Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
2
Untuk sistim secondary udara pembakaran akan dipasang blower dengan laju
pemasokan yang terkontrol. Dengan upgrade kedua sistim tersebut diharapkan
proses produksi steam akan dapat berlangsung secara steady state atau kontinyu dan
peningkatan efisiensi dapat tercapai.
Berbagai usaha dilakukan untuk peningkatan efisiensi secara keseluruhan
adalah dengan melakukan perubahan – perubahan secara nyata seperti pergantian
pemakaian jenis bahan yang selama ini digunakan serta melakukan tinjauan secara
konfrehensif guna mengoptimalkan pembakaran bahan bakar di furnace dengan
mencari daerah rasio udara bahan bakar yang baik sehingga mampu memberikan
jumlah panas yang proporsional dan penyerapan panas oleh fluida kerja secara
maksimal.
2. Pembanguan nasional.
Menghasilkan steam yang maksimal diliihat dari rasio udara bahan bakar yang
digunakan.
3. Institusi
Luaran penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian lanjut atau
objek praktik pada jurusan Teknik Kimia
1.5 Relevansi
Penelitian ini merupakan penerapan ilmu thermodinamika perpindahan panas
dan pengendalian proses untuk menghasilkan produk boiler (Double Drum Cross
Section Water Tube Boiler) berupa uap saturated steam dan superheated steam
yang telah diupgrade yang bersesuaian dengan profil lulusan DIV Teknik Energi
sebagai Engineer Process.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Boiler
2.1.1 Pengertian Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang
digunakan untuk menghasilkan steam. Steam diperoleh dengan memanaskan bejana
yang berisi air dengan bahan bakar (Yohana dan Askhabulyamin, 2012) .Boiler
mengubah energi-energi kimia menjadi bentuk energi yang lain untuk
menghasilkan kerja. Boiler dirancang untuk melakukan atau memindahkan kalor
dari suatu sumber pembakaran, yang biasanya berupa pembakaran bahan bakar.
Pada umumnya, boiler memakai bahan bakar cair (residu, solar), padat (batu bara)
, atau gas.
4
5
(Sumber:http://pembangkit-uap.blogspot.com/2015/03/fire-tube-boiler-dan-
water-tube-boiler.html)
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa - pipa
masuk ke dalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar
sehingga membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika
kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler
untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang
dengan kapasitas steam antara 4.500 – 12.000 kg/jam, dengan tekanan 42 – 123
kg/cm2. Banyak water tube boiler yang dikonstruksi secara paket jika digunakan
bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube yang menggunakan bahan
bakar padat, tidak umum dirancang secara paket. (Boiler & Pemanas Fluida
Termis,2009). Salah satu tipe dari berbagai jenis water tube boiler adalah:
Cross Drum Boiler
Pada Cross Drum Boiler steam drum ditempatkan dengan cara silang ke sumber
panas seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.3.
6
Di sini, down-comer dipasang pada bagian bawah drum dan riser dipasang
pada bagian atas drum melalui pipa horisontal seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2.4. Drum beroperasi pada prinsip yang sama seperti drum membujur
kecuali bahwa itu mencapai suhu lebih seragam di drum. Namun itu tidak
merusak risiko akibat sirkulasi yang rusak pada beban steam yang tinggi, jika
tabung bagian atas menjadi kering, mereka dapat menjadi terlalu panas dan
akhirnya gagal. Salib drum boiler juga memiliki keuntungan tambahan untuk
dapat melayani sejumlah besar tabung miring karena posisi cara silang.
Kapasitas untuk drum berbagai lintas boiler dari 700 kg / jam menjadi 240 000
kg / jam.
2.2.1 Pembakaran
Proses pembakaran yaitu merupakan rangkaian suatu reaksi kimia yang
terjadi antara zat pengoksida berupa oksigen dan bahan bakar, dimana dalam proses
pembakaran tersebut menghasilkan energi berupa panas dan perubahan senyawa
kimia. Pelepasan energi panas tersebut menimbulkan cahaya dalam bentuk api.
