PEMBAHASAN UMUM
Penentuan kadar air dan sedimen (BS&W) pada minyak mentah (crude oil)
dilakukan dengan menggunakan alat centrifuge tabung besar dan kecil. Prinsip
kerja alat ini adalah memanfaatkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini
menyebabkan minyak, air, dan sedimen akan terpisah berdasarkan berat jenisnya.
Sampel setelah dimasukkan ke dalam tabung ditambahkan dengan toluene yang
berfungsi sebagai sebagai demulsifier. Demulsifier merupakan zat/senyawa yang
151
152
Penentuan titik kabut, titik beku, dan titik tuang dilakukan dengan
menggunakan prinsip pembekuan fluida. Titik tuang adalah temperatur terendah
dimana minyak mentah masih dapat dituangkan (sebelum pembekuan). Titik
kabut adalah temperatur terendah dimana parafin atau padatan lain mulai
mengkristal atau memisahkan diri dari larutan bila minyak didinginkan. Titik
beku adalah temperatur terendah dimana minyak mentah sudah tidak dapat
dituangkan lagi. Dari percobaan didapatkan hasil titik kabut, titik beku, dan titik
tuang pada sampel A adalah 78,8oF; 77oF dan 75,5oF. Dari hasil percobaan, bahwa
sampel A memiiliki titik beku dengan temperatur yang tinggi karena memiliki
temperatur yang sangat tinggi untuk membeku. Aplikasinya di lapangan adalah
untuk mengetahui kapan minyak akan membeku yang berhubungan dengan cara
153
Penentuan titik nyala dan titik bakar dilakukan dengan menggunakan prinsip
pemanasan dan pembakaran. Titik nyala adalah temperatur terendah dimana
minyak dan produknya dalam campuran dengan udara akan menyala jika terkena
percikan api kemudian mati kembali. Titik bakar adalah temperatur terendah
dimana minyak bumi dan produknya akan menyala dan terbakar secara terus
menerus apabila terena nyalai api pada kondisi tertentu. Fungsi air adalah sebagai
media penghantar panas. Dari percobaan diperoleh hasil pada sampel A titik nyala
dan titik bakarnya adalah 105,8oF dan 122oF. Pada sampel B titik nyala dan titik
bakarnya adalah 120,2oF dan 132,8oF. Berdasarkan grafik perolehan data semua
plug dapat diketahui jika sampel B memiliki titik bakar dan titik nyala yang lebih
rendah. Semakin rendah titik nyala dan titik bakar maka SG akan semakin kecil
dan oAPI akan semakin besar, sehingga sampel B lebih ringan dari sampel A.
Aplikasinya di lapangan adalah membantu dalam perancangan peralatan produksi,
juga digunakan sebagai acuan agar suhu minyak tetap di bawahnya.
Tujuan analisis kimiawi air formasi pada percobaan kali ini adalah untuk
mengetahui sifat air formasi apakah bersifat korosif, membentuk scale atau stabil.
Prinsip percobaan ini adalah menggunakan titrasi. Dari percobaan diperoleh
jumlah anion sebesar 1131,893 Me/L, jumlah kation sebesar 92,34 Me/Ldan
jumlah molar ionic strength 0,823459. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa
harga SI pada 0C sebesar –0,62; 20C sebesar –0,38; 40C sebesar 0,06; 60C
sebesar 0,66; 80C sebesar 1,34; 100C sebesar 2,12. Harga SI yang positif
menunjukkan bahwa masalah pada produksi adalah sifat yang timbul dari air
formasi yang bersifat membentuk scale. Harga SI yang negatif menunjukkan
bahwa masalah pada produksi adalah sifat yang timbul dari air formasi yang
berifat korosif. Harga SI yang sama dengan nol menunjukkan bahwa tidak ada
masalah pada produksi adalah sifat yang timbul dari air formasi yang bersifat
stabil, jadi tidak membentuk scale maupun korosi. Dapat dikatakan bahwa air
formasi yang digunakan untuk percobaan cenderung membetuk korosi.Pada
aplikasi lapangan, secara garis besar, penelitian air formasi ini akan dapat
155
memberikan informasi mengenai seberapa banyak kadar unsur dan ion yang
terkandung dalam air formasi tersebut.