Anda di halaman 1dari 22

SKEMA BERPIKIR:

Fenomena Umum Terselesaikan


Sudah ditangani guru BK
- Depresi
- Bunuh diri
- dsb Belum maksimal

Belum ditangani guru BK

Fenomena Khusus
- Kebingungan mengelola waktu
- Malas belajar
- Malas menyimak pelajaran Pemberian layanan BK
- Merasa kebingungan saat mata pelajaran berlangsung Bimbingan kelompok teknik expressive writing
- Gelisah
- Merasa bosan dengan tugas
- Ketakutan akan jenjang lanjutan setelah SMP

Tahap-tahap expressive writing

1. Recognation/initial writing
2. Examanation/writing exercise
3. Juxtaposition/feedback
4. Application to the self

1. Tahap Pembentukan
2. Tahap Peralihan
3. Tahap Kegiatan
4. Tahap Pengakhiran
Stres akademik dapat berkurang

1
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena penyajian data penelitian
ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat (Arikunto 2010) yang
mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut
menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan hasilnya.
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design. Pre-
experimental design digunakan untuk mengetahui pengaruh dari sebuah perlakuan
terhadap hal lain didalam situasi yang tidak terkendali. Pemilihan desain penelitian ini
dikarenakan dalam penelitian tidak terdapat variabel kontrol, dan sampel yang digunakan
tidak dipilih secara acak atau random. Metode yang digunakan adalah one group pre-post
test untuk mengetahui keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Adapun
prosedur penelitian yang pertama adalah pengukuran awal (pre-test) dengan menyebarkan
angket stres akademik, kemudian dalam jangka waktu tertentu diberikan perlakuan
(treatment) terhadap siswa yang sama menggunakan teknik expressive writing. Tahap
selanjutnya siswa kembali diberikan angket yang sama pada saat perlakuan awal. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari teknik yang digunakan. Dengan
begitu, hasil dari perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena membandingkannya
dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan (Sugiyono, 2018). Untuk lebih jelasnya
dapat digambarkan pada bagan berikut:

01 02
Pre-Test X Post-Test

Gambar 3.1: Treatment

2
Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

X = pemberian treatment (perlakuan) terhadap siswa

O2 = nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

Rancangan ini merupakan rancangan eksperimen yang menggunakan


perbandingan hasil dari sebelum diberikan perlakuan (pre-test) dan setelah diberikan
perlakuan (post-test) pada suatu kasus yang diteliti. Hasil yang didapat dari pre-test dan
post-test akan memaparkan hasil perbandingan dari sebelum dan sesudah perlakuan
diberikan secara kuantitatif. Adapun prosedur pelaksanaan dari one group pre-test post-
test design dalam penelitian sebagai berikut :

1. Menentukan subjek penelitian, yaitu kelas VIII SMPN 3 Mojokerto.


2. Memberikan pre-test (01) untuk mengukur tingkat stres akademik siswa.
3. Memberikan perlakuan menggunakan bimbingan kelompok teknik expressive writing
kepada siswa.
4. Memberikan post-test (02 ) untuk mengukur tingkat stres akademik siswa setelah
diberi perlakuan.
5. Membandingkan hasil 01 dan 02 untuk mengetahui perbedaan skor tingkat stres
akademik siswa setelah diberi perlakuan.
Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dengan bimbingan kelompok. Berikut adalah
uraian rancangan pelaksanaannya:

3
Tabel 3.1: Rancangan Penelitian

Pertemuan Tahap Tujuan Kegiatan Siswa


1 Recognation/Intial Writing 1. Siswa dapat membangun  Konselor memulai bimbingan dengan
hubungan antar anggota pertanyaan ringan mengenai topik
kelompok bimbingan untuk mengetahui kondisi
2. Siswa dapat mengevaluasi
mood tiap anggota kelompok
kondisi mood
3. Siswa dapat membuka diri  Tiap anggota kelompok mengemukankan
dengan menulis jawaban
 Konselor menitikberatkan pada proses
pembentukan hubungan
 Konselor memberikan sebuah contoh
kasus 1 dan mendiskusikan pada
kelompok
 Tiap anggota kelompok memberikan
pandangannya terhadap kasus 1 dan
ditanggapi oleh anggota kelompok lainnya
 Kelompok menyimpulkan hasil diskusi
kasus 1 secara lisan
 Konselor memberikan contoh kasus 2
pada anggota kelompok untuk dianalisis
 Kelompok memamparkan hasil analisis
kasus 2, terkait apa permasalahannya,
pemicu permasalahan, sikap yang salah
dan benar pada kasus, dan sikap yang
seharusnya dilakukan tokoh pada kasus
tersebut secara lisan
 Konselor mengajak siswa untuk

