Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Cara Mengatasi Gangguan Pola Tidur”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Dasar Profesi”

Disusun Oleh :

Gina Nurul Padilah

4006200022

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Cara Mengatasi Gangguan Pola Tidur”

Masalah : Gangguan Istirahat Tidur


Pokok Pembahasan : Cara Mengatasi Gangguan Pola Tidur
Sub Pokok Pembahasan : 1. Menjelaskan fungsi tidur
2. Menjelaskan penyebab gangguan pola tidur
3. Menjelaskan tanda dan gejala gangguan pola tidur
4. Menjelaskan cara mengatasi gangguan pola tidur
Sasaran : Pasien Nn.S
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 15 menit
Tanggal : Minggu, 08 November 2020
Tempat : Jl. Kalijati 5 No.3 Antapani
Penyuluh : Gina Nurul Padilah

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit tentang gangguan pola tidur pada klien,
diharapkan klien dapat menyebutkan cara mengatasi gangguan pola tidur dan dapat
mempraktekkannya
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dapat :
1. Menjelaskan fungsi tidur
2. Menjelaskan penyebab gangguan pola tidur
3. Menjelaskan tanda dan gejala gangguan pola tidur
4. Menjelaskan cara mengatasi gangguan pola tidur
C. Materi Penyuluhan
Terlampir
D. Metode Penyuluhan
Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
E.     Media
Leaflet dan SAP

F.     Kegiatan Penyuluhan


No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Kegiatan
1. Pembukaan 3 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan dan
 Menyampaikan tentang menyimak
tujuan pokok materi  Bertanya mengenai
 Meyampakaikan pokok perkenalan dan tujuan
pembahasan jika ada yang kurang
 Kontrak waktu jelas
2. Pelaksanaan 5 menit Menjelaskan materi tentang:  Mendengarkan dan
 Menjelaskan fungsi menyimak
tidur  Bertanya mengenai
 Menjelaskan penyebab hal-hal yang belum
gangguan pola tidur jelas dan dimengerti
 Menjelaskan tanda dan
gejala gangguan pola
tidur
 Menjelaskan cara
mengatasi gangguan
pola tidur
3. Penutup 7 menit  Melakukan evaluasi  menjawab tentang
dengan mengajukan pertanyaan yang
beberapa pertanyaan diajukan
 Menyampaikan  Mendengarkan
kesimpulan materi  Memperhatikan
 Mengakhiri pertemuan

G.    Evaluasi
1. Struktur Penyuluh dapat memberikan materi penyuluhan dengan baik
- Media dan alat memadai
- Setting sesuai dengan kegiatan
2. Proses
- Pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu
- Klien mengikuti dengan aktif kegiatan penyuluhan
- Klien menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti pada saat diskusi
3. Hasil
- Klien dapat menjelaskan kembali tentang fungsi tidur
- Klien dapat menjelaskan kembali tentang penyebab gangguan pola tidur
- Klien dapat menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala gangguan pola
tidur
- Klien dapat menjelaskan kembali tentang cara mengatasi gangguan pola
tidur

Lampiran
A. DEFINISI
Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas
dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama
sekali. Terkadang, berjalan-jalandi taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk
istirahat (Hidayat, 2006). Sedangkan pengertian tidur adalah suatu keadaan tidak sadar
yang dialami seseorang yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan
yang cukup (Guyton, 1997). Tidur dikarakteristikan dengan aktivitas fisik yang minimal,
tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan
respon terhadap stimulus eksternal. Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan
mental, emosional, dan kesehatan.
Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek terhadap sistem saraf
yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara
berbagai susunan syaraf, kedua yaitu efek pada struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan berbagai organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas
organ-organ tubuh tersebut selama tidur. Gangguan dalam tidur bisa dialami oleh siapa
saja. Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan
jumlah atau kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau
kebutuhan emosi. Gangguan tidur bisa berupa insomnia, narkolepsi, somnabolisme (tidur
berjalan), enuresa (ngompol), dan delirium (mengigau) (Alimul, 2006).

B. ETIOLOGI
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur, yaitu :
1. Psikologis
- Perubahan tidur yang berhubungan dengan proses penuaan
- Ansietas
- Suhu tubuh
2. Lingkungan
- Suhu, kelembaban yang berubah-ubah
- Stimulasi yang berlebih
- Kegaduhan
- Pengobatan
3. Fisiologis
- Demam
- Hipertiodisme
- Ulkus gastrik
- Gangguan hati
- Nafas pendek
- Urgensi berkemih
- Mual
- Gangguan ketidaknymanan
Menurut Potter and Perry (2006), faktor-faktor yang mempengaruh itidur antara lain:
a. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal.Namun demikian, keadaan sakit menjadikan seseorang kurang tidur bahkan
tidak dapat tidur.
b. Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pol tidur seseorang.Seseorang dengan kelelahan
tingkat menengahdapat tidur nyeyak, sedangkan pada kelelahan yang berlebihan akan
menyebabkan periode tidur REM lebih pendek.
c. SresPsikologi
Depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini disebabkan oleh
kondisi cemas yang meningkatkan norepirefin darah melalui system saraf simpatis
dan akan mengurangi tahap REM dan NREM.
d. Obat-Obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu,
 Diuretik
 Anti depresan
 Kafein
 Betabloker
 Narkotika
 Amfetamin
e. Nutrisi
Makanan seperti keju, susu, daging dan ikan tuna dapat mempercepat tidur.
f. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur. Pada
lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang dapat tidur nyenyak dan
sebaliknya.
g. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun
dan menahan tidak tidur sehingga dapat menimbulkan gangguan proses tidur.

C. TANDA DAN GEJALA


1. Ketidakpuasan Tidur
2. Keluhan verbal tentang kesulitan-kesulitan tidur
3. Keluhan verbal tentang perasaan tidak dapat beristirahat dengan baik
4. Tidak dapat tidur (insomnia)
5. Total waktu tidur kurang dari usia yang normal
6. Memiliki kebiasaan buruk atau aneh saat tidur (mengorok, berhenti nafas,
menggerakan anggota keluarga)
7. Bangun 3 kali atau lebih di malam hari

D. CARA MENGATASI GANGGUAN POLA TIDUR


12 turan tidur yang sehat (menurut WHO):
1. Berbaring di tempat tidur ketika benar-benar ingin tidur. Tetapi usahakan pada
waktu yang sama ketika akan pergi tidur.
2. Jangan menggunakan ranjang untuk aktivitas lain selain untuk tidur. Aktivitas lain
seperti membaca, nonton TV, makan, telepon. Kebiasaan menggunakan ranjang
untuk aktivitas lain membuat kebiasaan untuk terjaga ketika berbaring di ranjang.
3. Pasang alarm untuk bangun pada waktu yang sama. Tanpa memandang lama waku
tidur malam.
4. Usahakan untuk tidak tidur siang.
5. Jangan minum alkohol beberapa jam sebelum tidur. Alkohol dapat membuat tidur
gelisah.
6. Jangan mengkonsumsi kafein atau obat mengandung kafein beberapa jam sebelum
waktu tidur. Karena kafein sebagai stimulan, dapat meningkatkan denyut jantung
sehingga tubuh dapat terjaga sepanjang malam.
7. Jangan merokok beberapa jam sebelum tidur. Rokok mengandung nikotin yang
dapat meningkatkan semangat karena berefek sebagai neurostimulan.
8. Olahraga pada sore hari (6 jam sebelum tidur). Latihan peregangan otot, jalan kaki
secukupnya selama 20 menit. Hal ini akan meningkatkan metabolisme dan suhu
badan, lalu akan menurun sekitar 6 jam kemudian yang berefek pada tidur yang
nyenyak.
9. Sediakan waktu transisi untuk tidur degan mengurangi tingkat aktivitas sebelum
tidur, hilangkan rasa cemas akan pekerjaan yang belum selesai, hari esok dan
pikiran lainnya.
10. Melakukan akivitas dengan tenang dan santai.
11. Membersihkan diri sebelum tidur, memastikan pintu telah terkunci, dan
menyesuaikan pencahayaan lampu, supaya merasa aman dan nyaman pada saat
tidur.
12. Memastikan tidak ada cahaya terang atau suara yang dapat mengganggu dan
pastikan suhu ruang tidur nyaman.
13. Keadaan lapar atau setelah makan banyak dapat menghambat tidur. Bagaimanapun
jika merasa lapar sebaiknya makan makanan kecil atau minum segelas susu hangat
sangat tepat untuk mengatasi masalah ini.
14. Selain itu, kebutuhan magnesium dan kalsium sebaiknya dipenuhi, karena
kekurangan keduanya dapat meyebabkan tidur tidak nyenyak. Magnesium dapat
merelaksasikan otot dan kalsium berefek sebagai penenang pikiran. Kedua zat ini
dapat diperoleh salah satunya pada susu. Karbohidrat kompleks yang terdapat pada
roti dapat memacu pengeluaran serotin yang dapat merangsang rasa kantuk. Serotin
juga dapat dipicu oleh asam amino triptofan yang terdapat pada susu, selain itu
triptofan juga memicu pengeluaran hormon melatonin yang memerintahkan tubuh
untuk untuk istirahat. Hormon ini akan dikeluarkan ketika sinar matahari mulai
redup. Dengan tidur yang berkualitas dan cukup, kita dapat lebih siap dan
berkonsentrasi penuh untuk melakukan aktivitas esok harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati. 2008. Buku Saku Asuhan KeperawatanGeriatrik. Jakarta: EGC
Kushariyadi. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Salemba Medika
Prajitno. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC
Saparinah. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Soejono. 2007. Keperawatan Gerontik dan Gerontrik Edisi 3. Jakarta: EGC
Alimul, H. Aziz. (2006) Pengantar KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika.
Guyton, Arthur. (1997). FisiologiManusiadanMekanismePenyakit, Edisi 3. Jakarta: EGC.
NANDA.(2011). DiagnosaKeperawatan 2011-2014. Jakarta: EGC.
Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.2. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai