Anda di halaman 1dari 62

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Data


Analisis kapasitas saluran drinase di Kota Sukoharjo, Kabupaten
Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisis
data-data hidrologi dan data fisik lahan (daerah tangkapan) kemudian didapatkan
dimensi saluran drainase yang ideal untuk selanjutnya dibandingkan dengan
dimensi dari saluran drainase eksisting yang sudah ada di lapangan.
5.1.1. Analisis Data Peta Drainase dan Dimensi Saluran Eksisting
5.1.1.1.Analisis Data Peta Drainase
Peta drainase yang digunakan bersumber dari data Peta Tata Guna Lahan
dan Peta Jaringan Jalan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo dan Badan
Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sukoharjo. Adapun data awal dari
peta-peta tersebut merupakan citra satelit yang diambil dari perangkat lunak open
source Google Earth.

(Sumber : Google Earth)


Gambar 5.1. Peta Satelit Lokasi Kota Sukoharjo

29
30

KELURAHAN BULAKREJO

Penyusunan Renc
Trosemen
Kota Suko
Sayegan
Walang
(Kawasan Perkota
Klurahan
KECAMATAN BENDOSARI
Peta
Klaseman
Jomborpermai Rencana Tata G
KELURAHAN SUKOHARJO
Jomborindah
Kawasan Perkota
Gadingan
Duabelasan
Gendungan
Gabusan KELURAHAN JOMBOR
Kurnosari
Calen Jetis Trangsari
LEGENDA
Toriyo Batas Kecam
Wotgaleh Krendetan Pancasan
SUKOHARJO Jomborkota Janten
Batas Kelura
Gabahan Banaran
Kergan Tanjungsari
Jomborbaru Batas Kawas
Minggiran
Kredenan Gawanan Jalan Arteri
Degulan
KECAMATAN SUKOHARJO Jogodayuh
Gudangsari Tempel
Kernen
Jalan Lokal
Kinjilan
Larangan Kulon Canden
Jalan Lain
Bulusari
Baran
Jogobayan
Pulosari
Sungai
Carikan
Larangan Wetan
Turisan
Permukiman
Pokalan
Pandeyan Kutorejo Darmosari
Sawah Irigas
Jetis Balesari Bulusari
Ngabeyan DESA TORIYO
KELURAHAN JETIS Tegalrejo
Denokan Bangunsari Ladang
Randulawang Wungusari Jejeran

Bakrejo
Johosari
Kebun
Seliran
Demangan

KELURAHAN JOHO
Mranggen Dukuh Kujon
Industri
Ngemplak
Sanggrahan Gamping
Ngepakan
Gayam
Trobayan Jatirejo Banjarsari Tanah Koson
Batokan

Pangin
Mlangsen Joho
Jetis
Kembaran
Baleharjo
Kawasan Pe
KELURAHAN GAYAM
Kawasan Ca
Pandowo Perumahan Umum KORPRI
Mojogetalan Menjing Sidodadi
Turen
Johobarumakmur No Peta
DESA MULUR
Randusari

Garungan
SKALA

0 0,5 1

KELURAHAN BEGAJAH
Sumber :
BAPPEDA KAB.

(Sumber : BAPPEDA Sukoharjo dan DPU Sukoharjo)


Gambar 5.2. Peta Tata Guna Lahan Kota Sukoharjo

Penyusunan Ren
Kota Suk
(Kawasan Perkot
A
Peta
B Pola Aliran Ai
Kawasan Perkota
C
LEGENDA
K
D Batas Kawa
Batas Desa
E
Batas Kecam
Batas Zona
F L Sungai
XIII Zona Aliran
M

H
N
I

No Peta
J
O SKALA

0 0,5 1

Sumber :
BAPPEDA KAB

(Sumber : BAPPEDA Sukoharjo dan DPU Sukoharjo)


Gambar 5.3. Peta Jaringan Drainase Kota Sukoharjo
31

5.1.1.2.Analisis Data Saluran Eksisting


Berdasarkan hasil survey terhadap 16 saluran drainase primer dan
sekunder yang ada di Kota Sukoharjo didapatkan data-data sebagai berikut:
1. Saluran Drainase dan Irigasi Nguter

Gambar 5.4. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Drainase Nguter

2. Saluran Drainase Jalan Sukoharjo – Mulur

Gambar 5.5. Kondisi Eksisting Dimensi Saluran Jalan Sukoharjo - Mulur

3. Saluran Drainase Jalan Dr. Muwardi

Gambar 5.6. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Dr. Muwardi
32

4. Saluran Drainase Jalan Pahlawan

Gambar 5.7. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Pahlawan

5. Saluran Drainase Jalan Tentara Pelajar

Gambar 5.8. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Tentara Pelajar

6. Saluran Drainase Jalan Rajawali

Gambar 5.9. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Rajawali


33

7. Saluran Drainase Jalan Veteran

Gambar 5.10. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Veteran

8. Saluran Drainase Jalan Prof. Dr. Supomo

Gambar 5.11. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Prof. Dr. Supomo

9. Saluran Drainase Jalan Calen – Sonorejo 1

Gambar 5.12. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Calen – Sonorejo 1
34

10. Saluran Drainase Jalan K.H. Samanhudi

Gambar 5.13. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan K.H. Samanhudi

11. Saluran Drainase Jalan Carikan – Bulakan

Gambar 5.14. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Carikan - Bulakan

12. Saluran Drainase Jalan Telukan – Cuplik 1

Gambar 5.15. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Telukan – Cuplik 1
35

13. Saluran Drainase Jalan Telukan – Cuplik 2

Gambar 5.16. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Telukan – Cuplik 2

14. Saluran Drainase Jalan Gawanan – Klaseman

Gambar 5.17. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Gawanan - Klaseman

15. Saluran Drainase Jalan Calen – Sonorejo 2

Gambar 5.18. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Calen – Sonorejo 2
36

16. Saluran Drainase Jalan Jenderal Slamet Riyadi

Gambar 5.19. Kondisi Eksisting dan Dimensi Saluran Jalan Jendral Slamet Riyadi

5.1.2. Analisis Data Luasan Daerah Tangkapan Hujan


Berdasarkan hasil survei, data peta jaringan jalan dari Bidang Bina Marga
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo, dan peta tata guna lahan dari
BAPPEDA Sukoharjo dapat dibuat peta sistem drainase Kota Sukoharjo, dimana
masing-masing area (daerah) tangkapan hujan dibatasi oleh saluran drainase atau
jaringan jalan.

Penyusunan Ren
Kota Suk
(Kawasan Perkot
A
Peta
B Pola Aliran Ai
Kawasan Perkota
C
LEGENDA
K
D Batas Kawa
Batas Desa
E
Batas Kecam
Batas Zona
F L Sungai
XIII Zona Aliran
M

H
N
I

No Peta
J
O SKALA

0 0,5 1

Sumber :
BAPPEDA KAB

(Sumber : BAPPEDA & DPU Sukoharjo)


Gambar 5.20. Peta Jaringan Drainase Kota Sukoharjo
37

Berdasarkan Peta pada Gambar 5.20. selanjutnya dapat diukur luasan area
tangkapan hujan dengan bantuan perangkat lunak (software) Auto CAD 2007,
adapun tools yang digunakan adalah menggunakan menu bar Tools – Inquiry –
Area yang sudah terinstalasi pada AutoCAD 2007. Sehingga didapatkan data
luasan seperti pada Tabel 5.1. berikut ini.

Tabel 5.1. Luasan Area Daerah Tangkapan Hujan


Kota Sukoharjo
Nomor Area Luas Area (km2) Luas Area (ha)

A 0.59 59.31
B 0.94 94.09
C 1.02 102.38
D 1.26 126.22
E 0.80 80.06
F 1.73 172.94
G 0.88 88.45
H 2.08 208.37
I 0.34 34.06
J 0.67 67.28
K 1.39 138.62
L 1.23 122.59
M 2.64 264.06
N 2.21 220.72
O 0.57 57.47
(Sumber : Peta Bappeda Sukoharjo)

Selanjutnya, dengan cara yang relatif sama, dilakukan pengukuran


terhadap dimensi panjang dari sistem saluran drainase yang ada di Kota Sukoharjo
berdasarkan Peta pada Gambar 5.20.
38

5.1.3. Analisis Data Panjang dan Kemiringan Saluran Drainase


Adapun data panjang didapatkan dari Peta Bappeda Sukoharjo
menggunakan bantuan AutoCAD 2007. Sedangkan data ketinggian (elevasi) dari
saluran didapatkan dari data Informasi Jaringan Jalan Kabupaten Sukoharjo pada
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo. Data elevasi
ini merupakan hasil survei menggunakan perangkat GPS (Global Positioning
System) pada tahun 2008 yang dilakukan oleh Konsultan CV. Mahottama,
Semarang. Dari data elevasi dan panjang saluran dapat diketahui nilai gradien
(kemiringan) dari masing-masing saluran yang ada di Kota Sukoharjo.

