Anda di halaman 1dari 17

EVALUASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1

ABUNG BARAT LAMPUNG UTARA

Oleh

Prasetyo Hidayat, Sulton Djasmi, Sowiyah


FKIP Unila: Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No.1, Gedung Meneng
E-Mail: prasetyo.mp5@gmail.com
HP.:-

Abstract: Evaluation of Education Quality Assurance in Smp Negeri 1 Abung Barat


Lampung Utara. This thesis intended to evaluate the implementation of quality assurance
programs of education in SMP Negeri 1 Abung Barat school year 2013/2014 by using the
Context, Input, Process, Product (CIPP) model, through the evaluation approach with a
qualitative description method. The results showed that: in the aspect of context, education
quality assurance program provided quality education to the community, and enhance the
prestige of the school. In the aspect of the input consists of two components, namely
teacher standards, and management standards, the average 86.04% compliance with both
criteria. In the aspect of the process consists of three components: content standards,
processes standardized and evaluation standard with 75.66% moderate criteria. In the
aspect of products standard which were measured was a graduate standard, this standard
fulfillment is 100%. Based on the grouping of five national standards, SMP Negeri 1
Abung Barat is the school towards SNP group 3, with a value of five national education
standards was 79.81 (≥ 6.5).

Keywords: program evaluation, quality assurance of education, CIPP

Tesis ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program jaminan kualitas pendidikan di


SMP Negeri 1 Abung Barat tahun ajaran 2013/2014 dengan menggunakan model Context,
Input, Process, Product (CIPP), melalui pendekatan evaluasi dengan metode deskripsi
kualitatif . Hasil penelitian menunjukkan: Dalam aspek konteks, program jaminan kualitas
pendidikan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat, dan
meningkatkan prestise sekolah. Dalam aspek input terdiri dari dua komponen, yaitu standar
guru, dan standar pengelolaan, rata-rata 86,04% sesuai dengan kriteria. Dalam aspek
proses terdiri dari tiga komponen: standar isi, standar proses dan standar penilaian dengan
75,66% kriteria sedang. Dalam aspek standar produk yang diukur adalah standar lulusan,
pemenuhan standar ini adalah 100%. Berdasarkan pengelompokan lima standar nasional,
SMP Negeri 1 Abung Barat Menuju kelompok SNP 3, dengan nilai lima standar
pendidikan nasional adalah 79,81 (≥ 6,5).

