Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SYARIAH UNTUK

ORGANISASI ISLAM

Sonhaji

STIE Malangkuçeçwara, Jl. Candi Waringin Lawang, Mojolangu, Malang


Surel: sonhaji60@gmail.com

http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2017.04.7039

Abstrak: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Syariah untuk


Organisasi Islam. Studi ini bertujuan mengonstruksi rerangka Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen Syariah (SIAMSy) bagi organisasi Islam
(OrIs). Metode penelitian menggunakan pendekatan zikir, doa, tafakur
dan tazkiyah (ZDT). Data dikumpulkan dari sumber teks, yaitu Al-
Quran, Sunnah dan khabar sodiq serta dari pengelola OrIs dan intelek-
tual Islam. Data dianalisis melalui diri sebagai alat analisis dan Metafora
Siklus Kehidupan Manusia (MSKM). Studi ini menghasilkan rerangka
SIAMSy yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan informasi guna
pencapai­an tujuan hasanah OrIs.

Jurnal Akuntansi Multiparadigma Abstract: Shariah Management Accounting Information System for
JAMAL Islamic organization. The study aims to construct framework of Shariah
Volume 8
Management Accounting Information System (ShMAIS) for Islamic organi-
Nomor 1
Halaman 1-227 zation. The Research method used dhikr, prayer, tafakkur and tazkiyyah
Malang, April 2017 approach. Data from the source of text; the Qur’an, the Sunnah and sodiq
ISSN 2086-7603
e-ISSN 2089-5879
(good) information as well as from informant. Data were analyzed through
self as a major analytical tool and Human Life Cycle Metaphor. Result of
Tanggal Masuk the study is framework of ShMAIS which serves as the preparation of the
02 Januari 2017 information for achieving the hasanah objectives of Islamic organization.
Tanggal Revisi
28 April 2017 Kata kunci: akuntansi manajemen syariah, paradigma spiritualis, sistem
Tanggal Disetujui informasi akuntansi manajemen syariah, hasanah
30 April 2017

Artikel ini bertujuan menyusun kerang- Kurangnya perhatian pada aspek ad-
ka Sistem Informasi Akuntansi Manajemen ministrasi pengelolaan keuangan, khu­
Syariah (SIAMSy) untuk Organisasi Islam susnya pada sistem informasi akuntansi,
(OrIs). Hal ini dilatar belakangi oleh feno­ tercermin dalam simpulan informan bahwa
mena jumlah OrIs di Indonesia yang menu- laporan informasi keuangan masih dibuat
rut temuan Siswantoro (2012) mencapai ”sekadarnya” ataupun asal ada1. Salah satu
68 organisasi. Satu sisi, dengan jumlah ini penyebabnya adalah pengelolaan OrIs ma-
terdapat peluang bagi umat muslim untuk sih berbasis kepada pendekatan keperca­
mencapai tujuan keduniaan dan keakhi- yaan “penuh”. Pengelola OrIs dianggap tidak
ratannya melalui OrIs. Namun pada sisi lain, mungkin menyalahgunakan amanah yang
banyaknya OrIs menimbulkan keberagaman diberikan kepadanya karena mereka memi-
pada segi pengelolaan yang tidak selalu di- liki latar belakang agama dan kepentingan
imbangi dengan sistem informasi akuntansi yang sama.
yang memadai karena terlalu fokus pada
konten peribadatan.

1 Pendapat ini merupakan simpulan dari informan, an…saling percaya sehingga mengabaikan pertang-
yang menyatakan:”... faktanya laporan yang dibuat gung-jawaban…”.Informasi mengenai informan
itu hampir tidak sempurna…artinya ala kadarnya dan data dari yangbersangkutan dijelaskan lebih
aja…karena apa…dasarnya itu pada kepercaya- lanjut pada metode dan pembahasan.

47
48 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 47-62

Model pertanggungjawaban yang meng­ lawarman, 2011, 2012a; Triyuwono, 2004)


andalkan kepercayaan terhadap iman me- sehingga tidak kompatibel dengan OrIs. Se-
mang baik dan merupakan salah satu kele- baliknya, SIAMSy sangat diperlukan karena
bihan, tetapi juga terdapat kelemahan. OrIs sifat OrIs tidak hanya organisasional, tetapi
menghadapi setidaknya dua kenyataan yang juga mencakup peribadatan dan keilmuan.
harus dipertimbangkan jika tetap dalam mo- Hal ini wajar sebab dalam Islam (sebagai
del tersebut. Pertama, OrIs dijalankan oleh landasan OrIs), iman, ilmu dan amal tidak
manusia yang cenderung mengikuti hawa bisa dipisahkan. Ilmu harus untuk meng-
nafsu dan mudah tergoda oleh lingkungan, gapai kebahagiaan (Husaini, 2013) dan
sehingga sering tidak tahan terhadap godaan pengembangannya dapat melalui zikir, seba­
penyalagunaan amanah. Bahkan, terdapat gai pangkalnya (Madjid, 1992)4.
beberapa pihak yang melakukan tindakan Penelitian ini berusaha mengonstruksi
penipuan dengan memanfaatkan agama2. landasan SIAMSy bagi OrIs dengan meng-
Kedua, OrIs dijalankan oleh manusia yang gunakan pendekatan zikir, doa dan ta-
berada pada dua sisi, yaitu antara mudah fakur (ZDT). Sepanjang penelusuran pene­
curiga dan kepercayaan ”penuh”. Hal ini da- liti, terdapat penelitian yang menggunakan
pat menimbulkan potensi penyalahgunaan pendekatan ini yaitu oleh Triyuwono (2015)
dan kecenderungan berperilaku suudhon3, dan Abdurahim, Triyuwono, Mulawarman,
yang dapat menimbulkan dosa dan keti- & Achsin (2016). Jika landasan SIAMSy
daknyamanan hubungan dalam organisasi. terbangun, maka terdapat pedoman penyu-
Fenomena ini menunjukkan adanya urgensi sunan informasi OrIs sekaligus tujuan dan
bagi OrIs untuk memiliki sistem informasi arah pengembangan akuntansi sesuai de­
yang berfungsi membantu partisipan orga- ngan perspektif Islam.
nisasi dalam melaksanakan fungsi mana-
jemen dan memberikan keyakinan kepada METODE
berbagai pihak bahwa organisasi dijalankan Paradigma spiritualis5 (Islam) digu-
sesuai amanah. Sistem informasi tersebut nakan sebagai basis penelitian ini dengan
adalah Sistem Informasi Akuntansi Manaje- pandangan bahwa manusia adalah pribadi
men (SIAM). Jika SIAM dipandang sebagai spiritual, berstatus suci, dan terkait dengan
sistem yang menggunakan masukan dan Tuhan (Hendrawan, 2009:18). Paradigma
proses untuk menghasilkan output yang se­ ini juga memandang bahwa ketauhidan
suai dengan kebutuhan manajemen (Hansen merupakan “ukuran tertinggi” (Kuntowi-
& Mowen, 2005; Kamla, 2009), maka sistem joyo, 2007:27) sekaligus pengikat pandang­
seperti ini yang diperlukan oleh OrIs. Karena an dalam keilmuan secara terpadu (Mu-
sifat OrIs, sistem informasi tersebut harus lawarman, 2016). Pencarian dan pengemba­
berbasis nilai Islam, yang dalam penelitian ngan ilmu dapat dipandang sebagai upaya
ini disebut SIAMSy. manusia untuk menjalankan perintah Allah
SIAMSy harus menjadi sarana dan pe- SWT dan Rasul-Nya (Kartanegara, 2007b;
doman bagi OrIs dalam menyusun informasi Muchlis & Sukirman, 2016; Khairi, 2013).
keuangan. Hal ini disebabkan karena SIAM Hal pokok dalam paradigma ini adalah
konvensional, sebagai sistem akuntansi pengakuan bahwa Allah sebagai satu-satu-
yang tidak bebas nilai (Triyuwono, 2006), nya sumber ilmu. Manusia dapat memela-
mengandung nilai Barat-Modern, seperti jari ilmu melalui berbagai saluran, yaitu Al
kapitalistik, egoistik, sekularistik, individua- Quran, Sunah, Khabar Sodiq (Islamia, 2005),
listik, materialistik dan “anti-altruistik” (Mu- serta ayat Qauliyah, Kauniyah dan Nafsiyah

