Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

Logika
1. Pernyataan (Proposisi)
Logika adalah metoda untuk meneliti ketepatan penalaran, yang meliputi
pengertian dan alasan dari suatu dugaan hingga menjadi suatu pernyataan. Namun dari
pernyataanlah kita dapat melacak pengertian atau konsep ini benar atau tidaknya. Namun
ada pengertian yang menjadi bawaan seperti “segala sesuatu memiliki sebab”, “sebagian
tak mungkin elebihi keseluruhan”, atau kebenaran yang membuktikan dirinya sendiri
lainnya (Self Edivence), yang dalam bahasa logika disebut aksioma, sehingga merupakan
sikap dan keputusan spontan.
Pada kebanyakan peristiwa, pengertian lebih sering diraih dengan usaha dari mudah
hingga yang susah, baik dengan pembuktian indrawi empiris untuk suatu pernyataan
empiris atau melalui kaidah logis untuk suatu pernyataan logika dan matematika.

Contoh pernyataan empiris:

1. Air mendidih pada suhu 1000 C.


2. Kualitas tembakau Deli lebih baik daripada tembakau Vorstenlanden.
3. Semua potret tentu serupa dengan yang dipotret.

Contoh pernyataan logika:

1. Dua garis sejajar tak pernah bertemu.


2. Jumlah sudut dalam segitiga adalah 1800 . (pernyataan ini dapat pula empiris).
𝑑𝑦
3. Penyelesaian 𝑑𝑥 + 𝑦 = 0 adalah 𝑦 = 𝑒 −𝑥 + 5.

Pernyataan diatas adalah kalimat yang dapat dibuktikan kebenarannya. Kalimat ini
dinamakan kalimat tertutup. Sebagai lawannya. Kalimat terbuka, kalimat pertanyaan,
ajakan, bukanlah pernyataan. Contoh kalimat terbuka, 𝑥 + 𝑦 = 5. Kalimat ini bias
menjadi objek logika jika x dan y jelas diketahui, misalnya “𝑥 + 𝑦 = 5 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 =
2 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 1” sehingga menjadi pernyataan (kalimat tertutup) dengan nilai
kebenarannya adalah ‘salah’.
Contoh lain yang bukan pernyataan:

1. Mintalah apa yang kamu suka.


2. Engkau hendak pergi kemana?
3. Jangan tinggalkan aku.

Definisi

Pernyataan atau proposisi adalah kalimat tertutup yang nilainya benar atau salah
dan tidak keduanya benar dan salah sekaligus.

Pernyataan dapat dituliskan dengan lambing huruf kecil misalnya p,q dan r,
sedangkan nilai kebenaran suatu pernyataan p ditulis dengan 𝜏 (𝑝) = B jika p benar, dan
𝜏 (𝑝) = S jika p salah.

Contoh:

Tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut.

1. p: “5 lebih kecil dari 2”


2. q: “𝑥 2 − 2𝑥 + 1 = 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 1"
3. q: “2𝑥 = 5 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 3"

Penyelesaian:

1. p: “5 lebih kecil dari 2”


cukup dengan penalaran langsung, 𝜏 (𝑝) = B
2. q: “𝑥 2 − 2𝑥 + 1 = 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 1"
karena 12 − 2.1 + 1 = 1 − 2 + 1 = 0, maka, 𝜏 (𝑝) = B
3. q: “2𝑥 = 5 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 3"
23 = 8.
Jadi, 𝜏 (𝑝) = S
Secara, matematika proposisi dinotasikan dengan
𝑝 ∶ 𝑥 𝑝(𝑥)

Pengertiannya:

“x memiliki perilaku p(x)” atau setara dengan

“p(x) Perilaku untuk x”.

Tugas Mandiri
1. Tentukanlah nilai kebenaran pernyataan berikut ini.
a. Semua bebek termasuk jenis kendaraan.
b. 24 habis dibagi 5.
c. Dia harusnya marah secara logikanya.
d. Jakarta Ibukota DKI.
e. Beberapa benda dipanasi malah mengerut.
f. 10 lebih kecil dari 8.
g. 15 lebih besar dari 12.

Catatan : Penyetoran tugas BDR masing-masing japri langsung dengan menyertakan Nama
dan Kelas.

Anda mungkin juga menyukai