8681 16951 1 SP
8681 16951 1 SP
Oleh
mutu, kurikulum, dan sarana-prasarana. atau sarjana (S1) dari seluruh guru
Pada pertemuan tersebut dibahas yang ada 5 orang belum memiliki
rencana strategis yang akan dilakukan
kualifikasi pendidikan D-IV atau 6) belum adanya peraturan akademik
sarjana (S1), secara tertulis.
2) masih banyak guru yang pendidikan Berdasarkan Sagala (2011:43) yang
terakhirnya tidak sesuai dengan mata memberikan pengertian manajemen
pelajaran yang diajarkan atau diampu, pendidikan dengan menggunakan istilah
dari semua guru terdapat 15 orang guru administrasi pendidikan merupakan proses
yang pendidikan terakhirnya tidak keseluruhan kegiatan bersama dengan
sesuai dengan mata pelajaran yang memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia
diampu, hal tersebut disebabkan pada untuk mencapai tujuan maka peneliti
saat guru meneruskan pendidikan pada berkesimpulan bahwa input program
perguruan tinggi terdekat, perguruan penjaminan mutu pendidikan di SMP
tinggi terdekat hanya membuka jurusan Negeri 1 Abung Barat walaupun masih
pendidikan Bahasa Indonesia, memiliki beberapa keterbatasan dan
pendidikan Matematika, pendidikan kekurangan akan tetapi secara keseluruhan
Agama Islam, dan pendidikan Bahasa masih sangat layak untuk dapat meneruskan
Inggris, sehingga guru yang proses pelaksanaan program penjaminan
pendidikannya tidak ada pada mutu pendidikan, hal ini diperkuat dengan
perguruan tinggi terdekat mengambil pencapaian nilai rata-rata input program
jalan pintas meneruskan pendidikan dengan kualifikasi baik.
sarjana (S1) dengan program studi
berbeda dengan mata pelajaran yang C. Pembahasan Proses Penjaminan
diampu, kebanyakan guru meneruskan Mutu Pendidikan
pendidikan sarjana (S1) program studi Proses pelaksanaan program
pendidikan bahasa Indonesia, penjaminan mutu pendidikan di SMP
3) masih banyak guru yang belum Negeri 1 Abung Barat ditengarai memiliki
memiliki sertifikat pendidik, sebanyak tiga komponen yaitu: standar isi, standar
20 orang guru atau 48,8% guru yang proses, dan standar penilaian pendidikan,
belum memiliki sertifikat guru, hal berikut adalah pembahasannya.
tersebut dipicu oleh guru dengan status Pelaksanaan standar isi dapat diukur
honorer, karena pada saat guru lulus dengan adanya buku kurikulum KTSP.
pendidikan sarjana (S1) sampai saat ini Kurikulum adalah acuan yang harus diikuti
belum ada perguruan tinggi terdekat dalam sebuah pendidikan. Oleh karena itu
baik negeri maupun swasta yang keberadaannya merupakan kunci pokok
membuka pendidikan dan latihan untuk dalam penyelenggaraan pendidikan, karena
menjadi guru profesional, sehingga didalam kurikulum memuat mata pelajaran
semua guru honorer tersebut belum yang harus diikuti dan jumlah jam setiap
memiliki kesempatan menjadi guru mata pelajaran serta batasan-batasan yang
profesional atau memiliki sertifikat harus dicapai pada tingkat tertentu.
guru, Standar isi menurut peraturan pemerintah
4) tenaga administrasi di SMP Negeri 1 nomor 19 tahun 2005 secara keseluruhan
Abung Barat idealnya adalah 9 orang, mencakup:
akan tetapi karena keterbatasan 1. Kerangka dasar kurikulum pada
pembiayaan sampai saat ini baru ada jenjang pendidikan dasar dan
tenaga administrasi sebanyak 6 orang, menengah terdiri dari: 1) kelompok
5) standar proses yang belum dipenuhi di mata pelajaran agama dan akhlak
SMP Negeri 1 Abung Barat adalah mulia, 2) kelompok pelajaran
belum adanya pedoman tentang kode kewarganegaraan dan kepribadian, 3)
etik hubungan antara sesama warga dan kelompok mata pelajaran ilmu
hubungan antar warga sekolah dengan pengetahuan dan teknologi, 4)
masyarakat secara tertulis, kelompok mata pelajaran estetika, dan
5) kelompok mata pelajaran jasmani, lulus memiliki keterampilan yang sesuai
olahraga dan kesehatan. dengan lapangan kerja.