Tabel 5.2. Data Panjang dan Kemiringan Saluran Drainase Kota Sukoharjo
No. Nama Saluran Panjang (km) H1 (m) H2 (m)  H (m) S (m/km)

1 Saluran Drainase Nguter 1.93 118.00 113.00 5.00 2.60

2 Jl. Sukoharjo - Mulur 2.21 114.00 111.00 3.00 1.36

3 Jl. Dr. Muwardi 0.85 119.00 119.00 1.00 1.18

4 Jl. Pahlawan 1.57 117.00 114.00 3.00 1.91

5 Jl. Tentara Pelajar 1.70 114.00 113.00 1.00 0.59

6 Jl. Rajawali 2.15 119.00 114.00 5.00 2.33

7 Jl. Veteran 1.19 121.00 119.00 2.00 1.69

8 Jl. Prof. Dr. Supomo 1.86 115.00 114.00 1.00 0.54

9 Jl. Calen - Sonorejo 1 1.61 102.00 98.00 4.00 2.48

10 Jl. K.H. Samanhudi 1.40 120.00 119.00 1.00 0.72

11 Jl. Carikan - Bulakan 1.23 114.00 108.00 6.00 4.87

12 Jl. Telukan - Cuplik 1 1.10 102.00 100.00 2.00 1.82

13 Jl. Telukan - Cuplik 2 1.17 100.00 98.00 2.00 1.71

14 Jl. Gawanan - Klaseman 1.34 106.00 104.00 2.00 1.50

15 Jl. Calen - Sonorejo 2 1.44 98.00 94.00 4.00 2.77

16 Jl. Jend. Slamet Riyadi 4.88 118.00 117.00 1.00 0.20


(Sumber : Peta Kota Sukoharjo BAPPEDA Sukoharjo dan Hasil Survei DPU Sukoharjo)
5.1.4. Analisis Data Curah Hujan
39

Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan suatu rancangan


pemanfaatan air dan rencana pengendalian banjir adalah curah hujan rata-rata di
seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan pada suatu titik tertentu.
Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah/daerah dan dinyatakan dalam mm.
Curah hujan daerah ini harus diperkirakan dari beberapa titik pengamatan curah
hujan. Umumnya untuk daerah dengan luas 250 ha yang mempunyai variasi
topografi yang kecil, dapat diwakili oleh sebuah alat ukur curah hujan, sedangkan
untuk daerah antara 250 ha – 50.000 ha dengan 2 atau 3 titik pengamatan, dapat
digunakan cara rata-rata (Sosrodarsono, 1980). Dalam suatu pembuatan desain
terinci (debit banjir maupun debit drainase dari areal persawahan) diperlukan data
hujan berupa curah hujan harian dengan periode pencatatan minimum 10 – 20
tahun untuk selanjutnya data tersebut dapat diproses untuk mendapatkan hujan
harian maksimum per tahun (R24 / curah hujan maksimum dalam 24 jam) dan
hujan harian dengan periode ulang 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun (Dirjen Pengairan
Departemen Pekerjaan Umum, 1989). Pada analisis kapasitas saluran drainase
Kota Sukoharjo, Kabupaten ini digunakan data hujan dari 3 titik stasiun pencatat
hujan yang berlokasi di sekitar Kota Sukoharjo, yaitu data hujan dari Stasiun
Pencatat Hujan di Kantor Unit Pelayanan Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD
PU) Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Bendosari, dan Kecamatan Nguter.
Tabel 5.3. Data hujan rata-rata setiap tahun
Data Hujan Harian Maksimum R24 (mm) R24max
No. Tahun (x - x)2
Sukoharjo Bendosari Nguter (x)
1 2001 71 65 120 120 176.89
2 2002 145 99 52 145 136.89
3 2003 113 134 68 134 0.49
4 2004 69 93 93 93 1624.09
5 2005 125 88 89 125 68.89
6 2006 83 85 121 121 151.29
7 2007 98 75 145 145 136.89
8 2008 101 149 99 149 246.49
9 2009 185 119 109 185 2672.89
10 2010 96 116 76 116 299.29
    Jumlah 1333 5514.10
(Sumber: Balai Besar Wilayah Bengawan Solo)
Dari tabel di atas diperoleh:
- Curah hujan maksimum pertama : 185 mm
40

- Curah hujan maksimum kedua : 149 mm


Perhitungan curah hujan rencana maksimum dengan menggunakan Metode
Gumbell dengan rumus:
(Yt  Yn )
Rn  x
Sn
keterangan:
Rn = curah hujan periode ulang n tahun (mm)
1.333
X =
10
= 133,3

Yt = reduced variate
Y2 = 0,3665 (Tabel Hubungan antara t dan Yt)
Y5 = 1,4999 (Tabel Hubungan antara t dan Yt)
Y10 = 2,2504 (Tabel Hubungan antara t dan Yt)
Y20 = 2,9702 (Tabel Hubungan antara t dan Yt)
Y25 = 3,1985 (Tabel Hubungan antara t dan Yt)
Y50 = 3,9019 (Tabel Hubungan antara t dan Yt)

Yn = reduced mean (Tabel nilai n, Yn, n)


Y10 = 0,4952

n = reduced standard deviation (Tabel nilai n, Yn, n)


10 = 0,9497
x = penyimpangan standar (standard deviasi)

=  (X  X) 2
=
5.514,10
n 1 10  1

= 24,75

Curah hujan rencana maksimum:


41

(Yt  Yn )
Rn  X  x
n
- Curah hujan periode 2 tahun
0,3665  0,4952
R2 = 133,30 + .24,75
0,9497

= 129,95 mm
- Curah hujan periode 5 tahun
1,4999  0,4952
R5 = 133,30 + .24,75
0,9497

= 159,48 mm
- Curah hujan periode 10 tahun
2,2504  0,4952
R10 = 133,30 + .24,75
0,9497

= 179,04 mm
- Curah hujan periode 20 tahun
2,9702  0,4952
R20 = 133,30 + .24,75
0,9497

= 197,80 mm
- Curah hujan periode 25 tahun
3,1985  0,4952
R25 = 133,30 + .24,75
0,9497

= 203,75 mm
- Curah hujan periode 50 tahun
3,9019  0,4952
R50 = 133,30 + .24,75
0,9497

= 222,08 mm

5.1.5. Analisis Data Intensitas Hujan Rencana


42

Berdasarkan hasil analisis hujan rencana, selanjutnya dilakukan


perhitungan intensitas curah hujan pada rentang waktu kejadian hujan (t) tertentu
dengan menggunakan metode Dr. Mononobe.
Pada periode ulang rencana 2 tahun ditentukan curah hujan rencana dalam
24 jam sebesar 129,95 mm, dengan menggunakan rumus Dr. Mononobe dapat
dihitung intensitas curah hujan pada rentang waktu kejadian hujan tertentu pada
daerah tangkapan, misalnya untuk rentang waktu 30 menit intensitas curah hujan
yang terjadi adalah:
t = 0,50 jam
R24 = 129,95 mm
I = ( 129,95 / 24 ) x ( 24 / 0,50 )2/3
= 5,29 x 13,22
= 69,69 mm
Untuk setiap periode ulang rencana (2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun,
25 tahun, 50 tahun) dan rentang waktu tertentu perkiraan intensitas hujan yang
terjadi pada daerah tangkapan hujan dapat dilihat pada Tabel 5.4. dan hubungan
antara intensitas curah hujan dengan lamanya hujan dapat dilihat dalam bentuk
Grafik Intensitas – Waktu (Intensity – Duration Curve) pada Gambar 5.21.

Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Nilai Intensitas Hujan Rencana

(Sumber : Hasil analisis)


43

Grafik Intensitas Curah Hujan vs Durasi Hujan

450

400

350

300
Intensitas Curah Hujan (mm)

2 tahun (mm/jam)
250 5 tahun (mm/jam)
10 tahun (mm/jam)
20 tahun (mm/jam)
200 25 tahun (mm/jam)
50 tahun (mm/jam)

150

100

50

0
0 100 200 300 400 500 600 700
Durasi Hujan (t menit)

Gambar 5.21. Grafik Hubungan Intensitas Hujan terhadap Waktu

Nilai intensitas curah hujan rencana (I) untuk waktu konsentrasi tertentu
dan periode ulang tertentu berdasarkan kondisi pengaliran masing-masing saluran
drainase pengamatan dapat ditentukan dari grafik hubungan antara intensitas
dengan waktu konsentrasi (duration curve) seperti pada Gambar 5.21 ataupun
dengan cara interpolasi menggunakan data-data pada Tabel 5.4.

1. Menentukan waktu pengaliran awal (ti)


Titik pengamatan pada saluran pertama yang dianalisis adalah pada
Saluran Drainase Nguter. Adapun data-data saluran tersebut adalah:
- panjang saluran (L) = 1,93 km
= 1.930 m
- kemiringan saluran (S) = 2,60 m/km
= 0,0026 m/m
- koefisien hambatan (nd) = 0,60
44

0 ,167 0 ,167
2  2 
 x3,28xLxn d   x3,28x1930x0,60 
ti   3   3 
=
 S   0,0026 
   
   

= 6,08 menit

2. Menghitung waktu pengaliran pada saluran (td)


Data-data pada saluran drainase Nguter adalah sebagai berikut:
- panjang saluran (L) = 1,93 km
= 1.930 m
- kemiringan saluran (S) = 2,60 m/km
= 0,0026 m/m
0,77 0,77
 L   1930 
t d  0,0195.  = 0,0195.


 S  0,0026 

= 65,25 menit

3. Menghitung waktu konsentrasi (tc)


tc = ti + td
= 6,08 + 65,25
= 71,33 menit

4. Menentukan intensitas hujan rencana


Perencanaan dimensi saluran drainase primer dan sekunder pada umumnya
menggunakan acuan kala ulang minimal 50 tahunan.
Untuk saluran drainase Nguter, dengan nilai waktu konsentrasi (t c) sebesar 71,33
menit dan dengan kala ulang 50 tahun, dapat ditentukan nilai intensitas hujan
rencana menggunakan cara interpolasi terhadap data intensitas hujan yang sudah
ada sesuai dengan Tabel 5.4. pada nilai yang paling berdekatan.
- Intensitas curah hujan dengan tc 60 menit = 76,99 mm/jam
- Intensitas curah hujan dengan tc 80 menit = 63,55 mm/jam
Sehingga Intensitas hujan pada tc 71,33 = 63,55+(80–71,33)/20x(76,99-63,55)
= 68,61 mm/jam
45

Hasil perhitungan intensitas hujan rencana selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
5.5.

Tabel 5.5. Nilai Intensitas Hujan Rencana Saluran Drainase Kota Sukoharjo
Panjang Panjang S S ti td tc I
No. Nama Saluran
(km) (m) (m/km) (m/m) (menit) (menit) (menit) (mm/jam)
Saluran Drainase
1 1.93 1,925.39 2.60 0.0026 6.08 65.25 71.33 68.61
Nguter
2 Jl. Sukoharjo - Mulur 2.21 2,205.76 1.36 0.0014 6.57 92.93 99.50 54.95
3 Jl. Dr. Muwardi 0.85 850.03 1.18 0.0012 5.67 47.10 52.77 83.87
4 Jl. Pahlawan 1.57 1,568.43 1.91 0.0019 6.03 62.68 68.71 70.34
5 Jl. Tentara Pelajar 1.70 1,700.43 0.59 0.0006 6.74 105.03 111.78 50.85
6 Jl. Rajawali 2.15 2,147.01 2.33 0.0023 6.25 73.99 80.25 63.42
7 Jl. Veteran 1.19 1,186.55 1.69 0.0017 5.82 53.08 58.90 77.95
8 Jl. Prof. Dr. Supomo 1.86 1,857.35 0.54 0.0005 6.90 116.31 123.20 47.66
9 Jl. Calen - Sonorejo 1 1.61 1,610.07 2.48 0.0025 5.93 57.83 63.75 73.94
10 Jl. K.H. Samanhudi 1.40 1,395.15 0.72 0.0007 6.42 83.57 89.99 58.76
11 Jl. Carikan - Bulakan 1.23 1,231.91 4.87 0.0049 5.36 36.31 41.67 98.17
12 Jl. Telukan - Cuplik 1 1.10 1,101.39 1.82 0.0018 5.71 48.71 54.41 82.17
13 Jl. Telukan - Cuplik 2 1.17 1,169.07 1.71 0.0017 5.79 52.18 57.97 78.77
Jl. Gawanan -
14 1.34 1,335.28 1.50 0.0015 5.99 60.84 66.83 71.65
Klaseman
15 Jl. Calen - Sonorejo 2 1.44 1,444.97 2.77 0.0028 5.77 51.04 56.80 79.85
Jl. Jend. Slamet
16 4.88 4,881.90 0.20 0.0002 8.78 355.10 363.89 23.15
Riyadi
(Sumber : Hasil analisis)

5.1.6. Analisis Data Koefisien Limpasan (Run Off)


Limpasan pada drainase kota, pada umumnya didominasi oleh limpasan
permukaan (surface runoff), sedangkan limpasan jenis lainnya (subsurface dan
groundwater) relatif kecil terutama pada drainase sekunder yang sudah dibuat
konstruksi talud dari beton. Pada analisis ini limpasan yang diperhitungkan adalah
limpasan permukaan. Penentuan koefisien limpasan berdasarkan pada kondisi
permukaan lahan (pemanfaatan lahan) sesuai dengan kriteria pada metode
Rasional. Adapun besarnya nilai limpasan (runoff) pada masing-masing saluran
drainase di Kota Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 5.6. berikut ini:

Tabel 5.6. Nilai Koefisien Run Off (Limpasan)


46

C (koefisien
No. Nama Saluran Tata Guna Lahan
limpasan)
1 Saluran Drainase Nguter Permukiman 0.25
2 Jl. Sukoharjo - Mulur Permukiman 0.25
3 Jl. Dr. Muwardi Permukiman 0.35
4 Jl. Pahlawan Permukiman 0.35
5 Jl. Tentara Pelajar Permukiman 0.40
6 Jl. Rajawali Permukiman 0.25
7 Jl. Veteran Permukiman 0.40
8 Jl. Prof. Dr. Supomo Permukiman 0.30
9 Jl. Calen - Sonorejo 1 Permukiman 0.25
10 Jl. K.H. Samanhudi Permukiman 0.30
11 Jl. Carikan - Bulakan Permukiman 0.30
12 Jl. Telukan - Cuplik 1 Permukiman 0.25
13 Jl. Telukan - Cuplik 2 Permukiman 0.25
14 Jl. Gawanan - Klaseman Permukiman 0.25
15 Jl. Calen - Sonorejo 2 Permukiman 0.25
16 Jl. Jend. Slamet Riyadi Permukiman 0.40
(Sumber : Informasi Induk Jalan Bidang Bina Marga DPU Sukoharjo)

5.1.7. Analisis Data Debit Banjir


Berdasarkan nilai Intensitas curah hujan pada Tabel 5.5. dan nilai
koefisien limpasan pada Tabel 5.6. serta nilai Luas Area daerah tangkapan pada
Tabel 5.7. selanjutnya dapat dihitung nilai Debit Rencana Awal (Qawal) untuk
perencanaan masing-masing saluran drainase pada saluran drainase di Kota
Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.

Untuk saluran drainase Nguter, Kota Sukoharjo, diketahui data-data berikut ini:
- Koefisien limpasan (c) : 0,25
- Intensitas curah hujan (I) : 68,61mm/jam
- Luas daerah tangkapan (A) : 139,10 Ha
- Periode ulang : 50 tahun

Sehingga nilai debit rencana awal adalah:


Qawal = 0,00278 . C. I . A
= 0,00278 x 0,25 x 68,61 x 139,10
= 6,63 m3/detik
Tabel 5.7. Pembagian Luasan Daerah Tangkapan Air pada Saluran Drainase
No. Nama Saluran Perhitungan Pembagian Luasan Luasan
47

Sal. Drainase = ( 50% x Area O ) + ( 50% x Area N )      


1
Nguter
= ( 50% x 57.47 ) + ( 50% x 220.72 ) = 139.10 Ha

Jl. Sukoharjo = ( 50% x Area M ) + ( 40% x Area N )      


2
- Mulur
= ( 50% x 264.06 ) + ( 40% x 220.72 ) = 220.32 Ha

Jl. Dr. = ( 50% x Area L ) + ( 10% x Area N )      


3
Muwardi
= ( 50% x 122.59 ) + ( 10% x 220.72 ) = 83.37 Ha

= ( 50% x Area L ) + ( 50% x Area M )      


4 Jl. Pahlawan
= ( 50% x 122.59 ) + ( 50% x 264.06 ) = 193.33 Ha

Jl. Tentara = ( 50% x Area L ) + ( 50% x Area K )      


5
Pelajar
= ( 50% x 122.59 ) + ( 50% x 138.62 ) = 130.61 Ha

= ( 50% x Area J ) + ( 50% x Area H )      


6 Jl. Rajawali
= ( 50% x 67.28 ) + ( 50% x 208.37 ) = 137.83 Ha

= ( 50% x Area H ) + ( 25% x Area F )      


7 Jl. Veteran
= ( 50% x 208.37 ) + ( 25% x 172.94 ) = 147.42 Ha

Jl. Prof. Dr. = ( 50% x Area F ) + ( 50% x Area D )      


8
Supomo
= ( 50% x 172.94 ) + ( 50% x 126.22 ) = 149.58 Ha

Jl. Calen - = ( 50% x Area B ) + ( 50% x Area D )      


9
Sonorejo 1
= ( 50% x 94.09 ) + ( 50% x 126.22 ) = 110.16 Ha

Jl. K.H. = ( 50% x Area G ) + ( 50% x Area H )      


10
Samanhudi
= ( 50% x 88.45 ) + ( 50% x 208.37 ) = 148.41 Ha

Jl. Carikan - = ( 50% x Area G ) + ( 25% x Area F )      


11
Bulakan
= ( 50% x 88.45 ) + ( 25% x 172.94 ) = 87.46 Ha

Jl. Telukan - = ( 50% x Area E ) + ( 50% x Area F )      


12
Cuplik 1
= ( 50% x 80.06 ) + ( 50% x 172.94 ) = 126.50 Ha

Jl. Telukan - = ( 50% x Area C ) + ( 50% x Area D )      


13
Cuplik 2
= ( 50% x 102.38 ) + ( 50% x 126.22 ) = 114.30 Ha

Jl. Gawanan - = ( 50% x Area C ) + ( 50% x Area E )      


14
Klaseman
= ( 50% x 102.38 ) + ( 50% x 80.06 ) = 91.22 Ha

Jl. Calen - = ( 50% x Area A ) + ( 50% x Area C )      


15
Sonorejo 2
= ( 50% x 59.31 ) + ( 50% x 102.38 ) = 80.85 Ha
Area Area
Jl. Jenderal = ( 50% x L,N,O ) + ( 50% x F,H,J )      
16
Slamet Riyadi
= ( 50% x 400.78 ) + ( 50% x 448.59 ) = 424.69 Ha
(Sumber : Hasil Analisis)
48

Perhitungan nilai debit rencana awal untuk seluruh saluran drainase di


Kota Sukoharjo selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.8. berikut ini:

Tabel 5.8. Nilai Debit Rencana Awal Saluran Drainase Kota Sukoharjo
I Qawal
No. Nama Saluran C A (Ha)
(mm/jam) (m3/detik)
68.
1 Saluran Drainase Nguter 0.25 61 139.10 6.63
54.
2 Jl. Sukoharjo - Mulur 0.25 95 220.32 8.41
83.
3 Jl. Dr. Muwardi 0.35 87 83.37 6.80
70.
4 Jl. Pahlawan 0.35 34 193.33 13.23
50.
5 Jl. Tentara Pelajar 0.40 85 130.61 7.39
63.
6 Jl. Rajawali 0.25 42 137.83 6.08
77.
7 Jl. Veteran 0.40 95 147.42 12.78
47.
8 Jl. Prof. Dr. Supomo 0.30 66 149.58 5.95
73.
9 Jl. Calen - Sonorejo 1 0.25 94 110.16 5.66
58.
10 Jl. K.H. Samanhudi 0.30 76 148.41 7.27
98.
11 Jl. Carikan - Bulakan 0.30 17 87.46 7.16
82.
12 Jl. Telukan - Cuplik 1 0.25 17 126.50 7.22
78.
13 Jl. Telukan - Cuplik 2 0.25 77 114.30 6.26
71.
14 Jl. Gawanan - Klaseman 0.25 65 91.22 4.54
79.
15 Jl. Calen - Sonorejo 2 0.25 85 80.85 4.49
23.
16 Jl. Jend. Slamet Riyadi 0.40 15 424.69 10.93
(Sumber : Hasil Analisis)

Berdasarkan nilai debit rencana awal tersebut kemudian dihitung nilai


debit total masing-masing saluran drainase Kota Sukoharjo dengan
memperhitungkan hubungan debit antar seluruh sistem drainase yang ada. Adapun
nilai debit total masing-masing saluran drainase dianalisis pada sub bab
selanjutnya.
49

5.1.8. Analisis Nilai Debit tiap Saluran Drainase Kota Sukoharjo


Debit tiap saluran drainase ditentukan berdasarkan debit awal pada Tabel
5.8. ditambah dengan debit dari sistem saluran sebelumnya sesuai dengan denah
aliran arus saluran drainase pada Gambar 5.3.
1. Saluran Drainase Nguter
Saluran drainase Nguter merupakan saluran drainase sekunder dengan
desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai akhir debit saluran
drainase nguter sama dengan debit awalnya.
QSaluran Nguter = QAwal Saluran Nguter
= 6,63 m3/detik

2. Saluran Drainase Jalan Sukoharjo - Mulur


Saluran drainase Jalan Sukoharjo - Nguter merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Sukoharjo - Mulur sama dengan debit awalnya.
QJl. Sukoharjo - Mulur = QAwal Jl. Sukoharjo - Mulur
= 8,41 m3/detik

3. Saluran Drainase Jalan Dr. Muwardi


Saluran drainase Jalan Dr. Muwardi merupakan saluran drainase sekunder
dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai akhir debit
saluran drainase Jalan Dr. Muwardi sama dengan 50% debit saluran drainase Jalan
Sukoharjo – Mulur ditambah dengan debit awal saluran drainase Jalan Muwardi.
QJl. Dr. Muwardi = QAwal Jl. Dr. Muwardi + (50% x QJl. Sukoharjo – Mulur)
= 6,80 + (50% x 8,41)
= 11,01 m3/detik

4. Saluran Drainase Jalan Pahlawan


Saluran drainase Jalan Pahlawan merupakan saluran drainase sekunder
dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai akhir debit
saluran drainase Jalan Pahlawan sama dengan 50% debit saluran drainase Jalan
Sukoharjo – Mulur ditambah dengan debit awal saluran drainase Jalan Pahlawan.
50

QJl. Pahlawan = QAwal Jl. Pahlawan + (50% x QJl. Sukoharjo – Mulur)


= 13,23 + (50% x 8,41)
= 17,44 m3/detik

5. Saluran Drainase Jalan Tentara Pelajar


Saluran drainase Jalan Tentara Pelajar merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Tentara Pelajar sama dengan 50% debit saluran
drainase Jalan Pahlawan ditambah dengan debit awal saluran drainase Jalan
Tentara Pelajar.
QJl. Tentara Pelajar = QAwal Jl. Tentara Pelajar + (50% x QJl. Pahlawan)
= 7,39 + (50% x 17,44)
= 16,11 m3/detik

6. Saluran Drainase Jalan Rajawali


Saluran drainase Jalan Rajawali merupakan saluran drainase sekunder
dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai akhir debit
saluran drainase Jalan Rajawali sama dengan debit awalnya. Karena merupakan
saluran sekunder maka debit saluran Jl. Jend. Slamet Riyadi yang merupakan
saluran primer sebelum saluran Jalan Rajawali tidak berpengaruh terhadap saluran
pada Jalan Rajawali.
QJl. Rajawali = QAwal Jl. Rajawali
= 6,08 m3/detik

7. Saluran Drainase Jalan Veteran


Saluran drainase Jalan Veteran merupakan saluran drainase sekunder
dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai akhir debit
saluran drainase Jalan Veteran sama dengan debit awalnya. Karena merupakan
saluran sekunder maka debit saluran Jl. Jend. Slamet Riyadi yang merupakan
saluran primer sebelum saluran Jalan Veteran tidak berpengaruh terhadap saluran
pada Jalan Veteran.
51

QJl. Veteran = QAwal Jl. Veteran


= 12,78 m3/detik

8. Saluran Drainase Jalan Prof. Dr. Supomo


Saluran drainase Jalan Prof. Dr. Supomo merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Prof. Dr. Supomo sama dengan debit awalnya.
Karena merupakan saluran sekunder maka debit saluran Jl. Jend. Slamet Riyadi
yang merupakan saluran primer sebelum saluran Jalan Prof. Dr. Supomo tidak
berpengaruh terhadap saluran pada Jalan Prof. Dr. Supomo.
QJl. Prof. Dr. Supomo = QAwal Jl. Prof. Dr. Supomo
= 5,95 m3/detik

9. Saluran Drainase Jalan Calen – Sonorejo 1


Saluran drainase Jalan Calen – Sonorejo 1 merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Calen – Sonorejo 1 sama dengan debit awalnya.
Karena merupakan saluran sekunder maka debit saluran Jl. Jend. Slamet Riyadi
yang merupakan saluran primer sebelum saluran Jalan Calen – Sonorejo 1 tidak
berpengaruh terhadap saluran pada Jalan Calen – Sonorejo 1.
QJl. Calen – Sonorejo 1 = QAwal Jl. Calen – Sonorejo 1
= 5,66 m3/detik

10. Saluran Drainase Jalan K.H. Samanhudi


Saluran drainase Jalan K.H. Samanhudi merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan K.H. Samanhudi sama dengan 33% debit
saluran drainase Jalan Rajawali ditambah dengan debit awal saluran drainase
Jalan K.H. Samanhudi.
QJl. K.H. Samanhudi = QAwal Jl. K.H. Samanhudi + (33% x QJl. Rajawali)
= 7,27 + (33% x 6,08)
= 9,28 m3/detik
52

11. Saluran Drainase Jalan Carikan - Bulakan


Saluran drainase Jalan Carikan – Bulakan merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Carikan - Bulakan sama dengan 100% debit
saluran drainase Jalan Veteran ditambah 100% debit saluran drainase Jl. K.H.
Samanhudi ditambah dengan debit awal saluran drainase Jalan Carikan - Bulakan.
QJl. Carikan-Bulakan = QAwal Jl. Carikan-Bulakan + QJl. Veteran + QJl. K.H. Samanhudi
= 7,16 + 12,78 + 9,28
= 29,22 m3/detik

12. Saluran Drainase Jalan Telukan – Cuplik 1


Saluran drainase Jalan Telukan - Cuplik 1 merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Telukan - Cuplik 1 sama dengan debit awalnya.
Karena merupakan saluran sekunder maka debit saluran Kali Langsur yang
merupakan saluran primer sebelum saluran Jalan Telukan - Cuplik 1 tidak
berpengaruh terhadap saluran pada Jalan Telukan - Cuplik 1.
QJl. Telukan - Cuplik 1 = QAwal Jl. Telukan - Cuplik 1
= 7,22 m3/detik

13. Saluran Drainase Jalan Telukan – Cuplik 2


Saluran drainase Jalan Telukan – Cuplik 2 merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Telukan – Cuplik 2 sama dengan 50% debit
saluran drainase Jalan Prof. Dr. Supomo ditambah dengan 50% debit saluran Jalan
Telukan – Cuplik 1 ditambah dengan debit awal saluran drainase Jalan Telukan –
Cuplik 2.
QJl.Telukan-Cuplik 2 = QAwal Jl.Telukan–Cuplik 2 + (50% x QJl.Telukan-Cuplik1)
+ (50% x QJl.Prof.Dr.Supomo)
= 6,26 + (50% x 7,22) + (50% x 5,95)
= 12,85 m3/detik
53

14. Saluran Drainase Jalan Gawanan - Klaseman


Saluran drainase Jalan Gawanan - Klaseman merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Gawanan - Klaseman sama dengan 50% debit
saluran drainase Jalan Prof. Dr. Supomo ditambah dengan 50% debit saluran
drainase Jl. Telukan – Cuplik 1 ditambah dengan debit awal saluran drainase Jalan
Gawanan - Klaseman.
QJl.Gawanan - Klaseman = QAwal Jl.Gawanan-Klaseman + (50% x QJl.Telukan-Cuplik1)
+ (50% x QJl.Prof.Dr.Supomo)
= 4,54 + (50% x 7,22) + (50% x 5,95)
= 11,13 m3/detik

15. Saluran Drainase Jalan Calen – Sonorejo 2


Saluran drainase Jalan Calen – Sonorejo 2 merupakan saluran drainase
sekunder dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Calen – Sonorejo 2 sama dengan 50% debit
saluran drainase Jalan Calen – Sonorejo 1 ditambah dengan 50% debit saluran
drainase Jl. Telukan – Cuplik 2 ditambah dengan debit awal saluran drainase Jalan
Calen – Sonorejo 2.
QJl.Calen-Sonorejo 2 = QAwal Jl.Calen-Sonorejo 2 + (50% x QJl.Telukan-Cuplik 2)
+ (50% x QJl. Calen-Sonorejo 1)
= 4,49 + (50% x 12,85) + (50% x 5,66)
= 13,75 m3/detik

16. Saluran Drainase Jalan Jenderal Slamet Riyadi


Saluran drainase Jalan Jendral Slamet Riyadi merupakan saluran drainase
primer dengan desain perencanaan saluran kala ulang 50 tahun. Adapun nilai
akhir debit saluran drainase Jalan Jendral Slamet Riyadi sama dengan 100% debit
saluran drainase Nguter ditambah dengan 100% debit saluran drainase Jl. Dr.
Muwardi ditambah dengan debit awal saluran drainase Jalan Jendral Slamet
Riyadi.
54

QJl.Jend. Slamet Riyadi = QAwal Jl.Jend.Slamet Riyadi + (100% x QJl.Dr.Muwardi)


+ (100% x QSaluran Nguter)
= 10,93 + 11,01 + 6,63
= 28,57 m3/detik

5.1.9. Analisis Dimensi Ideal Saluran Drainase


Analisis dimensi ideal saluran drainase erat kaitannya dengan nilai Debit
rencana masing-masing saluran. Adapun di lapangan, selain saluran drainase
Nguter, saluran-saluran drainase yang ada yang lainnya merupakan saluran yang
berada di kiri dan kanan badan jalan. Sehingga dalam perhitungan dimensi seluran
drainase, nilai debit yang ada harus dibagi 2 (dua), dimana dianggap bahwa
setengah debit saluran mengalir pada saluran di sebelah kiri jalan, dan setengah
debit saluran mengalir pada saluran di sebelah kanan jalan raya.

Tabel 5.9. Nilai variabel perhitungan dimensi saluran drainase


Qtotal Qsaluran
No. Nama Saluran b (m) m S (m/m) konstruksi n
(m3/detik) (m3/detik)
1 Saluran Drainase Nguter 6.63 6.39 1.50 0.250 0.0026 Pas. Batu kali 0.0175
2 Jl. Sukoharjo - Mulur 8.41 4.05 2.00 0.208 0.0014 Pas. Batu kali 0.0175
3 Jl. Dr. Muwardi 11.01 5.31 0.50 0.000 0.0012 Beton brtlg 0.0125
4 Jl. Pahlawan 17.44 8.41 1.50 0.250 0.0019 Tanah 0.0300
5 Jl. Tentara Pelajar 16.11 7.77 0.30 0.000 0.0006 Pas. Batu bata 0.0130
6 Jl. Rajawali 6.08 2.93 0.90 0.000 0.0023 Pas. Batu kali 0.0175
7 Jl. Veteran 12.78 6.16 0.50 0.000 0.0017 Beton brtlg. 0.0125
8 Jl. Prof. Dr. Supomo 5.95 2.87 0.50 0.000 0.0005 Beton brtlg. 0.0125
9 Jl. Calen - Sonorejo 1 5.66 2.73 0.60 0.000 0.0025 Pas. Batu kali 0.0175
10 Jl. K.H. Samanhudi 9.28 4.47 1.00 0.000 0.0007 Pas. Batu kali 0.0175
11 Jl. Carikan - Bulakan 29.22 14.08 0.60 0.000 0.0049 Pas. Batu kali 0.0175
12 Jl. Telukan - Cuplik 1 7.22 3.48 0.60 0.000 0.0018 Pas. Batu kali 0.0175
13 Jl. Telukan - Cuplik 2 12.85 6.19 0.60 0.000 0.0017 Pas. Batu kali 0.0175
14 Jl. Gawanan - Klaseman 11.13 5.37 0.60 0.000 0.0015 Pas. Batu kali 0.0175
15 Jl. Calen - Sonorejo 2 13.75 6.62 0.60 0.000 0.0028 Pas. Batu kali 0.0175
16 Jl. Jend. Slamet Riyadi 28.57 13.78 2.00 0.125 0.0002 Pas. Batu kali 0.0175
(Sumber : Hasil analisis)

Adapun rincian perhitungan dimensi masing-masing saluran drainase


tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Saluran Drainase Nguter
a
55

Gambar 5.22. Ilustrasi Dimensi Saluran Drainase


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 6,63 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 1,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,25 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0026
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 2,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,25
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 1,802 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,1387
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 3,15 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 5,14 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,61 m

- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)


56

 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 6,63 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 6,63 m3/detik
Qada = 6,63 m3/detik, karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

2. Saluran Drainase Jalan Sukoharjo - Mulur


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 4,21 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 2,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,2083 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0014
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 2,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,25
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 1,23 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,2033
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 2,77 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 4,51 m

- Menghitung nilai R
57

R =A/P
= 0,61 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 4,21 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 4,21m3/detik
Qada = 4,21 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

3. Saluran Drainase Jalan Muwardi


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 5,51 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0012
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0125 (saluran beton bertulang)
- a (lebar atas saluran) : 0,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 10,26 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 5,13 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )
58

= 21,02 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,24 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 5,51 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 5,51 m3/detik
Qada = 5,51 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 1,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,21 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,103
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0342
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 3,3075 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 7,0035 m
- Menghitung nilai R
59

R =A/P
= 0,4723 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 5,51 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 5,51 m3/detik
Qada = 5,51 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Untuk saluran yang lainnya sama dengan perhitungan tersebut di atas.

4. Saluran Drainase Jalan Pahlawan


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 8,72 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 1,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,25 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0019
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0300 (saluran tanah)
- a (lebar atas saluran) : 2,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,25
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 4,175 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0599

- Menghitung luasan sementara saluran (A)


A = ( b + m.h ) . h
60

= 7,31 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 9,86 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,74 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 8,72 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 8,72 m3/detik
Qada = 8,72 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 2,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 2,49 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,243
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0808

- Menghitung luasan sementara saluran (A)


A = ( b + m.h ) . h
61

= 6,7275 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 8,0196 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,8389 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 8,72 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 8,72 m3/detik
Qada = 8,72 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

5. Saluran Drainase Jalan Tentara Pelajar


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 8,06 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,30 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0006
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0130 (saluran pasangan batu bata)
- a (lebar atas saluran) : 0,30 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 51,10 m

- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)


mbaru = x / h
62

= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 15,33 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 102,50 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,15 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 8,06 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 8,06 m3/detik
Qada = 8,06 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 1,62 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 2,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,193
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 3,00 m

- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)


mbaru = x / h
63

= 0,0642
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 5,4225 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 7,6273 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,7109 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 8,06 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 8,06 m3/detik
Qada = 8,06 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

6. Saluran Drainase Jalan Rajawali


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 3,04 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,90 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0023
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 0,90 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,00

Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:


- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
64

h : 2,345 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,000
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 2,11 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 5,59 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,38 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 3,04 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 3,04 m3/detik
Qada = 3,04 m3/detik,

karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

7. Saluran Drainase Jalan Veteran


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 6,39 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0017
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0125 (saluran beton bertulang)
- a (lebar atas saluran) : 0,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
65

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 9,97 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 4,99 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 20,44 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,24 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 6,39 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 6,39 m3/detik
Qada = 6,39 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 1,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,17 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,083
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
66

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0275
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 3,2475 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 7,0023 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,4638 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 6,39 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 6,39 m3/detik
Qada = 6,39 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

8. Saluran Drainase Jalan Prof. Dr. Supomo


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 2,98 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0005
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0125 (saluran beton bertulang)
- a (lebar atas saluran) : 0,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
67

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 8,25 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 4,13 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 17,00 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,24 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 2,98 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 2,98 m3/detik
Qada = 2,98 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 0,92 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,040
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
68

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0133
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 2,880 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 6,9205 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,4162 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 2,98 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 2,98 m3/detik
Qada = 2,98 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

9. Saluran Drainase Jalan Calen – Sonorejo 1


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 2,83 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0025
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
69

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 3,88 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 2,33 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 8,36 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,28 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 2,83 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 2,83 m3/detik
Qada = 2,83 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 0,81 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,106
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
70

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0353
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 2,118 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 6,6037 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,3207 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 2,83 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 2,83 m3/detik
Qada = 2,83 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

10. Saluran Drainase Jalan K.H. Samanhudi


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 4,64 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 1,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0007
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 1,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
71

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 5,12 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 5,12 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 11,24 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,46 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 4,64 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 4,64 m3/detik
Qada = 4,64 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 1,39 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,058
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
72

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0192
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 4,3275 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 7,3861 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,5859 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 4,64 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 4,64 m3/detik
Qada = 4,64 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

11. Saluran Drainase Jalan Carikan - Bulakan


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 14,61 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0049
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
73

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 13,82 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 8,29 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 28,24 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,29 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 14,61 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 14,61 m3/detik
Qada = 14,61 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 1,45 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,80 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,178
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
74

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0592
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 4,8675 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 7,4555 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,6529 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 14,61 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 14,61 m3/detik
Qada = 14,61 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

12. Saluran Drainase Jalan Telukan – Cuplik 1


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 3,61 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0018
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
75

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 5,70 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 3,42 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 12,00 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,29 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 3,61 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 3,61 m3/detik
Qada = 3,61 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 0,82 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,090
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
76

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,030
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 2,730 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 6,8227 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,4001 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 3,61 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 3,61 m3/detik
Qada = 3,61 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

13. Saluran Drainase Jalan Telukan – Cuplik 2


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 6,43 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0017
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
77

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 10,31 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 6,19 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 21,22 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,29 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 6,43 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 6,43 m3/detik
Qada = 6,43 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 1,18 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,163
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
78

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0542
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 4,0125 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 7,1838 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,5585 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 6,43 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 6,43 m3/detik
Qada = 6,43 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

14. Saluran Drainase Jalan Gawanan - Klaseman


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 5,57 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0015
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
79

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 9,57 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 5,74 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 19,74 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,29 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 5,57 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 5,57 m3/detik
Qada = 5,57 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 1,04 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,233
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
80

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0775
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 3,8025 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 7,0530 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,5391 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 5,57 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 5,57 m3/detik
Qada = 5,57 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

15. Saluran Drainase Jalan Calen – Sonorejo 2


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 6,88 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,00 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0028
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 0,60 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
81

-x(a–b)/2 : 0,00
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 8,70 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,00
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 5,22 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 18,00 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,29 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 6,88 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 6,88 m3/detik
Qada = 6,88 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 3,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 1,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 1,39 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,194
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
82

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 3,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0647
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 3,582 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 7,0125 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 0,5108 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 6,88 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 6,88 m3/detik
Qada = 6,88 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

16. Saluran Drainase Jalan Jenderal Slamet Riyadi


Diketahui:
- Q (debit banjir rencana) : 14,29 m3/detik
- b (lebar dasar saluran) : 2,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- m (kemiringan dinding saluran) : 0,125 (sesuai dengan dimensi eksisting)
- I (kemiringan dasar saluran) : 0,0002
- n (koefisien Manning saluran) : 0,0175 (saluran pasangan batu kali)
- a (lebar atas saluran) : 2,50 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
83

-x(a–b)/2 : 0,25
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)
h : 7,785 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,0321
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 17,52 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 17,58 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 1,00 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 14,29 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 14,29 m3/detik
Qada = 14,29 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.
Tetapi kedalaman saluran terlalu besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbesaran
dimensi lebar atas dan lebar bawah saluran, sedangkan kedalaman saluran dibatasi
hingga 4,00m saja.
- bbaru (lebar dasar saluran baru) : 3,36 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
- abaru (lebar atas saluran baru): 4,00 m (sesuai dengan dimensi eksisting)
-x(a–b)/2 : 0,32
Langkah-langkah perhitungan dimensi saluran drainase:
84

- Menentukan nilai kedalaman saluran (htrial)


h : 4,00 m
- Menentukan nilai kemiringan saluran baru (mbaru)
mbaru = x / h
= 0,080
- Menghitung luasan sementara saluran (A)
A = ( b + m.h ) . h
= 14,72 m2
- Menghitung keliling basah saluran (P)
P = b  2.h. (1  m 2 )

= 11,3856 m
- Menghitung nilai R
R =A/P
= 1,2929 m
- Menghitung nilai debit yang ada (Qada)
 1 2/3 1/2 
Qada =  .R .I .A 
n 
= 14,29 m3/detik
- Checking nilai Debit (Q)
Qperlu = 14,29 m3/detik
Qada = 14,29 m3/detik,
karena Qperlu = Qada, maka dimensi saluran memenuhi.