4
memperbaiki perilaku tokoh dalam kasus
dan memberikan pertanyaan sesuai
permasalahan pada kehidupan nyata pada
anggota kelompok:
- Apakah kalian pernah berada diposisi
tersebut?
- Bagaimana sikap yang seharusnya
dilakukan?
2 Examination/Writing 1. Siswa dapat menganalisis  Konselor memulai bimbingan dengan
Exercise peristiwa yang emosional pertanyaan ringan mengenai peristiwa
2. Siswa dapat menuliskan emosional tiap anggota kelompok
peristiwa yang emosional  Tiap anggota memeberikan jawabannya
lebih spesifik  Mendiskusikan pengalaman nyata terkait
berbagai macam emosi yang pernah
dialami oleh anggota kelompok
 kelompok menganalisis berbagai macam
emosi negatif dan positif yang pernah
dialami masing-masing anggota
 Konselor bersama anggota kelompok
mendiskusikan cara menyampaikan emosi
dalam bentuk tulisan ekspresif
 Setiap anggota kelompok menyampaikan
caranya masing-masing dalam beremosi
pada saat menulis ekspresif dengan
menyertakan kekurangan dan
kelebihannya
 Konselor memberikan selembar kertas
pada anggota kelompok sebagai media
menuliskan emosi dengan cara menulis
ekspresif mereka

5
 Konselor memberikan Ice breaking “Ayok
Kepo” untuk pencair suasana setelah
anggota kelompok meluaplkan emosi
mereka dalam bentuk tulisan ekspresif dan
mengembalika fokus terhadap bahasan
pertemuan hari ini.
 Konselor kembali mengajak anggota
kelompok untuk memberikan simpulan
terkait topik bahasan bimbingan hari ini
 Setiap anggota satu persatu-satu bebas
untuk menyampaikan simpulan dari topik
pertemuan ini
3 Juxtaposition/Feedback dan 1. Siswa dapat memperoleh  Seluruh anggota kelompok melakukan
Aplication to The Self kesadaran baru yang refleksi terhadap sikap, sifat, dan nilai
menginspirasi dikeseluruhan pertemuan terutama yang
2. Siswa dapat merefleksikan berkaitan dengan akademik
antara perilaku yang lama  Seluruh anggota sama-sama mencari
dan yang baru pandangan baru atas sikap, sifat dan nilai
3. Siswa dapat mencoba terkait pengalaman akademik diesuaikan
mengaplikasikan perilaku dengan kondisi masing-masing
baru yang sudah diperoleh  Siswa melakukan permainan “Aku senang
dan dikembangkan ke aku lega”. Masing-masing anggota
dunia nyata kelompok menulis ekspresif tentang hal
yang tidak mengenakkan dan dianggap
menjadi beban di kertas binder
 Setelah selesai menulis setiap anggota
mengucapkan “Alhamdulillah aku ikhlas,
aku senang dan aku lega” sambil
membalik kertas yang sudah bertuliskan
unek-unek
 Selanjutnya setiap anggota kelompok

6
dapat menyampaikan semua kesan dan
perasaan selama mengikuti bimbingan
kelompok
 Konselor mengajak berdisukusi mengenai
kelebihan dan kekurangan menulis
ekspresif, anggota kelompok dibagi
menjadi 2 tim pro mencari kelebihannya
dan kontra mencari kekurangannya
 Kedua tim masing-masing diberikan
waktu untuk berdiskusi
 Tim lawan mengajukan satu pertanyaan
mengenai hasil diskusi
 Konselor mengajak kedua tim untuk
menyimpulkan hasil diskusi mengenai
kelebihan dan kelurangan dari menulis
ekpresif
 Konselor memberikan pertanyaansecara
lisan pada kelompok seperti:
- Apakah menulis ekspresif dapat
membuat kalian menjadi lega?
- Apakah perlu untuk meluapkan
perasaan atau perasaan seharusnya
dipendam saja?
- Bagaimana cara ternyaman menulis
ekpresif versi kalian?
 Masing-masing anggota kelompok dapat
mengambil pendapat dari hasil simpulan
sesuai dengan kondisi masing-masing

