Anda di halaman 1dari 1

Historiografi Jawa menuturkan bahwa Raden Patah (Sultan Fattah) adalah putra Prabu

Brawijoyo. Tentang siapa sebenarnya yang menjadi ayahanda Sultan Fattah, ternyata
hingga kini belum ada titik temu. Bagian menyatakan bahwa Kertawijaya Raja Mojopahit
yang berkuasa 1447- 1451 M. Namun sebagian lagi menyatakan ayah Sultan Fattah adalah
Kertobhumi raja Mojopahit yang berkuasa pada 1474-1478 M.

Menurut Babad Tanah Jawa (Silsilah Raja-raja Jawa) bagian C, Brawijoyo V menikahi putri
Campha. Dikisahkan, suatu malam dia bermimpi menikah dengan seorang putri dari negeri
Campha. Esok paginya dia memanggil Ki Patih, lalu disuruhnya dia pergi ke Campha
dengan membawa surat untuk raja Campha yang isinya berupa lamaran. Yang lain
mengatakan, dari Bhre Kertobhumi yang berdarah Jawa dan putri berdarah China yang
bernama Li Ang lahirlah Sultan Fattah. Pendapat lain menyatakan bahwa putri Campha
tersebut bernama Siu Ban Cie, putri Syekh Bentong. Dengan demikian Sultan Fattah
berdarah bangsawan Jawa dan China.

Sultan Fattah dilahirkan pada tahun 1448 M di Palembang dan wafat pada tahun 1518 M di
Demak Bintoro pada usia 70 tahun. Nama kecilnya Jin-bun (Jimbun) yang berarti orang
yang kuat. Oleh Arya Palembang (Sapu Talang) beliau diberi nama Hasan. Ibunya memberi
nama Yusuf. Sedangkan Brawijoyo V memberinya nama Probo untuk putranya yang ke-
13ini. Beliau oleh masyarakat Jawa lebih dikena dengan nama Raden Patah.

Anda mungkin juga menyukai