Anda di halaman 1dari 28

Pengelolaan Air Limbah Domestik

Infrastruktur Sanitasi Lingkungan - Pertemuan 4


Latar Belakang
Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
PP No. 82 Tahun 2001

Kelas I : air baku air minum.


Kelas II : prasaran/sarana rekreasi air, pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengaliri tanaman,
dan atau peruntukan lain.
Kelas III : pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air
untuk mengaliri pertanaman, dan atau peruntukan lain.
Kelas IV : mengairi, pertanaman dan atau peruntukan
lain.
Kualitas Sungai di Kota-kota di Indonesia
Figure 3.12: River Water Quality by Province, 2012

Note: Color of province name indicates improvement (green), constant (white), or deterioration (red).
Source: Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (Ministry of Environment and Forestry). Status Lingkungan Hidup (State of the
Environment) Indonesia 2012.

Limbah cair domestik : BOD, COD,


Sumber polutan utama
Most of the river water in Java (Figure 3.13) is already innutrien dan
Class III or fecal
even Classcoli yangDownstream
IV status. tinggi.
of Ciliwung River (Jakarta area), the river water has far exceeded the standards of Class  IV. The
combination of untreated domestic sewage, solid waste disposal, and industrial effluents has led to a
Sumber: Indonesia CountryWater Assessment, ADB
Definisi

✤ PermenLHK No. 68/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2016 tahun 2016 tentang Baku


Mutu Air Limbah Domestik.

✤ Air Limbah Domestik : air limbah dari aktivitas hidup sehari-hari manusia yang
berhubungan dengan pemakaian air.

Baku Mutu Air Limbah


Sumber Air Limbah Domestik

✤ Air limbah domestik dapat bersumber dari


pemukiman (rumah tangga), daerah komersial,
perkantoran, fasilitas rekreasi, apartemen, asrama dan
rumah makan.

✤ WC/kakus/jamban : black water.

✤ Kamar mandi, tempat cuci, dan tempat memasak


(dapur) : grey water.
Debit Air Limbah
✤ Rata-rata debit air limbah (Metcalf&Eddy, 2003)

1. Apartemen

High rise (≥ 10 lantai) : 35 - 75 gal/orang/hari (tipikal 50)

Low rise : 50 - 80 gal/orang/hari (tipikal 65)

2. Rumah individu:

Sederhana : 45 - 90 gal/orang/hari (tipikal 70)

Menengah : 60 - 100 gal/orang/hari (tipikal 80)

Mewah : 70 - 150 gal/orang/hari (tipikal 95)

3. Hotel : 30 - 35 gal/orang/hari (tipikal 100)

4. Motel

Dengan dapur : 90 - 180 gal/orang/hari (tipikal 100)

Tanpa dapur : 75 - 150 gal/orang/hari (tipikal 95)


Kriteria Perencanaan

1. Klasifikasi pencemaran dan taktis penanganannya:


BOD  < 20  mg/l   -> tercemar ringan -> dipantau, masuk program jangka
panjang.
BOD  > 20 mg/l - <80 mg/l   -> tercemar  sedang -> ditangani, masuk
program jangka menengah.
BOD  > 80 mg/l  -> tercemar berat -> ditangani, masuk program mendesak.
2. Kriteria penentuan kawasan pelayanan sanitasi (zoning area):
Zone A.......................................... kepadatan > 300 jiwa/ha
Zone B .....................kepadatan antara 100 s/d 300 jiwa/ha
Zone C......................kepadatan antara 50 s/d 100 jiwa/ha
Zone D ..........................................kepadatan < 50 jiwa/ha
3. Kriteria penentuan sistem dan teknologi:
Sistem pengolahan setempat (on-site system)
Sistem pengolahan terpusat (off-site system)
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD)
Permen PUPR No. 4/PRT/M/2017
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S)


&
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)
Pemilihan Jenis SPALD

✤ Kepadatan penduduk

✤ Kedalaman muka air tanah

✤ Kemiringan tanah

✤ Permeabilitas tanah

✤ Kemampuan pembiayaan
Diagram Alir Pemilihan Jenis SPALD

Sumber : Permen PUPR No. 4/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
(SPALD-S)
On-site System
✤ Persyaratan:
✤ Kepadatan penduduk 100 s.d 300 jiwa/ha.

✤ Pelayanan air bersih PDAM 30 s.d 60%.

✤ Pemakaian air bersih 100 s.d 150 l/kapita/hari.

✤ Muka air tanah > 1,5 m.

✤ Permeabilitas tanah 10 l/m2/hari - 40 l/m2/hari.

✤ Lahan pekarangan mencukupi untuk tangki septik dan bidang peresapan.

✤ Masyarakat mampu membangun.

