TEORI AKUNTANSI
Disusun oleh:
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
1
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat
dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Makalah ini merupakan laporan tertulis dari kelompok Teori Agensi, Positif dan
Normatif pada Mata Kuliah Teori Akuntansi Jurusan Akuntansi Universitas Islam
Kadiri.
Laporan ini ditujukan kepada Bapak Akhmad Naruli SE., MSA sebagai Dosen
Mata Kuliah Teori Akuntansi. Pada kesempatan ini kami selaku mahasiswa
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Akhmad Naruli SE., MSA selaku
Dosen Mata Kuliah Teori Akuntansi yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam menyempurnakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSATAKA............................................................................................. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori merupakan hasil dari kristalisasi fenomena empiris, yang diambil dari
berbagai riset, dan pada suatu kesimpulan yang bersifat universal, logis, konsisten,
prediktif, dan objektif. Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan
seperangkat prinsip yang logis, saling terkait, yang membentuk kerangka umum,dan
dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai dan mengembangkan praktik akuntansi.
Teori positif mulai berkembang sekitar tahun 1960-an yang dipelopori oleh
Watt & Zimmerman menitik beratkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku dengan
munculnya hipotesis pasar efisien dan teori agensi.
Dalam makalah ini akan dijelasan lebih rinci tentang akuntansi positif dan juga
akuntansi normatif, baik itu sejarah awal mula, perkembangannya perbedaan ataupun
perbandingan antara keduannya serta hal-hal yang berhubungan dengan akuntansi
positif maupun normatif.
4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Teori Agensi
2. Untuk mengetahui tentang Teori Positif
3. Untuk mengetahui tentang Teori Normatif
5
BAB II
PEMBAHASAN
Di dunia nyata para manajer perusahaan mendapatkan dana dari investor yang
percaya bahwa manajer memiliki kemampuan untuk menggunakan dana secara efisien
dan efektif untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Manajer
menandatangani kontrak yang mengidentifikasi kegiatan yang harus mereka lakukan
dan menentukan cara di mana laba dialokasikan antara manajer dan investor. Karena
sangat sulit untuk menggambarkan dan memperkirakan kemungkinan masa depan,
kontrak yang ditandatangani oleh manajer sulit untuk dilaksanakan.
6
Dengan demikian, principal berada sebagai asimetri informasi karena agent
lebih mengetahui kinerja dan aktivitas perusahaan dibandingkan principal. Adanya
perbedaan kepentingan dan informasi antara principal dan agent memacu agent untuk
memikirkan bagaimana angka akuntansi yang dihasilkan dapat lebih memaksimalkan
kepentingannya. Cara yang dapat dilakukan agent untuk mempengaruhi angka-angka
akuntansi dapat berupa rekayasa laba atau manajemen laba dalam laporan keuangan.
Pendekatan positif melihat pada “mengapa” praktik akuntansi dan atau teori
akuntansi berkembang sebagaimana adanya dengan tujuan untuk menjelaskan dan
atau meramalkan peristiwa akuntansi. Karenanya, pendekatan positif berusaha untuk
menentukan berbagai faktor yang mungkin memengaruhi faktor rasional dalam
bidang akuntansi. Pada dasarnya ia berusaha untuk menentukan suatu teori yang
menjelaskan fenomena yang diamati.
7
Dengan demikian, fungsinya harus dinilai berdasarkan ketepatan (precision),
bidang kajian (scope), dan kesesuaian peramalan berdasarkan pada pengalaman.
Ringkasnya, ekonomi positif adalah, atau dapat dikategorikan sebagai ilmu
pengetahuan yang objektif (objective science), seperti halnya ilmu fisika.
8
dinyatakan pernyataan tersebut sebagai postulate, karena dapat diinterpretasikan
sebagai pernyataan normatif, yaitu yang seharusnya benar. Sebagai pernyataan
normatif, masih diperlukan penelitian dan perdebatan yang panjang. Akan tetapi hal
ini tidak berarti bahwa pernyataan deskriptif tidak boleh dibuat. Sebaliknya, setiap
pengevaluasian praktik akuntansi yang berlaku harus menyatakan terlebih dahulu
postulate-postulate mengenai apa yang dikerjakan oleh akuntan sebagaimana halnya
praduga mengenai mengapa hal tersebut dilakukan. Hanya melalui proses seperti itu,
maka evaluasi atas praktik yang berlaku dapat dibuat dengan cukup meyakinkan agar
diterima secara umum.
Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan
memprediksi praktik akuntansi. Salah satu contoh dalam penggunaan teori positif
adalah hipotesa mengenai program pemberian bonus. Hipotesa ini menunjukkan
bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus, akan berusaha
9
memaksimalisasi bonusnya melalui penggunaan metode akuntansi yang dapat
menaikkan laba dan pada akhirnya memperbesar bonus. Teori ini akan dapat
menjelaskan atau memprediksi prilaku manajemen dalam hal program pemberian
bonus.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Riahi – Belkaoui, Accounting Theory, Buku Satu, Edisi 5, Salemba Empat,
Jakarta 2006.
Imam Ghozali – Anis Chariri, Teori Akuntansi, Edisi 4, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang 2000
12