SAP Uprak Fix
SAP Uprak Fix
PENANGANAN HIPOGLIKEMIA
OKTOBER, 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar belakang
Krisis hiperglikemik yaitu ketoasidosis diabetikum (KAD) atau status hiperosmolar
hiperglikemia (SHH), dan asidosis laktat maupun hipoglikemia serta uremik ensefalopati
merupakan komplikasi pada penderita diabetes mellitus (DM) yang mengancam jiwa.
Kondisi yang mengancam jiwa ini membutuhkan pemeriksaan klinis dan penunjang yang
berkelanjutan, monitoring ketat, koreksi hipovolemia, asidemia, hiperglikemia atau
hipoglikemia, ketonemia, elektrolit, dan penanganan terhadap pencetus kondisi tersebut.
KAD merupakan penyebab lebih dari 110.000 pasien rawat inap per tahun dengan
tingkat mortalitas dari 2%-10%,2 sedangkan angka kejadian SHH lebih jarang yaitu <1%
dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi yaitu 5-20%.3 Dibandingkan krisis
hiperglikemia, hipoglikemi sebagai komplikasi akut pada pasien penderita DM lebih
umum terjadi dan merupakan 3% penyebab kematian pada pasien insulin-dependent DM.
Hipoglikemia yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan irreversibel dari
otak sampai kematian, oleh karena itu setelah kadar glukosa darah bebas (GDS) sudah
didapatkan (GDS < 70 mg/dL) penangananan yang difokuskan untuk meningkatkan kadar
glukosa plasma harus segera dilaksanakan, baik dengan asupan makanan oral, dekstrosa
intravena, atau glukagon intramuscular.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan selama 20 menit diharapkan masyarakat
mampu mengetahui apa yang harus dilakukan jika mengalami hipoglikemia
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
1) Menjelaskan tentang pengertian hipoglikemi
2) Menyebutkan klasifikasi dan tiga manifestasi klinis dari hipoglikemi
3) Menyebutkan tiga penyebab hipoglikemi
4) Menjelaskan cara mengatasi bila terjadi hipoglikemi
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan yaitu warga RT/RW 02/14 di kelurahan Antapani Kidul
D. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan yang dilakukan yaitu:
1. Melakukan kontrak waktu dengan pasien
2. Menyiapkan SAP dan media sebelum melakukan penyuluhan
3. Menggunakan teknik komunikasi yang mudah dipahami
E. Materi
Terlampir
F. Kegiatan
G. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan yaitu dengan metode ceramah.
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1) Pasien bersedia sesuai kontrak waktu yang ditentutkan
2) Kesiapan materi penyaji
3) Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
1) Pasien bersedia sesuai kontrak waktu yang ditentukan
2) Pasien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
3) Pasien menjawab semua pertanyaan yang sudah diberikan
3. Evaluasi Hasil
1) Kegitan penyuluhan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
2) Adanya tambahan pengetahuan tentang hipoglikemia dan tatacara
penanganannya
J. Daftar Pertanyaan
1. Apa saja tanda-tanda hipoglikemia?
2. Bagaimana cara penananganan jika terjadi atau adanya tanda-tanda hipoglikemia?
K. Daftar pustaka
C. Penyebab Hipoglikemia
Menurut Sabatine (2004), hipoglikemia dapat terjadi pada penderita Diabetes dan Non
Diabetes dengan etiologi sebagai berikut :
1. Pada Diabetes:
- Overdose insulin
- Asupan makanan << (tertunda atau lupa, terlalu sedikit, output yang ber>>an
(muntah, diare), diit ber>>an)
- Aktivitas berlebihan
- Gagal ginjal
- Hipotiroid
2. Pada Non Diabetes
- Peningkatan produksi insulin
- Paska aktivitas
- Konsumsi makanan yang sedikit kalori
- Konsumsi alkohol
- Paska melahirkan
- Post gastrectomy
- Penggunaan obat-obatan dalam jumlah besar (co.: salisilat, sulfonamide)
D. Penanganan Hipoglikemia
Menurut PERKENI (2006) pedoman tatalaksana hipoglikemia sebagai berikut
- Glukosa diarahkan pada kadar glukosa puasa yaitu 120 mg/dl.
- Bila diperlukan pemberian glukosa cepat (IV) - satu flakon (25 cc) Dex 40%
(10 gr Dex) dapat menaikkan kadar glukosa kurang lebih 25-30 mg/dl.
Manajemen Hipoglikemi menurut Soemadji (2006); Rush & Louise (2004); Smeltzer &
Bare (2003) sebagai berikut
1) Tergantung derajat hipoglikemi:
a. Hipoglikemi ringan:
- Diberikan 150-200 ml teh manis atau jus buah atau 6-10 butir permen atau 2-3
sendok teh sirup atau madu
- Bila gejala tidak berkurang dalam 15 menit- ulangi pemberiannya
- Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori - Coklat, kue,
donat, ice cream, cake
b. Hipoglikemi berat:
- Tergantung pada tingkat kesadaran pasien
- Bila klien dalam keadaan tidak sadar - jangan memberikan makanan atau
minuman.
Terapi hipoglikemi:
- Glukosa oral
- Glukosa intravena
- Glukagon 1mg (SC/IM)
- Thiamine 100mg (SC/IM)