Kata kunci: CIPP, evaluasi progam, penjaminan mutu pendidikan


Mutu adalah gambaran dan karakteristik dilakukan secara terpadu antara
menyeluruh dari barang atau jasa yang penyelenggara dan pembina pendidikan di
menunjukkan kemampuannya dalam semua tingkat dengan satuan/program
memuaskan kebutuhan yang ditentukan pendidikan dalam kerangka Sistem
atau tersirat, mutu juga sering dikatakan Penjaminan Mutu Pendidikan, sebagaimana
sebagai “jasa/pelayanan atau produk yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
melayani atau melebihi kebutuhan atau Nasional (Permendiknas) Nomor 63 tahun
harapan pelanggannya”. 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Untuk memperoleh mutu yang baik Pendidikan (Hadis, dkk, 2013:5).
langkah paling mendasar adalah Arikunto (2009:34) menyatakan
pemeriksaan (inspeksi) mutu, dengan cara dalam lingkungan pendidikan, khususnya
mendeteksi kegagalan sebuah produk dalam persekolahan, tuntutan akan penjaminan
dunia pendidikan dikenal dengan ujian mutu merupakan gejala yang wajar, karena
kenaikan kelas, pada tahapan ini hanya penyelenggara pendidikan yang bermutu
melakukan pengontrolan atau penilaian merupakan tanggung jawab bersama antara
layak atau tidak untuk naik kelas, tahapan pemerintah, masyarakat, orang tua, dan
yang lebih baik adalah memperbaiki proses dunia usaha. Setiap komponen pemangku
pembelajaran untuk mencegah atau kepentingan yaitu pemerintah, orang tua,
mengurangi kegagalan produk dalam dunia masyarakat, dan dunia usaha mempunyai
pendidikan dapat diterapkan dengan cara peran dan kepentingannya masing-masing
memperbaiki proses pembelajaran dengan terhadap penyelenggaraan pendidikan yang
tujuan menjamin mutu yang dihasilkan bermutu.
adalah baik, dan tahapan paling baik adalah Pandangan mutu dalam konteks
berbaikan terus-menerus (budaya mutu) pendidikan, mencakup input, proses dan
yang selalu berusaha memuaskan pelanggan autput pendidikan. Input pendidikan adalah
dalam dunia pendidikan dapat ditafsirkan segala sesuatu yang harus tersedia karena
dengan berbaikan terus-menerus dengan dibutuhkan untuk berlangsungnya proses,
harapan peningkatan mutu terus-menerus yang dimaksud sesuatu dapat berupa
tanpa batas seiring dengan tuntutan dan sumberdaya dan perangkat lunak serta
perkembangan zaman. harapan-harapan sebagai pemandu bagi
Penyelenggaraan pendidikan pada keberlangsungan proses. Input sumberdaya
berbagai jalur, jenis, dan jenjang meliputi sumberdaya manusia (seperti
pendidikan di wilayah Negara Kesatuan kepala sekolah, guru, guru bimbingan
republik Indonesia dan tersebar mulai dari konseling, peserta didik) dan sumber daya
satuan atau program pendidikan yang selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang,
dibina oleh pemerintah, pemerintah bahan-bahan dan sebagainya), sedangkan
provinsi/kabupaten/kota, dan masyarakat input perangkat meliputi: struktur
memiliki keragaman layanan mutu organisasi, peraturan perundang-undangan,
pendidikan. Untuk mengatasi keragaman deskripsi tugas, rencana, program dan lain
tersebut beberapa hal yang perlu dilakukan sebagainya. Input harapan berupa visi, misi,
antara lain: (1) penetapan perangkat tujuan dan sasaran yang ingin di capai.
peraturan perundangan-undangan yang Kesiapan input sangat diperlukan agar
memberikan arah pelaksanaannya; (2) proses dapat berlangsung dengan baik,
komitmen pemimpinnya; (3) sistem dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
pengelolaannya; (4) koordinasi yang baik; tinggi atau rendahnya input dapat diukur
serta (5) pengetahuan dan kesadaran dari tingkat kesiapan input, semakin tinggi
tentang penjaminan mutu pada setiap kesiapan input, semakin tinggi mutu input
individu. Oleh karena itu, upaya tersebut. Proses pendidikan merupakan
peningkatan mutu pendidikan harus proses berubahnya sesuatu menjadi sesuatu
yang lain. Sesuatu yang berpengaruh yang selalu baik sejak awal. Jaminan mutu
terhadap berlangsungnya proses disebut menekankan pada tanggungjawab tenaga
input, sedangkan sesuatu dari hasil proses kerja dibandingkan inspeksi kontrol mutu.
disebut output. Proses yang dikatakan Hadis, dkk. (2013:6) menyatakan strategi
bermutu tinggi apabila pengkordinasian dan penjaminan mutu adalah pendekatan yang
penyerasian dan perpaduan input dilakukan dilakukan untuk penjaminan mutu dalam
secara harmonis, sehingga mampu menilai kualitas proses (Process Quality)
menciptakan situasi pembelajaran yang dan kualitas hasil (Product Quality),
menyenangkan, mampu mendorong strategi penjaminan mutu yang dilakukan,
motivasi dan minat belajar, dan benar-benar pertama: pengukuran dan evaluasi melalui
mampu memberdayakan peserta didik. audit internal dan ekternal yang
Secara kelembagaan, Penjaminan dilaksanakan oleh Badan Akreditasi
Mutu Pendidikan (PMP) diposisikan Nasional (BAN), kedua self-assessment
sebagai bagian dari keseluruhan fungsi atau Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
manajemen pendidikan. PMP sebagai salah Tahap pengembangan, pengukuran,
satu fungsi manajemen pendidikan yang dan evaluasi penjaminan mutu pendidikan
mengemban tugas dan tanggung jawab merupakan kegiatan tahap akhir yang
dalam mengukur dan menilai pemenuhan menggambarkan kinerja penjaminan mutu
standar mutu. PMP dalam kegiatannya pendidikan yang telah dicapai oleh sekolah,
fokus terhadap peningkatan mutu secara hasil pengembangan, pengukuran dan
berkelanjutan dengan cara mengukur dan evaluasi digunakan untuk refleksi dan dasar
menilai mutu pendidikan, kinerja pendidik. bagi perencanaan program berikutnya.
PMP dapat dipandang sebagai instrumen Pusat penjaminan mutu pendidikan
kebijakan dalam mengefektifkan membuat pendekatan pengelompokan hasil
implementasi kebijakan untuk mencapai pengukuran standar nasional pendidikan
akuntabilitas satuan pendidikan terhadap dan kontribusi terhadap naiknya pencapaian
masyarakat atau publik. Pemerintah nilai standar kompetensi lulusan
melakukan akreditasi sebagai salah satu dipengaruhi oleh: (1) standar isi 20%; (2)
cara atau metode yang digunakan dalam standar proses 30%; (3) standar penilaian
sistem penjaminan mutu pendidikan dan 15%; (4) standar pendidik dan tenaga
manajemen mutu secara keseluruhan (Total kependidikan 25%; (5) standar pengelolaan
Quality Management/TQM), akreditasi 10%, dari perhitungan tersebut dua
dilakukan dengan tujuan untuk menentukan komponen terbesar yang berkontribusi
kelayakan program dan satuan pendidikan. terhadap capaian standar kompetensi
Esensi akreditasi adalah sebagai bentuk lulusan adalah standar proses dan standar
akuntabilitas publik yang dilakukan secara pendidik dan tenaga kependidikan.
