Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Gilang Wahyu Pradana

ABSEN/KLS : 28/J1B

NIM : 203141414111062

TUGAS 9 DASAR KOMUNIKASI BISNIS

MEMBANGUN BRANDING & PERSONAL IMAGE

1. PENGERTIAN BRANDING & PERSONAL IMAGE


Istilah branding telah ada sejak berabad-abad lalu dimana branding digunakan
sebagai sarana untuk membedakan suatu bentuk produksi dari satu produsen ke
produsen yang lain. Kata brand sendiri sebenarnya berasal dari istilah Old Norse
(bahasa kuno yang digunakan oleh rakyat Jerman Utara) “brand” yang berarti
“membakar”. Pada perkembangannya, istilah brand tidak hanya dipakai untuk
menandai suatu hasil produksi maupun jasa saja. Individu dan organisasi juga dapat
dilihat sebagai brand. Individu dan organisasi juga dapat digambarkan oleh orang lain
sebagai brand yang dimengerti dan disukai atau tidak disukai oleh orang lain.

2. KONSEP PERSONAL BRANDING


Konsep utama yang dapat dijadikan acuan dalam personal branding seseorang
menurut Peter Montoya, yaitu:
1) Spesialisasi (The Law of Specialization)
Montoya menyebut bahwa personal brand yang baik layaknya sinar
laser, yakni terfokus dan bersinar intens pada satu area kecil. Sebuah personal
brand harus terkonsentrasi pada kekuatan, keahlian atau pencapaian tertentu.
2) Kepemimpinan (The Law of Leadership)
Menurut Montoya, pada dasarnya orang ingin dipengaruhi. Mereka
menginginkan sosok pemimpin, yakni seseorang yang dapat menghilangkan
rasa ketidakpastian dan menawarkan mereka kejelasan. Membentuk unsur
kepemimpinan tidak berarti individu harus menjadi yang terbaik dalam semua
bidang.
3) Kepribadian (The Law of Personality)
Personal branding yang baik menggambarkan kepribadian individu
dalam segala aspek, artinya bukan hanya kelebihan atau kesempurnaan, tetapi
juga ketidaksempurnaan individu tersebut karena orang lain justru menyukai
sosok yang apa adanya, yaitu yang memiliki kelemahan seperti selayaknya
seorang manusia.
4) Perbedaan (The Law of Distinctiveness)
Sebuah Personal Brand yang efektif perlu ditampilkan dengan cara
yang berbeda dengan yang lainnya. Banyak ahli pemasaran membangun suatu
merek dengan konsep yang sama dengan kebanyakan merek yang ada di
pasar, dengan tujuan untuk menghindari konflik.
5) Kenampakan (The Law of Visibility)
Untuk menjadi sukses, Personal Brand harus dapat dilihat secara
konsisten terus-menerus, sampai Personal Brand seseorang dikenal. Maka
visibility lebih penting dari kemampuan (ability)-nya. Untuk menjadi visible,
seseorang perlu mempromosikan dirinya, memasarkan dirinya, menggunakan
setiap kesempatan yang ditemui dan memiliki beberapa keberuntungan.
6) Kesatuan (The Law of Unity)
Kehidupan pribadi seseorang dibalik Personal Brand harus sejalan
dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan dari merek tersebut.
Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cermin dari sebuah citra yang ingin
ditanamkan dalam Personal Brand.
7) Keteguhan (The Law of Persistence)
Setiap Personal Brand membutuhkan waktu untuk tumbuh, dan selama
proses tersebut berjalan, adalah penting untuk selalu memperhatikan setiap
Brand equity.
8) Nama baik (The Law of Goodwill)
Sebuah Personal Brand akan memberikan hasil yang lebih baik dan
bertahan lebih lama, jika seseorang dibelakngnya dipersepsikan dengan cara
yang positif. Seseorang tersebut harus diasosiasikan dengan sebuah nilai atau
ide yang diakui secara umum positif dan bermanfaat.
3. TAHAPAN MEMBANGUN PERSONAL BRANDING

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan saat akan membangun persona\l
branding, yaitu:
a) Tentukan tujuan personal branding Tentukan tujuan atau goals personal
branding Anda. Tujuan atau goals  harus bersifat jangka panjang, ambisius, dan
spesifik.
b) Lakukan riset personal branding Yang terpenting dalam hal ini adalah
menemukan sesuatu yang Anda bisa atau telah kuasai dan orang lain tidak atau
belum. Kemudian, jadikan itu sebagai “superpower”.
c) Tentukan personal brand  Personal brand Anda adalah keunikan yang Anda
punya sejak dulu atau baru Anda temukan/ciptakan.
d) Bangun networking Networking adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam
personal branding. Melalui networking Anda bisa bertemu dengan teman baru,
partner kerja baru, peluang kerja yang lebih baik, klien baru, investor, atau bahkan
mentor baru.
e) Berkolaborasi Dengan kolaborasi, Anda bisa mendapatkan insight baru, ide
baru, sampai bahkan karya baru bersama partner kolaborasi Anda. Kolaborasi
akan menuntut Anda untuk bisa terus berkembang dan tidak stuck di level yang
sama. 
f) Konsisten dan berinovasi Cari inovasi agar mampu bersaing dengan orang
diluar. Selain itu, harus tetap konsisten agar dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan brand.