✤ Plus: menampung semua air limbah termasuk tinja, biaya pembangunan terjangkau, umur

konstruksi relatif lama (>50 tahun), perawatan hanya penyedotan lumpur tinja berkala,
waktu pembangunan singkat, gratis.
✤ Minus: mencemari air tanah dan air permukaan jika bidang peresapan tidak sesuai

ketentuan, harus dilakukan penyedotan lumpur tinja apabila penuh, dibutuhkan lahan, tidak
dapat berfungsi optimal pada tanah dengan permeabilitas rendah (< 10 l/m2/hari) atau
tinggi (> 40 l/m2/hari), tidak berfungsi optimal pada muka air tanah rendah (< 1,5 m), harus
dibangun IPLT.
Komponen SPALD-S

1. Sub-sistem Pengolahan Setempat : berfungsi mengumpulkan dan mengolah


air limbah domestik (black water dan grey water) di lokasi sumber.
Skala individual berupa cubluk kembar, tangki septik dengan bidang
resapan, biofilter dan unit pengolahan air limbah fabrikasi.
Skala komunal diperuntukkan 2 sampai 10 unit rumah tinggal dan MCK,
dapat berupa permanen dan non permanen (mobile toilet).

2. Sub-sistem Pengangkutan : merupakan sarana untuk memindahkan lumpur


tinja dari sub-sistem pengolahan setempat ke sub-sistem pengolahan
lumpur tinja.

3. Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja : berfungsi mengolah lumpur tinja


yang masuk ke dalam instalasi pengolahan.
Cubluk Kembar
Cubluk Kembar

✤ Persyaratan teknis perencanaan cubluk kembar

No. Kategori Perencanaan Ketentuan

1. Kepadatan penduduk < 25 jiwa/ha

Jarak minimum dengan sumber


2. 10 m
air

3. Ketinggian muka air tanah > 2 meter

4. Umur penggunaan 5 - 10 tahun

5. Bentuk cubluk Bujur sangkar/silinder


Cubluk Kembar

✤ Komposisi jumlah pemakai cubluk kembar dengan


kedalaman cubluk dan jarak antar cubluk
Tangki Septik dengan Sistem
Resapan

✤ SNI : 03-2398-2002 mengenai Tata Cara Perencanaan


Tangki Septik dengan Sistem Resapan.

✤ Ruang lingkup: untuk daerah air tanah rendah dah


jumlah pemakai maksimal 10 KK (1 KK = 5 jiwa).
Sumur Resapan
Tangki Septik dengan Upflow Filter
MCK

✤ MCK terdiri dari:

Bangunan atas, berupa kamar mandi, ruang cuci dan


kakus;

Bangunan bawah berupa tangki septik sesuai dengan


SNI;

Prasarana dan sarana pendukung seperti saluran


drainase, bangunan reservoir, sistem perpipaan dan
pompa, serta sarana air bersih.
Tipikal MCK Komunal Kap. 200 KK.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
(SPALD-T)
Off-site System

✤ Persyaratan:
Jumlah penduduk kota > 150.000 jiiwa.
Kepadatan penduduk > 300 jiwa/ha.
Pelayanan air bersih PDAM > 60 %.
Pemakaian air bersih > 150 l/kapita/hari.
Tinggi muka air tanah < 2 m.
Permeabilitas tanah < 10 l/m2/hari atau > 40 l/m2/hari.
Air tanah sudah tercemar.
Air permukaan sudah tercemar BOD > 100 mg/l.
Pemilikan jamban pribadi > 60 %.
Masyarakat menginginkan  (>60 %).
Masyarakat mampu membayar retribusi, ± 1,5% dari tingkat pendapatan (>80 %)
Pemerintah mampu membangun dan memelihara fasilitas IPAL.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
(SPALD-T)
Off-site System

✤ Alternatif sistem pengolahan air limbah terpusat:


✤ Conventional activated sludge.
✤ Aerated lagon/kolam aerasi
✤ Stabilisation ponds (mengandalkan matahari)
✤ Imhofftank dan kolam aerasi (untuk IPLT)
✤ Sistem paket: RBC (Rotating Biological Contactor)
✤ Plus: pelayanan, menampung semua air limbah termasuk tinja, menghindari
pencemaran air tanah dan air permukaan, umur konstruksi relatif lama (> 50
tahun).
✤ Minus: biaya pembangunan besar, tersedia SDM pengelola, semua sistem
harus dibangun,  waktu pembangunan lama, butuh kesepakatan dan
kesanggupan masyarakat untuk membayar retribusi, harus dibangun IPAL
terpusat.
Komponen SPALD-T

1. Sub-sistem Pelayanan : merupakan sarana dan prasarana untuk menyalurkan air


limbah domestik dari sumber melalui perpipaan ke sub-sistem pengumpulan.
Meliputi pipa tinja, pipa non-tinja, bak penangkap lemak dan minyak dari dapur,
pipa persil, dan bak kontrol.

2. Sub-sistem Pengumpulan : merupakan sarana dan prasarana untuk menyalurkan air


limbah domestik melalui perpipaan dari sub-sistem pelayanan ke sub-sistem
pengolahan terpusat. Terdiri dari pipa retikulasi, pipa induk, dan sarana prasarana
pelengkap.

3. Sub-sistem Pengolahan Terpusat : merupakan sarana dan prasarana untuk


mengolah air limbah domestik yang dialirkan dari sumber melalui sub-sistem
pelayanan dan sub-sistem pengumpulan. Terdiri dari unit pengolahan air limbah
domestik, unit pengolahan lumpur hasil olahan air limbah domestik, dan unit
pembuangan akhir.
Sub-sistem Pelayanan
Salah satu skema IPL dengan lumpur aktif

Anda mungkin juga menyukai