7
Reaksi pembakaran terjadi ketika suatu zat mampu bereaksi cepat dengan oksidator
dan mendapat suhu yang cukup untuk memulai awal proses pembakaran atau yang
disebut dengan energi aktivasi.
𝑛𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝐴𝐹𝑅𝑠𝑡𝑜𝑖𝑘𝑖𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 = ......................................... (1)
𝑛𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
(Powers, 2014)
Keterangan:
𝐴𝐹𝑅𝑠𝑡𝑜𝑖𝑘𝑖𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 = Rasio udara dan bahan bakar dalam keadaan stoikiometri 𝑛
udara = Jumlah mol udara
𝑛 bahan bakar = Jumlah mol bahan bakar
2.3 Solar
Bahan bakar yang digunakan pada uji kinerja Double drum Cross Section
water tube boiler adalah solar. Solar adalah bahan bakar minyak nabati hasil
destilasi dari minyak bumi mentah. Bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang
jernih. Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua
jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 1000 rpm), yang juga dapat
digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur
kecil yang terutama diinginkan pembakaran yang bersih. Minyak solar ini biasa
juga disebut Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel (Pertamina, 2005).
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Kompresor
Merek : Lakoni IMOLA-125
Tipe : IMOLA-125
Spesifikasi :
a. Daya Listrik : 750 Watt
b. Kapasitas Tangki : 25 Liter
c. Kecepatan Mesin : 2800 Rpm
d. Kapasitas Aliran Udara : 145 Liter/menit
e. Kapasitas Tekanan : 8 Bar
3. Pompa
Merek : Walrus TQCN 400
Tipe : Hot Water Pump
Spesifikasi :
a. Daya Listrik : 370 Watt (start), 200 Watt (running)
b. Tekanan Maksimal : 2,8 bar
c. Daya dorong : 28 meter
d. Kapasitas Aliran Fluida : 70 Liter/meni
4. Thermogan
Tipe : Infrared Thermometer TM990
Range Pengukuran Temperatur : 200℃ - 2150℃
5. Anemometer
a. Merek : LACARLA
b. Tipe : Digital Wind Speed Anemometer GM816
c. Jumlah Kipas : 6 buah
d. Layar : LCD
e. Baterai : CR 2032
f. Dimensi : 10.5 cm x 4 cm x 1.8 cm
Tahap pertama penelitian yaitu dimulai dengan perancangan desain alat yang
diupgrade dan pengupgradean akan dilakukan pada sistim injection Boiler feed
Water dan sistim kontrol secondary udara pembakaran. pengecekan kebocoran pada
alat tersebut dengan menggunakan media air kemudian udara.
Boiler yang sudah siap akan dilakukan test runing yang kemudian dilakukan
kegiatan penelitian dengan cara memeriksaan terhadap data – data kualitatif dan
kuantitatif untuk setiap rasio udara bahan bakar solar terhadap flame temperatur
dalam persen excess udara pada rentang (6%, 10%, 14 %,18% dan 22%) kemudian
menghitung efisensi thermal boiler pada produksi saturated steam secara continue.
Metode yang digunakan dalam perhitungan efisiensi ketel uap adalah metode
langsung (direct method) dan metode tak langsung (indirect method). Metode
langsung adalah cara yang digunakan untuk menghitung efisiensi dengan
menghitung besarnya steam yang dihasilkan dibandingkan dengan panas hasil
pembakaran dari bahan bakar. Efisiensi dengan metode ini juga dikenal dengan
thermal efisiensi ketel uap, dengan rumus :
Metode tak langsung adalah cara yang digunakan untuk menghitung besarnya
persentase panas yang tidak bermanfaat.. Secara diagram, rancangan penelitian
secara keseluruhan dapat dilihat pada Blok Diagram 3.1.