obyektif, adil, transparan dengan meng- Penelitian ini dilakukan untuk
gunakan instrumen dan kriteria yang mengetahui pelaksanaan program
mengacu pada Standar Nasional penjaminan mutu pendidikan di SMP
Pendidikan. Negeri 1 Abung Barat, Kabupaten
Dapat dikatakan bahwa penjaminan Lampung Utara dengan model evaluasi
mutu didesain sedemikian rupa untuk CIPP. Pendekatan penelitian ini
menjamin bahwa proses produksi menggunakan pendekatan evaluasi
menghasilkan produk yang memenuhi kualitatif yang bertujuan untuk melihat
standar yang telah ditetapkan sebelumnya. program yang dirancang, dilaksanakan, dan
Jaminan mutu adalah sebuah cara bermanfaat. Pada pelaksanaanya evaluasi
memproduksi produk yang bebas dari cacat program bermaksud mencari informasi
dan kesalahan (Zero Defects). Jaminan sebanyak mungkin untuk mendapatkan
mutu adalah pemenuhan spesifikasi produk gambaran rancangan dan pelaksanaan
secara konsisten atau menghasilkan produk program. SMP Negeri 1 Abung Barat
adalah unit kerja peneliti, sehingga peneliti Standar Pengelolaan; dan (3) Standar
menemukan hal-hal yang menarik untuk Penilaian.
diteliti. 4. Evaluasi produk dilakukan untuk
mengetahui tingkat efisiensi dan
METODE PENELITIAN efektivitas pelaksanaan program
penjaminan mutu di SMP Negeri 1
Ditinjau dari segi tujuan, maka Abung Barat, dengan melakukan
penelitian ini merupakan penelitian pemantauan standar kompetensi
evaluasi. Penelitian dilakukan untuk lulusan dan melihat pencapaian prestasi
menjawab pertanyaan penelitian yang akademik dan prestasi non akademik.
antara lain mengkaji latar belakang program Penelitian ini menggunakan
penjaminan mutu pendidikan; pemenuhan pendekatan deskriptif kualitatif. Karak-
standar kompetensi pendidik dan tenaga teristik pendekatan kualitatif, yang
kependidikan, standar pengelolaan; standar menonjol adalah pada posisi evaluator
isi, standar proses, dan standar evaluasi; dan dalam pelaksanaan evaluasi. Tujuan
tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan evaluasi adalah mengumpulkan informasi
program penjaminan mutu di SMP Negeri 1 tentang suatu program, evaluator walaupun
Abung Barat. bukan bagian dari pelaku di dalam program,
Dalam penelitian evaluasi program tetapi pada pendekatan kualitatif peneliti
pendekatan yang dilakukan adalah harus benar-benar berada dalam program
pendekatan deskriptif kualitatif meng- dan mengamati dan memantau terhadap
gunakan model evaluasi CIPP. Metode semua komponen program.
yang digunakan dalam pengumpulan adalah Sumber data dalam penelitian ini
metode review dokumen, metode adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah
wawancara, dan metode observasi. bidang manajemen mutu, wakil kepala
Penelitian ini bermaksud mencari sekolah bidang kurikulum, dan dokumen-
informasi sebanyak mungkin untuk dokumen yang ada kaitannya dengan
mendapatkan gambaran pelaksanaan program penjaminan mutu pendidikan di
program penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat.
SMP Negeri 1 Abung Barat Lampung Penentuan informan dalam
Utara. Proses evaluasi memiliki tahapan penelitian ini dilakukan dengan teknik
sebagai berikut: purposive sampling. Pengambilan sampel
1. Evaluasi konteks penjaminan mutu bukan dimaksudkan untuk mewakili
yang akan dilaksanakan adalah populasi, melainkan pada relevansi dan
mengevaluasi konteks pelaksanaan kedalaman informasi serta didasarkan pada
program. Suatu program akan tema yang muncul di lapangan. Pemilihan
memberikan hasil baik apabila informan tersebut dengan tujuan data yang
memahami latar belakang tentang diperoleh dapat mewakili atau representatif
program, oleh sebab itu evaluasi dari keadaan yang sebenarnya tentang
konteks menggali tentang apa yang program penjaminan mutu pendidikan di
mendasari pelaksanaan program SMP Negeri 1 Abung Barat.
penjaminan mutu yang dilaksanakan Agar proses pengumpulan data
SMP Negeri 1 Abung Barat. berlangsung secara teratur, logis, dan
2. Evaluasi input dilakukan pemantauan sistimatis maka diperlukan persiapan
pemenuhan SNP: (1) Standar sebagai berikut: 1) menyiapkan instrumen
Kompetensi Pendidik dan tenaga penelitian, 2) mempersiapkan sumber
kependidikan (PTK); dan (2) Standar datanya, dan 3) melaksanakan pengum-
Pengelolaan. pulan data. Mekanisme pengumpulan data
3. Evaluasi proses dilakukan pemantauan pertama-tama peneliti mere-kontruksi
pemenuhan SNP: (1) Standar Isi; (2) pengalaman selama ini, kemudian menelaah
teori dari kajian pustaka yang relevan, dipenuhi dengan realita yang ada di
selanjutnya mempelajari dokumen tentang lapangan atau dokumen yang didalami.
penjaminan mutu pendidikan, mempelajari Menurut Moleong (2011:127-148)
dokumen penyelenggaraan dan pelaksanaan tahapan-tahapan penelitian secara umum
pendidikan. dikelompokkan menjadi empat tahap, yaitu:
Pengumpulan data dalam penelitian (1) tahap pra-lapangan, (2) tahap pekerjaan
ini dapat dilakukan dalam berbagai setting, lapangan, dan (3) tahap analisis data, (4)
berbagai sumber dan berbagai cara. Teknik tahap pelaporan hasil penelitian.
pengumpulan data yang dilakukan dengan
observasi, wawancara, review dokumen dan HASIL DAN PEMBAHASAN
gabungan ketiganya. Penelitian ini
menggunakan ketiga teknik tersebut, akan Hasil Penelitian
tetapi yang lebih utama adalah metode
review dokumen karena teknik ini dapat SMP Negeri 1 Abung Barat terletak
mengungkapkan makna yang tersembunyi Kecamatan Abung Barat, berjarak 26 km di
dibalik suatu fenomena yang nampak. sebelah utara dari Ibu Kota Kabupaten
Sedangkan metode pengumpulan data Lampung Utara atau 130 km di sebelah
dengan observasi dan wawancara di- utara dari Ibu Kota Provinsi Lampung,
gunakan untuk membantu, memperkaya, tepatnya terletak di Jl. Negara no. 81
dan melengkapi data penelitian. Oganlima, Kecamatan. Abung Barat,
Moleong (2011:247) menyatakan Kabupaten Lampung Utara.
bahwa tahapan analisis data adalah: 1) SMP Negeri 1 Abung Barat
menelaah data yang tersedia dari berbagai didirikan pada tahun 1980 dengan kepala
sumber, yaitu review dokumen, wawancara, sekolah pertama adalah Bapak Drs. Hamzah
dan pengamatan; 2) reduksi data dengan Baturgak. Pada awalnya SMP Negeri 1
jalan membuat rangkuman yang inti, Abung Barat adalah SMP Swasta yang
proses, dan pernyataan-pernyataan yang dialihkan menjadi SMP Negeri pada tahun
perlu dijaga sehingga tetap berada di 1980 kemudian pemerintah memberikan
dalamnya; 3) menyusun dalam satuan- bantuan bangunan gedung dengan sembilan
satuan (dikategorisasikan); 4) membuat ruang belajar beserta perlengkapannya
koding; 5) analisis data (memeriksa seperti Laboratorium, Perpustakaan, dan
keabsahan data); 6) penafsiran data Ruang Ketrampilan.
(mengolah hasil sementara). Pada saat pertama guru-guru yang
Pengecekan keabsahan data pada ditempatkan di SMP Negeri 1 Abung Barat
penelitian ini menggunakan analisis data berasal dari pulau jawa, sehingga pada
dengan metode pembanding tetap atau tahun 1982 Badan Pembantu Penyelenggara
constant compparative method. Moleong Pendidikan (BP3) terpanggil untuk
(2011:288) menyatakan metode membuatkan perumahan untuk guru
pembanding tetap atau constant sebanyak 8 (delapan) unit perumahan yang
compparative method adalah analisis data diselesaikan selama 3 tahun anggaran.
yang secara tetap membandingkan satu Untuk memenuhi kebutuhan biaya
datum dengan datum yang lain, dan operasional sekolah saat itu sekolah masih
kemudian secara tetap membandingkan diperkenankan untuk memungut biaya
kategori dengan kategori lainnya. pendidikan atau Sumbangan Pembinaan
Indikator input program penjaminan Pendidikan (SPP).
mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung SMP Negeri 1 Abung Barat dari
Barat yang meliputi: 1) standar pendidik awal berdiri sampai sekarang ini telah
dan tenaga kependidikan, dan 2) standar mengalami pergantian kepala sekolah
pengelolaan, dianalisis dengan cara sebanyak 8 kali. Berikut ini nama-nama
membandingkan antara target yang harus kepala sekolah pertama sampai saat ini: 1)
Bapak Samaun Hamid Kepala Sekolah mutu lulusan. Lulusan SMP Negeri 1
Rintisan SMP Negeri dari tahun 1972— Abung Barat sebagian besar dapat
1981; 2) Bapak Hamzah Baturgak menjabat meneruskan pada sekolah-sekolah unggulan
Kepala Sekolah tahun 1981—1983; 3) kota besar.
Bapak Lukman Hakim menjabat Kepala Tujuan yang hendak dicapai dalam
Sekolah tahun 1983—1991; 4) Bapak Cik evaluasi program penjaminan mutu
Hasan menjabat Kepala Sekolah tahun pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat
1991—1992; 5) Bapak AS Riwayando, Bsc adalah mendeskripsikan pelaksanaan
menjabat Kepala Sekolah tahun 1992— penjaminan mutu pendidikan di SMP
1999; 6) Ibu Endang Sri Andriani, S.Pd Negeri 1 Abung Barat, mengetahui latar
menjabat Kepala Sekolah tahun 1999— belakang program penjaminan mutu
2004; 7) Ibu Fauziah, S.Pd. MM menjabat pendidikan, mengetahui tingkat pemenuhan
Kepala Sekolah tahun 2004—2010; 7) standar nasional pendidikan, dan
Bapak Bahagia, S.Pd menjabat Kepala mengetahui cara peningkatan efisiensi dan
Sekolah tahun 2010—2014; 8) Ibu Mainah efektivitas program penjaminan mutu
S.Pd. MM. Menjabat Kepala Sekolah tahun pendidikan terhadap peningkatan Standar
2014 sampai saat ini. Kompetensi Lulusan (SKL).
SMP Negeri 1 Abung barat saat itu
adalah satu satunya sekolah negeri, A. Latar Belakang Penjaminan Mutu
sehingga minat masyarakat untuk sekolah Pendidikan.
ke SMP Negeri 1 Abung Barat sangat besar, Kepala sekolah diangkat pada
sehingga tahun demi tahun rombongan satuan pendidikan mengemban tugas
belajar di SMP Negeri 1 Abung Barat mulai mengatur dan memajukan satuan
bertambah. Karena rombel bertambah pendidikan tersebut, sehingga setiap kepala
sedangkan ruang belajar tidak mencukupi sekolah selalu berusaha untuk memajukan
maka sistem pembelajarannya dibuat sekolahnya dengan cara dan bentuk
menjadi double shift (belajar pagi dan sore) kegiatan yang berbeda-beda. Beberapa
maka pada tahun 1990, persatuan orang tua kepala sekolah mengutamakan peningkatan
murid atau BP3 saat itu setiap tahun prestasi akademik disekolahnya, beberapa
membangun ruangan kelas baru sebanyak 4 kepala sekolah sesuai dengan kondisi
ruangan kelas dan pemerintah membantu 5 lingkungannya menonjolkan prestasi non
ruang kelas baru sehingga pada tahun 1995 akademiknya, dan beberapa kepala sekolah
SMP Negeri 1 Abung Barat semua untuk memajukan sekolahnya dengan cara
siswanya masuk pagi. memperindah lingkungakungan sekolahnya.
Partisipasi masyarakat untuk Usaha tersebut tidak ada salahnya, sebab
membangun pendidikan di Kecamatan semuanya akan bermuara pada peningkatan
Abung Barat sangat tinggi, hal tersebut kompetensi lulusan. Akan tetapi dari
dapat dilihat tidak henti-hentinya membantu kegiatan-kegiatan kepala sekolah tersebut
sekolah dengan harapan siswa dapat ada salah satunya yang lebih efektif untuk
memperoleh pendidikan yang layak, meningkatkan kompetensi lulusan. Berikut
masyarakat yang tergabung dalam ini adalah latar belakang program
organisasi BP3 mulai tahun 1997 penjaminan mutu yang dilaksanakan di
memperbaiki lantai ruangan kelas menjadi SMP Negeri 1 Abung Barat.
lantai keramik, sehingga saat ini semua Pada akhir tahun pelajaran diadakan
ruangan kelas sudah berlantai keramik. rapat kenaikan kelas yang dihadiri oleh
Karena begitu besar partisipasi masyarakat seluruh guru dan staf tata usaha, pada rapat
dalam dunia pendidikan maka sekolah kenaikan kelas kecuali membahas kenaikan
membalasnya dengan memberikan kelas juga dibahas tentang pembagian
pelayanan terbaik dengan cara memperbaiki tugas. Proses perencanaan dimulai dari
mutu pembelajaran yang pada akhirnya pembagian tugas, yang selanjutnya kepala
sekolah mendelegasikan kepada wakil B. Pemenuhan Input Pelaksanaan
kepala sekolah untuk menyusun jadwal Program Penjaminan Mutu
pelajaran dan kalender pendidikan. Pada Input dalam program penjaminan
saat liburan sekolah kepala sekolah mutu, adalah sesuatu yang harus tersedia
mendelegasikan tugas kepada wakil kepala sebelum program dilaksanakan, yang
sekolah bidang kesiswaan untuk, termasuk input pada program penjaminan
mempersiapkan penerimaan siswa baru. mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung
Pada saat yang relatif bersamaan kepala Barat meliputi 1) pemenuhan standar
sekolah mendelegasikan tugas kepada wakil pendidik dan tenaga kependidikan, 2)
kepala sekolah bidang manajemen mutu pemenuhan standar pengelolaan. Hasil
untuk membuat perencanaan kegiatan yang review dokumen program penjaminan mutu
berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat
pendidikan. Perencanaan sekolah dalam sebagai berikut: Pendidik dan tenaga
program penjaminan mutu, merupakan kependidikan dalam program penjaminan
langkah awal perbaikan proses pem- mutu pendidikan memegang peranan yang
belajaran yang telah berlangsung. sangat penting karena ditangan mereka
Perencanaan perbaikan kualitas pem- siswa akan memperoleh pendidikan sesuai
belajaran merupakan sebuah usaha untuk tuntutan kurikulum yang ada. Sehubungan
mencegah kegagalan dan kekeliruan- dengan hal tersebut diatas maka pendidik
kekeliruan proses pembelajaran di masa diwajipkan memiliki standar kualifikasi
lampau agar tidak terulang kembali. akademik minimum diploma empat (D-IV)