2. Struktur kurikulum pendidikan umum Pelaksanaan standar Proses
meliputi substansi pembelajaran yang pembelajaran memegang peran sangat
ditempuh selama tiga tahun melalui penting dalam sebuah pembelajaran,
kelas VII sampai dengan kelas IX, berhasil atau tidaknya sebuah pembelajaran
struktur kurikulum disusun berdasarkan tergantung pada proses pembelajaran.
standar kompetensi lulusan dan standar Proses pelaksanaan pembelajaran meliputi:
kompetensi mata pelajaran dengan 1. Silabus
ketentuan berikut: 1) kurikulum SMP Silabus adalah rencana
Negeri 1 Abung Barat memuat 10 mata pembelajaran pada suatu kelompok
pelajaran, muatan lokal, dan mata pelajaran yang mencakup standar
pengembangan diri; 2) alokasi waktu kompetensi, kompetensi dasar, materi
satu jam pembelajaran adalah 40 menit; pembelajaran, idikator, penilaian,
3) sekolah dimungkinkan menambah alokasi waktu dan sumber belajar.
maksimum empat jam pelajaran setiap 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
minggu secara keseluruhan; 4) minggu (RPP)
efektif dalam satu tahun pelajaran (dua Rencana Pelaksanaan pembelajaran
semester) adalah 34—38 minggu. (RPP) adalah rencana yang
Dari ketentuan diatas dan menggambarkan prosedur dan
berdasarkan review dokumen diperoleh pengorganisasian pembelajaran untuk
nilai rata-rata standar isi adalah 66,67%. mencapai satu kompetensi dasar yang
Hasil tersebut berasal dari tiga komponen ditetapkan dalam Standar Isi dan
dan salah satu komponen tidak ditemukan dijabarkan dalam silabus. Lingkup
dokumennya, dokumen yang tidak rencana pembelajaran paling luas
ditemukan adalah daftar hadir keterlibatan mencakup satu kompetensi dasar yang
warga sekolah dalam penyusunan dokumen terdiri atas satu indikator atau beberapa
KTSP. Penyusunan kurikulum seharusnya indikator untuk satu kali pertemuan
melibatkan warga sekolah, dengan tujuan atau lebih.
mengakomodir harapan dan tuntutan RPP merupakan persiapan yang
lingkungan sekitar untuk mengembangkan harus dilakukan guru sebelum
potensi daerah, dan lingkungan sekitar. mengajar. Persiapan disini dapat
Berdasarkan hasil review dokumen diartikan persiapan tertulis maupun
berkaitan dengan standar isi, mak persiapan mental, situasi emosional
kurikulum KTSP di SMP Negeri 1 Abung yang ingin dibangun, lingkungan
Barat telah memenuhi kriteria acuan norma belajar yang produktif, termasuk
yang telah ditetapkan oleh Badan Standar meyakinkan pembelajar untuk mau
Nasional Pendidikan (BSNP), sehingga terlibat secara penuh. Rencana
kurikulum KTSP SMP Negeri 1 Abung Pelaksanaan Pembelajaran dengan
Barat layak untuk dipergunakan untuk silabus mempunyai perbedaan,
acuan pembelajaran. Kurikulum KTSP meskipun dalam hal tertentu
sebaiknya menyertakan daftar hadir mempunyai persamaan. Silabus
keterlibatan warga sekolah dalam memuat hal-hal yang perlu dilakukan
penyusunan kurikulum dengan demikian siswa untuk menuntaskan suatu
sekolah dapat menyerap aspirasi warga kompetensi secara utuh, artinya di
sekolah. Kurikulum yang penyusunannya dalam suatu silabus adakalanya
melibatkan warga sekolah dapat beberapa kompetensi yang sejalan akan
mengakomodasi tuntutan dunia usaha di disatukan sehingga perkiraan waktunya
lingkungan sekitar, sehingga siswa yang belum tahu pasti berapa pertemuan
yang akan dilakukan. Sementara itu,
rencana pelaksanaan pembelajaran supervisi kelas maka kekeliruan proses
adalah penggalan-penggalan kegiatan pembelajaran akan berlangsung terus-
yang perlu dilakukan oleh guru untuk menerus.
