MODUL 01
2016
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
validasi dan penyempurnaan Modul Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi sebagai
Materi Substansi dalam Diklat Hukum Kontrak Konstruksi Tingkat Dasar. Modul ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
di bidang Konstruksi.
Modul Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi disusun dalam 2 (dua) bab yang
terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang
sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
aspek-aspek yang timbul terhadap kontrak konstruksi. Penekanan orientasi
pembelajaran pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber Validasi, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan
baik. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan
manfaat bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang Konstruksi.
DAFTAR ISI
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Deskripsi
Modul Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi ini terdiri dari dua kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas tentang Kebijakan Umum
Kontrak Kerja Konstruksi. Kemudian kegiatan belajar kedua membahas tentang
Kebijakan Umum Kontrak Kerja Jasa Konsultasi Konstruksi. Peserta diklat
mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan. Pemahaman
setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami Kebijakan Hukum
Kontrak Konstruksi. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau
evaluasi yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta diklat setelah
mempelajari materi dalam modul ini.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat
menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat
memahami dengan baik materi Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi. Untuk
menambah wawasan, peserta diharapkan dapat membaca terlebih dahulu
Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator,
adanya kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, white board
dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan
ajar.
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu
memahami menjelaskan aspek-aspek yang timbul terhadap kontrak konstruksi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi vii
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
BAB I
PENDAHULUAN
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-1
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-2
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-3
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-4
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Apabila kontrak kerja konstruksi telah dibuat oleh para pihak dan telah
mememenuhi syarat-syarat tersebut diatas, ada beberapa ketentuan atau
prinsip lain lagi yang harus tidak dapat dilupakan yaitu mengenai prinsip
penafsiran dalam suatu perjanjian. Agar apa yang diperjanjikan dalam
kontrak tersebut sesuai dengan maksud, tujuan, dan kebiasaan dalam
praktek yang dibuat oleh para pihak maka prinsip penafsiran dalam
mengadakan kontrak masih dapat diijinkan oleh KUH Perdata. Hal ini jelas
termuat dalam pasal 1342 sampai dengan pasal 1351, oleh karena itu dalam
Kontrak kerja kosntruksi ada tahapan Pre Award Meeting (PAM) yang dalam
bahasa sederhana sering dinamakan wajib baca kalimat kontrak. Hal
tersebut dimaksud agar tidak terdapat persepsi yang berbeda antara pihak I
(PPK) dengan Pihak II (Pemenang tender)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-5
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Konsultasi Konstruksi
4) Subkontrak
5) Penyesuaian Harga (Price Adjusment)
6) Ketentuan Lain
b) Kebijakan Umum Kontrak Kerja Jasa Konsultasi Konstruksi
1) Negara sebagai subjek hukum
2) Penjelasan umum
3) Layanan Jasa Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan
4) Pengikatan Para Pihak
5) Hak dan Kewajiban Para Pihak
6) Perubahan, Pembatalan Penetapan Tertulis, Pengunduran Diri
7) Larangan Pengguna Jasa Memberikan Pekerjaan.
8) Pengikatan Sub-Penyedia Jasa
9) Kontrak Kerja Konstruksi
10) Penggunaan Sub-Penyedia Jasa
11) Kegagalan Bangunan
12) Kegagalan BangunanKarena Kesalahan Penyedia Jasa
13) Kegagalan Bangunan Karena Kesalahan Pengguna Jasa
14) Peran Masyarakat
15) Masyarakat Jasa Konstruksi
16) Penyelesaian sengketa di luar Pengadilan
17) Gugatan Masyarakat
18) Bentuk Gugatan
19) Sanksi
20) Berbagai faktor potensial penyebab permasalahan
hukum/perselisihan
21) Urutan Kekuatan Hukum dalam Kontrak harga satuan
22) Urutan Kekuatan Hukum dalam Kontrak lump sum
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-6
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
BAB II
KEBIJAKAN UMUM
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
2.1 Umum
Pemahaman secara secara umum bahwa Menteri Teknis/Menteri PUPR
adalah pembina Jasa Konstruksi (pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultan
Konstruksi) secara nyata bentuk pembinaan nya menerbitkan aturan,
pemberdayaan, serta pengawasan kontrak kerja konstruksi maupun kontrak
kerja jasa konsultan konstruksi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-1
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-2
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
2.4 Jaminan Dalam Kontrak Kerja Konstruksi dan kontrak kerja Jasa
Konsultansi konstruksi
2.4.1 Penggunaan surat jaminan pada kontrak kerja konstruksi.
a) surat jaminan pelaksanaan, surat jaminan uang muka atau surat jaminan
pemeliharaan, untuk paket pekerjaan sampai dengan
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) dapat diterbitkan
oleh Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Penjaminan,
konsorsium perusahaan asuransi umum/lembaga
penjaminan/perusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium tersebut telah ditetapkan/mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan diserahkan oleh
Penyedia Jasa kepada PPK.