Perbaikan sedikit demi sedikit akan kearah atau sarjana (S1) program studi yang sesuai
yang lebih baik akan sangat bermanfaat dengan mata pelajaran yang diajarkan/
dalam perbaikan kualitas pendidikan. diampu, dan diperoleh dari program studi
Perbaikan yang sangat draktis akan yang terakreditasi, pendidik juga
membuat warga sekolah menjadi panik dan diwajibkan memiliki kompetensi sebagai
berpeluang timbulnya sebuah konflik, yang guru antara lain: 1) kompetensi pedagogik,
berdampak menghambat pencapaian tujuan. 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi
Anggapan manyoritas masyarakat sosial, dan 4) kompetensi profesional.
kecamatan Abung Barat, sekolah Untuk memantau standar kompetensi
dikategorikan baik apabila tamatan sekolah pendidik dan tenaga kependidikan di SMP
tersebut dapat diterima di sekolah-sekolah Negeri 1 Abung Barat peneliti melakukan
favorit dengan jalan tes maupun non tes review dokumen.
(jalur prestasi akademik atau non Standar pengelolaan pendidikan
akademik) ditambah dengan lingkungan merupakan salah satu dari standar input
sekolahnya tertata dengan rapi atau indah. penjaminan mutu pendidikan merupakan
Berangkat dari cara menilai sekolah kegiatan yang sangat penting dan turut
yang baik dari masyarakat dan tuntutan menentukan keberhasilan program
Dinas Pendidikan kabupaten Lampung penjaminan mutu pendidikan. Standar
Utara, maka SMP Negeri 1 Abung Barat pengelolaan pendidika identik dengan
membuat program kegiatan peningkatan manejemen sekolah, kegiatan pengelolaan
kompetensi lulusan (program peningkatan pendidikan meliputi: 1) perencanaan
mutu pendidikan) yang pendanaanya program, 2) pelaksanaan rencana kerja,dan
sepenuhnya ditopang oleh dana bantuan 3) pengawasan dan evaluasi. Untuk
operasional sekolah (BOS). memantau standar pengelolaan pendidikan
di SMP Negeri 1 Abung Barat peneliti
melakukan review dokumen.
3. Langkah ke-tiga, setelah proses
C. Pemenuhan Proses Program pembelajaran dilaksanakan maka SMP
Penjaminan Mutu Pendidikan Negeri 1 Abung Barat melaksanakan
Proses pelaksanaan program kegiatan pemenuhan standar penilaian
penjaminan mutu pendidikan adalah pendidikan antara lain, menentukan
kegiatan inti atau ujung tombak dari KKM setiap mata pelajaran,
keberhasilan sebuah program. Sebaik mengkoordinasikan ulangan tengah
apapun sebuah perencanaan jika semester, ulangan akhir semester, dan
pelaksanaanya tidak maksimal maka bulanan kenaikan kelas dan lain
hasilnya dapat dipastikan tidak akan sebagainya.
berhasil. Terkait dengan proses penjaminan
mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung D. Efektivitas dan Efisiensi Pelaksana
Barat ada tiga standar nasional yang harus Program Penjaminan Mutu.
dipenuhi antara lain: 1) pemenuhan standar Hasil akhir yang akan dicapai pada
isi, 2) pemenuhan standar proses, dan 3) program penjaminan mutu pendidikan di
pemenuhan standar penilaian. Ketiga SMP Negeri 1 Abung Barat meningkatkan
standar tersebut membentuk sebuah hirarki hasil capaian standar kompetensi lulusan.
atau urutan kegiatan sebagai berikut: Dari hasil review dokumen terkait
1. Langkah pertama SMP Negeri 1 Abung pemenuhan standar kompetensi lulusan
Barat melaksanakan pemenuhan dengan menggunakan instrumen review
standar isi. Pemenuhan standar isi dokumen, diperoleh hasil berikut yang
adalah kegiatan penyusunan kurikulum disajikan dalam tabel 1.
yang akan digunakan sebagai pedoman
pembelajaran di SMP Negeri 1 Abung Pembahasan
Barat.
2. Langkah ke-dua, setelah kurikulum Pembahasan hasil penelitian ini
terbentuk maka SMP Negeri 1 Abung meliputi penjaminan mutu pendidikan di
Barat melaksanakan kegiatan SMP Negeri 1 Abung Barat meliputi, latar
pembelajaran hal ini berarti pemenuhan belakang program, input program, proses
standar proses. Terkait dengan pelaksanaan program dan efektivitas serta
pemenuhan standar proses adalah, efisiensi program yang dilaksanakan.
perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil A. Pembahasan Latar Belakang
belajar, dan pengawasan proses Program Penjaminan Mutu
pembelajaran. Pendidikan.
Program penjaminan mutu yang usaha untuk peningkatan mutu yang
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Abung Barat dilaksanakan oleh sekolah dengan
dengan latar belakang program diperlukan akreditasi dengan nilai B dan A adalah
untuk menumbuhkan motivasi dan sebagai sebuah usaha dengan nama program
titik tolak untuk memberikan pemahaman Penjaminan Mutu Pendidikan.
tentang sebuah program. Sebuah tim kerja SMP Negeri 1 Abung Barat yang
apabila termotivasi untuk melakukan saat ini terakreditasi oleh BAN-S dengan
sebuah program kegiatan maka tim tersebut nilai akhir 86 dengan peringkat A, maka
akan bekerja tanpa kenal lelah dan akan segala usaha untuk peningkatan mutu
menghasilkan sebuah karya yang luar biasa, sekolah disebut dengan program
oleh karena itu latar belakang program penjaminan mutu pendidikan. Sesuai
penjaminan mutu pendidikan harus dengan Sallis (2011:58) jaminan mutu
ditanamkan kepada seluruh anggota tim, (quality asurance) adalah sebuah kegiatan
dengan tujuan untuk memberikan motivasi yang dilaksanakan dengan tujuan mencegah
dalam pelaksanaan tugas masing-masing produk gagal atau menciptakan produk
anggota tim. Latar belakang utama program tanpa cacat (zero defetcts), maka SMP
penjaminan mutu pendidikan adalah Negeri 1 Abung Barat saat ini memiliki
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional beberapa program untuk membantu siswa
Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem supaya berhasil dan mampu meningkatkan
Penjaminan Mutu Pendidikan. Tujuan nilai standar kompetensi lulusannya.
pelaksanaan program tersebut adalah Tentunya usaha tersebut tidak salah bila
memberikan pelayanan pendidikan yang disebut dengan program penjaminan mutu
bermutu kepada masyarakat. Langkah- pendidikan. Program penjaminan mutu
langkah pelaksanaan program penjaminan pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat
mutu pendidikan di satuan pendidikan bentuknya antara lain: 1) penambahan jam
adalah pemenuhan delapan standar nasional pelajaran pada struktur kurikulum KTSP
pendidikan yang telah ditetapkan dalam yang ditetapkannya, 2) memberikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia pelajaran tambahan pada siswa kelas IX
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa
Nasional Pendidikan. Hubungan SPM, dalam menghadapi ujian nasional, 3)
SNP, Akreditasi dan Penjaminan Mutu membeli atau menambah buku pegangan
apabila diukur oleb BAN-S (Badan siswa yang berkaitan dengan ujian nasional,