setiap pertemuan. Didalamnya harus Aspek penting lainnya dalam proses
terlihat tindakan apa yang perlu pembelajaran adalah penilaian. Penilaian
dilakukan oleh guru untuk mencapai dalam pembelajaran tidak semata-mata
ketuntasan kompetensi serta tindakan dilakukan terhadap hasil belajar, akan tetapi
selanjutnya setelah pertemuan selesai. juga harus dilakukan terhadap proses
3. Buku Teks Pelajaran pembelajaran dengan tujuan untuk merevisi
Buku teks pelajaran adalah salah desain pembelajaran dan strategi
satu sumber belajar dan bahan belajar pembelajaran. berdasarkan hasil review
bagi siswa dalam sebuah pembelajaran. dokumen penilaian di peroleh nilai 86,99%.
Buku teks pembelajaran memberikan Hasil tersebut memang cukup
kontribusi yang baik pada menggembirakan, akan tetapi didalam
pembelajaran. Beberapa materi penilaian pendidikan hal yang sangat
pembelajaran tidak dapat berjalan tanpa bermanfaat adalah hasil penilaian
bantuan buku pelajaran. digunakan sebagai langkah awal dalam
Berdasarkan hasil penelitian perbaikan metode pembelajaran, serta
berkaitan dengan standar proses pendidikan proses pembelajaran sehingga pembelajaran
program penjaminan mutu dokumen, dapat berjalan dan siswa mampu meangkap
diperoleh hasil rata-rata capaian sebesar dan memahami materi pembelajaran.
73,33%. Secara keseluruhan proses Apabila penilaian pembelajaran tidak
pembelajaran di SMP Negeri 1 Abung dilanjutkan dengan proses perbaikkan
Barat adalah baik akan tetapi masih perlu strategi pembelajaran maka penilaian
perbaikan pada indikator penggunaan pembelajaran hanya sebagai rutinitas dan
model pembelajaran, dari hasil pengamatan legalitas formal bahwa langkah-langkah
bahwa model model pembelajaran yang pembelajaran telah terlaksana, sehingga
digunakan di SMP Negeri 1 Abung Barat tidak ada perbaikan strategi pembelajaran.
masih cenderung terpusat pada guru, dan Pencapaian rata-rata komponen
terkesan langkah-langkah yang tertulis pada proses pelaksanaan program penjaminan
RPP tidak di terlaksana sepenuhnya dalam mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Abung
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Barat dapat dilihat pada tabel 3.
Supervisi kelas oleh kepala sekolah juga Rata-rata capaian komponen proses
belum berjalan dengan baik. Supervisi kelas program penjaminan mutu pendidikan di
pada dasarnya memegang peran sangat SMP Negeri 1 Abung Barat adalah 75,66%
penting, dari kegiatan supervisi dapat di maka nilai komponen proses program
ketahui bagaimana proses pembelajaran di penjaminan mutu di SMP Negeri 1 Abung
kelas dengan sebenarnya, dan bila Barat tergolong sedang. Hasil pengukuran
ditemukan kekeliruan proses pembelajaran tersebut mengindikasikan bahwa komponen
dapat dengan segera untuk melakukan proses penjaminan mutu pendidikan di
perbaikan, akan tetapi bila tidak dilakukan SMP Negeri 1 Abung Barat harus segera
diperbaiki karena proses pembelajaran Berdasarkan hasil review dokumen
memegang kontribusi paling besar terhadap standar hasil seluruh standar telak
keberhasilan program penjaminan mutu dilaksanakan dengan capaian nilai rata-rata
pendidikan, oleh karena itu proses 100% yang berarti semua kegiatan
pembelajaran disebut ujung tombak berkaitan dengan standar kompetensi
keberhasilan pembelajaran di lembaga lulusan sudah dipenuhi seluruhnya, akan
pendidikan. Perbaikan yang harus tetapi perlu peningkatan kualitasnya.