2 Kasus ”Dimas Kanjeng”, yang menjadi isu nasio- dapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-
nal karena menipu dengan sejumlah orang, adalah orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang meng-
contoh penyalahgunaan ajaran agama melalui or- ingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam
ganisasi. keadaan berbaring, dan mereka memikirkan ten-
3 Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang akan tang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
dipaparkan dalam pembahasan. "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini
4 Hal ini terkait dengan QS surat Ar Ra’d (13), ayat sia-sia. Maha Suci Engkau, Lindungilah kami dari
28:“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati azab neraka”. Untuk pengutipan Alquran, peneliti
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Al- menggunakan terjemahan terbitan Sygma Publish-
lah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati ing (Syqma, 2010).
menjadi tenteram”, dan Surat Ali Imraan (3), ayat 5 Beberapa peneliti menggunakan istilah lain, seperti
190-191:”Sesungguhnya dalam penciptaan langit Paradigma Islam (Kuntowijoyo, 2007), Paradigma
dan bumi, dan pergantian malam dan siang ter- Religius (Mulawarman, 2010).
Sonhaji, Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Syariah untuk Organisasi Islam 49

(Kuntowijoyo, 2007; Mustofa, 2014; Triyu- pendekatan ZDT, seperti yang telah dikem-
wono, 2016). Meskipun demikian, Luasnya bangkan oleh Triyuwono (2015) dan Abdu-
bahan kajian dan data dari sumber-sumber rahim, Triyuwono, Mulawarman, & Achsin
tersebut menjadikan sebuah tujuan pene- (2016). Selain itu, desain penelitian ini juga
litian sangat penting sebagai bahan pertim- menggunakan pendekatan tazkiyyah (Mula-
bangan dalam penentuan metode (Daud, warman, 2011).
2005; Mulawarman, 2011). Data penelitian ini terdiri atas dua je-
Penggunaan paradigma ini memiliki nis, yaitu teks dan realitas OrIs. Data teks
konsekuensi terhadap kajian data, baik ma- diakses dari Al Quran, Hadis, dan pendapat
terial maupun non-material (Chodjim, 2013; intelektual Islam dan pelaku OrIs. Dalam
Triyuwono, 2015) atau fisik dan non-Fisik rangka mendapatkan realitas OrIs, Peneliti
(psikis, mental dan spiritual) (Abdurahim, melakukan wawancara kepada Bapak Abdul
2016; Triyuwono, 2012). Hal ini disebabkan Kadir Usri, sebagai bendahara Dewan Pimpi-
karena Islam memandang bahwa data di- nan Daerah (DPD) OrIS. Beliau dipilih kare-
tangkap melalui akal, indra, dan intuisi (Kar- na berprofesi sebagai akuntan dan memiliki
tanegara, 2007a). Implikasinya, pembuktian pengaruh besar dalam OrIs.
realitas harus meliputi bayani (tekstual-nor- Data dianalisis dengan menggunakan
matif), burhani (rasional-demontratif), dan MSKM. Metafora ini adalah analogi dari ke-
irfani (spiritual-intuitif) (Kartanegara, 2005). hidupan manusia dalam perspektif Islam,
Paradigma spiritualis juga memandang khususnya pada surat Al-Baqara, ayat 156:
bahwa analisis data tidak harus bergantung “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Su-
kepada teori karena peneliti adalah alat uta- rat ini memiliki arti bahwa “sesungguhnya
ma (Triyuwono, 2012). Konsekuensi lain dari kita dari Allah, dan sesungguhnya kita bakal
penggunaan paradigma ini adalah adanya kembali kepada NYA”. Dengan demikian,
pendekatan zikir, doa, tafakur (ZDT) (Triyu- hidup manusia tidak linier, tetapi bersifat
wono, 2015), dan tazkiyyah (penyucian) (Mu- melingkar atau siklikal (Salam, Alfian, & Su-
lawarman, 2011, 2012b). Dalam identifikasi setya, 2014).
data, seorang peneliti dapat menggunakan
saluran indra, akal, dan perpaduannya de­ HASIL DAN PEMBAHASAN
ngan intuisi (Husaini, 2013; Kartanegara, Urgensi SIAMSy bagi OrIs. Peneliti
2007b; Triyuwono, 2012). telah menguraikan bahwa seseorang ber-
Dalam analisis, penelitian ini menggu- gabung dengan OrIs karena kesamaan
nakan metafora. Peneliti mempertimbangkan paham dan haluan dengan organisasi afi-
bahwa metafora dapat menghubungkan se­ liasinya. Kesamaan ini menyangkut tatacara
suatu yang tidak familiar, dapat diguna­kan ibadah dan cara mengekspresikan ajaran
sebagai alat bantu menjelaskan fenomena pada aktivitas keduniaan. Gaya atau bentuk
atau pemikiran teoretis, dan menciptakan pengelolaan organisasi berdasar kepercaya-
makna melalui “picturing” dan “imaging” an merupakan kelebihan OrIs karena dapat
(Kusdewanti & Hatimah, 2016; Llewelyn, menimbulkan prasangka baik dan memberi-
2003; Boyce & Greer, 2013; Dixon & Gaf- kan suasana yang kondusif, sehingga segala
fikin, 2014; Lehman, 2014). Selain itu, meta- persoalan dapat diatasi dengan mendahulu-
fora lazim digunakan dalam pemikiran dan kan pertimbangan keimanan. Meskipun de-
penelitian karena dapat menggambarkan ar- mikian, hal ini juga dipandang sebagai kele-
gumen dan model, misalnya analogi perda- mahan jika tidak diimbangi dengan sistem
gangan antar negara seperti perang ekonomi informasi yang memadai.
(Hausman, 2008), dan pelumas mesin mobil Realitas inilah yang dijumpai oleh pe-
sebagai analogi perdagangan (Smick, 2009). neliti pada OrIs tempat riset. Peneliti mene-
Pendek kata, metafora memberikan “way of mukan bahwa OrIS tersebut belum memiliki
thinking” dan “way of seeing”, dan sebagai laporan keuangan yang memadai, walaupun
jenis dari “conceptual framing” (Llewelyn, informan merasa bahwa laporan informasi
2003). keuangan merupakan sesuatu yang penting
Penelitian ini menggunakan Metafora sebagai perwujudan akuntabilitas OrIs. Hal
Siklus Kehidupan Manusia (MSKM). Secara ini dapat disimpulkan dari pernyataan beri-
keseluruhan, desain penelitian ini dapat dili- kut ini.
hat pada Gambar 1.
“…itulah yang menimbulkan
Gambar 1 memberikan makna bahwa
kadang-kadang pihak-pihak ter-
seluruh proses penelitian ini menggunakan
50 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 47-62

Gambar 1.Desain Penelitian

tentu…tidak percaya…dan me­ “Kejujuran penting…namun tetap


nimbulkan persoalan…ya… me­ harus ada bukti bahwa memang
nimbulkan persoalan…sedangkan penggunaan keuangan sesuai
orang yang pegang dana (petugas dengan yang semestinya…me-
pengelola) …merasa tidak meng­ mang harus begini…kalau kita
ambil apa…dan memang tidak mengelola dana sosial ini seperti
mengambil apa-apa…ya …tapi utang yang harus dicatat…ini
orang lain, apalagi orang yang amanah yang harus dipertang-
paham akuntansi…sering mena­ gungjawabankan… sebetulnya
nyakan mana pertanggungjawab­ dampaknya itu besar kalau itu
annya…jadi sebetulnya ini…apa tidak ada pertanggungjawaban
ya…kebiasaan…jadi orang tidak yang jelas…ada kecurigaan…
biasa mempertanggungjawabkan sehingga ini kadang-kadang ini
apa yang dia lakukan…” merusak organisasi…gara-gara
tidak mencatat…ada suudhon…
Frase “mana pertanggungjawabannya”
padahal ini dilarang…sistem bisa
merujuk kepada bentuk laporan informasi
menggiring orang untuk suu­
keuangan. Informan merasa bahwa laporan
dhon karena tidak membuat itu
yang dibuat belum dapat dikatakan layak
(laporan informasi keuangan)…
dan memadai. Hal ini membuat keberman-
mestinya ya…mestinya itu harus
faatan laporan informasi keuangan tidak
dibuat…organisasi yang modern
dapat dirasakan oleh OrIS. Jika OrIs me-
itu sebetulnya diikuti oleh laporan
miliki laporan informasi keuangan mema-
keuangan yang bagus…”
dai, maka permasalahan yang terjadi dapat
dicegah, salah satunya adalah suudhon. Kata “modern” yang disebut informan
Bahkan, informan menegaskan hal tersebut mengacu pada masa sekarang. Informan
dalam pernyataan berikut ini. merasa bahwa organisasi, khususnya OrIs,
harus tertib dalam hal pencatatan dan pe­
Sonhaji, Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Syariah untuk Organisasi Islam 51