12
Start
Ya
Ya
Finish
Prosedur percobaan pada produksi steam dengan bahan bakar solar dan gas
pada peralatan Double Drum Cross Section Water Tube Boiler. Penting dilakukan
pemanasan atau kontrol yang seksama terhadap semua peralatan pada boiler untuk
memastikan bahwa semuanya berada dalam kondisi siap pakai sebelum dilakukan
pemanasan :
14
1. Commisioning Boiler
Menguji Kebocoran (Air Leakage Test)
Menguji Hidro pada Boiler (Hydro Testing of Boiler)
Menguji Kesiapan Peralatan (Readliness of Boiler Auxillary)
Menguji distribusi saluran solar (Solar Distribution Test)
Menguji saat penyalaan Boiler (Boiler Light Up)
Menguji safety valve
2. Persiapan Pengoperasian
a. Meyakinkan bahwa alat-alat di bawah ini telah dilakukan pengecekan
sebelum pengoperasian boiler dilakukan dengan keadaan aman
Water Level Volume
Pressure Instrument
Temperature Instrumen
Blow Down Valve
Water Feed Valve
Steam Stop Valve
Safety Valve dan
b. Meyakinkan semua perbaikan telah selesai dan peralatan boiler sudah
terpasang pada tempatnya.
c. Melakukan pengecekan peralatan yang ada pada boiler dan yakinkan dapat
bekerja dengan baik.
d. Melakukan pengecekan sambungan agar terhindar dari kebocoran dan
kencangkan baut pengikat bila diperlukan.
e. Menyiapkan kebutuhan utama operasi Boiler:
Mengisi bejana dengan air umpan sampai level yang ditentukan.
Menyiapkan bahan bakar untuk boiler.
Melakukan pengecekan power listrik untuk tenaga dan sistem
pengontrolan.
Melakukan pengecekan udara bertekanan untuk penggerak peralatan
instrumentasi.
f. Meyakinkan sekali lagi bahwa unit boiler siap dioperasikan.
3. Pengoperasian Boiler
a. Pengisian air lunak (Feed Water) ke dalam boiler
Melakukan pengisian air umpan (Feed Water) ke boiling water drum dan
water drum dengan membuka valve ( V-3), (V-10) dan (V-5)
15
Variabel yang akan diamati pengaruh rasio udara bahan bakar dan udara excess
terhadap flow steam, temperature steam, pressure steam, entalpi steam, dan entropi
terhadap laju produksi pada saturate steam persatuan waktu non steady state proses
dengan bahan bakar solar. Data mentah hasil pengamatan disusun dalam bentuk
tabulasi (Dapat dilihat pada Tabel 3.3. )
17
1 123.67 6
2 128.33 10
3 133.00 14
4 137.67 18
5 142.33 22
18
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1.4 Lain-Lain
Tabel 4.5 Biaya Lain-Lain
No. Keterangan Jumlah Biaya (Rp)
1 Publikasi Ilmiah 1 250.000
2 Laporan 3 100.000
Sub Total (Rp) 350.000
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan dan
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Persiapan Alat
dan Bahan
Pelaksanaan
Upgrade Alat
Pengambilan
dan Pengolahan
Data
Penyusunan
Laporan
Pengumpulan
Laporan
Seminar Hasil
Pembuatan
Artikel Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27517/Cha
pter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y (Diakses pada 10 Maret 2020).
Aswan, A., Susilowati, E. dan Juriwon (2017) “Analisis Energi Boiler Pipa Air
Menggunakan Bahan Bakar Solar,” Jurnal Hasil Penelitian dan Ulasan
Ilmiah, 8(2), hal. 7–13.
Oktaviani, Y. et al. (2021) “Efisiensi Termal Produksi Steam Ditinjau Dari Rasio
Udara Bahan Bakar Solar Pada Cross Section Water Tube Boiler,” 12(01),
hal. 18–22.
Yohana, E. dan Askhabulyamin (2012) “Perhitungan Efisiensi Dan Konversi Dari
Bahan Bakar Solar Ke Gas pada Boiler EBARA HKL 1800 Ka,” hal. 7–
10.
Yuliyani, I., Mardijo dan Abdul, M. (2019) “Analisis Sistem Ruang Bakar Boiler
Jenis Fluidized Bed Combustion untuk PLTU Kapasitas 8 MW,”
9(November), hal. 1–8.
Zakyudin. (2019). Kemenperin_ Boiler industri berperan penting dalam proses
produksi . Jakarta : Antara News.