Akreditasi Nasional Sekolah) dapat 4) pengembangan diri siswa yang bertujuan


digambarkan pada gambar 1. untuk membentuk karakter dan kepribadian
Gambar 1 tersebut menunjukkan bahwa siswa. Tujuan secara umum pengembangan
diri adalah memberikan kesempatan siswa termasuk struktur organisasi sekolah,
untuk dapat mengekspresikan dan pembagian tugas pendidik dan tenaga
mengembangkan, minat, bakatnya. Dalam kependidikan, rencana kerja tahunan dan
pengembangan diri yang terprogram siswa lain sebagainya.
dapat memilih ekstrakulikuler yang Kualitas input program penjaminan
disediakan oleh SMP Negeri 1 Abung Barat mutu pendidikan akan mempengaruhi
antara lain: rohis, olahraga, pramuka, proses pelaksanaan program, karena
paskibraka, dan drumband. semakin baik input program maka proses
Dari pembahasan diatas peneliti pelaksanaan program dapat dipastikan
mengambil kesimpulan bahwa latar semakin baik.
belakang program penjaminan mutu Pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat merupakan input penjaminan mutu
adalah tepat dan mampu memberikan pendidikan karena pendidik dan tenaga
dorongan kepada seluruh anggota tim yang pendidikan terlebih dahulu harus sudah
mendapat beban tugas tersebut. Akan tetapi tersedia sebelum proses pembelajaran
dalam perjalanan waktu motivasi anggota terlaksana. Tenaga pendidik di SMP Negeri
tim terkadang terkikis habis oleh himpitan 1 Abung Barat masih kurang sehingga
dan tuntutan kehidupan anggota tim, untuk memenuhi kekurangannya SMP
dengan demikian sebaiknya ketua tim Negeri 1 Abung Barat merekrut tenaga
program penjaminan mutu pendidikan honorer sebanyak 20 orang atau 49% dari
dalam hal ini adalah kepala sekolah kebutuhan tenaga pendidik yang
sebaiknya selalu memonitor, mengevaluasi diperlukan, demikian juga untuk tenaga
jalannya program dan melakukan perbaikan kependidikan SMP Negeri 1 Abung Barat
serta perubahan pada saat kepala sekolah hanya memiliki satu orang tenaga
menemukan anggota tim yang bekerja atau kependidikan yang bersetatus pegawai
melaksanakan tugas kewajibannya tidak negeri sipil (PNS), 8 orang atau 89% adalah
sesuai dengan konsep atau menyimpang tenaga honorer. Kualifikasi pendidikan
dari latar belakang dan tujuan program akademi guru SMP Negeri 1 Abung Barat
penjaminan mutu pendidikan. Dengan 87,8% adalah sarjana, dan guru SMP
demikian kegiatan program penjaminan Negeri 1 Abung Barat yang bersetatus PNS
mutu pendidikan akan selalu berjalan sesuai 9 orang atau 43% memiliki kualifikasi
dengan rencana. pendidikan akademiknya tidak sesuai
dengan mata pelajaran yang diampu.
B. Pembahasan Pelaksanaan Input Pengelolaan atau manajemen
Penjaminan Mutu Pendidikan merupakan salah satu input dari penjaminan
Input penjaminan mutu pendidikan mutu karena dalam pengelolaan kegiatan
di SMP Negeri 1 Abung Barat abung barat yang dipantau adalah: visi dan misi,
adalah pemenuhan standar kompetensi rencana kerja tahunan (RKT), jumlah siswa
pendidik dan tenaga kependidikan dan dalam satu rombel.
pemenuhan standar pengelolaan 1. Visi dan Misi Sekolah
pendidikan. Sesuai dengan pendapat Rini Visi dan misi SMP Negeri 1
(2011:82), Input pendidikan adalah segala Abung Barat tertuang dalam kurikulum
sesuatu yang harus tersedia karena KTSP, dan terpampang di dinding
dibutuhkan untuk berlangsungnya proses, ruang lobi dengan menggunakan barner
maka pendidik dan tenaga kependidikan berukuran 3m × 2m, sehingga setiap
merupakan input sumber daya manusia pengunjung dan warga sekolah dapat
pada program penjaminan mutu pendidikan, melihat dan membaca visi dan misi
dan pengelolaan pendidikan merupakan sekolah; adapun visi dan misi SMP
input perangkat dalam program penjaminan Negeri 1 Abung Barat adalah sebagai
mutu pendidikan yang didalamnya berikut: “VISI SMP Negeri 1 Abung
Barat “Mewujudkan peserta didik, satu tahun kedepan. Antara lain
guru dan karyawan SMP Negeri 1 mengidentifikasi kondisi sekolah,
Abung Barat unggul dalam peluang dan tantangan, membahas
penguwasaan IPTEKS yang rencana kegiatan sekolah berkaitan
berlandaskan IMTAQ, budi pekerti dengan pemenuhan standar nasional
luhur, dan berwawasan lingkungan” pendidikan.
dengan Misi SMP Negeri 1 Abung 3. Jumlah Siswa Setiap Rombel
Barat Lampung Utara adalah: (1) Jumlah siswa dalam setiap
Meningkatkan wawasan pengetahuan rombongan belajar turut menentukan
keagamaan yang didasari keimanan dan keberhasilan suatu pembelajaran,
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha karena didalamnya menyangkut biaya
Esa; (2) Melaksanakan pembelajaran yang dibutuhkan dalam penyeleng-
yang intensif, terjadwal, efektif, dan garaan pembelajaran di kelas tersebut,
efisien bagi guru dan peserta didik; (3) jumlah siswa setiap rombel pada SMP
Menumbuhkan semangat keunggulan Negeri 1 Abung Barat sudah ditentukan
pada warga sekolah dan menumbuhkan oleh departemen pendidikan kabupaten
sikap perduli terhadap lingkungan Lampung Utara setiap awal tahun
hidup; (4) Melengkapi dan pelajaran, namun pada perjalanan
memberdayakan media pembelajaran pembelajaran jumlah siswa dapat
secara maksimal untuk meningkatkan berkurang atau bertambah karena
prestasi akademik peserta didik; (5) dipengaruhi oleh mutasi siswa.
Menyelenggarakan program kegiatan Berikut ini adalah hasil rekapitulasi review
kompetensi dan kompetisi bagi dokumen terkait dengan input program
pengembangan profesi guru dan penjaminan mutu pendidikan di SMP
prestasi peserta didik; (6) Menjalin Negeri 1 Abung Barat yang diperoleh
kerjasama antar sekolah, orang tua dengan cara membandingkan keadaan
peserta didik, Komite Sekolah, dan realitas di lapangan dengan keadaan ideal,
stake holder secara rutin; (7) peneliti gambarkan dalam tabel 2.
Melengkapi sarana kesenian dan Rata-rata capaian input program
olahraga guna meningkatkan prestasi penjaminan mutu pendidikan di SMP
dalam bidang kesenian dan olahraga” Negeri 1 Abung Barat adalah 86,04% maka
2. Rencana Kerja Tahunan nilai input program penjaminan mutu di
Rencana kerja tahunan SMP SMP Negeri 1 Abung Barat tergolong baik.
Negeri 1 Abung Barat dibuat setiap Adapun kekurangannya terletak pada:
awal tahun, yang susun oleh kepala 1) kualifikasi pendidikan akademik guru
sekolah, komite sekolah, dan wakil masih terdapat guru yang belum
kepala sekolah bidang, manajemen kualifikasi pendidikan akademik D-IV

