Disusun oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
I. ACARA IV : Pengenalan Pestisida
II. TANGGAL PRAKTIKUM : 8 Oktober 2020
III. TUJUAN : Mengetahui Jenis Pestisida dan
Spesifikasinya
B. Bahan
1. Herbisida
2. Fungisida
3. Insektisida
VI. CARA KERJA
1. Mencari produk pestisida sebagai sample
2. Mengamati Pestisida dan mendokumentasi produk
3. Membuat diskripsi berdasarkan:
a. Nama dagang
b. Bahan aktif
c. Cara aplikasi
d. Daya kerja
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Herbisida
Enduro
Deskripsi :
Insektisida Endure 120 SC merupakan prodak unggulan dari Corteva
AgroScience, Bahan aktif Spinoteram 120g/l yang terkandung pada
insektisida Endure 120 SC ini adalah jenis bahan aktif yang cukup langka
peredarannya di Indonesia, sehingga menjadi keunggulan insektisida
Endure 120 SC karena akan mampu mengendalikan hama lebih efektif
meski sudah resistensi.
insektisida lain
B. Fungisida
Deskripsi :
Score 250 EC termasuk jenis fungisida sitemik yang sudah dilengkapi
dengan zat pengatur tumbuh (ZPT) tanaman. ... Dapat digunakan
pada tanaman: apel, bawang, cabai, Jagung, jeruk, kacang panjang,
kedelai, kelapa sawit, kentang, mangga, padi, semangka, tembakau,
tomat.
Deskripsi :
Kleenup 480 SL adalah herbisida sistemik dengan bahan aktif glifosat
di produksi menggunakan glifosat dan surfaktan khusus standar
kualitas dunia. Terbukti efektif mengendalikan gulma sampai ke akar
nya, . Fleksibel digunakan pada lahan pasang surut maupun lahan
mineral. Serta memiliki pita piktogram hijau lebih ramah lingkungan
dan aman bagi pengguna.
Berdasarkan cara kerjanya maka pestisida dibedakan atas racun kontak dan
racun perut-sistemik. Pestisida yang bersifat kontak tidak berpenetrasi ke
dalam jaringan tanaman dan tidak turut serta dalam sistem vaskularisasi
tanaman. Sebaliknya pada pestisida yang bersifat sistemik, racun akan masuk
ke dalam organ-organ tanaman baik lewat akar, batang atau daun. Pestisida
dapat bersifat toksik terhadap tanaman pokok, hingga tanaman itu mati atau
pertumbuhannya terganggu. Penggunaan pestisida yang terusmenerus dan
berlebihan akan meningkatkan residu pada tanaman. Residu ini dibutuhkan
untuk dapat membunuh hamanya. Namun, sejumlah pestisida tertentu
(pestisida yang tergolong sangat persisten) meninggalkan residu cukup lama
pada tanaman hingga besar kemungkinan ikut termakan oleh konsumennya.