7
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Mojokerto yang terletak di Jalan Raya Cinde
No.2 Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Pemilihan sekolah ini didasarkan pada beberapa
pertimbangan, yaitu sebagai berikut:
1) Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMPN 3 Mojokerto yang
didapatkan hasil banyak siswa yang mengalami stres akademik.
2) Guru BK atau konselor SMPN 3 Mojokerto membuka peluang untuk dapat berkerja
sama dalam proses penelitian.
3) Belum adanya penanganan terkait kasus stres akademik pada SMPN 3 Mojokerto

C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, pengambilan subjek dilakukan dengan teknik non random
sampling jenis purposive sampling karena pemilihan subjek didasarkan atas ciri-ciri atau
sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau
sifat-sifat populasi sudah diketahui sebelumnya menurut Sugiyono (2018). Penentuan
subjek penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Tahap pertama, peneliti menyebarkan angket stres akademik yang sudah melalui uji
validasi dan uji reliabilitas kepada siswa kelas VIII-B, menurut guru BK/konselor
SMPN 3 Mojokerto kelas tersebut banyak siswa yang mengalami stres akademik
2) Hasil angket dianalisis berdasarkan ketentuan skoring yang sudah ditetapkan
3) Subjek diambil dari kelas VIII-B yang mendapat skor enam tertinggi dari hasil pre-
test

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


a) Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik perhatian dalam
penelitian (Arikunto, 2010).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni:
a. Variabel Bebas (X)
Merupakan variable yang variasinya mempengaruhi variable yang lain.
Variable bebas dalam penelitian ini adalah teknik expressive writing. Penerepan
teknik tersebut dimaksudkan untuk mengurangi stres akademik pada siswa.

8
Dalam pelaksaannya, peserta didik diajarkan untuk menuliskan secara bebas
tentang dirinya baik yang bersifat emosional, ataupun yang lainnya sesuai dengan
keinginan dan kondisi nyata peserta didik tanpa ada aturan penggunaan bahasa
maupun diksi. Sehingga siswa dapat meluapkan segala unek-unek, keadaan
kurang nyaman, ataupun keluh kesah yang tidak bisa mereka ceritakan pada siapa
pun.
b. Variabel Terikat (Y)
Merupakan variable penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek
atau pengaruh variable lain. Variable terikat dalam penelitian ini adalah stres
akademik.

b) Definisi Operasional
a. Stres akademik
Stres akademik adalah suatu keadaan atau kondisi yang menekan individu
disebabkan oleh berbagai tuntutan akademik sehingga dapat di lihat melalui
indikator gejala stres akademik aspek fisik, emosional dan perilaku.

E. Teknik Pengumpulan Data


Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono,
2018). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian
alat ukur berupa angket stres akademik yang disusun berdasarkan aspek fisik, emosional
dan perilaku. Angket stres akademik diberikan kepada siswa kelas VIII. Angket yang
digunakan berupa angket tertutup. Pernyataan tertutup ini akan membantu responden
untuk menjawab setiap butir pernyataan dengan cepat, dan mempermudah peneliti dalam
melakukan analisis data.

F. Instrumen Pengumpulan data


Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2018). Sedangkan menurut ahli lain instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati (Sugiyono, 2018).

9
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena
sosial adalah angket stres akademik. Tahapan pengembangan instrumen penelitian angket
diuraikan dalam beberapa tahap, yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 2018):
1. Menentukan variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik expressive writing dan variabel
terikat dalam penelitian ini adalah stres akademik.
2. Menentukan definisi operasional
Definisi operasional berfungsi sebagai pedoman atau tolak ukur dalam
pembuatan instrumen. Pedoman atau tolak ukur dalam penelitian ini adalah stres
akademik.
3. Menentukan aspek variabel
Berdasarkan definisi operasional, aspek dari stres akademik dalam pembuatan
instrumen penelitian adalah kognitif, fisik, afektif dan perilaku.