laporan keuangan. Jika OrIs tidak memiliki menyaring dan menganalisis data, serta ba-
sistem informasi memadai dan belum memi- han pertimbangan penyusunan konstruksi
liki laporan keuangan yang layak (proper), SIAMSy.
maka potensi kecurigaan semakin besar. Apa sesungguhnya AMSy? Kajian
Pernyataan informan mengenai kecurigaan AMSy belum banyak dilakukan seperti pada
ini setidaknya dapat menjadi bukti terhadap Akuntansi Keuangan Syariah (AKSy) karena
urgensi laporan informasi keuangan. maraknya kajian dan kebutuhan aplikasi
syariah baru diawali dari hal yang bersifat
“Saya pernah dimintai tolong un-
publik. Kecenderungan ini kemudian berim-
tuk audit…saya sarankan bena-
plikasi pada kajian akuntansi yang bersifat
hi dulu laporan keuangannya…
publik, yaitu AKSy. Sebaliknya, hal yang
saya ajari bagaimana menyimpan
tidak bersifat publik, seperti AMSy, belum
data…datanya tidak ada semua…
dipikirkan.
gimana mau nyusun…pernah di
Sepanjang pengetahuan peneliti, pene-
(salah satu unit aktivitas Panti
litian yang “dekat” dengan AMSy adalah Ab-
Asuhan Yatim Piatu) di bawah
dul-Baki, Uthman, Olanrewaju, and Ibrahim
ke ranah politik, ada ketidak-
(2013). Mereka meneliti teknik Akuntansi
percayaan sampai dikisruh oleh
Manajemen (AM) untuk pengambilan kepu-
orang-orang politik itu…karena
tusan yang sesuai dengan perspektif Islam.
administrasinya tidak lengkap…
Penelitian lainnya dilakukan oleh Rasid,
terus saya disuruh mengaudit…
Rahman, and Ismail (2011) mengenai sifat
saya tanya kira-kira ada apa…dia
informasi yang dihasilkan AM pada institusi
jawab, ada ini Pak…ada penggela-
keuangan konvensional dan Islam. Menu-
pan…saya tanya mana buktinya…
rut peneliti kedua penelitian tersebut belum
ndak ada…loh dasarnya apa…
sampai pada konstruksi AMSy sebagai al-
itu Pak kurang perhatian kepada
ternatif AM. Oleh karena itu, penelitian ini
anak-anak…contohnya bajunya
berusaha menembus perbatasan (frontier)
sobek…mana laporannya…tidak
pada kajian AM dengan menggagas SIAMSy
ada…loh, apa yang diaudit…”
yang didahului dengan pembahasan arti dan
Pentingnya laporan keuangan tentu fungsi dari AMSy.
saja berimplikasi kepada keberadaan sistem Pemahaman tentang fungsi AMSy
informasi. Kebutuhan OrIs tidak hanya dapat diketahui dari definisinya. Dalam hal
berupa laporan informasi keuangan secara ini, peneliti telah mendefinisikan AMSy de­
umum, tetapi meliputi metode dan teknik ngan memerhatikan perkembangan AM
pembuatannya. Kebutuhan lainnya adalah serta karakteristik akuntansi syariah, khu-
pelaporan informasi keuangan yang dapat susnya yang digagas oleh Triyuwono (2013)
memotivasi partisipan OrIs untuk melak- dan Mulawarman (2011). Definisi tersebut
sanakan kegiatan dengan baik. Seluruh ke- dijabarkan melalui kutipan di bawah ini.
butuhan ini hanya dapat dipenuhi dengan
“Akuntansi Manajemen Syariah
SIAMSy yang sesuai. Oleh karena itu, SIA-
adalah seperangkat pengetahuan
MSy perlu dibangun.
dan praktik penciptaan informasi
Peneliti menggunakan MSKM untuk
di seluruh proses jaringan nilai
mengkonstruski SIAMSy OrIs. Metafora ini
dalam bentuk aktivitas penciptaan
digunakan untuk merefleksikan proses yang
nilai Islami yang berfungsi sebagai
sifatnya bersiklus, yaitu asal sekaligus se-
doa dan zikir untuk memenuhi
bagai tujuan manusia. Dalam perkataan
kebutuhan ekonomi, mental, dan
lain, proses ini merupakan hakikat manu-
spiritual manusia sebagai wujud
sia untuk kembali ke tempatnya. Kesada-
peribadatan dan peningkatan ke-
ran menuju asal atau tujuan secara kon-
sadaran ber-Ketuhanan” (Sonhaji,
tinu merupakan sesuatu yang penting bagi
2016).
seorang muslim. Selanjutnya, hal tersebut
berimplikasi pada pentingnya mentukan tu- Definisi tersebut memberikan identifi-
juan OrIS. Pembahasan terhadap konstruksi kasi karakteristik AMSy dan arah pengon-
SIAMSy harus diawali dengan uraian me­ struksian SIAMSy. Definisi tersebut setidak­
ngenai deskripsi AMSy dan tujuan OrIs. Apa nya menunjukkan perbedaan antara AM
yang dimaksud dengan AMSy dan tujuannya dan AMSy. Pada aspek penciptaan nilai di
penting dipaparkan sebagai sarana untuk jaringan manajemen, pencatatan dan pe­
52 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 47-62

laporan, AMSy tidak berbeda dengan AM, se- Pada sisi lainnya, setiap muslim, dalam
dangkan perbedaan berada pada sudut pan- menjalankan fungsi hidup dan mencapai
dang fungsi ilmu sebagai doa, zikir, ibadah, tujuannya, wajib membuat berbagai sara-
dan peningkatan kesadaran berketuhanan na. Aktivitas tersebut akan bernilai ibadah
(takarrub). Jika AM berhenti pada aspek jika diniatkan untuk mengabdi kepada Al-
keuangan, maka AMSy menjangkau aspek lah SWT. Niat inilah yang akan mewarnai
non-keuangan sekaligus spiritual-transen- dan memberi nilai pada setiap aktivitas
dental bernilai ibadah. Selain itu, AMSy di- OrIs. Oleh karena itu, OrIs harus dikelola
harapkan dapat berfungsi sebagai sarana sesuai dengan petunjuk dari Allah SWT.
penyajian informasi yang dapat mendorong Dalam rangka pencapaian tersebut, OrIs ha-
penciptaan nilai ibadah dan budaya Islam rus memiliki tujuan dan menunjang ibadah
di keseluruhan jaringan aktivitas organisasi. partisipannya.
Hal ini digunakan untuk pemenuhan fungsi Tujuan OrIs. Pembahasan tujuan OrIs
pencapaian kesejahteraan material-ekonomi diperlukan sebelum pada penyusunan SIA-
dan spiritual pada Allah SWT (taqarrub). MSy. Hal ini dilakukan supaya bangunan
Pada sisi lainnya, definisi tersebut SIAMSy dan nilai-nilai tertanam di dalam-
dapat memberikan inspirasi untuk mengi- nya sesuai dengan maksud didirikannya
dentifikasi karakteristik sekaligus mende- OrIs. OrIs umumnya didirikan oleh orang-
teksi fungsi, posisi dan daya pengaruh AMSy. orang yang memiliki kesamaan pandangan
Aspek lain yang sama, keduanya sama-sama keagamaan. Selain itu, OrIs juga didirikan
sebagai ilmu dan praktik yang berhubung­ untuk melayani kebutuhan spiritual dan so-
an dengan penyajian informasi di seluruh sial, baik untuk anggota maupun masyara-
proses manajemen. Oleh karena itu, AMSy kat umum. Fakta tentang jumlah OrIs dan
juga berkaitan dengan tahapan manajemen, keberagaman sasaran aktivitas juga mem-
mulai dari perencanaan sampai dengan pe­ berikan urgensi bagi pembahasan tujuan
ngendalian dan penyajian informasi berbasis OrIs guna pengkonstruksian SIAMSy.
unit sumber dan unit target informasi, dan
Penentuan tujuan OrIs tidak bisa lepas
meliputi keseluruhan jaringan nilai.
dari perjalanan kehidupan manusia karena
Jaringan nilai dalam AMSy memenga-
OrIs didirikan sebagai sarana yang mem-
ruhi seluruh proses bisnis internal maupun
bantu pencapaian tujuan manusia atau
eksternal. AMSy menyediakan informasi un-
pendirinya. Pada aspek tujuan manusia,
tuk memenuhi kebutuhan manajemen pun-
peneliti mengutip Surat Al Baqarah (2) ayat
cak, menengah dan operasional (bagi orga­
156. Intisari ayat tersebut dapat dijadikan
nisasi non-laba dapat berupa pengurus dan
inspirasi tujuan manusia, yaitu “kembali
bagian operasional). Selain itu, jaringan nilai
dalam AMSy juga menyediakan informasi kepada Allah”. Jika ayat ini dijadikan seba­
bagi pengambilan keputusan dari pemasok gai tujuan, maka segala daya dan upaya ma-
sampai pelanggan (bagi organisasi non-laba nusia seharusnya berorientasi kepada All­ah
dapat berupa unit sumber simpatisan sam- (Triyuwono, 2016; Kamla, 2015), terma-
pai dengan target layanan). suk pengembangan keilmuan, penciptaan
Setiap muslim wajib menjalankan teknologi, serta upaya keorganisasian.
sesu­atu dengan niat beribadah atau meng- Al Quran harus dijadikan rujukan
abdi kepada Allah SWT. Allah SWT menegas- dalam aktivitas manusia supaya dapat
kan dalam surat Adz-Dzaariyaat (51) ayat 56 “kembali kepada Allah” sesuai dengan pe-
yang berbunyi:” Dan Aku tidak menciptakan tunjuknya. Ayat dalam Al Qur’an dapat dija-
jin dan manusia melainkan agar mereka dikan inspirasi dalam menentukan orientasi
beribadah kepada Ku”. Nabi memberi tun- aktivitas manusia. Al Qur’an menggambar-
tunan melalui sabdanya: ”Sesungguhnya kan orang yang hanya berorientasi dunia
semua amal perbuatan itu disertai dengan (khususnya doa ketika berhaji) dalam ayat
niat-niatnya, dan sesungguhnya bagi se- berikut ini.
tiap orang itu (tergantung) pada yang telah “Apabila kamu telah menyele-
diniatkan” (Mubarak & A-Albani, 2014). saikan ibadah hajimu, maka ber-
Pedoman ini memberikan landasan bagi zikirlah kepada Allah, sebagaima-
akademisi dan praktisi yang terkait dengan na kamu menyebut-nyebut nenek
SIAMSy agar upaya pembangunan dan pe- moyangmu, bahkan berzikirlah
manfaatannya ditujukan untuk mengabdi lebih dari itu. Maka di antara ma-
kepada Allah SWT, sehingga bernilai ibadah nusia ada orang yang berdoa: “Ya
dan memeroleh pahala.
Sonhaji, Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Syariah untuk Organisasi Islam 53

