Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENANGANAN HIPOGLIKEMIA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Blok 4.1 Keperawatan Kritis

Disusun Oleh : Kelompok 3B

Agung Jaya Wahyudin 4002160042


Dea Siti Nurjanah 4002160079
Gina Nurul Padilah 4002160059
Mitha Ayu Lestari 4002160101
Nurhalisa Setia Ningrum 4002160072
Rifki Eka Diastanto 4002160117
Robiyul Anas 4002160076
Sambodo Prayoga 4002160145
Sri Desty Karlina F 4002160031

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG

OKTOBER, 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Hipoglikemia


Sub pokok bahasan : Penatalaksanaan Hipoglikemia
Penyaji : Mahasiswa STIKes Dharma Husada Bandung
Sasaran : Warga Rt/Rw 02/14 Kelurahan Antapani Kidul
Hari dan Tanggal : Senin, 28 Oktober 2019
Tempat : Jl. Sariwates I Rt/Rw 02/14, Kelurahan Antapani Kidul

A. Latar belakang
Krisis hiperglikemik yaitu ketoasidosis diabetikum (KAD) atau status hiperosmolar
hiperglikemia (SHH), dan asidosis laktat maupun hipoglikemia serta uremik ensefalopati
merupakan komplikasi pada penderita diabetes mellitus (DM) yang mengancam jiwa.
Kondisi yang mengancam jiwa ini membutuhkan pemeriksaan klinis dan penunjang yang
berkelanjutan, monitoring ketat, koreksi hipovolemia, asidemia, hiperglikemia atau
hipoglikemia, ketonemia, elektrolit, dan penanganan terhadap pencetus kondisi tersebut.
KAD merupakan penyebab lebih dari 110.000 pasien rawat inap per tahun dengan
tingkat mortalitas dari 2%-10%,2 sedangkan angka kejadian SHH lebih jarang yaitu <1%
dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi yaitu 5-20%.3 Dibandingkan krisis
hiperglikemia, hipoglikemi sebagai komplikasi akut pada pasien penderita DM lebih
umum terjadi dan merupakan 3% penyebab kematian pada pasien insulin-dependent DM.
Hipoglikemia yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan irreversibel dari
otak sampai kematian, oleh karena itu setelah kadar glukosa darah bebas (GDS) sudah
didapatkan (GDS < 70 mg/dL) penangananan yang difokuskan untuk meningkatkan kadar
glukosa plasma harus segera dilaksanakan, baik dengan asupan makanan oral, dekstrosa
intravena, atau glukagon intramuscular.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama 20 menit diharapkan masyarakat
mampu mengetahui apa yang harus dilakukan jika mengalami hipoglikemia
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
1) Menjelaskan tentang pengertian hipoglikemi
2) Menyebutkan klasifikasi dan tiga manifestasi klinis dari hipoglikemi
3) Menyebutkan tiga penyebab hipoglikemi
4) Menjelaskan cara mengatasi bila terjadi hipoglikemi

C. Sasaran
Sasaran penyuluhan yaitu warga RT/RW 02/14 di kelurahan Antapani Kidul

D. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan yang dilakukan yaitu:
1. Melakukan kontrak waktu dengan pasien
2. Menyiapkan SAP dan media sebelum melakukan penyuluhan
3. Menggunakan teknik komunikasi yang mudah dipahami

E. Materi
Terlampir

F. Kegiatan

No Komunikator Peserta Waktu


1. Pre Interaksi : - Menjawab salam 5 Menit
- Mengucapkan - Mendengarkan
salam dan menyimak
- Memperkenalkan - Menyampaikan
diri pengetahuan
- Menjelaskan topic yang diketahui
dan tujuan - Menyetujui/tidak
penyuluhan berkeberatan
- Menyebutkan
materi yang akan
disampaikan
- Kontrak Waktu
- Brainstorming
2. Isi : - Mendengarkan, 10 Menit
- Menjelaskan memperhatikan
pengertian dan menanyakan
hipertensi hal yang tidak
- Menjelaskan cara jelas terhadap
pencegahan materi yang
hipertensi disampaikan
3. Penutup : 5 Menit
- Evaluasi - Menjawab
- Kesimpulan pertanyaan
- Ucapan Salam - Memperhatikan
- Menjawab salam

G. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan yaitu dengan metode ceramah.