b) surat jaminan pelaksanaan, surat jaminan uang muka, atau surat
jaminan pemeliharaan, untuk paket pekerjaan di atas
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) diterbitkan oleh
Bank Umum, konsorsium perusahaan asuransi umum/lembaga
penjaminan/perusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship), bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium tersebut telah ditetapkan/mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan diserahkan oleh
Penyedia Jasa kepada PPK.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-3
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
2.5 Subkontrak
Dalam melakukan evaluasi penawaran, bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut:
a) sebagian pekerjaan utama disubkontrakkan kepada sub penyedia jasa
spesialis;
b) penawaran di atas Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)
sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama
kepada sub penyedia jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil; dan/atau
c) penawaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama
kepada sub penyedia jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil dan dalam penawarannya sudah menominasikan sub penyedia jasa
dari lokasi pekerjaan setempat, kecuali tidak tersedia sub penyedia jasa
yang dimaksud.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-4
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-5
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
2.8 Latihan
1. Sebutkan ketentuan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa!
2. Sebutkan persyaratan teknis bagian pekerjaan yang disubkontrakkan!
3. Sebutkan ketentuan Penyesuaian harga (Price Adjustment)!
2.9 Rangkuman
Pemahaman secara secara umum bahwa Menteri Teknis/Menteri PUPR
adalah pembina Jasa Konstruksi (pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultan
Konstruksi) secara nyata bentuk pembinaan nya menerbitkan aturan,
pemberdayaan, serta pengawasan kontrak kerja konstruksi maupun kontrak
kerja jasa konsultan konstruksi.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-6
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
BAB III
KEBIJAKAN UMUM
KONTRAK KERJA JASA KONSULTASI KONSTRUKSI
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-1
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan
kewajiban (butir 2).
b) Industri jasa konstruksi makin diminati, tapi peningkatan jumlah tidak
diikuti peningkatan kualifikasi dan kinerja yang terlihat pada mutu produk,
ketepatan waktu, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, modal,
teknologi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
Pangsa pasar yang berteknologi tinggi belum sepenuhnya dikuasai
usaha jasa konstruksi nasional.
Kesadaran hukum perlu ditingkatkan termasuk kepatuhan pengguna
jasa & penyedia jasa dalam memenuhi kewajiban termasuk pemenuhan
mengenai aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, lingkungan.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-2
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-3
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-4
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
3.5.2 Hak dan Kewajiban Para Pihak yg diatur secara khusus di lingkungan
Kemen PUPR
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam
Kontrak yang meliputi khususnya:
a) PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-5
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-6
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-7
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-8
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-9
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Yang dimaksud dengan “biaya atau pengeluaran nyata” adalah biaya yang
nyata-nyata dapat dibuktikan telah dikeluarkan oleh masyarakat berkaitan
dengan pekerjaan konstruksi.
3.19 Sanksi
Penyelenggara pekerjaan konstruksi dapat dikenai sanksi administratif dan
atau pidana atas pelanggaran undang-undang.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-10
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki kontrak tersebut
diatas
Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki kontrak tersebut
diatas.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-11
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
3.21 Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan Hak dan Kewajiban para pihak yang terlibat
dalam kontrak kerja jasa konsultasi konstruksi!
2. Sebutkan dan jelaskan peran masyarakat dalam pelaksnaan konstruksi!
3. Sebutkan beberapa faktor potensial penyebab permasalahan
hukum/perselisihan pelaksanaan konstruksi!
3.22 Rangkuman
Ada beberapa uraian dalam Penjelasan Umum, diantaranya yang penting :
a) Undang-Undang Jasa Konstruksi ingin menyelenggarakan pekerjaan
konstruksi secara lebih berdaya guna dan berhasil guna dengan
mewujudkan kemitraan yang sinergis antara pengguna jasa dan
penyedia jasa baik yang berskala besar/menengah/kecil, kualifikasi
umum /spesialis dan terampil serta perlu mewujudkan tertib
penyelenggaraan jasa konstruksi untuk menjamin kesetaraan
kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan
kewajiban (butir 2).
b) Industri jasa konstruksi makin diminati, tapi peningkatan jumlah tidak
diikuti peningkatan kualifikasi dan kinerja yang terlihat pada mutu produk,
ketepatan waktu, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, modal,
teknologi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
Pangsa pasar yang berteknologi tinggi belum sepenuhnya dikuasai
usaha jasa konstruksi nasional.
Kesadaran hukum perlu ditingkatkan termasuk kepatuhan pengguna
jasa & penyedia jasa dalam memenuhi kewajiban termasuk pemenuhan
mengenai aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, lingkungan.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-12
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi III-13
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dalam Kebijakan Kontrak kerja Konstruksi diatur dalam bentuk standar
kontrak dengan kesepakan/persetujuan para pihak mengenai aspek-aspek
tehnik, Waktu, dan biaya yang setiap saat selalu akan berubah yang
dituangkan dalam peraturan Menteri tehnik terkait.
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi IV-1
Modul 1 Kebijakan Hukum Kontrak Konstruksi
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM