Anda di halaman 1dari 5

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL AUDIT

A. Tujuan dan Manfaat Pelaporan Audit Kinerja


Manfaat laporan audit adalah sebagai alat komunikasi antara auditor dan auditee serta
pejabat pemerintah yang berwenang sehingga terhindar dari kesalahpahaman dan
salah tafsir terhadap hasil audit. Tujuan pelaporan hasil audit adalah menyediakan
informasi, rekomendasi, dan penilaian yang independen bagi para pengguna laporan
mengenai pelaksanaan kegiatan entitas yang diaudit, apakah telah diselenggarakan
secara ekonomis, efektif, efisien. Dalam laporan tersebut diharapkan terjadi suau
perubahan yang positif dalam pelaksanaan kegiatan entitas yang diaudit.

B. Karakteristik Laporan yang Baik


Karakteristik laporan audit kinerja yang baik menurut Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) adalah sebagai berikut:
1. Tepat Waktu
Laporan hasil audit harus tepat waktu agar informasi yang dimuat bermanfaat
secara maksimal. Untuk menghasilkan laporan yang tepat waktu, auditor harus
merencanakan pelaksanaan audit dan penerbitan laporan tersebut.
2. Lengkap
Kelengkapan dalam suatu laporan audit berarti bahwa hubungan antara tujuan,
kriteria, temuan, dan simpulan secara jelas diungkapkan.
3. Akurat
Akurasi dibutuhkan untuk meyakinkan pembaca bahwa laporan yang disajikan
layak dan dapat dipercaya. Untuk memperoleh standar yang tinggi terhadap
keakuratan data/laporan, diperlukan sistem yang efektif atas penjaminan mutu
(quality assurance).
4. Objektif
Semua aspek permasalahan harus disajikan dengan cara yang tidak bias dan
seimbang dalam isi dan nada.
5. Meyakinkan
Agar meyakinkan, laporan harus menjawab tujuan audit serta menyajikan
temuan, simpulan, dan rekomendasi yang logis. Laporan yang meyakinkan
dapat membantu pejabat yang bertanggung jawab untuk memusatkan
perhatianya pada hal yang membutuhkan perhatian dan dapat membantu untuk
melakukan perbaikan sesuai rekomendasi audit.
6. Jelas
Laporan harus mudah dibaca dan dipahami. Untuk itu, laporan harus ditulis
dengan bahasa yang jelas dan sederhana.
7. Ringkas
Laporan harus ringkas, yaitu tidak lebih panjang dari yang diperlukan untuk
menyampaikan dan mendukung pesan.

C. Pelaporan Audit Kinerja Sebagai Suatu Proses


Semua bentuk laporan (seperti kertas diskusi, observasi audit, dan draf laporan
laporan audit lapangan) harus mengarah pada laporan audit akhir. Dalam Performance
Auditing Guidelines-CAG India (Mei, 2004) proses pelaporan digambarkan sebagai
berikut:

Lembar Diskusi Tanggapan dari Entitas/Catatan


(Selama Pelaksanaan Audit) Mengenai Diskusi

Observasi Audit Tanggapan dari Entiitas, Pertemuan Akhir/


(Observasi Entitas Secara Dekat) Wawancara

Draf Laporan Audit Lapangan Pejabat Entitas Tanggapan Entitas

(Setelah Simpulan Audit)

Draf Laporan Audit Kinerja Diserahkan pada Entitas Tanggapan Entitas

Draf Laporan Kinerja Final

 Lembar Diskusi
Memuat penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan oleh auditor yang
perlu dimintakan penjelasan dari pejabat yang bertanggung jawab atas
kegiatan yang sedang diaudit.
 Observasi Audit
Berdasarkan hasil diskusi dengan pejabat yang bertanggung jawab, auditor
harus melakukan observasi audit guna meyakinkan kebenaran informasi yang
disampaikan oleh entitas.
 Draf Laporan Audit Kinerja
Draf laporan audit sebaiknya menjelaskan tujuan dan lingkungan audit untuk
memungkinkan pembaca memahami tujuan audit. Draf laporan juga harus
mengindikasikan (jika ada) pembatasan atas lingkup audit, alasan pembatasan
tersebut, dan usaha yang dilakukan untuk menanganinya.