4. Membuat kisi-kisi angket

Tabel 3.2: Kisi-kisi Angket Stres Akademik Sebelum Validasi

FAV UNFAV
Variabel Aspek Indikator Σ
(+) (-)

Stres Fisik 1. Tubuh kurang sehat 3, 1,4,26 9


Akademik 32,34,
2. Berkeringat dingin 46,48
3. Tubuh terasa kaku

Emosional 1. Cemas 5, 6, 7, 2, 10, 17, 23


11, 21, 22, 23,
2. Mudah sedih 27, 29, 28, 33,
30, 31, 35, 38,
3. Mudah tersinggung
36, 37 39, 44,
4. Marah 45

5. Frustasi
6. Panik
7. Takut

Perilaku 1. Merusak barang 9, 12, 18, 19, 18


disekitarnya 13, 14, 42, 43,
15, 16, 47, 49, 50

10
2. Membantah 20, 24,
25, 40,
3. Berkata-kata dengan 41
kasar,
4. Menghina
5. Menunda
pengerjaan tugas
6. Malas belajar
7. Mengabaikan guru
8. Aktif berkegiatan
lain ketika
pembelajaran
9. Membolos sekolah

TOTAL = 50 Item

5. Menentukan Skor
Penelitian ini menggunakan jenis skala likert. Skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi individu atau kelompok tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2018). Penggunaan skala likert ini dikarenakan instrumen
penelitian digunakan untuk mengukur fenomena sosial yaitu stres akademik. Skala
likert yang digunakan berjumlah 4 dengan opsi jawaban yang telah disesuaikan pada
angket penelitian dan menghilangkan satu opsi jawaban kadang-kadang karena
dikhawatirkan akan cenderung memilih jawaban tersebut. Skala likert diberi skor
agar dapat dianalisis dalam penelitian kuantitafif.
Angket stres akademik ini dalam penggunaannya membubuhkan tanda
centang (√) pada butir pernyataan yang sesuai dengan kondisi nyata responden
dengan model jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS
(Sangat Tidak Setuju). Penentuan skor instrumen penelitian ini akan dijelaskan
seperti tabel dibawah ini:

Tabel 3.3 Penentuan Skor Angket

Opsi Jawaban Skor

Positif/Favourable Negatif/Unfavourable

11
(+) (-)

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

6. Membuat butir-butir pernyataan


Butir-butir pernyataan pada penelitian ini akan dibuat sesuai dengan aspek
stres akademik yang menghasilkan indikator, langkah selanjutnya adalah membuat
butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator.
7. Menghitung skor
Setiap responden memperoleh hasil skor dengan menjumlah skor dari tiap
butir pernyataan. Hasil skor menunjukkan skor stres akademik. Pada penelitian ini,
untuk menghitung skor tingkat stres akademik menggunakan kategori tinggi, sedang,
dan rendah.

Skor tinggi = diatas (mean + SD)

Skor sedang= (mean – SD) sampai dengan (mean + SD)

Skor rendah= dibawah (mean – SD)

Perhitungan kategori menggunakan rumus rata-rata (mean) dan standart devisiasi


(SD) dengan menggunakan rumus microsoft exel sebagai berikut :

Mean = AVERAGE (AK3:AK25)

Keterangan :
AVERAGE = rumus rata-rata
AK3:AK25 = Kolom Σ item pernyataan tiap siswa keseluruhan
SD = STDEV (AK3:AK25)
Keterangan :

12
STDEV = rumus standart deviasi
AK3:AK25 = Kolom Σ item pernyataan tiap siswa keseluruhan
8. Uji coba butir
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu alat ukuran yang dapat menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu intrumen (Arikunto, 2010). Instrumen dapat
dikatakan valid apabila mampu mengukur dan mengungkapkan data yang
diinginkan. Penelitian ini, dalam pengujian validitas instrumen menggunakan
SPSS 2.3 yang diukur menggunakan rumus korelasi product moment, dibawah
ini adalah langkah-langkah perhitungan menggunakan SPSS 2.3:

1) Masukkan data angket yang telah diisi oleh siswa.

2) Klik analyze.

3) Klik correlate dan pilih brivariate.

4) Pilih jawaban tiap item dari kotak kiri ke kanan lalu pilih OK.

5) Setelah keluar hasil perhitungan, pilih hasil yang berbeda pada kolom
paling atas, yaitu Pearson Correlation.

Berikut ini adalah hasil validasi angket stres akademik yang sudah dilakukan
melaui perhitungan SPSS 2.3:

Tabel 3.4 Tabel Validasi Angket

13
NO RTabel rHitung Keterangan
1 0,195 0,329
2 0,195 0,137 Tidak Valid
3 0,195 0,167 Tidak Valid
4 0,195 -0,203 Tidak Valid
5 0,195 0,256
6 0,195 0,202
7 0,195 0,139 Tidak Valid
8 0,195 0,301
9 0,195 -0,368 Tidak Valid
10 0,195 0,365
11 0,195 0,308
12 0,195 0,350
13 0,195 0,484
14 0,195 0,499
15 0,195 0,319
16 0,195 0,447
17 0,195 0,110 Tidak Valid
18 0,195 -0,011 Tidak Valid
19 0,195 0,401
20 0,195 0,315
21 0,195 0,156 Tidak Valid
22 0,195 0,382
23 0,195 0,269
24 0,195 0,475
25 0,195 0,489
26 0,195 0,362
27 0,195 0,429
28 0,195 0,170 Tidak Valid
29 0,195 0,485
30 0,195 0,390
31 0,195 0,301
32 0,195 0,253
33 0,195 -0,090 Tidak Valid
34 0,195 0,093 Tidak Valid
35 0,195 0,232
36 0,195 0,343
37 0,195 -0,021 Tidak Valid
38 0,195 -0,177 Tidak Valid
39 0,195 0,307
40 0,195 0,453
41 0,195 0,470
42 0,195 0,334
43 0,195 0,295
44 0,195 0,275
45 0,195 0,505
46 0,195 0,251
47 0,195 0,228
14
48 0,195 0,212
49 0,195 0,012 Tidak Valid
50 0,195 0,126 Tidak Valid
KETERANGAN:

Total 50 Item pernyataan

- 25 Item pernyataan Favorable


- 25 Item pernyataan Unfavorable

Valid 35 item pernyataan

Unvalid 15 item pernyataan, berarti 15 item pernyataan tersebut digugurkan


karena tidak bisa digunakan pada angket dan dianggap tidak relevan.

Adapun kisi-kisi pedoman angket setelah uji validitas yaitu :

Tabel 3.5 Tabel Kisi-Kisi Angket Setelah Validasi

FAV UNFAV
Variabel Aspek Indikator Σ
(+) (-)

Stres Fisik 1. Tubuh kurang 23, 33, 1, 18, 5


Akademik sehat 35
2. Berkeringat dingin
3. Tubuh terasa kaku
Emosional 1. Cemas 2, 3, 6, 4, 5, 14, 1
2. Mudah sedih 19, 21, 15, 20, 6
3. Mudah 22, 25 24, 26,
tersinggung 31, 32
4. Marah
5. Frustasi
6. Panik
7. Takut

15
Perilaku 1. Merusak barang 7, 8, 9, 12, 29, 14
disekitarnya 10, 11, 30, 34
2. Membantah 13, 16,
3. Berkata-kata 17, 27,
dengan kasar 28
4. Menghina
5. Menunda
pengerjaan tugas
6. Malas belajar
7. Mengabaikan
guru
8. Aktif berkegiatan
lain ketika
pembelajaran
9. Membolos
sekolah
TOTAL = 35 Item

b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah tergolong baik (Arikunto, 2010).
Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan
SPSS 2.3 yang dianalisis menggunakan rumus alpha. Rumus alpha ini
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0.
Uji reliabilitas ini dilakukan setelah mendapatkan hasil korelasi dari uji
validitas instrumen menggunakan korelasi product moment. Berikut ini adalah
langkah-langkah perhitungan menggunakan SPSS 2.3:
1) Masukkan data ke SPSS 2.3

2) Klik analyze.