dilakukan terkait dengan proses pendidikan Berdasarkan hasil observasi diperoleh fakta
di SMP Negeri 1 Abung Barat antara lain pencapaian nilai ujian tahun pelajaran
adalah: 2013/2014 menurun jika dibandingkan
1. Penyusunan kurikulum KTSP harus dengan tahun sebelumnya. Apabila tahun
mengikut sertakan warga sekolah, pelajaran 2012/2013 nilai rata-rata ujian
daftar hadir warga sekolah dalam nasional empat bidang studi adalah 7,78,
penyusunan KTSP ikut dilampirkan sedangkan tahun pelajaran 2013/2014 nilai
atau diarsipkan. rata-rata ujian nasional empat bidang studi
2. Proses pembelajar di kelas seharusnya adalah 4,32.
tidak lagi berpusat pada guru, Penurunan pencapaian nilai ujian
sebaiknya proses pembelajaran nasional memang banyak faktor
menggunakan metode pembelajaran penyebabnya, mungkin disebabkan oleh
inkuiri, discovery, problem based rendahnya kualitas siswa yang masuk saat
learning, project based learning yang itu (rendahnya bahan baku), mungkin
melibatkan siswa dengan pendekatan disebabkan oleh perubahan kebijakan ujian
scientific. nasional dengan 20 paket soal yang berbeda
3. Supervisi kelas terkait dengan proses dengan penulisan kode paket soal
pembelajaran minimal dilakukan sekali menggunakan bar code, atau mungkin juga
dalam satu semester. Kekurangan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas
ditemukan saat supervisi kelas pembelajaran. Penurunan pencapaian nilai
seharusnya segera dilakukan tindak ujian nasional tampaknya bukan hanya
lanjut dengan demikian kekeliruan dan dialami oleh SMP Negeri 1 Abung Barat
kekurangan dalam proses pembelajaran hal ini dibuktikan dengan siswa yang lulus
tidak berlangsung terlalu lama. pada tahun tersebut masih banyak yang
4. Penilaian proses pembelajaran diterima di sekolah lanjutan yang favorit
seharusnya bukan merupakan sebuah padahal seleksi penerimaan siswa baru
rutinitas saja dalam pembelajaran, akan tingkat SMP/MTs dan Tingkat
tetapi penilaian pembelajaran dapat SMA/SMK/MA seluruh kabupaten
digunakan sebagai umpan balik dalam Lampung Utara menggunakan sistem online
perbaikan proses pembelajaran, terkait untuk yang pertama.
dengan strategi pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian penulis
menarik kesimpulan bahwa penurunan
D. Pembahasan Efektivitas dan Efisiensi pencapaian nilai ujian nasional adalah
Program Penjaminan Mutu. penurunan yang sifatnya merata, hampir di
Hasil yang diharapkan dari seluruh sekolah tingkat SMP disekitar
pelaksanaan program penjaminan mutu Kabupaten Lampung Utara mengalami
adalah peningkatan standar kompetensi penurunan.
lulusan, serta prestasi akademik maupun Berikut adalah rekapitulasi
non akademik. Efektivitas dan efisiensi pemenuhan lima standar nasional
program dapat diketahui dari peningkatan pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat
nilai ujian nasional atau peningkatan tersaji dalam Tabel 4.
prestasi akademik maupun prestasi non
akademik.
Tabel 4 diatas menunjukkan tingkat memperkirakan berada pada kelompok
pencapaian lima standar nasional mana SMP Negeri 1 Abung Barat bila
pendidikan, yang terbagi kedalam dua dilihat tingkat pemenuhan standar nasional
kategori standar input dan standar proses. pendidikan. Bila melihat pengelompokan
Standar input program penjaminan mutu sekolah berdasarkan pemenuhan standar
dengan pencapaian nilai 86,04% dengan nasional pendidikan yang di keluarkan oleh
kualifikasi Baik, standar input pusat penjaminan mutu pendidikan maka
menunjukkan kualitas input, semakin tinggi SMP Negeri 1 Abung Barat dengan nilai
kualitas input maka akan semakin tinggi lima standar nasional pendidikan adalah
kemampuan melakukan proses pelaksanaan 79,81 (≥ 6,5) dan pencapaian nilai ujian
program penjaminan mutu pendidikan di nasional 4,32 (≤ 6,5) maka SMP Negeri 1
SMP Negeri 1 Abung Barat. Standar proses Abung Barat termasuk pada kelompok
pelaksanaan program penjaminan mutu sekolah MENUJU SNP 3. Apabila SMP
dengan pencapaian nilai 75,66% dengan Negeri 1 Abung Barat mampu
kualifikasi Sedang. Proses pelaksanaan mempertahankan atau bahkan
program penjaminan mutu pendidikan di meningkatkan pemenuhan lima standar
SMP Negeri 1 Abung Barat harus segera nasional pendidikan, dan meningkatkan
dilakukan perbaikan, karena kualitas sebuah nilai ujian nasional pendidikan hingga nilai
produk sangat ditentukan oleh proses rata-rata ujian nasionalnya ≥ 6,5 maka SMP
produksinya, demikian juga dalam Negeri 1 Abung Barat tergolong dalam
pendidikan kualitas standar kompetensi kelompok Sekolah SNP.
lulusan sangat ditentukan pada proses
pembelajarannya, semakin tinggi kualitas SIMPULAN
pembelajaran maka akan menghasilkan
kompetensi lulusan yang semakin baik, Berdasarkan analisis yang telah
dengan pandangan tersebut maka diuraikan pada BAB sebelumnya, penulis
komponen proses yang terdiri dari standar dapat menarik suatu simpulan bahwa
isi, standar proses, dan standar penilaian pelaksanaan program Penjaminan Mutu
pendidikan di SMP Negeri 1 Abung Barat, Pendidikan (PMP) di SMP Negeri 1 Abung
segera untuk dilakukan perbaikan secara Barat tahun Pelajaran 2013/2014 pada
mendasar, apabila proses pembelajaran di penelitian ini dari berbagai aspek yang
SMP Negeri 1 Abung Barat tidak segera di diamati, maka:
tanggulangi maka dikawatirkan pencapaian A. Aspek kontek yang menjadi latar
nilai ujian nasional tahun berikutnya belakang program penjaminan mutu
mengalami penurunan. pendidikan di SMP Negeri 1 Abung
Setelah pengukuran terhadap Barat adalah ingin memberikan
standar input dan standar proses maka hasil pendidikan yang bermutu pada
pengukurannya dapat dipergunakan untuk masyarakat dan meningkatkan prestise
sekolah. Abung Barat adalah 75,66% maka nilai
B. Aspek Input Rata-rata capaian input komponen proses program penjaminan
program penjaminan mutu pendidikan mutu di SMP Negeri 1 Abung Barat
di SMP Negeri 1 Abung Barat adalah dengan kriteria sedang.
86,04% maka nilai input program D. Aspek Produk efisiensi dan efektivitas
penjaminan mutu di SMP Negeri 1 program penjaminan mutu pendidikan
Abung Barat dengan kriteria baik. di SMP Negeri 1 Abung Barat tidak
C. Aspek Proses Rata-rata capaian terlihat secara jelas.
komponen proses program penjaminan
mutu pendidikan di SMP Negeri 1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2009. Evaluasi Program Pendidikan, edisi ketiga. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif, cetakan ketiga puluh satu. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. 410 hlm.
Rini, R. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah dan Hasil Penelitian. Bandar Lampung:
Universitas Lampung.
Sallis, E. 2011. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Terj. Ahmad Ali Riyadi &
Fahrurrozi. Jogjakarta: IRCisoD