam. Walaupun telah menandatangani ikrar pakta integritas, namun
penyimpangan masih terjadi dikarenakan kurang profesionalisme, kurang komitmen dan lemahnya
pengawasan para pihak. Sebagai upaya pencegahan yaitu 1) Pendampingan/konsolidasi pengawas
internal (APIP) dalam pelaksanaan pemilihan dengan memperkuat kompetensi APIP , 2) Pembinaan dan
peningkatan kapasitas (capacity building) kontraktor dengan memperjelas perizinan, dan 3) mendorong
tumbuhnya kontraktor baru yang siap dengan tuntutan kebutuhan konstruksi di daerah melalui
komunikasi dua arah dan sinergi dengan asosiasi jasa konstruksi untuk meningkatkan daya saing
kontraktor lokal.
ABSTRACT : Based on Presidential Decree No. 4 In 2015 (the fourth amendment of the regulation 54 Year
2010 concerning Procurement of Government Goods /Services) that the Electoral provider for the
construction work is done electronically (e-procurement) by way of e-tendering. In practice there are still
many problems and irregularities although it has been conducted electronically. The purpose of writing to
analyze the dominant irregularities and proposes recommendations to prevent irregularities. The object
being observed is the local government. Using analysis of Relative Importance Index (RII) obtained two
important factors: 1) Loan flag (following password) other companies to participate in the auction; 2) the
existence of a "pattern" in the bidding auction participants in the framework of unfair competition in.
Although it has signed a pledge of integrity pact, but irregularities still occur due to lack of professionalism,
lack of commitment and lack of supervision of the parties. As prevention is 1) Mentoring /consolidation
internal watchdog (APIP) in elections to strengthen the capacities of APIP, 2) Development and improvement
of capacity (capacity building) contractor to clarify licensing, and 3) to encourage the growth of a new
contractor who is ready to demand of construction in the area through two-way communication and synergy
with associations of construction services to enhance the competitiveness of local contractors.
75 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
Perizinan 5 1 3 1 3 5 1 19
Penyuapan 7 2 4 13 12 19 25 34 50 20 38 224
Pungutan 7 2 3 1 6 1 20
Penyalahgunaan
5 3 10 8 5 4 3 4 2 44
Anggaran
TPPU 7 5 1 13
JUMLAH 2 19 27 24 47 37 40 39 48 70 58 57 468
Persentase Perkara PBJ 100.00 63.16 29.63 58.33 38.30 43.24 40.00 25.64 22.92 12.86 25.86 24.56 30.98
76 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PENYIMPANGAN PADA PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA SECARA ELEKTRONIK (Siti - Sarwono)
Tabel 2. Data Putusan Perkara Kategori Tender dan Non Tender KPPU
JENIS PUTUSAN 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Total
Tender 3 10 8 22 36 23 31 12 7 7 8 10 177
Non Tender 4 8 4 5 12 9 6 1 2 5 11 2 69
JUMLAH 7 18 12 27 48 32 37 13 9 12 19 12 246
% Putusan Tender 42.86 55.56 66.67 81.48 75.00 71.88 83.78 92.31 77.78 58.33 42.11 83.33 71.95
77 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
Sebagai aturan pelaksana Perpres Nomor 54 Nomor 1 Tahun 2015 tentang e-tendering,
Tahun 2010 dibuat Peraturan Kepala LKPP dengan tahapan seperti pada tabel 3.
menyimpangkan atau sikap tindak diluar Dari aturan terkait pengadaan barang/jasa
ukuran (kaidah) yang berlaku. Arti kata diatas dan penelitian terdahulu dilakukan
“menyimpang” sendiri menurut sumber identifikasi untuk mendapatkan indikator
yang sama adalah menyeleweng (dari penyimpangan dalam pemilihan penyedia
hukum, kebenaran, agama, dan sebagainya). jasa konstruksi secara elektronik.
Oleh Karena itu penyimpangan pada Ditambahkan dari penelitian terdahulu
prinsipnya merupakan perbuatan yang untuk mendapatkan faktor penyimpngan
menyeleweng dari kaidah hukum yang dan diidentifikasi terlebih dahulu pada 11
berlaku dalam pengadaan barang/jasa, tahapan tahapan pengadaan barang/jasa
Perpres Nomor 54 Tahun 2010 (termasuk dari mulai persiapan hingga
perubahannya) dan aturan pelaksananya penandatanganan kontrak.