mutu, kurikulum, dan sarana-prasarana. atau sarjana (S1) dari seluruh guru
Pada pertemuan tersebut dibahas yang ada 5 orang belum memiliki
rencana strategis yang akan dilakukan
kualifikasi pendidikan D-IV atau 6) belum adanya peraturan akademik
sarjana (S1), secara tertulis.
2) masih banyak guru yang pendidikan Berdasarkan Sagala (2011:43) yang
terakhirnya tidak sesuai dengan mata memberikan pengertian manajemen
pelajaran yang diajarkan atau diampu, pendidikan dengan menggunakan istilah
dari semua guru terdapat 15 orang guru administrasi pendidikan merupakan proses
yang pendidikan terakhirnya tidak keseluruhan kegiatan bersama dengan
sesuai dengan mata pelajaran yang memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia
diampu, hal tersebut disebabkan pada untuk mencapai tujuan maka peneliti
saat guru meneruskan pendidikan pada berkesimpulan bahwa input program
perguruan tinggi terdekat, perguruan penjaminan mutu pendidikan di SMP
tinggi terdekat hanya membuka jurusan Negeri 1 Abung Barat walaupun masih
pendidikan Bahasa Indonesia, memiliki beberapa keterbatasan dan
pendidikan Matematika, pendidikan kekurangan akan tetapi secara keseluruhan
Agama Islam, dan pendidikan Bahasa masih sangat layak untuk dapat meneruskan
Inggris, sehingga guru yang proses pelaksanaan program penjaminan
pendidikannya tidak ada pada mutu pendidikan, hal ini diperkuat dengan
perguruan tinggi terdekat mengambil pencapaian nilai rata-rata input program
jalan pintas meneruskan pendidikan dengan kualifikasi baik.
sarjana (S1) dengan program studi
berbeda dengan mata pelajaran yang C. Pembahasan Proses Penjaminan
diampu, kebanyakan guru meneruskan Mutu Pendidikan
pendidikan sarjana (S1) program studi Proses pelaksanaan program
pendidikan bahasa Indonesia, penjaminan mutu pendidikan di SMP
3) masih banyak guru yang belum Negeri 1 Abung Barat ditengarai memiliki
memiliki sertifikat pendidik, sebanyak tiga komponen yaitu: standar isi, standar
20 orang guru atau 48,8% guru yang proses, dan standar penilaian pendidikan,
belum memiliki sertifikat guru, hal berikut adalah pembahasannya.
tersebut dipicu oleh guru dengan status Pelaksanaan standar isi dapat diukur
honorer, karena pada saat guru lulus dengan adanya buku kurikulum KTSP.
pendidikan sarjana (S1) sampai saat ini Kurikulum adalah acuan yang harus diikuti
belum ada perguruan tinggi terdekat dalam sebuah pendidikan. Oleh karena itu
baik negeri maupun swasta yang keberadaannya merupakan kunci pokok
membuka pendidikan dan latihan untuk dalam penyelenggaraan pendidikan, karena
menjadi guru profesional, sehingga didalam kurikulum memuat mata pelajaran
semua guru honorer tersebut belum yang harus diikuti dan jumlah jam setiap
memiliki kesempatan menjadi guru mata pelajaran serta batasan-batasan yang
profesional atau memiliki sertifikat harus dicapai pada tingkat tertentu.
guru, Standar isi menurut peraturan pemerintah
4) tenaga administrasi di SMP Negeri 1 nomor 19 tahun 2005 secara keseluruhan
Abung Barat idealnya adalah 9 orang, mencakup:
akan tetapi karena keterbatasan 1. Kerangka dasar kurikulum pada
pembiayaan sampai saat ini baru ada jenjang pendidikan dasar dan
tenaga administrasi sebanyak 6 orang, menengah terdiri dari: 1) kelompok
5) standar proses yang belum dipenuhi di mata pelajaran agama dan akhlak
SMP Negeri 1 Abung Barat adalah mulia, 2) kelompok pelajaran
belum adanya pedoman tentang kode kewarganegaraan dan kepribadian, 3)
etik hubungan antara sesama warga dan kelompok mata pelajaran ilmu
hubungan antar warga sekolah dengan pengetahuan dan teknologi, 4)
masyarakat secara tertulis, kelompok mata pelajaran estetika, dan
5) kelompok mata pelajaran jasmani, lulus memiliki keterampilan yang sesuai
olahraga dan kesehatan. dengan lapangan kerja.
2. Struktur kurikulum pendidikan umum Pelaksanaan standar Proses
meliputi substansi pembelajaran yang pembelajaran memegang peran sangat
ditempuh selama tiga tahun melalui penting dalam sebuah pembelajaran,
kelas VII sampai dengan kelas IX, berhasil atau tidaknya sebuah pembelajaran
struktur kurikulum disusun berdasarkan tergantung pada proses pembelajaran.
standar kompetensi lulusan dan standar Proses pelaksanaan pembelajaran meliputi:
kompetensi mata pelajaran dengan 1. Silabus
ketentuan berikut: 1) kurikulum SMP Silabus adalah rencana
Negeri 1 Abung Barat memuat 10 mata pembelajaran pada suatu kelompok
pelajaran, muatan lokal, dan mata pelajaran yang mencakup standar
pengembangan diri; 2) alokasi waktu kompetensi, kompetensi dasar, materi
satu jam pembelajaran adalah 40 menit; pembelajaran, idikator, penilaian,
3) sekolah dimungkinkan menambah alokasi waktu dan sumber belajar.
maksimum empat jam pelajaran setiap 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
minggu secara keseluruhan; 4) minggu (RPP)
efektif dalam satu tahun pelajaran (dua Rencana Pelaksanaan pembelajaran
semester) adalah 34—38 minggu. (RPP) adalah rencana yang
Dari ketentuan diatas dan menggambarkan prosedur dan
berdasarkan review dokumen diperoleh pengorganisasian pembelajaran untuk
nilai rata-rata standar isi adalah 66,67%. mencapai satu kompetensi dasar yang
Hasil tersebut berasal dari tiga komponen ditetapkan dalam Standar Isi dan
dan salah satu komponen tidak ditemukan dijabarkan dalam silabus. Lingkup
dokumennya, dokumen yang tidak rencana pembelajaran paling luas
ditemukan adalah daftar hadir keterlibatan mencakup satu kompetensi dasar yang
warga sekolah dalam penyusunan dokumen terdiri atas satu indikator atau beberapa
KTSP. Penyusunan kurikulum seharusnya indikator untuk satu kali pertemuan
melibatkan warga sekolah, dengan tujuan atau lebih.
mengakomodir harapan dan tuntutan RPP merupakan persiapan yang
lingkungan sekitar untuk mengembangkan harus dilakukan guru sebelum
potensi daerah, dan lingkungan sekitar. mengajar. Persiapan disini dapat
Berdasarkan hasil review dokumen diartikan persiapan tertulis maupun
berkaitan dengan standar isi, mak persiapan mental, situasi emosional
kurikulum KTSP di SMP Negeri 1 Abung yang ingin dibangun, lingkungan
Barat telah memenuhi kriteria acuan norma belajar yang produktif, termasuk
yang telah ditetapkan oleh Badan Standar meyakinkan pembelajar untuk mau
Nasional Pendidikan (BSNP), sehingga terlibat secara penuh. Rencana
kurikulum KTSP SMP Negeri 1 Abung Pelaksanaan Pembelajaran dengan
Barat layak untuk dipergunakan untuk silabus mempunyai perbedaan,
acuan pembelajaran. Kurikulum KTSP meskipun dalam hal tertentu
sebaiknya menyertakan daftar hadir mempunyai persamaan. Silabus
keterlibatan warga sekolah dalam memuat hal-hal yang perlu dilakukan
penyusunan kurikulum dengan demikian siswa untuk menuntaskan suatu
sekolah dapat menyerap aspirasi warga kompetensi secara utuh, artinya di
sekolah. Kurikulum yang penyusunannya dalam suatu silabus adakalanya
melibatkan warga sekolah dapat beberapa kompetensi yang sejalan akan
mengakomodasi tuntutan dunia usaha di disatukan sehingga perkiraan waktunya
lingkungan sekitar, sehingga siswa yang belum tahu pasti berapa pertemuan
yang akan dilakukan. Sementara itu,
rencana pelaksanaan pembelajaran supervisi kelas maka kekeliruan proses
adalah penggalan-penggalan kegiatan pembelajaran akan berlangsung terus-
yang perlu dilakukan oleh guru untuk menerus.
setiap pertemuan. Didalamnya harus Aspek penting lainnya dalam proses
terlihat tindakan apa yang perlu pembelajaran adalah penilaian. Penilaian
dilakukan oleh guru untuk mencapai dalam pembelajaran tidak semata-mata
ketuntasan kompetensi serta tindakan dilakukan terhadap hasil belajar, akan tetapi
selanjutnya setelah pertemuan selesai. juga harus dilakukan terhadap proses
3. Buku Teks Pelajaran pembelajaran dengan tujuan untuk merevisi
Buku teks pelajaran adalah salah desain pembelajaran dan strategi
satu sumber belajar dan bahan belajar pembelajaran. berdasarkan hasil review
bagi siswa dalam sebuah pembelajaran. dokumen penilaian di peroleh nilai 86,99%.
Buku teks pembelajaran memberikan Hasil tersebut memang cukup
kontribusi yang baik pada menggembirakan, akan tetapi didalam
pembelajaran. Beberapa materi penilaian pendidikan hal yang sangat
pembelajaran tidak dapat berjalan tanpa bermanfaat adalah hasil penilaian
bantuan buku pelajaran. digunakan sebagai langkah awal dalam
Berdasarkan hasil penelitian perbaikan metode pembelajaran, serta
berkaitan dengan standar proses pendidikan proses pembelajaran sehingga pembelajaran
program penjaminan mutu dokumen, dapat berjalan dan siswa mampu meangkap
diperoleh hasil rata-rata capaian sebesar dan memahami materi pembelajaran.
73,33%. Secara keseluruhan proses Apabila penilaian pembelajaran tidak
pembelajaran di SMP Negeri 1 Abung dilanjutkan dengan proses perbaikkan
Barat adalah baik akan tetapi masih perlu strategi pembelajaran maka penilaian
perbaikan pada indikator penggunaan pembelajaran hanya sebagai rutinitas dan
model pembelajaran, dari hasil pengamatan legalitas formal bahwa langkah-langkah
bahwa model model pembelajaran yang pembelajaran telah terlaksana, sehingga
digunakan di SMP Negeri 1 Abung Barat tidak ada perbaikan strategi pembelajaran.
masih cenderung terpusat pada guru, dan Pencapaian rata-rata komponen
terkesan langkah-langkah yang tertulis pada proses pelaksanaan program penjaminan
RPP tidak di terlaksana sepenuhnya dalam mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Barat dapat dilihat pada tabel 3.
Supervisi kelas oleh kepala sekolah juga Rata-rata capaian komponen proses
belum berjalan dengan baik. Supervisi kelas program penjaminan mutu pendidikan di
pada dasarnya memegang peran sangat SMP Negeri 1 Abung Barat adalah 75,66%
penting, dari kegiatan supervisi dapat di maka nilai komponen proses program
ketahui bagaimana proses pembelajaran di penjaminan mutu di SMP Negeri 1 Abung
kelas dengan sebenarnya, dan bila Barat tergolong sedang. Hasil pengukuran
ditemukan kekeliruan proses pembelajaran tersebut mengindikasikan bahwa komponen
dapat dengan segera untuk melakukan proses penjaminan mutu pendidikan di
perbaikan, akan tetapi bila tidak dilakukan SMP Negeri 1 Abung Barat harus segera
diperbaiki karena proses pembelajaran Berdasarkan hasil review dokumen
memegang kontribusi paling besar terhadap standar hasil seluruh standar telak
keberhasilan program penjaminan mutu dilaksanakan dengan capaian nilai rata-rata
pendidikan, oleh karena itu proses 100% yang berarti semua kegiatan
pembelajaran disebut ujung tombak berkaitan dengan standar kompetensi
keberhasilan pembelajaran di lembaga lulusan sudah dipenuhi seluruhnya, akan
pendidikan. Perbaikan yang harus tetapi perlu peningkatan kualitasnya.
dilakukan terkait dengan proses pendidikan Berdasarkan hasil observasi diperoleh fakta
di SMP Negeri 1 Abung Barat antara lain pencapaian nilai ujian tahun pelajaran
adalah: 2013/2014 menurun jika dibandingkan
1. Penyusunan kurikulum KTSP harus dengan tahun sebelumnya. Apabila tahun
mengikut sertakan warga sekolah, pelajaran 2012/2013 nilai rata-rata ujian
daftar hadir warga sekolah dalam nasional empat bidang studi adalah 7,78,
penyusunan KTSP ikut dilampirkan sedangkan tahun pelajaran 2013/2014 nilai
atau diarsipkan. rata-rata ujian nasional empat bidang studi
2. Proses pembelajar di kelas seharusnya adalah 4,32.
tidak lagi berpusat pada guru, Penurunan pencapaian nilai ujian
sebaiknya proses pembelajaran nasional memang banyak faktor
menggunakan metode pembelajaran penyebabnya, mungkin disebabkan oleh
inkuiri, discovery, problem based rendahnya kualitas siswa yang masuk saat
learning, project based learning yang itu (rendahnya bahan baku), mungkin
melibatkan siswa dengan pendekatan disebabkan oleh perubahan kebijakan ujian
scientific. nasional dengan 20 paket soal yang berbeda
3. Supervisi kelas terkait dengan proses dengan penulisan kode paket soal
pembelajaran minimal dilakukan sekali menggunakan bar code, atau mungkin juga
dalam satu semester. Kekurangan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas
ditemukan saat supervisi kelas pembelajaran. Penurunan pencapaian nilai
seharusnya segera dilakukan tindak ujian nasional tampaknya bukan hanya
lanjut dengan demikian kekeliruan dan dialami oleh SMP Negeri 1 Abung Barat
kekurangan dalam proses pembelajaran hal ini dibuktikan dengan siswa yang lulus
tidak berlangsung terlalu lama. pada tahun tersebut masih banyak yang
4. Penilaian proses pembelajaran diterima di sekolah lanjutan yang favorit
seharusnya bukan merupakan sebuah padahal seleksi penerimaan siswa baru
rutinitas saja dalam pembelajaran, akan tingkat SMP/MTs dan Tingkat
tetapi penilaian pembelajaran dapat SMA/SMK/MA seluruh kabupaten
digunakan sebagai umpan balik dalam Lampung Utara menggunakan sistem online
perbaikan proses pembelajaran, terkait untuk yang pertama.
dengan strategi pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian penulis
menarik kesimpulan bahwa penurunan
D. Pembahasan Efektivitas dan Efisiensi pencapaian nilai ujian nasional adalah
Program Penjaminan Mutu. penurunan yang sifatnya merata, hampir di
Hasil yang diharapkan dari seluruh sekolah tingkat SMP disekitar
pelaksanaan program penjaminan mutu Kabupaten Lampung Utara mengalami
adalah peningkatan standar kompetensi penurunan.
lulusan, serta prestasi akademik maupun Berikut adalah rekapitulasi
non akademik. Efektivitas dan efisiensi pemenuhan lima standar nasional
program dapat diketahui dari peningkatan pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat
nilai ujian nasional atau peningkatan tersaji dalam Tabel 4.
prestasi akademik maupun prestasi non
akademik.
Tabel 4 diatas menunjukkan tingkat memperkirakan berada pada kelompok
pencapaian lima standar nasional mana SMP Negeri 1 Abung Barat bila
pendidikan, yang terbagi kedalam dua dilihat tingkat pemenuhan standar nasional
kategori standar input dan standar proses. pendidikan. Bila melihat pengelompokan
Standar input program penjaminan mutu sekolah berdasarkan pemenuhan standar
dengan pencapaian nilai 86,04% dengan nasional pendidikan yang di keluarkan oleh
kualifikasi Baik, standar input pusat penjaminan mutu pendidikan maka
menunjukkan kualitas input, semakin tinggi SMP Negeri 1 Abung Barat dengan nilai
kualitas input maka akan semakin tinggi lima standar nasional pendidikan adalah
kemampuan melakukan proses pelaksanaan 79,81 (≥ 6,5) dan pencapaian nilai ujian
program penjaminan mutu pendidikan di nasional 4,32 (≤ 6,5) maka SMP Negeri 1
SMP Negeri 1 Abung Barat. Standar proses Abung Barat termasuk pada kelompok
pelaksanaan program penjaminan mutu sekolah MENUJU SNP 3. Apabila SMP
dengan pencapaian nilai 75,66% dengan Negeri 1 Abung Barat mampu
kualifikasi Sedang. Proses pelaksanaan mempertahankan atau bahkan
program penjaminan mutu pendidikan di meningkatkan pemenuhan lima standar
SMP Negeri 1 Abung Barat harus segera nasional pendidikan, dan meningkatkan
dilakukan perbaikan, karena kualitas sebuah nilai ujian nasional pendidikan hingga nilai
produk sangat ditentukan oleh proses rata-rata ujian nasionalnya ≥ 6,5 maka SMP
produksinya, demikian juga dalam Negeri 1 Abung Barat tergolong dalam
pendidikan kualitas standar kompetensi kelompok Sekolah SNP.
lulusan sangat ditentukan pada proses
pembelajarannya, semakin tinggi kualitas SIMPULAN
pembelajaran maka akan menghasilkan
kompetensi lulusan yang semakin baik, Berdasarkan analisis yang telah
dengan pandangan tersebut maka diuraikan pada BAB sebelumnya, penulis
komponen proses yang terdiri dari standar dapat menarik suatu simpulan bahwa
isi, standar proses, dan standar penilaian pelaksanaan program Penjaminan Mutu
pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat, Pendidikan (PMP) di SMP Negeri 1 Abung
segera untuk dilakukan perbaikan secara Barat tahun Pelajaran 2013/2014 pada
mendasar, apabila proses pembelajaran di penelitian ini dari berbagai aspek yang
SMP Negeri 1 Abung Barat tidak segera di diamati, maka:
tanggulangi maka dikawatirkan pencapaian A. Aspek kontek yang menjadi latar
nilai ujian nasional tahun berikutnya belakang program penjaminan mutu
mengalami penurunan. pendidikan di SMP Negeri 1 Abung
Setelah pengukuran terhadap Barat adalah ingin memberikan
standar input dan standar proses maka hasil pendidikan yang bermutu pada
pengukurannya dapat dipergunakan untuk masyarakat dan meningkatkan prestise
sekolah. Abung Barat adalah 75,66% maka nilai
B. Aspek Input Rata-rata capaian input komponen proses program penjaminan
program penjaminan mutu pendidikan mutu di SMP Negeri 1 Abung Barat
di SMP Negeri 1 Abung Barat adalah dengan kriteria sedang.
86,04% maka nilai input program D. Aspek Produk efisiensi dan efektivitas
penjaminan mutu di SMP Negeri 1 program penjaminan mutu pendidikan
Abung Barat dengan kriteria baik. di SMP Negeri 1 Abung Barat tidak
C. Aspek Proses Rata-rata capaian terlihat secara jelas.
komponen proses program penjaminan
mutu pendidikan di SMP Negeri 1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Evaluasi Program Pendidikan, edisi ketiga. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hadis, A. dan Nurhayati, B. 2013. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif, cetakan ketiga puluh satu. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. 410 hlm.

Rini, R. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah dan Hasil Penelitian. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.

Sagala, S. 2011. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, cetakan


kelima. Bandung: Alfabeta.

Sallis, E. 2011. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Terj. Ahmad Ali Riyadi &
Fahrurrozi. Jogjakarta: IRCisoD

Anda mungkin juga menyukai