4. KESALAHAN SAAT MEMBANGUN BRANDING

Kesalahan yang sering dilakukan saat membangun personal branding, anatar lain:
a) Tidak menjadi diri sendiri
Kesalahan yang umum dilakukan saat membangun personal branding adalah
dengan tidak menjaga orisinalitas. Bukannya mencoba mengenal diri dan
membangun citra diri, seseorang seringkali tergoda untuk menduplikasi
strategi personal branding orang lain. Padahal personal branding yang baik
adalah personal branding yang memperlihatkan keaslian tentang diri anda.
b) Tidak Ada Tujuan Dalam Membangun Personal Branding
Membentuk personal branding bukanlah hal yang mudah. Tanpa adanya
tujuan dan konsistensi yang jelas, anda tidak dapat mencapai tujuan untuk
mengembangkan karier, memperoleh jejaring yang luas dan sebagainya. Maka
dari itu, sebelum anda memilih untuk membentuk personal branding di berbagai
platform, ada baiknya anda memikirkan siapa audiens secara spesifik, target
pengikut yang ingin dicapai hingga konsistensi yang harus kamu lakukan.

c) Mengabaikan Saran Dari Orang Lain


Kesalahan lain strategi personal branding adalah tidak mendengarkan saran
dan masukan dari orang lain terkait citra diri yang anda bangun. Anda harus ingat
bahwa personal branding yang anda buat itu bukan untuk mengesankan diri
sendiri, tetapi membangun kesan tentang diri anda di mata orang lain. Oleh sebab
itu, tentu sudut pandang orang lain yang menilai menjadi masukan yang penting
untuk memperbaiki personal branding anda.  

d) Hanya Menjual Pencapaian dan Prestasi


Menjual pencapaian dan prestasi yang anda miliki bukanlah hal buruk, namun
bisa jadi akan buruk ketika anda hanya menjual kedua hal tersebut. Anda mungkin
ingin memberi tahu orang-orang tentang diri anda dengan membuat rangkuman
pencapaian dan prestasi. Hal tersebut bisa saja membantu, namun tidak 100 persen
tepat untuk membangun personal branding. Ingatlah bahwa personal
branding pada dasarnya tentang diri manusia itu sendiri, bukan sekadar report
cards atau award yang anda miliki hingga saat ini.

e) Melakukan Pencitraan
Pencitraan, sebuah istilah yang sudah sering kita dengar. Pencitraan
dianalogikan sebagai sebuah cara membangun citra diri di mata orang lain,
umumnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Pencitraan karena mempunyai
tujuan-tujuan tertentu. Personal branding yang benar adalah tunjukkan
kemampuan. Biar transferan sedikit tapi asli dan kontinyu ada setiap hari. Jadi
tidak capek mencari-cari bahan pencitraan diri karena memang yang ditunjukkan
adalah kemampuan diri.
5. MANFAAT PERSONAL BRANDING

Manfaat yang didapatkan ketika sudah mempunyai personal branding, adalah:


a) Mendapatkan Koneksi yang Lebih Luas
Ketika anda dikenal sebagai seseorang yang menguasai bidang tertentu, selain
anda masuk dalam radar orang lain dalam bidang yang sama, anda juga akan
mendapat perhatian dari orang lain dari bidang yang berbeda.
b) Membangun Kredibilitas
Personal branding membantu orang lain mengenali lebih jelas apa bidang yang
anda kuasai. Apa yang kamu lakukan, akan mem-validasi bahwa anda bisa
dipercaya dan menunjukan bahwa anda kredibel.
c) Menambah Kepercayaan Diri
Sambil membangun brand personal, anda bisa menambah kepercayaan diri.
Dalam prosesnya, anda akan mengenali mana strength yang anda miliki dan bisa
anda bagikan ke khalayak umum. Ketika anda mengetahui apa yang bisa anda
tawarkan, kepercayaan diri anda juga akan meningkat.
d) Menunjukkan Keahlian Kamu
Ketika seseorang bertanya apa yang bisa anda lakukan, jawaban anda harus
dengan jelas mendeskripsikan apa yang bisa anda lakukan. Anda punya kombinasi
unik dari kepribadian, pengalaman hidup, dan pengalaman kerja yang menjadi
pondasi dari menentukan keahlian anda. Untuk dikenali orang bidang apa yang
anda kuasai, anda harus mengenali secara spesifik keahlian anda.
e) Menjadi Lebih Fokus
Dengan personal branding anda bisa menjadi lebih fokus, anda akan punya
pemahaman yang lebih dalam tentang siapakah anda? apa yang bisa anda
lakukan? bagaimana anda ingin memanfaatkan bakat? dan yang tak kalah penting,
anda bisa mengenali apa yang tidak anda inginkan dalam hidup anda sendiri
DAFTAR PUSTAKA:

1. https://eprints.uns.ac.id/31266/1/D0212014_pendahuluan.pdf
2. http://eprints.umm.ac.id/42580/3/BAB%20II.pdf
3. https://www.ekrut.com/media/personal-branding-adalah
4. https://www.indonesiana.id/read/129600/5-kesalahan-dalam-personal-branding-
yang-perlu-kamu-hindari
5. https://www.bernas.id/75341-4-kesalahan-fatal-dalam-membangun-personal-
branding.html
6. https://grahanurdian.com/apa-itu-personal-branding-dan-6-manfaatnya/

Anda mungkin juga menyukai