78 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PENYIMPANGAN PADA PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA SECARA ELEKTRONIK (Siti - Sarwono)
79 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
80 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PENYIMPANGAN PADA PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA SECARA ELEKTRONIK (Siti - Sarwono)
81 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
X17 Hasil evaluasi dan kualifikasi tidak ditayangkan pada SPSE 0.330 9
Dari hasil analisis RII diketahui peringkat (0,65>RII<0,80), tidak sampai menjangkau
tertinggi faktor penyimpangan dalam “sangat penting” (RII>0,80).
pemilihan penyedia jasa konstruksi secara 1) Meminjam bendera (User ID dan
elektronik berada dalam kategori “penting” Password) perusahaan lain untuk
mendaftar
0,696
82 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PENYIMPANGAN PADA PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA SECARA ELEKTRONIK (Siti - Sarwono)
83 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
mutlak diperlukan, tidak hanya ketika ada meningkatkan daya saing kontraktor
permasalahan tapi lebih bisa mencegah. lokal.
Selain itu, peran asosiasi-asosiasi perlu
ditingkatkan dalam menjaga iklim Saran
persaingan usaha yang sehat.
1. Perlu komitmen yang kuat dari semua
pihak agar tidak terjadi penyimpangan
Kesimpulan
dalam pengadaan barang/jasa, karena
1. Secara umum pada proses pelaksanaan pakta integritas saja tidaklah cukup.
e-proc dalam pemilihan penyedia jasa 2. Peningkatan sistem pengawasan
konstruksi sudah baik, dibuktikan internal dan peningkatan kapasitas SDM
dengan adanya RUP, penggunaan hari pengadaan sehingga dapat terhindar
dan jam kerja untuk batas akhir tahapan, dari penyimpangan.
pakta integritas, pengumuman 3. Peran asosiasi-asosiasi jasa konstruksi
pemenang, SPPBJ, transparansi harga perlu ditingkatkan dalam menjaga iklim
penawaran dan koreksi aritmatik dalam persaingan usaha yang sehat. Untuk
SPSE, proses aanwijzing dan substansi penelitian selanjutnya agar melihat
sanggah merupakan faktor persepsi dari penyedia jasa sehingga
penyimpangan dalam kategori “kurang mendapatkan hasil penelitian
penting” (RII < 0,5), sehingga responden berimbang antara pengguna dan
menganggap bukan termasuk penyedia jasa.
penyimpangan.
2. Terdapat dua faktor penyimpangan Daftar Pustaka
yang dianggap penting dalam
Alfian. (2015), “Pemetaan Jenis dan Risiko
pengadaan secara elektronik (RII >
Kecurangan Dalam Audit Pengadaan
0,65), yaitu: 1) Pinjam bendera (User ID
Barang dan Jasa”, Jurnal Pengadaan,
dan Password) perusahaan lain untuk
Vol.4 Nomor 1ISSN 2089-2861
mendaftar, dan 2) Adanya “Pola”
Aprizal. (2013), “Akuntabilitas Publik Dalam
penawaran peserta lelang dalam rangka
Pelaksanaan E-Proc di Kota
persaingan tidak sehat
Pangkalpinang”, Jurnal Kebijakan &
3. Usulan penanganan berupa 1)
Administrasi Publik JKAP, Vol 18, No 1
Pendampingan/konsolidasi pengawas
ISSN 0852-9213
internal (APIP) dalam pelaksanaan
Arumsari, Totok P. (ND), “Audit atas
pemilihan dengan memperkuat
Pelaksanaan Lelang secara Elektronik
kompetensi APIP , 2) Pembinaan dan
dalam Pengadaan Barang dan Jasa
peningkatan kapasitas (capacity
Pemerintah”, (http://www.bpkp.go.id
building) kontraktor dengan
diakses tanggal 17 Juli 2016)
memperjelas perizinan dan skema
Effrianto, P. (2015), Kiat-Kiat Terhindar dari
perpajakan yang wajar, dan 3)
Korupsi pada Pengadaan Barang dan
mendorong tumbuhnya kontraktor
Jasa Pemerintah. Smart, Cetakan I.
baru yang siap dengan tuntutan
Hal.295
kebutuhan konstruksi di daerah melalui
Ferdian. (2014), “Kajian Pelaksanaan
komunikasi dua arah dan sinergi
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
dengan asosiasi jasa konstruksi untuk
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
84 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS PENYIMPANGAN PADA PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA SECARA ELEKTRONIK (Siti - Sarwono)
85 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016
86 | K o n s t r u k s i a