H. Media dan alat


Media dan alat yang digunakan :
1. Leaflet
2. Proyektor
3. Laptop

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1) Pasien bersedia sesuai kontrak waktu yang ditentutkan
2) Kesiapan materi penyaji
3) Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
1) Pasien bersedia sesuai kontrak waktu yang ditentukan
2) Pasien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
3) Pasien menjawab semua pertanyaan yang sudah diberikan
3. Evaluasi Hasil
1) Kegitan penyuluhan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
2) Adanya tambahan pengetahuan tentang hipoglikemia dan tatacara
penanganannya

J. Daftar Pertanyaan
1. Apa saja tanda-tanda hipoglikemia?
2. Bagaimana cara penananganan jika terjadi atau adanya tanda-tanda hipoglikemia?

K. Daftar pustaka

Rusdi, M. (2019). Effects of Hypoglycemia on Patients with Type 2 Diabetes Mellitus on


Therapy Adherence and Quality of Life. Journal of Pharmaceutical And Sciences, 2(1), 24-
29. Retrieved from http://www.journal-jps.com/index.php/jps/article/view/13
LAMPIRAN
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah penurunan konsentrasi glukosa dalam serum dengan atau tanpa
disertai dengan gejala-gejala pada sistem otonom seperti Whipple’s triad (Soelistijo et al.,
2015). Hipoglikemia ditandai dengan menurunya kadar glukosa serum <70 mg/dl
(Soelistijo et al., 2015). Sementara menurut (Standar of Medical Care in Diabetes, 2009)
hipoglikemia adalah suatu keadaan abnormal dimana kadar glukosa dalam darah
<60mg/dl.

B. Klasifikasi dan Tanda Gejala Hipoglikemia


Menurut Soemadji (2006) dan Rush & Louies (2004) klasifikasi dan manifestasi klinis
dari hipoglikemia sebagai berikut

C. Penyebab Hipoglikemia
Menurut Sabatine (2004), hipoglikemia dapat terjadi pada penderita Diabetes dan Non
Diabetes dengan etiologi sebagai berikut :
1. Pada Diabetes:
- Overdose insulin
- Asupan makanan << (tertunda atau lupa, terlalu sedikit, output yang ber>>an
(muntah, diare), diit ber>>an)
- Aktivitas berlebihan
- Gagal ginjal
- Hipotiroid
2. Pada Non Diabetes
- Peningkatan produksi insulin
- Paska aktivitas
- Konsumsi makanan yang sedikit kalori
- Konsumsi alkohol
- Paska melahirkan
- Post gastrectomy
- Penggunaan obat-obatan dalam jumlah besar (co.: salisilat, sulfonamide)

D. Penanganan Hipoglikemia
Menurut PERKENI (2006) pedoman tatalaksana hipoglikemia sebagai berikut
- Glukosa diarahkan pada kadar glukosa puasa yaitu 120 mg/dl.
- Bila diperlukan pemberian glukosa cepat (IV) - satu flakon (25 cc) Dex 40%
(10 gr Dex) dapat menaikkan kadar glukosa kurang lebih 25-30 mg/dl.

Manajemen Hipoglikemi menurut Soemadji (2006); Rush & Louise (2004); Smeltzer &
Bare (2003) sebagai berikut
1) Tergantung derajat hipoglikemi:
a. Hipoglikemi ringan:
- Diberikan 150-200 ml teh manis atau jus buah atau 6-10 butir permen atau 2-3
sendok teh sirup atau madu
- Bila gejala tidak berkurang dalam 15 menit- ulangi pemberiannya
- Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori - Coklat, kue,
donat, ice cream, cake
b. Hipoglikemi berat:
- Tergantung pada tingkat kesadaran pasien
- Bila klien dalam keadaan tidak sadar - jangan memberikan makanan atau
minuman.
Terapi hipoglikemi:

- Glukosa oral
- Glukosa intravena
- Glukagon 1mg (SC/IM)
- Thiamine 100mg (SC/IM)

Anda mungkin juga menyukai