D. Struktur dan Cara Penyajian Laporan


1. Struktur Laporan
Struktur dan isi laporan minimal harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Judul
b) Ringkasan
c) Pendahuluan
d) Tujuan dan Lingkup Audit
e) Waktu Pelaporan
f) Kriteria Audit
g) Metodologi
h) Temuan
i) Simpulan dan Rekomendasi
j) Daftar Istilah (Glosarium)

E. Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Hasil Audit


 Menyusun Konsep Laporan
Hal –hal yang perlu dilakukan dalam penyelesaian konsep laporan hasil audit:
1. Surat Pengantar
Adalah tulisan yang memuat intisari hasil audit untuk dimintakan perhatian,
untuk diketahui, dan untuk ditanggapi oleh pimpinan instansi yang diaudit.
2. Ringkasan Laporan
Ringkasan laporan menggambarkan isi laporan yang dinilai penting guna
meneruskan pesan yang lebih efektif kepada pengguna.
3. Susunan Laporan Hasil Audit
Susunan laporan hasil audit terdiri atas hal-hal sebagai berikut:
 Informasi Pendahuluan
Informasi pendahuluan perlu dimuat pada awal laporan untuk
memberikan gambaran tentang instansi yang diaudit kepada pembaca
laporan.
 Temuan dan Simpulan
Temuan diusahakan untuk memiliki atribut yang lengkap, yaitu
menggambarkan kondisi yang sebenarnya, menggambrakan kriteria
yang harus dipatuhi oleh pihak yang diaudit, serta menggambarkan
akibat dan penyebab utamanya.
 Rekomendasi
Rekomendasi bermanfaat untuk mendorong perbaikan di bidang-
bidang yang mengandung masalah. Rekomendasi dapat ditujukan
kepada lembaga pimpinan entitas yang diaudit, legislatif, pemerintah,
departemen, serta badan usaha sesuai dengan porsi dan kebutuhan.
 Mendapatkan Komentar Instansi
Setelah konsep laporan audit selesai, konsep hasil audit tersebut perlu
disampaikan kepada pihak manajemen entitas yang diaudit untuk ditanggapi.
a) Menanggapi Respon Auditee atas Konsep Laporan
Hasil audit perlu dikomentari oleh pimpinan instansi yang diaudit agar
laporan lebih objekti, wajar, dan lengkap.
b) Mengadakan Pertemuan dengan Pimpinan Instansi yand Diaudit
Untuk menjaga jangan sampai temuan disanggah atau ditolak oleh
pimpinan instansi yang diaudit maka temuan harus dibicarakan selama
audit berlangsung dengan pejabat instansi yang bertanggung jawab.
c) Memanfaatkan Komentar Instansi untuk Memperbaiki Konsep
Laporan
Komentar instansi berfungsi sebagai penguji atas keabsahan laporan
yang dibuat oleh auditor dan berfungsi pula sebagai penelaahan
pendahuluan terhadap kebenaran isi laporan.
d) Cara Mendapatkan Komentar dari Instansi yang Diuadit
Komentar dari instansi yang diaudit dapat diperoleh dengan cara surat
menyurat kepada instansi yang tepat, yang memuat temuan sementara,
simpulan hasil audit, dan saran perbaikannya.
e) Menelaah/Mengevaluasi Komentar Instansi yang Diaudit
Komentar yang sudah diterima harus dievaluasi secara objektif dan
disajikan secara memadai dalam laporan hasil audit.

 Menyusun Laporan Akhir


Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam meyusun laporan akhir:
a) Mencocokkan refrensi
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa isi laporan
sudah tepat dan didukung oleh pernyataan-pernyataan yang dimuat
dalam kertas kerja audit.
b) Menelaah Konsep Laporan Akhir
Dalam menelaah laporan, para penelaah perlu memperhatikan
kelayakan dan ketepatan sikap dan rekomendasi dalam laporan,
kejelasan penyajian, perkiraan reaksi negatif yang mungkin timbul,
penyimpangan dari kebijaksanaan pelaporan, serta kecukupan
pengolahan komentar instansi terutama yang menyangkut aspek serius,
sensitif, atau yang kontroversional.
c) Mendistribusikan Laporan
Laporan audit secara tertulis harus disampaikan kepada pejabat-pejabat
instansi yang berwenang. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan
oleh auditor setelah laporan hasil audit diterbitkan adalah melakukan
pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi audit.

Anda mungkin juga menyukai