5.1.10. Analisis Kapasitas Saluran Drainase


85

Berdasarkan hasil survey dan analisis dimensi saluran, didapatkan data


luasan area saluran seperti Tabel 5.10. dan Tabel 5.11. berikut ini:
Tabel 5.10. Dimensi dan Luasan Penampang Saluran Drainase Eksisting
Dimensi Saluran Eksisting
No. Nama Saluran Penampang Lebar Dalam Luasan
dasar (m) (m) (m2)
1 Saluran Drainase Nguter trapesium 2.00 1.00 1.75
2 Jl. Sukoharjo - Mulur trapesium 2.50 1.20 2.70
3 Jl. Dr. Muwardi persegi 0.50 0.50 0.25
4 Jl. Pahlawan trapesium 2.00 1.00 1.75
5 Jl. Tentara Pelajar kotak 0.40 0.30 0.12
6 Jl. Rajawali kotak 0.90 0.70 0.63
7 Jl. Veteran persegi 0.50 0.50 0.25
8 Jl. Prof. Dr. Supomo persegi 0.50 0.50 0.25
9 Jl. Calen - Sonorejo 1 persegi 0.60 0.60 0.36
10 Jl. K.H. Samanhudi persegi 1.00 1.00 1.00
11 Jl. Carikan - Bulakan persegi 0.60 0.60 0.36
12 Jl. Telukan - Cuplik 1 persegi 0.60 0.60 0.36
13 Jl. Telukan - Cuplik 2 persegi 0.60 0.60 0.36
14 Jl. Gawanan - Klaseman kotak 0.60 0.40 0.24
15 Jl. Calen - Sonorejo 2 persegi 0.60 0.60 0.36
16 Jl. Jend. Slamet Riyadi trapesium 2.50 2.00 4.50
(Sumber : Hasil Survei 2011)

Tabel 5.11.Dimensi dan Luasan Penampang Saluran Drainase Ideal


Dimensi Saluran Ideal
No. Nama Saluran Penampang Lebar atas Lebar Dalam Luasan
(m) dasar (m) (m) (m2)
1 Saluran Drainase Nguter trapesium 2,000 1,500 1,802 3,1500
2 Jl. Sukoharjo - Mulur trapesium 2,500 2,000 1,230 2,7700
3 Jl. Dr. Muwardi persegi 1,210 1,000 3,000 3,3075
4 Jl. Pahlawan trapesium 2,.490 2,000 3,000 6,7275
5 Jl. Tentara Pelajar kotak 2,000 1,620 3,000 5,4225
6 Jl. Rajawali kotak 0,900 0,900 2,345 2,1100
7 Jl. Veteran persegi 1,170 1,000 3,000 3,2475
8 Jl. Prof. Dr. Supomo persegi 1,000 0,920 3,000 2,8800
9 Jl. Calen - Sonorejo 1 persegi 0,810 0,600 3,000 2,1180
10 Jl. K.H. Samanhudi persegi 1,500 1,390 3,000 4,3275
11 Jl. Carikan - Bulakan persegi 1,800 1,450 3,000 4,8675
12 Jl. Telukan - Cuplik 1 persegi 1,000 0,820 3,000 2,7300
13 Jl. Telukan - Cuplik 2 persegi 1,500 1,180 3,000 4,0125
14 Jl. Gawanan - Klaseman kotak 1,500 1,040 3,000 3,8025
15 Jl. Calen - Sonorejo 2 persegi 1,390 1,000 3,000 3,5820
16 Jl. Jend. Slamet Riyadi trapesium 4,000 3,360 4,000 14,7200
(Sumber : Hasil Analisis)
Berdasarkan Tabel 5.10. dan tabel 5.11. selanjutnya dapat dibuat sebuah
tabel yang berisi perbandingan luasan area penampang saluran eksisting dan
86

luasan area penampang saluran drainase yang ideal sehingga dapat diketahui
apakah dimensi saluran berupa lebar dan kedalaman saluran sudah memenuhi
standar sehingga dapat mencegah terjadinya penggenangan air di musim
penghujan yang pada gilirannya dapat mencegah terjadinya bahaya bencana banjir
di Kota Sukoharjo, Kabuapten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
Adapun perbandingan kapasitas saluran drainase eksisting terhadap
saluran drainase yang ideal dapat dilihat pada Tabel 5.12. berikut ini:

Tabel 5.12. Perbandingan Kapasitas Saluran Drainase Eksisting dan Ideal


Perbandingan Kapasitas Saluran
No. Nama Saluran Luasan Luasan Ideal
Keterangan
Eksisting (m2) (m2)
1 Saluran Drainase Nguter 1.75 3,1500 Dimensi harus diperbesar
2 Jl. Sukoharjo - Mulur 2.70 2,7700 Dimensi harus diperbesar
3 Jl. Dr. Muwardi 0.25 3,3075 Dimensi harus diperbesar
4 Jl. Pahlawan 1.75 6,7275 Dimensi harus diperbesar
5 Jl. Tentara Pelajar 0.12 5,4225 Dimensi harus diperbesar
6 Jl. Rajawali 0.63 2,1100 Dimensi harus diperbesar
7 Jl. Veteran 0.25 3,2475 Dimensi harus diperbesar
8 Jl. Prof. Dr. Supomo 0.25 2,8800 Dimensi harus diperbesar
9 Jl. Calen - Sonorejo 1 0.36 2,1180 Dimensi harus diperbesar
10 Jl. K.H. Samanhudi 1.00 4,3275 Dimensi harus diperbesar
11 Jl. Carikan - Bulakan 0.36 4,8675 Dimensi harus diperbesar
12 Jl. Telukan - Cuplik 1 0.36 2,7300 Dimensi harus diperbesar
13 Jl. Telukan - Cuplik 2 0.36 4,0125 Dimensi harus diperbesar
14 Jl. Gawanan - Klaseman 0.24 3,8025 Dimensi harus diperbesar
15 Jl. Calen - Sonorejo 2 0.36 3,5820 Dimensi harus diperbesar
16 Jl. Jend. Slamet Riyadi 4.50 14,7200 Dimensi harus diperbesar
(Sumber : Hasil Analisis)

5.2. Pembahasan
5.2.1. Pembahasan Debit Saluran Drainase
87

Debit saluran drainase ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu nilai
koefisien limpasan (run off coeficient), nilai intensita hujan rencana, dan luasan
daerah tangkapan air hujan.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Nilai debit terkecil pada saluran drainase Jalan Calen – Conorejo 1 dengan
nilai 2,83 m3/detik, sedangkan nilai debit saluran yang terbesar adalah pada
saluran drainase Jalan Carikan – Bulakan, Kabupaten Sukoharjo.
2. Debit pada saluran drainase Jalan Carikan – Bulakan memiliki nilai yang
paling besar karena saluran sekunder Jalan Carikan – Bulakan ini merupakan
muara dari 2 (dua) saluran drainase sekunder sebelumnya yaitu saluran
drainase Jalan Veteran dan saluran drainase Jalan K.H. Samanhudi.
3. Saluran drainase Jalan Slamet Riyadi meskipun berada dalam satu alur,
ternyata memiliki 2 (dua) arah yaitu ke arah utara dan ke arah selatan, adapun
titik tertinggi dari saluran ini berada pada Dam Pencil yang berlokasi di dekat
stasiun Kereta Api Sukoharjo atau lebih tepatnya berada di sebelah utara
Gedung Bank Jateng cabang Sukoharjo. Oleh sebab itu tinjauan terhadap
saluran primer ini dilihat pada salah satu aliran saja yaitu aliran dari Dam
Pencil ke arah selatan sehingga hanya dipengaruhi oleh Debit Jalan Muwardi
dan debit dari Saluran Drainase Nguter.
4. Nilai koefisien limpasan hampir sama atau berada pada range nilai 0,25 –
0,40, hal ini disebabkan oleh karena menurut data Informasi Jaringan Jalan
Kabupaten dan Dalam Kota Sukoharjo, seluruh drainase jalan yang dianalisis
pada penelitian ini berada pada area permukiman dengan nilai c antara 0,25
hingga 0,40 tersebut.
5. Dalam penentuan nilai debit, besarnya luas area daerah tangkapan (A)
dihitung dengan menggunakan angka prosentase, sebab air yang menggenang
di suatu daerah tangkapan dengan kondisi topografi yang relatif datar biasanya
mengalir secara random ke saluran-saluran yang berada di dekatnya.

5.2.2. Pembahasan Dimensi Saluran Drainase


88

1. Berdasarkan hasil analisis menggunakan data-data survei dan data


sekunder yang didapat dari instansi-instansi terkait diperoleh hasil bahwa
hampir semua saluran drainase yang ada di Kota Sukoharjo memiliki
ukuran dimensi yang tidak memenuhi syarat ideal, inilah salah satu
penyebab utama terjadinya genangan air yang cukup tinggi pada saat hujan
deras mengguyur Kota Sukoharjo dan sekitarnya;
2. Adapun nilai saluran drainase yang besarnya jauh dari dimensi idealnya
adalah saluran drainase pada Jalan Tentara Pelajar, dimana seharusnya
didesain dengan dimensi luasan penampang sebesar 5,4225 m 2, namun
pada kenyataannya dimensi eksisting saluran hanya memiliki luas
penampang sebesar 0,12 m2;
3. Salah satu cara untuk memperbaiki desai saluran adalah dengan
menambah kedalamannya, hal ini dikarenakan apabila dilakukan
penambahan lebar saluran dikhawatirkan akan memakan badan jalan yang
berakibat pada berkurangnya kapasitas jalan raya dalam menampung arus
lalu lintas jalan yang ada;
4. Saluran drainase yang paling sedikit membutuhkan tambahan kedalaman
adalah saluran drainase Jalan Sukoharjo – Mulur dari semula dengan
kedalaman 1,20 m seharusnya memiliki kedalaman sebesar 1,23 m atau
memiliki selisih 3cm.
5. Sedangkan saluran yang membutuhkan redesain kedalaman paling besar
adalah saluran pada Jalan Tentara Pelajar, dimana semula memiliki
kedalaman eksisting sebesar 0,30 m seharusnya diperdalam 10 kali hingga
mencapai kedalaman 3,00 m.
6. Perbesaran dimensi saluran apabila hanya menambah kedalaman akan
mengakibatkan kebutuhan kedalaman sangat besar hingga 50m, oleh sebab
itu pada beberapa saluran harus ditambah dimensi lebar atas dan bawahnya
juga.
7. Berdasarkan hasil analisis ini, prediksi kapasitas saluran untuk 10 tahun ke
depan tentu saja dimensi saluran eksisting tidak memenuhi syarat.
BAB VI
89

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis, untuk mendapatkan dimensi saluran drainase yang
ideal, maka perlu dilakukan penambahan kedalaman maupun dimensi lebar
dasar dan lebar atas pada saluran drainase eksisting di Kota Sukoharjo.

Tabel 6.1. Perbandingan debit dan dimensi saluran eksisting dan ideal
Saluran Eksisting Saluran Ideal
No. Nama Saluran Lebar Lebar Lebar Lebar
Debit Dalam Debit Dalam
dasar atas dasar atas
(m3/detik) (m) (m3/detik) (m)
(m) (m) (m) (m)
1 Saluran Drainase Nguter 6.63 1.50 2.00 1.00 6.63 1.50 2.00 1.80
2 Jl. Sukoharjo - Mulur 4.21 2.00 2.50 1.20 4.21 2.00 2.50 1.23
3 Jl. Dr. Muwardi 5.51 0.50 0.50 0.50 5.51 1.00 1.21 3.00
4 Jl. Pahlawan 8.72 1.50 2.00 1.00 8.72 2.00 2.49 3.00
5 Jl. Tentara Pelajar 8.06 0.30 0.30 0.40 8.06 1.62 2.00 3.00
6 Jl. Rajawali 3.04 0.90 0.90 0.70 3.04 0.90 0.90 2.35
7 Jl. Veteran 6.39 0.50 0.50 0.50 6.39 1.00 1.17 3.00
8 Jl. Prof. Dr. Supomo 2.98 0.50 0.50 0.50 2.98 0.92 1.00 3.00
9 Jl. Calen - Sonorejo 1 2.83 0.60 0.60 0.60 2.83 0.60 0.81 3.00
10 Jl. K.H. Samanhudi 4.64 1.00 1.00 1.00 4.64 1.39 1.50 3.00
11 Jl. Carikan - Bulakan 14.61 0.60 0.60 0.60 14.61 1.45 1.80 3.00
12 Jl. Telukan - Cuplik 1 3.61 0.60 0.60 0.60 3.61 0.82 1.00 3.00
13 Jl. Telukan - Cuplik 2 6.43 0.60 0.60 0.60 6.43 1.18 1.50 3.00
14 Jl. Gawanan - Klaseman 5.57 0.60 0.60 0.40 5.57 1.04 1.50 3.00
15 Jl. Calen - Sonorejo 2 6.88 0.60 0.60 0.60 6.88 1.00 1.39 3.00
16 Jl. Jend. Slamet Riyadi 14.29 2.00 2.50 2.00 14.29 3.36 4.00 4.00
(Sumber : Hasil Analisis)

2. Sistem drainase utama Kota Sukoharjo terdiri atas sebuah saluran drainase
primer di kiri dan kanan Jalan Jendral Slamet Riyadi yang membelah Kota
Sukoharjo dari sebelah utara ke selatan, adapun saluran-saluran sekunder yang
ada di kiri dan kanan saluran primer tersebut adalah: saluran drainase Nguter,
saluran Jl. Sukoharjo – Mulur, saluran Dr. Muwardi, saluran Jl. Pahlawan,
saluran Jl. Tentara Pelajar, saluran Jl. Rajawali, saluran Jl. Veteran, saluran Jl.
Prof. Dr. Supomo, saluran Jl. Calen-Sonorejo 1, saluran Jl. K.H.Samanhudi,
saluran Jl. Carikan-Bulakan, saluran Jl. Telukan-Cuplik 1, saluran Jl. Telukan-
Cuplik 2, saluran Jl. Gawanan – Klaseman, dan saluran Jl. Calen – Sonorejo 2.
3. Kapasitas/daya tampung saluran-saluran drainase yang ada di Kota Sukoharjo
ternyata kurang memenuhi syarat ideal apabila dibandingkan dengan intensitas
hujan yang ada dengan kala ulang 50 tahun;

89
90

4. Dasar saluran sesuai dengan saluran eksisting berupa konstruksi: saluran


drainase Nguter (pasangan batu kali), saluran Jl. Sukoharjo – Mulur (pasangan
batu kali), saluran Dr. Muwardi (beton bertulang), saluran Jl. Pahlawan
(tanah), saluran Jl. Tentara Pelajar (pasangan batu bata), saluran Jl. Rajawali
(pasangan batu kali), saluran Jl. Veteran (beton bertulang), saluran Jl. Prof.
Dr. Supomo (beton bertulang), saluran Jl. Calen-Sonorejo 1 (pasangan batu
kali), saluran Jl. K.H.Samanhudi (pasangan batu kali), saluran Jl. Carikan-
Bulakan (pasangan batu kali), saluran Jl. Telukan-Cuplik 1 (pasangan batu
kali), saluran Jl. Telukan-Cuplik 2 (pasangan batu kali), saluran Jl. Gawanan –
Klaseman (pasangan batu kali), saluran Jl. Calen – Sonorejo 2 (pasangan batu
kali), dan saluran Jl. Jendral Slamet Riyadi (pasangan batu kali);

6.2. Saran
1. Perlunya dilakukan perencanaan dimensi saluran drainase yang lebih baik dan
lebih serius di masa-masa yang akan datang oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Pekerjaan Umum maupun Badan
Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Sukoharjo.
2. Perlunya kerja sama yang sinergis antara pihak DPU, BAPPEDA, Masyarakat,
LSM, Konsultan, dan Kontraktor dalam hal menjaga dan meningkatkan
saluran-saluran drainase Kota Sukoharjo.

Anda mungkin juga menyukai