Anda di halaman 1dari 3

KERTAS KERJA AUDIT

A. Pengertian Kertas Kerja Audit


Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dalam pernyataan standar
pelaksanaan audit kinerja menyatakan bahwa auditor harus
mempersiapkan dan memelihara dokumen audit dalam bentuk kertas
kerja audit (KKA). Menurut SPKN, hal-hal yang harus dimuat dalam
kertas kerja audit adalah meliputi:
1) Tujuan, lingkup, metodologi audit, termasuk kriteria pengambilan
uji-petik yang digunakan.
2) Dokumentasi pekerjaan yang dilakukan untuk mendukung temuan
signifikan dan pertimbangan profesional.
3) Bukti tentang review pengawasan terhadap pekerjaan yang
dilakukan.
4) Penjelasan auditor mengenai standar yang tidak diterapkan, apabila
ada, beserta alasan dan akibatnya.

B. Manfaat Penyusunan Kertas Kerja Audit


Dalam kegiatan audit, kertas kerja memiliki manfaat sebagai berikut:
1) Sebagai dasar perencanaan audit tahun selanjutnya
2) Sebagai catatan bahan bukti dan hasil pengujian yang telah
dilakukan
3) Sebagai dasar untuk menentukan jenis laporan audit yang pantas
4) Sebagai dasar untuk supervisi audit oleh supervisor dan partner

C. Kertas Kerja Audit


Kertas kerja harus menggambarkan kegiatan audit yang meliputi: 1)
prosedur yang ditempuh auditor 2) pengujian yang dilakukan serta metode
yang digunakan 3) informasi yang diperoleh 4) simpulan

D. Karakteristik Kertas Kerja Audit


Berikut adalah karakteristik yang harus dipenuhi dalam menyusun KKA:
a. Lengkap dan Akurat
Kertas kerja harus memberikan dukungan yang cukup dan
memadai terhadap temuan, simpulan, dan rekomendasi, di samping
menggambarkan sifat dan lingkup pengujian yang dilakukan.
b. Mempunyai Tujuan yang Jelas
Tujuan pembuatan kertas kerja audit harus dijelaskan sehingga
orang yang membaca mengerti maksud dan tujuan audit pada
bagian tersebut.
c. Jelas dan Singkat

Page
1
Artinya bahwa meskipun tanpa penjelasan lisan, semua orang
yang menggunakan kertas kerja (baik internak maupun eksternal)
dapat memahami tujuan, sifat, dan lingkup pekerjaan yang
dilakukan serta simpulan yang dicapai. Kertas kerja harus berisi
pula ringkasa, indeks, dan cross reference dari dokumen.
d. Mendukung Simpulan Audit
Kertas kerja audit harus mencerminkan seluruh kegiatan audit yang
dilakukan oleh auditor.
e. Mudah Dipersiapkan
Mudah dipersiapkan artinya bahwa KKA harus mudah untuk
dibuat. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan jadwal
organisasi dan format standar kertas kerja umum yang dihasilkan
dengan menggunakan sotware komputer.
f. Mudah Dimengerti dan Berukuran
KKA harus rapi dan mudah untuk dipahami. Jika tidak, KKA
tersebut akan kehilangan nilainya sebagai bukti audit.
g. Relevan
Informasi yang terdapat dalam KKA harus dibatasi hanya untuk
hal-hal yang relevan secara material penting, mendasar, dan
berguna untuk tujuan yang ditetapkan dalam audit.
h. Terstruktur
KKA harus diorganisasikan dan menunjukkan struktur yang
konsisten.
i. Mudah Diakses
Seluruh dokumen pendukung harus dilakukan cross refrence, jika
da, dengan kertas kerja terkait sehingga memudahkan akses ke
semua informasi yang berkaitan dengan audit.
j. Mudah Di-review
KKA digunakan untuk dasar review oleh pihak internal (pengawas,
penanggung jawab) ataupun pihak berwenang lainnya, misalnya
Kepolisian atau Kejaksaan.

E. Prinsip Umum Penyusunan Kertas Kerja Audit


Terdapat beberapa prinsip umum dalam penyusunan KKA, yaitu:
1. KKA harus memiliki tujuan
2. Menghindari pekerjaan menyalin
3. Memuat prosedur audit yang dijalankan
4. Tidak meninggalkan pertanyaan dalam keadaan tidak terjawab

F. Jenis dan Bentuk Kertas Kerja Audit


Jenis dan bentuk KKA bervariasi, disesuaikan dengan keadaan.
Umumnya, KKA terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

Page
2
 Daftar Indeks
Daftar indeks memuat nomor indeks KKA. Indeks KKA dapat
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a) Indeks berkas permanen (permanent files): memuat berkas-
berkas permanen yang dapat digunakan berulang kali dalam
kegiatan audit, misalnya surat tugas, program audit.
b) Indeks berkas tahun berjalan (current files): memuat berkas
langkah-langkah audit dalam format lembar KKA, lembar
review, dan bukti pendukung atas pelaksanaan setiap
langkah dalam program audit.
c) Indeks laporan audit: memuat berkas laporan audit,
misalnya temuan audit dan hasil audit
 Lembar Kertas Kerja Audit Utama
Merupakan lembar yang digunakan untuk mencatat proses dan
hasil audit berdasarkan langkah-langkah audit yang harus
dilaksanakan oleh auditor. Lembar KKA utama biasanya memuat
informasi mengenai hal-hak berikut:
1. Tujuan audit, yaitu tujuan yang akan dicapai dari tahap atau
kegiatan tersebut
2. Langkah-langkah audit, yaitu langkah-langkah yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan diatas
3. Hasil audit, yaitu hasil yang didapat dari pelaksanaan
langkah-langkah audit
4. Simpulan, yaitu simpulan dari setiap hasil audit dan
merupakan jawaban dari tujuan audit
 Lembar Review KKA
Digunakan oleh ketua tim untuk meriview pekerjaan anggota tim.
Lembar review KKA memuat informasi seperti judul, nama
pembuat KKA yang di-review, nama pembuat KKA yang di-
review, nama peninjau, tanggal review, nomor indeks KKA, hasil
review, langkah audit tindak lanjut.
 Dokumen Pendukung
Digunakan untuk mendukung hasil audit yang dituangkan dalam
lembar KKA.

Page
3

Anda mungkin juga menyukai