Tuhan kami, berilah kami (kebai- Pada perspektif OrIs, peneliti ber-
kan) di dunia”, dan di akhirat dia pendapat bahwa hasanah dapat ditentukan
tidak memperoleh apa pun” (Al sebagai tujuan, yang penerjemahannya me-
Baqarah/2, ayat 200). lalui SIAMSy. Menurut peneliti tidak ada
yang lebih baik lagi daripada hasanah di
Shihab (2012:529), pada aspek doa
dunia dan akhirat. Hal ini juga disampaikan
“Tuhan Kami Berilah kami di dunia”, mem-
oleh informan melalui pernyataan berikut
beri penjelasan sebagai berikut.
ini.
“…yakni kabulkanlah apa yang
“Organisasi keagamaan, priori-
kami harapkan dan cita-citakan
tasnya itu di aktivitas…aktivitas
atau apa saja yang menyenang-
itu…ya…aktivitas yang mungkin
kan hidup kami, halal atau ha-
dibutuhkan itu apa…jadi pada
ram, baik untuk masa depan atau
kepentingan umat…lain dengan
pun masa kini kami. Makna ini
perusahaan… kalau perusahaan
dipahami karena si pemohon un-
itu kan mencari untung…arah­
tuk dunianya yang bersifat hasa-
nya kemana…yang menguntung-
nah dan tidak juga berdoa se­
kan… laba…kalau organisasi ke-
suatu apa pun yang menyangkut
agamaan lebih ke aktivitas yang
akhirat”(Shihab, 2012: 531).
memiliki nilai sosial keagamaan…”
Shihab (2012:531) juga menjelaskan
Pernyataan tersebut menunjukkan
bahwa penggunaan kata an-nâs pada ayat di
bahwa prioritas OrIs adalah aktivitas la­
atas ditujukan kepada orang-orang sedang
yanan umat. Aktivitas ini dapat terwujud
berhaji yang hanya berorientasi dunia. Mere­
melalui program terencana (rutin) maupun
ka tidak menerima pahala atau tidak meme­
insidental (seperti bantuan bencana alam).
roleh sedikit pun bagian yang menyenang-
Hal ini dapat diilustrasikan seperti tampak
kan di akhirat. Hal ini berbeda dengan orang
pada gambar 2.
yang meminta hasanah dunia dan akhirat,
Tujuan tersebut memberikan pedoman
seperti yang ditunjukkan di ayat 201-202
mengenai cara OrIs beroperasi sebagai sara-
berikut ini.
na untuk mencapai hasanah pribadi mau-
“Dan di antara mereka ada orang pun sosial, serta dunia dan akhirat. Mes-
yang berdo`a: “Ya Tuhan kami, kipun keberadaan OrIs dipenuhi anggota
berilah kami kebaikan di dunia yang beragam, tujuan hasanah tetap perlu
dan kebaikan di akhirat dan lin­ dipertimbangkan. Menurut peneliti, tidak
dungilah kami dari azab neraka”. ada pertentangan mengenai tujuan hasanah
Mereka itulah yang memperoleh ini. Jika ada, perbedaan sebatas pada cara
bagian dari apa yang mereka ker- pencapaian dan fokus kegiatan OrIs. Kebe-
jakan; dan Allah Mahacepat per- ragaman cara tersebut merupakan suatu
hitungan-Nya” (Al Baqarah (2), kewajaran karena tidak mungkin menyama-
ayat 201-202). kan segala hal bagi OrIs yang jumlahnya re-
latif banyak. Selain itu terdapat perbedaan
Doa pada ayat 201 lebih tepat dan benar
madzab mengenai basis peribadatan. Jika
karena sesuai dengan petunjuk Allah SWT.
hasanah dapat dijadikan landasan umum,
Shihab memaknai hasanah sebagai “yang
maka cara pencapaiannya mengandung un-
baik”, berupa “…segala yang menyenang-
sur kreasi dari masing-masing OrIs.
kan di dunia dan berakibat menyenangkan
Pada aspek perusahaan, Abdul-Baki,
di hari kemudian” (Shihab, 2012:532). Doa
Uthman, Olanrewaju, & Ibrahim (2013) me-
tersebut juga merupakan permohonan un-
nyatakan bahwa ”...that profit in Islam is
tuk kebebasan rasa takut di akhirat dan ter-
not an end in the absolute; it is a means to
hindar dari siksa neraka.
an end”. Pernyataan ini menjadi inspirasi
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti
bagi peneliti untuk mengatakan bahwa pro-
menyimpulkan bahwa tujuan hidup manu-
gram atau kegiatan bukan tujuan mutlak
sia adalah “kembali kepada Allah”. Dalam
bagi OrIs, melainkan sebagai sarana untuk
rangka mencapai tujuan ini, manusia harus
mencapai tujuan. Sebagai sarana inilah
mengarahkan semua aktivitasnya dengan
yang harus difasilitasi oleh SIAMSy dengan
zikir pada Allah melalui hasanah dunia dan
menerjemahkan nilai-nilai Islam ke dalam
akhirat.
bangunannya.
54 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 47-62

Gambar 2. Mekanisme Operasional OrIs

Penerjemahan nilai-nilai Islam dan itu, ikhlas juga harus dimohonkan kepada
tujuan hasanah ke dalam bentuk mela- Allah SWT.
lui SIAMSy harus didasarkan pada konsep Pengelola OrIs seharusnya memiliki se-
dan keyakinan bahwa; (1) Allah SWT ada- mangat dan jiwa ikhlas karena ini adalah pe-
lah satu-satunya Zat yang Maha mengeta- rintah Allah SWT. Hal ini difirmankan dalam
hui dan menentukan hasil serta memberi Al Quran melalui ayat sebagai berikut.
keberkahan, (2) setiap upaya yang dinis- “Padahal mereka tidak disuruh
batkan hanya kepada Allah SWT, pasti di- kecuali supaya menyembah A­lla­h
nilai ibadah dan diberi balasan lebih besar, dengan memurnikan ketaatan
(3) manusia memeroleh balasan seimbang kepada-Nya dalam (menjalankan)
dengan yang diusahakannya, (4) tugas ma- agama dengan lurus, dan supaya
nusia hanya mengusahakan sesuatu secara mereka mendirikan shalat dan
sungguh-sungguh dengan niat ikhlas, se- menunaikan zakat; dan yang
dangkan hasil hanya ketentuan Allah SWT, demikian itulah agama yang
dan (5) keinginan manusia tidak selalu sa- lurus” (Al Bayyinah/98, ayat 5).
ma dengan kehendak Allah SWT. Ini adalah
nilai-nilai Islami yang dapat dijadikan basis Pesan yang ada di ayat tersebut harus
konstruksi SIAMSy dan pengembangannya. menjadi roh bagi pengelolaan OrIs dan terus
Peneliti merasa bahwa perlu upaya menjadi kesadaran pengelola. Oleh karena
lebih lanjut untuk menerjemahkan tujuan itu, nilai-nilai Islam harus dimasukkan da-
tersebut dalam bentuk konsep, prinsip, lam pembangunan SIAMSy. Dengan posisi
dan aplikasi. Penelitian Luayyi (2016) dapat dan semangat seperti ini, sistem informa-
dijadikan masukan. Dia telah mengiden- si organisasi profit berbeda dengan SIAM-
tifikasi konsep amanah dan ikhlas sebagai Sy OrIs. Semangat organisasi profit adalah
maksimalisasi laba sehingga metode dan
kekayaan utama pondok pesantren. Para
teknik sistem informasi juga berorientasi
pengelola pesantren menjalankan aktivitas
kepada materi (Abdul-Baki, Uthman, Olan-
dengan semangat sabar, neriman (tidak se-
rewaju, & Ibrahim, 2013). Sebaliknya, OrIs
rakah), loman (suka memberi), ngalah (tidak
memiliki tujuan hasanah dengan semangat
menang sendiri), akas(giat) dan temen(sung-
ikhlas atau memurnikan pengabdian kepada
guh-sungguh). Seluruh hal itu dapat di-
Allah SWT.
kelompokkan sebagai pilar ikhlas (Triyuwo-
Setiap postulat, prinsip, dan teknik
no, 2016). Ikhlas terangkai dengan Islam
akuntansi akan dikembangkan sesuai de­
dan iman. Konsep dan prinsip tersebut da-
ngan tujuan organisasi dan sistem opera-
pat dijadikan bahan menerjemahkan akti- sionalnya. Begitu juga yang terkait dengan
vitas yang bersifat hasanah. Ikhlas adalah OrIs. Tujuannya akan memunculkan pos-
domain hati yang terwujud dalam bentuk tulat, prinsip, dan teknik yang sesuai dan
aktivitas. Hanya Allah SWT yang mengeta- menuju pada pencapaian hasanah dunia
hui kadar keikhlasan manusia. Sebaliknya, dan akhirat. Jadi, selain berkontribusi pada
manusia mungkin tahu. Kata “mungkin” penentuan program OrIs, tujuan hasanah
muncul karena terkadang aktivitas manusia akan berimplikasi pada konstruksi SIAMSy
masih terbungkus oleh nafsu. Oleh karena dan penyediaan informasi.
Sonhaji, Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Syariah untuk Organisasi Islam 55

Maqashit syariah: tujuan akuntansi MSKM dan SIAMSy: konsep SIAMSy


untuk mencapai hasanah. Islam meman- OrIs bersiklus hasanah. Seorang muslim
dang bahwa semua aktivitas bernilai iba- memiliki pandangan bahwa Tuhan yang se-
dah terdiri atas dua jenis, yaitu maghdah benarnya merupakan sangkan-paran bagi
(ibadah dalam bentuk penghambaan mur- mahluk, yaitu manusia dan segala realitas
ni) dan ghairuh maghdah atau muamalah yang ada. Frase sangkan-paran memiliki
(yang dalam bentuk tidak murni semata arti asal dan tujuan (Madjid, 1992). Frase
hubungan dengan Allah) (Dasuki, 1997; ini didasarkan pada ayat Al Qur’an, surat Al
Obaidullah, 2016 ; Haniffa & Hudaib, 2010). Baqara, ayat 156, seperti yang sudah dising-
Pengembang­ an SIAMSy berada pada area gung di sub metode. Sifat hidup tidak linier
ibadah ghairu mahdhah. Oleh karena itu, atau bergerak melingkar ini memberi inspi-
tujuannya harus mengacu pada tujuan sya- rasi pada peneliti untuk menyusun rerangka
riah atau maqashit syariah. SIAMSy bagi OrIs dengan menganalogikan
Inti dari maqashit syariah adalah dalam bentuk MSKM yang bersifat siklikal.
maslahah, yang memiliki arti kebaikan, ke- Penggunaan MSKM mensyaratkan
bermanfaatan, kepantasan, kelayakan, ke- bahwa OrIs didirikan dan dioperasionalkan
selarasan, kepatutan dan kepentingan (As- seperti juga kehidupan manusia yang tidak
mawi, 2012; Cebeci, 2012). Kata ini biasanya linier. MSKM dapat digunakan untuk meng-
dilawankan dengan kata al-mafsadah atau gambarkan langkah-langkah pengelolaan
al-madarrah, yang bermakna kerusakan. OrIs. Penjelasan secara garis besar tampak
Kebaikan yang bermanfaat adalah inti dari pada Gambar 2.
maslahah. Gambar 2 juga menunjukkan bahwa
Berkaitan dengan maqashit syariah, SIAMSy memiliki posisi strategis untuk me-
salah seorang informan (Ustad Jalaluddin, nyerap nilai-nilai Islam yang sekaligus dapat
seabagi intelektual Islam) menyatakan: “Ma- memengaruhi perilaku pengguna agar meng­
syarakat tidak bisa lepas dari maqashit sya- arah pada kebaikan dan bernilai ibadah. Hal
riah …esensi dari maqashit syariah adalah tersebut tentu saja mungkin karena akun-
maslahah… Maslahah ini rumusannya ada tansi memiliki sifat dipengaruhi oleh ling-
dua, eh…meraih yang bermanfaat,… meno- kungan (manusia) yang juga memengaruhi
lak yang mudharat. Jadi... yang baik dilaku- manusia (Triyuwono, 2013; Siskawati, Fer-
kan dan yang buruk ditinggalkan”. Pernyata- dawati, & Surya, 2016).
an tersebut bermakna bahwa Islam men- Sebelum penyusunan rerangka SIAM­ Sy
­,
gajarkan setiap manusia untuk melakukan peneliti memaparkan terlebih dahulu area
kebaikan dan menolak keburukan. SIAMSy dalam aktivitas organisasi dan
Setiap manusia tidak bisa melakukan fungsinya. Seperti yang dipahami secara
kebaikan dan keburukan sekaligus. Hal ini umum, sistem informasi terdiri atas kompo-
tersirat dari penjelasan Ustad Jalaluddin nen input, proses, dan output. Ketiga hal ini
lebih lanjut:”…yang baik itu diraih dan yang tersebut menjadi pedoman bagi penentuan
buruk itu dihindari…tidak bisa dikatakan area dan fungsi SIAMSy dalam organisasi.
masalah kalau hanya salah satu…seperti… Secara garis besar, area dan fungsi SIAMSy
sehat adalah maslahah…yang bergizi dan ditunjukkan oleh Gambar 3.
baik dikonsumsi…yang haram dan buruk Gambar 3 tersebut menunjukkan
ditinggalkan”. bahwa SIAMSy berperan menfasilitasi ja-
Pada sisi lainnya, Asmawi (2012) dan lannya fungsi manajemen OrIs. Peran ini
Cebeci (2012) mengemukakan pandangan Al berjalan mulai dari tahap perencanaan,
Ghazali bahwa maslahah berhubungan de­ pengorganisasian, pemotivasian sampai
ngan memelihara, mewujudkan, mengambil pengendalian. Selain itu, Gambar tersebut
manfaat ,dan menolak kemudratan. Hal ini juga menunjukkan bahwa area SIAMSy
dilakukan untuk memelihara tujuan-tujuan mengakomodasi segala unsur yang bersifat
hukum Islam, yaitu memelihara agama, ji- material dan transendental seperti fungsi zi-
wa, akal, keturunan dan harta. Sehubungan kir, doa dan takarrub melalui penyusunan
dengan pengembangan SIAMSy, perwujud­ informasi.
an maqashit syariah yang berpatokan pada Hal penting lainnya dalam Gambar 3
maslahah harus menjadi perhatian utama. adalah bahwa pengembangan SIAMSy dan
Oleh karena itu, perwujudan maqashit sya- perancangan informasi harus mengarah-
riah melalui SIAMSy harus ditujukan pada kan dan membantu pencapaian maqashit
hasanah dunia dan akhirat. syariah, memotivasi penciptaan nilai ibadah
56 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 47-62

Gambar 3. Area dan Fungsi SIAMSy

dan budaya Islami, mendeteksi penyimpang­ teristik SIAMSy bagi OrIs agar dapat ber-
an dari tujuan hasanah, dan menghindari fungsi de­ ngan baik. Secara keseluruhan,
kerusakan. SIAMSy harus meningkatkan SIAMSy harus dapat merekam data serta
kesadaran terhadap hal-hal tersebut sehing- menyajikan informasi mengenai potensi dan
ga OrIs berjalan dalam koridor nilai-nilai layanan kepada umat (target), baik bersifat
Islam dan mendorong partisipannya berak- material maupun spiritual. Selain itu, SIA-
tivitas dalam suasana hasanah. Berdasar- MSy harus menjadi sarana doa dan zikir un-
kan uraian tersebut (dan kombinasi dengan tuk mendekatkan manusia pada Allah SWT
Gambar 2), maka rerangka SIAMSy bagi OrIs (taqarrub).
dapat diilustrasikan pada Gambar 4. Kedua karakteristik tersebut memberi-
Jika SIAMSy didefinisikan sebagai kan urgensi bagi penyusunan SIAMSy agar
perekayasaan perangkat keras dan lunak OrIs memiliki perencanaan kegiatan dan
untuk penyusunan informasi, maka Gam- sumber dayanya dalam setiap unit kerja. Pa-
bar 4 memberikan panduan pembangunan da situs penelitian, gambaran seperti pada
dan pengembangan SIAMSy bagi OrIs untuk alinea sebelumnya masih belum memenuhi
mencapai tujuan hasanah. Metafora yang ekspektasi. Hal ini dapat dipahami dari per-
digunakan dalam penelitian ini menegaskan nyataan informan berikut ini.
bahwa OrIs beranjak dari hal-hal hasanah
“…awalnya dari organisasi sosial
untuk mencapai tujuan hasanah dunia dan
itu…itu umumnya hanya dike-
akhirat.
lola oleh orang-orang yang paham
Pada sisi lainnya, MSKM mengilustra-
agama saja…sehingga mereka ti-
sikan bahwa SIAMSy harus dikonstruksi
dak paham bagaimana cara mem-
dan diaplikasikan dengan anggapan bahwa
buat laporan…ya…itu berkem-
OrIs harus bermula dan menuju kepada
bang terus sampai sekarang…ini
hasanah. Berawal dari tujuan tersebut, par-
akhirnya…mungkin ada kebu-
tisipan OrIs mengeksekusi program melalui
tuhan ya…dari organisasi untuk
fungsi manajemen yang dijalankan dengan
lebih transparan…ada pengurus
tetap mengingat Allah (zikir) dan mengharap
yang bertanya bagaimana laporan
(doa), serta perasaan dekat dengan Alla­h (ta-
keuangan seperti ini…ya…con-
karrub). Pencapaian ini juga harus dijalan­
tohnya saya sering mengatakan,
kan dengan panduan arah maqashit syariah.
kita ini semua…semua harus
Setelah pelaksanaan program, partisipan
tahu laporan keuangan…kita ha-
harus menilai apakah pencapaian sesuai
rus tahu saldo dana berapa…ya,
dengan tujuan hasanah.
kenapa…kalau kita tidak tahu
Berdasarkan pada konstruksi rerang-
berapa saldo yang kita miliki…
ka dan uraian sebelumnya, peneliti dapat
kita tidak punya rencana untuk
meng­identifikasi dan menguraikan karak­
melakukan kegiatan…ya…jadi di
Sonhaji, Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Syariah untuk Organisasi Islam 57

Gambar 4. Rerangka SIAMSy untuk OrIs

tempat saya…yang jalan itu (unit Meskipun demikian, peneliti menemu-


aktivitas) yang punya uang saja… kan bahwa kebutuhan ini belum terlaksana
seperti pendidikan…memang ada di tempat penelitian. Peneliti juga menemu-
iuran…tapi tentang (unit aktivitas) kan bahwa teknik Master Budgeting belum
tabligh…jarang…seperti (unit ak- dimanfaatkan. Pernyataan informan berikut
tivitas) tarjih tidak punya dana… ini dapat menjelaskan penyebab temuan
karena tidak punya dana…tidak tersebut.
punya sumber…karena merasa “Transparansi itu penting, artinya
tidak punya uang, kegiatannya kalau semua tahu semua masing-
tidak jalan… padahal organisasi masing dapat membuat anggaran,
ini ada dana…karena mereka ti- ya, sehingga nanti dana itu bisa
dak pernah tahu…saldo uangnya dialokasikan…tergantung pada
berapa…sungkan mau tanya… prioritas mana yang perlu kita du-
uangnya berapa…dan melakukan lukan… kalau kegiatan saya kira
kegiatan...” semua sudah bisa membuat, ya,
Pernyataan tersebut juga memberikan sudah punya kegiatan…tapi itu,
gambaran bahwa SIAMSy harus menyiap- menjalankan itu seperti apa itu
kan informasi potensi sumber daya sebagai masih sulit karena merasa tidak
dasar perencanaan sekaligus alokasi dana punya uang tidak jalan-jalan…”
ke setiap unit aktivitas dan pengendalian. Penyataan tersebut memberikan gam-
Perancangannya meliputi perangkat keras baran bahwa program untuk implemen-
dan lunak yang dapat menfasilitasi program tasi kegiatan tersebut sudah ada. Meskipun
hasanah. Selain itu, perancangan juga ha- demikian, informan merasa bahwa tidak ada
rus mendeteksi program yang tidak sesuai motivasi dari para pengelola untuk men-
dengan nilai-nilai Islam. Hal lain yang ha- jalankannya. Informan merasa bahwa para
rus dilakukan dalam perancangan adalah pengelola tidak tahu keberadaan dana. Se-
pengadaan basis data unit sumber dan tar- lain itu, informan juga merasa bahwa sistem
get, yaitu di jaringan nila iinternal maupun yang ada tidak memberikan informasi me­
eksternal pengurus, bagian operasional, ngenai jumlah potensi dana yang tersedia di
simpatisan, dan layanan umat. pengurus unit kerja dan unit lainnya. Hal ini
Selain uraian di atas, operasional SIA- tentu memberikan urgensi bagi adanya SIA-
MSy harus menunjukkan transparansi dan MSy yang bisa mengakomodasi kepentingan
menfasilitasi penganggaran setiap unit kerja ini.
melalui sistem Master Budgeting. Hal ini Permasalahan lain yang patut dipan-
bisa bersifat teknis karena OrIs terdiri atas dang dalam konstruksi SIAMSy adalah ke-
unit kerja yang memiliki potensi sumber da- beradaan tenaga profesional dalam OrIS.
ya berbeda. Koordinasi unit-unit kerja dapat Tenaga profesional menjadi sesuatu yang
dilakukan melalui Master Budgeting. langka dalam OrIs karena pengelolaan or-
58 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 47-62

ganisasi bersifat sosial dan sukarela. Infor- tama…yang kedua, itu orang-
man mengungkapkan hal ini sebagai berikut. orangnya itu memang orang yang
tidak mengerti akuntansi…su-
“Penfungsian sistem informasi
litlah, untuk itu mestinya orang
sebetulnya sudah diupayakan…
akuntansi…sistem akan men-
sudah ada…menyusun sistem…
fasilitasi…mestinya pedomannya
tapi karena sekali lagi dalam or-
dulu…sehingga orang mengikuti
ganisasi sosial…yang dimana
pedoman itu…meskipun orang
anggota (pengurus) itu tidak
tidak paham tapi ada pedoman…
dibayar…tidak dibayar…sehingga
meskipun salah… ya salah-salah
mencari orang professional agak
sedikit saja…”
sulit…”
Pedoman sistem akuntansi memang
Peneliti merasa bahwa kendala ini
terkait erat dengan sistem informasi yang
dapat diatasi dengan sarana sistem informa-
sudah terancang dan terdokumentasi.
si yang memadai sehingga tenaga kategori
Konstruksi SIAMSy memerlukan pedo-
“biasa saja” dapat menyusun informasi lapo-
man pelaksanaan dalam operasionalnya
ran keuangan. Meskipun demikian, infor-
sehingga memudahkan pelaksanaan dan
man merasa bahwa sarana sistem informasi
pengembangannya.
dalam bentuk program kurang fleksibel. Per-
Beberapa uraian mengenai Master
nyataan informan berikut ini menjelaskan
Budgeting, tenaga kerja, software, dan pedo-
permasalahan tersebut.
man akuntansi di atas merupakan kendala
“Sebetulnya di (organisasi) kami dan hal yang harus dibenahi agar SIAMS­ y
itu sudah membuat sistem akun- dapat beroperasi. Meskipun demikian,
tansi (organisasi)…yang membuat peneliti merasa bahwa kendala yang lebih
pusat…(apa sistemnya lebih ke utama adalah budaya organisasi. Kendala
pengendalian atau apa?)…ben- ini umum­nya kurang disadari oleh pengelola
tuk program (maksudnya soft- OrIs. Mereka tidak merasa bahwa budaya
ware)…mungkin karena orang menentukan jalannya organisasi.
yang di situ kurang data…yang Peneliti telah menguraikan karakteris-
dibuat programnya…mestinya tik AMSy, yaitu mendorong penciptaan nilai
yang dibuat konsepnya dulu ibadah dan budaya Islami di seluruh jaring­
toh…bentuk dulu…kebijakannya an aktivitas organisasi. Hal tersebut berarti
dulu…kebijakannya ini seperti budaya organisasi penting bagi OrIs. Keluh­
ini…bentuk laporan penting dan an informan tentang adanya program dan
tidak fleksibel…padahal, akun- sistem informasi yang tidak berjalan karena
tansi itu prinsipnya kan harus budaya tercermin dari pernyataan:”…se-
mempermudah…” tiap unit kerja sudah ada sistemnya…cuma
Permasalahan yang tergambar dapat budaya yang belum dibangun”. Pernyataan
diselesaikan melalui konstruksi SIAMSy tersebut menunjukkan bahwa terdapat hal
yang dibangun oleh peneliti. Pembuat soft- yang lebih luas dari SIAMSy, yaitu budaya
ware dapat melihat gambaran keseluruhan organisasi.
aktivitas dan struktur OrIs. Bahkan, OrIs Dalam sudut pandang OrIs, budaya
yang memiliki banyak cabang dapat me- tersebut harus merupakan aplikasi dari
miliki software yang mengikuti kesesuaian nilai-nilai Islam. Hal ini dapat dimasukkan
masing-masing tempat. dalam konstruksi SIAMSy. Dalam jangka
Selain tenaga, peneliti menemukan panjang, operasional SIAMSy diharapkan
kendala lain. Kendala tersebut adalah be- dapat memengaruhi partisipan OrIs dan
lum ada pedoman akuntansi yang dapat menguatkan budaya organisasi yang efektif.
memberi panduan bagi pelaksana keuangan Bahkan, budaya tersebut dapat mendorong
cabang-cabang OrIs. Hal ini ditegaskan me- tata kelola yang baik.
lalui pernyataan informan berikut ini. Berdasarkan penelitian serta gagasan
di artikel ini, peneliti berpendapat bahwa
“…upaya sudah banya, pelatihan AMSy dan SIAMSy memiliki peran lebih dari
akuntansi tidak sedikit…tapi ya sekedar hal-hal yang bersifat keuangan-ma-
karena itu, pedomannya belum terial. Pendirian OrIs serta pengembangan
ada…ya tidak bisa…itu yang per- AMSy dan SIAMSy harus berlandaskan ke-
Sonhaji, Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Syariah untuk Organisasi Islam 59

pada iman untuk memiliki ketakwaan, se- susnya AMSy, tetapi juga merambah ke arah
hingga dapat membawa pengurus dan pihak gagasan praktis. AMSy dan SIAMSy yang
lain yang terlibat dapat terus mendekat pada digagas oleh peneliti merupakan langkah
Allah sekaligus untuk memperoleh keberun- awal. Meskipun demikian, implikasi gagasan
tungan dunia-akhirat. Nilai-nilai ini bersum- dalam praktik juga harus terus diusahakan
ber pada Surat Al Maidah (5) ayat 35 yang karena pada titik ini terdapat “batu ujian”
berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman! dari sebuah pemikiran.
Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasi- SIAMSy yang berhasil disusun dapat di-
lah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada- gunakan sebagai wahana penelitian berikut-
Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan- nya. Dalam rangka penyusunan bahan ka-
Nya, agar kamu beruntung”. jian berikutnya, peneliti menyajikan kisi-kisi
Agenda lanjutan dan upaya opera­ pembuatan basis data yang diturunkan dari
sionalisasi. Penelitian ini telah menghasil- konsep SIAMSy (lihat Tabel 1). Penggunaan
kan rerangka SIAMSy bagi OrIs yang berisi kisi-kisi ini disesuaikan dengan kebutuhan
konsep. Proses selanjutnya adalah menu- OrIs dan sumber daya sistem informasi yang
runkan konsep pada level operasional. Se- dimiliki. Meskipun demikian, peneliti ber-
lain menghasilkan rerangka SIAMSy, pene­ pendapat bahwa kisi-kisi ini dapat dikem-
liti juga memperoleh beberapa simpulan me­ bangkan terus.
ngenai perspektif syariah dalam akuntansi
manajemen. Melalui refleksi dalam jedah, SIMPULAN
peneliti menemukan bahwa informan tidak Pengelolaan OrIs saat ini memiliki
menyebut dengan tegas mengenai spiritu- kelemahan, khususnya pada aspek sistem
alitas dalam akuntansi. Hal ini disebabkan informasi. Hal ini disebabkan karena OrIs
karena informan hanya menerima wacana masih dikelola dengan model kepercayaan
akuntansi syariah dalam bentuk laporan tetapi tidak didukung dengan sitem infor-
keuangan versi Standar Akuntansi Keuang­ masi yang memadai. Oleh karena itu, OrIs
an. Informan belum pernah menerima wa- memerlukan sistem informasi yang tepat.
wasan definisi akuntansi syariah idealis, Peneliti menemukan bahwa sistem in-
seperti yang diwacanakan oleh Triyuwono formasi yang tepat bagi OrIs adalah SIAMSy.
(2013), Mulawarman (2011) dan Sonhaji SIAMSy dikembangkan dari AMSy, sehingga
(2016). terdapat nilai-nilai Islam dalam sistem infor-
Hal tersebut menunjukkan bahwa masi tersebut. SIAMSy memiliki karakteris-
definisi akuntansi syariah berdimensi spiri- tik seperti sistem informasi akuntansi lain-
tual belum dikenal luas. Fenomena ini me­ nya dengan tambahan fungsi, yaitu sebagai
nimbulkan agenda besar untuk tidak seke- sarana zikir, doa dan takarrub.
dar mewacanakan akuntansi syariah, khu- Pada sisi lainnya, konstruksi dan

Tabel 1. Kisi-Kisi Penyusunan Pelaporan Informasi Oris.


60 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 47-62

karak­teristik SIAMSy juga mengikuti pola Daud, W.M.N.W. (2005). Epistemologi Islam
berpikir siklus, yaitu berawal dari niat yang dan Tantangan Pemikiran Umat. Isla-
memotivasi menuju tujuan melalui aktivitas mia, 5(5), 51-74.
yang memenuhi maqashit syariah dan beru- Dixon, K., & Gaffikin, M. (2014). Accounting
jung kepada pencapaian tujuan hasanah. Practices as Social Technologies of
Selanjutnya pencapaian tujuan dievalu- Colonialistic Outreach from London,
asi terus guna menguatkan niat dan proses Washington, et Cetera. Critical
pencapaiannya. SIAMSy yang seperti ini Perspectives on Accounting, 25(8),
dapat memotivasi partisipan untuk berbuat 683–708. https://doi.org/10.1016/j.
hasanah dan menjauhi hal-hal yang berto- cpa.2013.11.001
lak belakang dengan pola ini. Sifat hasanah Haniffa, R., & Hudaib, M. (2010). Is-
partisipan dapat diarahkan oleh SIAMSy ke- lamic Finance: From Sacred Inten-
tika dioperasionalkan seperti melalui peng- tions to Secular Goals? Journal of
gunaan Master Budget, pemanfaatan tenaga Islamic Accounting and Business
profesional, pedoman akuntansi yang baik Research, 1(2), 85-91, https://doi.
dan pembangunan budaya organisasi yang org/10.1108/17590811011086697
kompatibel dengan nilai-nilai Islam. Hansen, D.R., & Mowen, M.M. (2005). Ma­
nagement Accounting (7th ed.). New
DAFTAR RUJUKAN Jersey: Thomson Wadsworth.
Abdul-Baki, Z., Uthman, A.B., Olanrewaju, Hausman, D.M. (2008). Introduction. In D.
A.A., & Ibrahim, S.A. (2013). Islamic M. Hausman (Eds.), The Philosophy
Perspective of Management Accounting of Economics: an Anthology (3 ed., pp.
Decision Making Techniques. Journal 1-38). Cambridge: Cambridge Univer-
of Islamic Accounting and Business Re- sity Press.
search, 4(2), 203 - 219. doi: 10.1108/ Hendrawan, S. (2009). Spiritual Management:
JIABR-05-2012-0031 From Personal Enlightenment Towards
Abdurahim, A. (2016). Aminullah: Sebuah God Corporate Governance. Bandung:
Metodologi Penelitian dalam Akuntansi Mizan.
Syariah. In F. Adesy (Eds.), Akuntansi Husaini, A. (2013). Urgensi Epistemologi Is-
Syariah: Seri Konsep dan Aplikasi Eko- lam. In A. Husaini (Eds.), Filsafat Ilmu:
nomi dan Bisnis Islam (1 ed., pp. 379- Perspektif Barat dan Islam (pp. 27-48).
409). Jakarta: Rajawali Pers. Jakarta: Gema Insani.
Abdurahim, A., Triyuwono, I., Mulawarman, Islamia. (2005). Pengantar: Epistemologi
A.D., & Achsin, M. (2016). Aminullah: dalam Pemikiran Islam. Islamia: Ma-
Revealing the Spiritual Values in Sharia jalah Pemikiran dan Peradaban Islam
Transaction. International Journal Thn II No. 5, 1-119.
of Management and Administrative Kamla, R. (2009). Critical Insights into Con-
Sciences (IJMAS), 4(1), 65-73. temporary Islamic Accounting. Criti-
Asmawi. (2012). Memahami Konsep Masla- cal Perspectives on Accounting, 20,
hah Sebagai Inti Maqasid Al-Syariah. In 921–932. https://doi.org/10.1016/j.
Workshop Tafsir Asnâf Zakat Kontempo- cpa.2009.01.002
rer. Ciputat. Kamla, R. (2015). Critical Muslim Intellectu-
Boyce, G., & Greer, S. (2013). More than als’ Thought: Possible Contributions to
Imagination: Making Social and Critical the Development of Emancipatory Ac-
Accounting Real. Critical Perspectives counting Thought. Critical Perspectives
on Accounting, 24(2), 105–112. https:// on Accounting, 31, 64-74. https://doi.
doi.org/10.1016/j.cpa.2012.06.002 org/10.1016/j.cpa.2015.01.014
Cebeci, I. (2012). Integrating the Social Masla- Kartanegara, M. (2005). Menembus Batas
ha into Islamic Finance. Accounting Re- Waktu: Panorama Filsafat Islam
search Journal, 25(3), 166-184. https:// Bandung: Mizan.
doi.org/10.1108/10309611211290158 Kartanegara, M. (2007a). Mengislamkan Na-
Chodjim, A. (2013). Syekh Siti Jenar: Makri- lar: Sebuah Respons terhadap Moderni-
fat Kasunyatan. Jakarta: Serambi. tas. Jakarta: Erlangga.
Dasuki, H. (1997). Ensiklopedi Hukum Islam Kartanegara, M. (2007b). Nalar Religius: Me-
(Vol. 2). Jakarta: Ichtiar Baru van Ho- mahami Hakikat Tuhan, Alam, dan Ma-
eve. nusia. Jakarta: Erlangga.
Sonhaji, Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Syariah untuk Organisasi Islam 61

Khairi, M.S. (2013). Memahami Spiritual Mulawarman, A.D. (2012a). Perubahan Me-
Capital dalam Organisasi Bisnis Me- lalui Akuntansi Syariah di Era Krisis
lalui Perspektif Islam. Jurnal Akuntansi Neoliberalisme. In A. D. Mulawarman
Multiparadigma, 4(2), 286-307. (Eds.), Tazkiyah Ekonomi, Bisnis dan
Kuntowijoyo. (2007). Islam sebagai Ilmu: Akuntansi. Malang: FEB UB.
Epistemologi, Metodologi, dan Etika (2 Mulawarman, A.D. (2012b). Tazkiyah Akun-
ed.). Yogyakarta: Tiara Wacana. tansi: Menggagas Teori Akuntansi
Kusdewanti, A.I.K., & Hatimah, H. (2016) Syari’ah. In A. D. Mulawarman (Eds.),
Membangun Akuntabilitas Profetik. Tazkiyah Ekonomi, Bisnis dan Akuntan-
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 7(2), si. Malang: FEB UB.
223-239. http://dx.doi.org/10.18202/ Mulawarman, A.D. (2016). Menggagas
jamal.2016.08.7018 Kesatu­an Ilmu Berbasis Tauhid. In F.
Lehman, G. (2014). Moral Will, Accoun­ Adesy (Eds.), Akuntansi Syariah: Seri
ting and the Phronemos. Critical Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan Bis-
Perspectives on Accounting, 25(3), nis Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
210–216. https://doi.org/10.1016/j. Mustofa, A. (2014). Al-Qur’an Inspirasi Sains.
cpa.2013.10.004 Surabaya: PADMA Pers.
Llewelyn, S. (2003). What Counts as ``Theo­ Obaidullah, M. (2016). Revisiting Estimation
ry’’ in Qualitative Management and Ac- Methods of Business Zakat and Related
counting Research? Introducing Five Tax Incentives. Journal of Islamic Ac-
Levels of Theorizing. Accounting, Au- counting and Business Research, 7(4),
diting & Accountability Journal, 16 (4), 349-364, https://doi.org/10.1108/JI-
662-708. ABR-10-2014-0035
Luayyi, S. (2016). Garis Besar Pemikiran Rasid, S.Z.A., Rahman, A.R.A., & Ismail,
Makna dan Pengakuan Aset Menurut W.K.W. (2011). Management account-
Entitas Pondok Pesantren Salaf. In F. ing systems in Islamic and conven-
Adesy (Eds.), Akuntansi Syariah: Seri tional financial institutions in Malay-
Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan Bis- sia. Journal of Islamic Accounting and
nis Islam (1 ed., pp. 125-149). Jakarta: Business Research, 2(2), 153-176. doi:
Rajawali Pers. 10.1108/17590811111170557
Madjid, N. (1992). Islam Doktrin dan Perada- Salam, A., Alfian, M. A., & Susetya, W.
ban: Sebuah Telaah Kritis tentang Ma- (2014). Kitab Ketentraman: Dari Khasa-
salah Keimanan, Kemanusiaan, dan nah Emha Ainun Nadjib. Jakarta: Pen-
Kemoderenan. Jakarta Yayasan Wakaf juru Ilmu Sejati.
Paramadina. Shihab, M. Q. (2012). Tafsir A-Mishbah:
Makhyaruddin, D. M. (2016). Rahasia Nik- Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an
matnya Menghafal Al-Quran: Berdasar- (Vol. 1). Jakarta: Lentera Hati.
kan Pengalaman Penulis Tuntas Mengh- Siskawati, E., Ferdawati, & Surya, F. (2016).
afal Al-Quran 56 hari. Bandung: Noura Pemaknaan Akuntabilitas Masjid:
Religi. Bagaimana Masjid dan Masyara-
Mubarak, S.F.A., & A-Albani, S.N. (2014). kat Saling Memakmurkan? Jurnal
Riyadhus Shalihin & Penjelasannya Akuntansi Multiparadigma, 7(1), 70-
(A. Mahmudi, Eds.). Jakarta: Ummul 80. http://dx.doi.org/10.18202/ja-
Qura. mal.2016.04.7006
Muchlis, S., & Sukirman, A.S. (2016). Im- Siswantoro, D. (2012). Is “Not‐real” Price
plementasi Maqashid Syariah dalam Lawful?: The Case of Islamic (Su-
Corporate Social Responsibility di PT. kuk) Mutual Funds in Indonesia
Bank Muamalat Indonesia. Jurnal During Financial Crisis. Journal of
Akuntansi Multiparadigma, 7(1), 120- Islamic Accounting and Business Re-
130. http://dx.doi.org/10.18202/ja- search, 3(2), 163-177, https://doi.
mal.2016.04.7011 org/10.1108/17590811211265966
Mulawarman, A.D. (2010). Integrasi Paradig- Smick, D.M. (2009). The World is Curved (A.
ma Akuntansi. Jurnal Akuntansi Mul- Achyar, Eds.). Jakarta: Daras Books.
tiparadigma, 1(1), 155-171. Sonhaji. (2016). Rerangka Konseptual Akun-
Mulawarman, A.D. (2011). Akuntansi Sya- tansi Manajemen Syariah: Sebuah Ga-
riah: Teori, Konsep dan Laporan Keuan- gasan Awal. In Fordebi & Adesy (Eds.),
gan. Malang: Bani Hasyim Pers. Akuntansi Syariah: Seri Konsep dan Ap-
62 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 47-62

likasi Ekonomi dan Bisnis Islam (1 ed., Triyuwono, I. (2013). So, What is Sharia Ac-
pp. 150-174). Jakarta: Rajawali Pers. counting? IMANESI, 1(1), 42–50.
Syqma. (2010). Syaamil Al-Qur’an: Miracle Triyuwono, I. (2015). Akuntansi Malangan:
The Reference. Bandung: Sygma Pub- Salam Satu Jiwa dan Konsep Kinerja
lishing. Klub Sepak Bola. Jurnal Akuntansi Mul-
Triyuwono, I. (2004). The Islamic Perspec- tiparadigma, 6(2), 175-340.
tive on The Construction of Accounting Triyuwono, I. (2016). Hakikat Allah dan
Discipline. Gadjah Mada International Manusia dalam Konteks Konstruksi
Journal of Business, 6(1), 131-149. Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah. In
Triyuwono, I. (2006). Akuntansi Syari’ah: F. Adesy (Eds.), Akuntansi Syariah:
Menuju Puncak Kesadaran Ketuhanan Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan
Manunggaling Kawulo Gusti. In Pidato Bisnis Islam (1 ed., pp. 3-20). Jakarta:
Pengukuhan Guru Besar. Malang: Uni- Rajawali Pers.
versitas Brawijaya.
Triyuwono, I. (2012a). Akuntansi Syariah:
Perspektif, Metodologi, dan Teori (2 ed.).
Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai