Anda di halaman 1dari 10

Peduli Lingkungan

1. Aku Menghemat Air Dan Listrik

A. Menghemat listrik
1. Pernahkah kamu memiliki pengalaman membeli barang elektronik? Ceritakan barang
elektronik apa yang kamu beli!
Jawab :

2. Apakah saat inj kamu sudah melakukan tindakan berhemat seperti Bunda Khayla?
Jawab:

3. Apa yang harus kamu perhatikan, jika suatu saat kamu akan membeli barang elektronik lagi?
Jawab:

Tentukan apakah perilaku pada gambar dibawah termasuk tindakan berhemat listrik atau tidak!

1.
Jawab :

2.
Jawab :

3.
Jawab :
1. Saat akan membeli alat elektronik pilihlah alat elektronik yang sesuai dengan kebutuhanmu dan
memiliki watt yang rendah sehingga biaya penggunaan listrik yang kamu keluarkan juga akan lebih
hemat.

2. Gunakan alat elektronik secara bijak setiap hari. Kita tidak boleh menggunakan alat elektronik
tanpa adanya batasan waktu. Hal tersebut akan membuat alat elektronik akan cepat rusak dan
biaya penggunaan listrik yang kamu gunakan juga akan semakin tinggi.

3. Jika memang tidak diperlukan, kita tidak perlu menggunakan alat elektronik. Contohnya saat pagi
hari sebaiknya kita mematikan lampu di rumah karena di pagi hari cahaya matahari akan masuk
dan menerangi rumah kita. Selain itu saat hendak tidur kita sebaiknya mematikan alat elektronik
seperti TV, Radio, Laptop, dsb.agar alat elektronik tersebut tidak mudah rusak dan biaya
penggunaan listrik di rumah juga lebih hemat.

B. Menghemat Air

Aku Tak Mau Boros Air Lagi

Setiap pagi sebelum berangkat


sekolah Sofie mandi di kamar
mandinya yang besar, tak jarang dia
bermain air di setiap waktu mandinya.
Air yang deras dari keran itu
dinyalakannya untuk sekedar
memenuhi bak yang sebelumnya
sudah kosong karena airnya telah
dicampurnya dengan sabun. Melihat
perilaku Sofie, Ayah dan Ibu kerap kali
mengingatkan untuk tidak membuang-
buang air. Namun, Sofie tetap
membandel dan tidak menuruti apa kata
orangtuanya dan tetap melakukan pemborosan air.
Suatu hari, saat Sofie terbangun dan menuju kamar mandi, dinyalakannya keran yang
mengalirkan air cukup sedikit. Sofie mengeluh dan mandi seadanya. Wajahnya cemberut karena
tak bisa bermain air seperti biasanya. Dia mengeluhkan keadaan ini pada orangtuanya,
orangtuanya membenarkan dan mengatakan bahwa daerah tempat mereka tinggal termasuk
daerah yang terkena dampak krisis air bersih, tentu saja Sofie belum mengerti keadaan semacam
ini. Saat Sofie berjalan menuju sekolah, dia bertemu dengan seorang anak laki-laki bertubuh
kurus kering dan lusuh. Sofie terlihat prihatin dengan anak yang sebaya dengannya itu,
dihampirinya anak laki-laki yang sedang mengorek-ngorek tempat makan itu.

“Hei, kamu ngapain ngorek-ngorek tempat sampah itu?” “Aku kelaparan, aku belum makan
hari ini..” “Memang Mama kamu nggak masak ya? Oya, nama aku Sofie, kamu siapa?” “Aku
Wahyu, Ibuku sakit aku harus cari makan sendiri dengan memungut sampah..” “Loh memang
Ibu kamu sakit apa?” “Aku nggak tau apa nama sakitnya, tapi katanya Ibuku sakit karena banyak
minum air yang kotor..”

“Kenapa Ibu kamu minum air yang kotor? Memang nggak ada air yang bersih, Yu?”
“Di daerah aku air bersih susah dicarinya.. Kalaupun ada, harganya juga mahal.. Ibu aku nggak
mampu kalau harus bayar mahal apalagi tempatnya jauh, jadi mau nggak mau kami minum air
tanah seadanya…”Sofie melamun, membayangkan keadaan Wahyu dan Ibunya yang susah
mendapatkan air yang cukup bersih untuk sekedar minum. Dia mengingat kebiasaannya setiap
hari, membuang-buang air dan memakainya secara berlebihan.. Teringat olehnya kejadian tadi
pagi saat air keran mengalir kecil dan dia mandi seadanya.. Tak terbayangkan jika air di rumahnya
akan habis dan dia akan mengalami nasib yang sama dengan Wahyu..