3) Klik scale.

4) Klik reliability analysis.

5) Pilih jawaban responden pada masing-masing butir (tanpa skor total dan
nilai item yang tidak valid) dari kiri ke kanan.

Berikut ini adalah hasil perhitungan uji reliabilitas angket:

16
Tabel 3.6 Tabel Uji Reliabilitas

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 110 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 110 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,819 35
Dapat diketahui alpha 0,819

G. Teknik Analisis Data


Menurut analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah seluruh data
responden terkumpul. Data yang diperoleh melalui instrumen angket yaitu berupa angka
atau bilangan (Sugiyono, 2018). Penelitian yang digunakan ini merupakan penelitian
kuantitatif maka data dianalisis menggunakan uji statistik. Data akan dianalisis
menggunakan uji statistik non-parametrik karena data yang akan dianalisis berasal dari
jumlah subjek yang relatif kecil.
Teknik analisis non-parametrik yang dipergunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah Uji Wilcoxon. Hal tersebut dikarenakan jenis data adalah ordinal
untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah diberi perlakuan Langkah-langkah
Uji Wilcoxon dengan menggunakan SPSS 2.3 adalah sebagai berikut:
1) Masukkan data hasil pre-test dan post-test ke dalam SPSS.
2) Klik analyze kemudian pilih non parametric test.
3) Pilih legacy dialog kemudian klik 2-related sample.
4) Masukkan data pre-test dan post-test ke dalam kotak sebelah kanan.
5) Pilih Wilcoxon kemudian klik OK.
6) Membandingkan harga ρ dengan taraf kesalahan (0,05) dengan ketentuan yang
dihasilkan dari tes tanda lebih kecil daripada α, maka H0 ditolak dan H1 tidak ditolak.

17
H0 : Tidak ada perbedaan pada skor stres akademik sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan dengan teknik expressive writing

H1 : Ada perbedaan pada skor stres akademik sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
dengan teknik expressive writing

Lampiran 7

Angket Stres Akademik

(Sebelum Validasi)

NAMA : ............................................................................................................................

18
KELAS : ............................................................................................................................

PETUNJUK:

Berilah tanda ceklist (√) pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi Anda saat ini.
Setiap pernyataan akan disediakan empat opsi jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya memiliki kondisi kesehatan yang baik
2 Saya mendapatkan banyak wawasan di sekolah
3 Saya memiliki gangguan percernaan
4 Saya selalu merasa lapar
5 Saya mudah tersinggung
6 Saya adalah orang yang mudah merasa panik
7 Saya adalah orang yang memiliki rasa optimis
8 Saya selalu percaya pada kemampuan diri sendiri
9 Saya mencontek ketika ujian berlangsung
10 Saya adalah orang yang tidak mudah mengeluh
11 Saya merasa sedih secara tiba-tiba
12 Menurut saya dengan membanting barang dapat melegakan
kemarahan dalam diri
13 Saya lebih asyik bermain HP didalam kelas
14 Saya memilih bermain game daripada belajar di rumah
15 Bercakap-cakap dengan teman di kelas adalah kegiatan yang
mengasyikan
16 Saya lebih memilih untuk tidur ketika sedang tidak mood
untuk belajar dalam kelas
17 Saya memiliki tokoh idola sebagai penyemangat belajar
18 Saya hobi untuk berbelanja
19 Saya sangat menikmati penjelasan dari guru mata pelajaran
20 Saya lebih memilih untuk bermain terlebih dahulu sebelum
mengerjakaan PR agar tidak jenuh
21 Saya merasa diabaikan oleh teman-teman
22 Setiap hari saya masuk sekolah dengan tepat waktu
23 Saya cukup pintar dalam mata pelajaran matematika
24 Saya pernah mengumpat
25 Saya membantah perintah ketika tidak enak hati
26 Saya memiliki jadwal makan teratur setiap hari
27 Saya merasa frustasi karena salah satu mata pelajar
28 Saya lebih bisafokus belajar ketika suasana tenang (tidak
bising)
29 Saya merasa bosan dengan kegiatan belajar di sekolah
30 Tugas sekolah selalu menumpuk
31 Saya takut untuk tidak naik kelas

19
32 Saya mengalami keringat dingin pada kondisi tertentu
33 Saya tidak suka dengan pelajaran Bahasa Inggris
34 Tiba-tiba muka saya memerah
35 Saya sangat bersemangat ketika belajar kelompok
36 Takut nilai pelajaran turun
37 Saya merasa cemas ketika ibu mengetahui saya bolos sekolah
38 Orangtua tidak pernah menanyakan tentang nilai-nilai saya
39 Saya memiliki jadwal belajar yang teratur
40 Karena kesal saya mengumpat
41 Saya merasa lega ketika menghina seseorang/sesuatu yang
mengganggu pikiran
42 Guru di sekolah saya adalah guru yang terbaik
43 Pembelajaran di sekolah selalu dapat memacu motivasi
belajar saya
44 Saya memiliki cita-cita belajar di perguruan tinggi (kuliah)
45 Fasilatas belajar di sekolah sangat lengkap
46 Tubuh saya merasa kaku tiba-tiba
47 Semua mata pelajaran terasa mudah bagi saya
48 Perut saya sering merasa sakit waktu pelajaran dimulai
49 Perkembangan IPTEK (teknologi) sangat membantu proses
belajar
50 Saya merasa terganggu jika teman mengajak bicara saat
belajar dimulai

Pribadi yang cerdas, adalah dia yang mengenal baik dirinya sendiri

TERIMA KASIH ATAS KEJUJURANNYA 

Lampiran 8

Angket Stres Akademik

(Sesudah Validasi)

NAMA : ............................................................................................................................

KELAS : ............................................................................................................................

PETUNJUK:

20
Berilah tanda ceklist (√) pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi Anda saat ini.
Setiap pernyataan akan disediakan empat opsi jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya memiliki kondisi kesehatan yang baik
2 Saya mudah tersinggung
3 Saya adalah orang yang mudah merasa panik
4 Saya selalu percaya pada kemampuan diri sendiri
5 Saya adalah orang yang tidak mudah mengeluh
6 Saya merasa sedih secara tiba-tiba
7 Menurut saya dengan membanting barang dapat melegakan
kemarahan dalam diri
8 Saya lebih asyik bermain HP didalam kelas
9 Saya memilih bermain game daripada belajar di rumah
10 Bercakap-cakap dengan teman di kelas adalah kegiatan yang
mengasyikan
11 Saya lebih memilih untuk tidur ketika sedang tidak mood
untuk belajar dalam kelas
12 Saya sangat menikmati penjelasan dari guru mata pelajaran
13 Saya lebih memilih untuk bermain terlebih dahulu sebelum
mengerjakaan PR agar tidak jenuh
14 Setiap hari saya masuk sekolah dengan tepat waktu
15 Saya cukup pintar dalam mata pelajaran matematika
16 Saya pernah mengumpat
17 Saya membantah perintah ketika tidak enak hati
18 Saya memiliki jadwal makan teratur setiap hari
19 Saya merasa frustasi karena salah satu mata pelajar
20 Saya merasa bosan dengan kegiatan belajar di sekolah
21 Tugas sekolah selalu menumpuk
22 Saya takut untuk tidak naik kelas
23 Saya mengalami keringat dingin pada kondisi tertentu
24 Saya sangat bersemangat ketika belajar kelompok
25 Takut nilai pelajaran turun
26 Saya memiliki jadwal belajar yang teratur
27 Karena kesal saya mengumpat
28 Saya merasa lega ketika menghina seseorang/sesuatu yang
mengganggu pikiran
29 Guru di sekolah saya adalah guru yang terbaik
30 Pembelajaran di sekolah selalu dapat memacu motivasi
belajar saya
31 Saya memiliki cita-cita belajar di perguruan tinggi (kuliah)
32 Fasilatas belajar di sekolah sangat lengkap
33 Tubuh saya merasa kaku tiba-tiba
34 Semua mata pelajaran terasa mudah bagi saya
35 Perut saya sering merasa sakit waktu pelajaran dimulai

21
Pribadi yang cerdas, adalah dia yang mengenal baik dirinya sendiri

TERIMA KASIH ATAS KEJUJURANNYA 

22

Anda mungkin juga menyukai