“Sofie, kok kamu malah melamun?” “Enggak, nggak ada apa-apa kok…” “Oh, ya sudah aku
pergi dulu ya, aku masih harus cari botol-botol yang banyak untuk dijual..”
“Oh, iya aku juga mau pergi sekolah dulu nih… Ini ada sedikit uang dan makanan dan air mineral
buat kamu, Yu.. Diambil ya..” “Makasi ya Sofie, kamu baik semoga kebaikan kamu dibalas ya…
Senang bisa kenal kamu.. Daaah Sofie..” “Iya, sama-sama Yu… Daaahh..” Sepanjang jalan
menuju sekolahnya yang sudah tak jauh lagi, Sofie tersenyum dan berjanji dia tak akan
membuang-buang air lagi dan akan berubah menjadi lebih baik lagi..

1. Pernahkah kamu membuang – buang air seperti yang Shofie lakukan ?


Jawab :

2. Apakah saat inj kamu masih sering melakukan tindakan membuang – buang air?
Jawab:

3. Apa yang harus kamu lakukan supaya kamu bisa menghemat airmu?
Jawab:
Tentukan apakah perilaku pada gambar dibawah termasuk tindakan berhemat listrik atau tidak!

1.
Jawab :

2.
Jawab :

3.
Jawab :

1. Air adalah benda yang memiliki banyak manfaat di dalam kehidupan kita, sehingga saat
menggunakannya kita harus bijak dan berhemat.

2. Tidak semua tempat di dunia memiliki air bersih yang cukup sehingga jika kita memiliki air
berish yang cukup kita harus bersyukur

3. Saat menghidupkan keran untuk menggunakan air, jangan sampai kita meninggalkannya
tanpa mematikan keran tersebut.

4. Jika ingin cuci tangan hendaknya kita tidak boleh langsung memasukkan tangan kita ke
dalam air karena itu akan mengotori air di dalam bak, gunakanlah gayung untuk mengambil
air di dalam bak untuk membasuh tangan yang kotor
Lakukan tindakan penghematan listrik dan air di lingkungan rumahmu selama 1 Minggu kededpan,
lalu catatlah setiap tindakanmu pada tabel di bawah ini!

Hari ke - / Tanggal Pagi Siang Malam

Hari Ke 1 /

Hari Ke 2 /

Hari Ke 3 /

Hari Ke 4 /

Hari Ke 5 /

Hari Ke 6 /

Hari Ke 7 /
2. Aku Menjaga Kebersihan

Perhartikan video keadaan lingkungan sungai di ibukota berikut !

1. Pernahkah kamu membuang sampah tidak pada tempatnya? Jika iya seberapa sering kamu
melakukannya?
Jawab :

2. Bagaimana perasaanmu jika rumahmu berada dekat dengan sungai tersebut?


Jawab:

3. Apa yang akan kamu lakukan jika rumahmu dekat dengan sungai tersebut?
Jawab:

4. Apa akibat yang ditimbulkan jika perilaku seperti itu terus menerus dilakukan?
Jawab:

1. Lingkungan yang kotor membuat kita merasa tidak nyaman karena pemandangan di
lingkingan kotor akan membuat perasaan kita juga tidak baik.

2. Lingkungan yang kotor akan menimbulkan dampak yang buruk seperti bau busuk dan
sumber penyakit.

3. Sampah yang kita hasilkan adalah tanggung jawab kita, sehingga kita tidak boleh membuang
sampah sembarangan.

4. Budaya membuang sampah sembarangan akan menyebabkan bencana alam seperti banjir
yang akan merugikan kita semua.

5. Kita harus sadar diri dan merasa bertanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan kita.
3. Aku Melakukan 2R (Reuse And Reduce)

Ayo, Reduce dan Reuse Sampahmu!

Pagi itu Fajar dan Mentari berjalan kaki


menuju sekolah. Mereka terlihat senang karena
bisa menikmati udara pagi yang segar. “Hey…
Fajar, Mentari, tunggu,” teriak Zahra dari
kejauhan. Zahra berlari menuju tempat mereka
berdua berdiri untuk berangkat sekolah bersama-
sama.

“Tumben kamu telat Zahra? Biasanya


datang lebih awal dari kami,” tanya Mentari. “Iya
tadi aku membantu ibuku dulu di dapur,” jawab Zahra.Mereka bertiga kemudian melanjutkan
perjalanan menuju sekolah. Di tengah jalan, mereka melihat banyak sampah berserakan. Tanpa pikir
panjang, Fajar dan Mentari memungutinya. “Kalian nggak jijik? Itu kan kotor?” tanya Zahra. 

“Nggak sampai mengotori baju sekolah kok, cuma tangan aja,” kata Mentari. “Iya, lagian kalau
lingkungan sekitar kita bersih kan jadinya enak dipandang,” sahut Fajar. Mendengar jawaban Fajar
dan Mentari, Zahra hanya terdiam sambil melihat mereka memunguti sampah.Tak berselang lama,
mereka selesai membuang sampah-sampah itu ke tempat sampah terdekat. “Tuh kan kalau bersih
enak dilihatnya. Yuk ke sekolah, aku mau nyapu kelas dulu,” kata Mentari.

Sampai di gerbang sekolah, mereka melihat Pak Yasin, si penjaga sekolah hendak membakar
sampah. Fajar dan Mentari pun segera mendekati Pak Yasin. “Tunggu Pak, Bapak mau membakar
sampah-sampah ini?” tanya Mentari. “Iya Nak, kalau sampah-sampah ini tidak dibakar nanti
menggunung lagi. Kalau sudah menggunung nantinya baunya baunya tidak sedap dan akan merusak
pemandangan sekolah,” jawab Pak Yasin.

Fajar dan Mentari berusaha menghalangi Pak Yasin agar tidak membakar sampah-sampah itu,
karena di antaranya masih banyak yang bisa dimanfaatkan. “Tapi Pak, kalau dibakar, asapnya akan
menyebabkan polusi udara dan akhirnya merusak lingkungan juga,” kata Fajar.

Pak Yasin sedikit bingung dengan jawaban Fajar. “Iya Pak. Karena asap pembakarannya
mengandung zat-zat yang dapat merusak ozon di bumi kita,” jelas Mentari menambahkan. “Wah iya
juga ya?” jawab Pak Yasin. Mentari pun menawarkan solusi kepada Pak Yasin agar tidak membakar
sampah-sampah itu. “Bagaimana kalau sampah-sampah ini pilah dulu pak supaya bisa di-reuse
Pak?” 

“Reuse? Reuse itu dimasak?” tanya Pak Yasin heran. “Ha..ha..ha…” Fajar tertawa. “Bukan pak,
reuse itu digunakan kembali,” kata Fajar memberi penjelasan. 

“Betul Pak, misalnya botol-botol plastik bekas bisa dibentuk menjadi barang baru yang dapat
dijual. Atau tidak, kita dapat memberikan barang-barang bekas tersebut kepada yang
membutuhkannya. Contohnya seperti pemulung. Dengan sekarung barang bekas, ia dapat
menjualnya dan mendapatkan uang untuk kehidupan dia,” sahut Mentari.

“Wah repot juga ya? Bagaimana kalau ditimbun aja di dalam tanah?” tanya Pak Yasin. “Harus
dipilih dulu pak kalau sampah organik seperti daun, kulit buah dan tulang ayam itu boleh tetapi kalau
yang ditimbun adalaha sampah non-organik seperti plastik itu tidak boleh pak, butuh waktu
bertahun-tahun untuk mengurainya, jadinya nanti bumi kita rusak,” jelas Mentari.

“Waduh, repot juga ya?” kata Pak Yasin sambil garuk-garuk kepala. “Tapi nggak apa-apa deh
kalau untuk menyelamatkan bumi. Nanti bapak berikan kepada orang yang membutuhkan saja.
Terimakasih ya Nak atas penjelasannya. Bapak jadi mengerti soal sampah” kata Pak Yasin. “Sama-
sama Pak,” jawab Fajar dan Mentari bersamaan.
1. Pernahkah kamu menggunakan kembali sampah atau barang bekas yang kamu punya
menjadi barang yang berguna? Ceritakan pengalamanmu!
Jawab :

2. Bagaimana perasaanmu melihat sampah atau barang bekas yang kamu miliki berubah
menjadi barang yang berguna?
Jawab:

3. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu melihat orang lain selalu membuang sampah atau
barang bekas miliknya yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan?
Jawab:

4. Apa saja manfaat yang kamu dapatkan jika kita mampu mengubah sampah atau barang
bekas menjadi barang yang berguna ?
Jawab:

Perhatikan gambar hasil pemanfaatan benda yang tidak terpakai bawah ini menjadi barang yang
berguna. Tuliskan manfaat dari benda tersebut dan tentukan bahan baku pembuatannya!

1.

Jawab :

2.

Jawab :
3.
Jawab :

4.

Jawab :

Buatlah janji kepada dirimu sendiri jika kamu akan selalu peduli dengan lingkunganmu dengan cara
menghemat listrik dan air, menjaga kebersihan lingkungan dan juga melakukan reuse dan reduce
kepada ampah yang kamu hasilkan!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai