Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo

Tembalang yang terletak di Jalan Tulus Harapan Tembalang berdiri pada

tanggal 23 Mei 1992 dan mempunyai luas wilayah 20 m2. Lokasi TK Islam

Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang sangat strategis yang berada di

kompleks masjid Muhajirin. Jumlah guru yang mengajar di TK Islam Tunas

Harapan Sendang Mulyo Tembalang yaitu ada 12 orang yang terdiri dari 7

guru tetap dan 5 guru bantu. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli 2010

dan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang

bermain dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun.

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 4-5

tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang yang

ditetapkan dengan teknik pengambilan sampel total sampling, yaitu dengan

pengambilan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi. Dari

pengambilan sampel tersebut diperoleh 58 responden atau para ibu yang

memiliki anak usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo

Tembalang.

49
50

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang dijelaskan dalam penelitian ini

adalah meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan ibu yang memiliki anak

usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang.

a. Usia Ibu

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Usia Ibu di TK Islam


Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang Tahun 2010

No. Umur F %
1. < 20 tahun - 0,0
2. 20-35 tahun 37 63,8
3. > 35 tahun 21 36,2
Jumlah 58 100,0

Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden atau ibu yang berumur 4-5 tahun di TK Islam Tunas

Harapan Sendang Mulyo Tembalang berumur antara 20-35 tahun,

yaitu sebanyak 37 responden (63,8%) dan sisanya sebanyak 21

responden (36,2%) yang berumur lebih dari 35 tahun.

b. Pendidikan

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Pendidikan Ibu di TK


Islam Sendang Mulyo Tembalang Tahun 2010

No. Pendidikan F %
1. SD 2 3,4
2. SMP 18 31,0
3. SMA 32 55,2
4. Perguruan Tinggi 6 10,3
Jumlah 58 100,0
51

Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden atau ibu yang memiliki anak usia 4-5 tahun di TK Islam

Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang berpendidikan tamat

SMA sebanyak 32 responden (55,2%), diikuti 18 responden atau 31%

berpendidikan tamat SMP, selanjutnya responden yang berpendidikan

tamat perguruan tinggi sebanyak 6 responden (10,3%) dan yang

terkecil sebanyak 2 responden (3,4%) responden yang berpendidikan

tamat SD.

c. Pekerjaan

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan


Ibu di TK Islam Sendang Mulyo Tembalang Tahun 2010

No. Pekerjaan F %
1. Ibu Rumah Tangga 30 51,7
2. Wiraswasta 10 17,2
3. PNS 4 6,9
4. Swasta 14 24,1
5. Pensiunan - 0,0
Jumlah 58 100,0

Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden atau ibu yang memiliki anak usia 4-5 tahun di TK Islam

Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang adalah tidak bekerja atau

ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 30 responden (51,7%), diikuti 14

responden (24,1%) memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta,

selanjutnya 10 responden (51,7%) bekerja sebagai wiraswasta dan

sebanyak 4 responden (6,9%) responden sebagai pegawai negeri sipil

(PNS)
52

2. Variabel Penelitian

a. Pengetahuan Ibu

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Pengetahuan Ibu di TK Islam Sendang Mulyo
Tembalang Tahun 2010

No. Pengetahuan Ibu F %


1. Kurang 12 20,7
2. Cukup 22 37,9
3. Baik 24 41,4
Jumlah 58 100,0

Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden atau ibu yang memiliki anak usia 4-5 tahun di TK Islam

Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang memiliki pengetahuan

yang baik tentang bermain, yaitu sebanyak 24 responden (41,4%),

disusul responden yang memiliki pengetahuan cukup tentang bermain

yaitu 22 responden (37,9%) dan terakhir sebanyak 12 responden

(20,7%) yang memiliki pengetahuan kurang tentang bermain.

b. Perkembangan Motorik Halus

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Perkembangan Motorik


Halus Anak Usia 4-5 Tahun di TK Islam Sendang Mulyo
Tembalang Tahun 2010

No. Perkembangan Motorik Halus F %


1. Normal 46 79,3
2. Abnormal 12 20,7
Jumlah 58 100,0

Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa dari 58 anak

usia 4-5 tahun di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo

Tembalang sebagian besar memiliki perkembangan motorik halus


53

yang normal, yaitu sebanyak 46 responden (79,3%) sedangkan 12

responden (20,7%) memiliki perkembangan motorik halus yang

abnormal.

C. Hasil Analisis Bivariat

Hubungan pengetahuan ibu tentang bermain dengan perkembangan

motorik halus pada anak di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo

Tembalang, akan disajikan dalam tabel silang berikut ini:

Tabel 4.6. Tabel Silang Hubungan antara Pengetahuan Ibu dengan


Pekembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 di TK Islam
Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang Tahun 2010

Pengetahuan Perkembangan Motorik Jumlah p-value


Ibu Abnormal Normal
Kurang 11 1 12 0,001
19,0% 1,7% 20,7%
Cukup 1 21 22
1,7% 36,2% 37,9%
Baik - 24 24
0,0% 41,4% 41,4%
Jumlah 12 46 58
20,7% 79,3% 100%

Berdasarkan tabel 4.6. diketahui bahwa responden atau ibu dengan

pengetahuan kurang tentang bermain, dengan perkembangan motorik halus

anak dalam kategori abnormal ada sebanyak 11 responden atau 19% serta

dengan perkembangan motorik halus dalam kategori normal ada 1

responden atau 1,7%.

Ibu dengan pengetahuan cukup tentang bermain, dengan

perkembangan motorik halus anak dalam kategori abnormal ada sebanyak 1

responden atau 1,7% serta dengan perkembangan motorik halus dalam

kategori normal ada 21 responden atau 36,2%.


54

Ibu dengan pengetahuan baik tentang bermain, dengan

perkembangan motorik halus anak dalam kategori normal ada sebanyak 24

responden atau 41,4%.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengetahuan ibu tentang

bermain dengan perkembangan motorik halus pada anak, dilakukan uji

Lambda. Hasil uji Lambda diperoleh nilai p-value sebesar 0,001 (< 0,05).

Hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

dikatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang bermain

dengan perkembangan motorik halus pada anak di TK Islam Tunas Harapan

Sendang Mulyo Tembalang.

D. Pembahasan

1. Pengetahuan Ibu Tentang Bermain

Menurut Supriyadi (1993), pengetahuan merupakan kumpulan

informasi yang dipahami, diperoleh dari proses belajar selama hidup dan

dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri baik

terhadap diri sendiri maupun lingkungan. Sementara itu pengetahuan

menurut Rahman (2003), adalah hasil aktivitas mengetahui suatu

kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. Dari

pengertian pengetahuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan merupakan informasi yang diketahui dan disadari oleh

seseorang yang dapat diperoleh melalui panca indera.

Menurut Soetjiningsih (1995), pengetahuan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam perkembangan anak. Ibu


55

yang mempunyai pengetahuan kurang, maka tidak akan memberikan

stimulasi pada perkembangan anaknya sehingga perkembangan anak

akan terhambat, sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik maka

akan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya.

Berdasarkan penelitian Apriliana (2007), menunjukkan bahwa

semakin tinggi pengetahuan ibu tentang bermain maka perkembangan

motorik halus pada anak usia sekolah 4-5 tahun akan baik pula. Hal ini

juga selaras dengan penelitian ini bahwa pengetahuan ibu yang baik

tentang bermain, maka perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun

juga akan baik pula.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa banyaknya

ibu yang berpengetahuan baik mengindentifikasikan bahwa ibu telah

mengerti arti pentingnya motorik bagi perkembangan anaknya. Ada

beberapa pengetahuan tentang perkembangan anak yang perlu diketahui

oleh ibu adalah tugas perkembangan, cara menstimulasi dan pola asuh.

Jadi ibu yang mempunyai pengetahuan baik tentang perkembangan anak

usia 4-5 tahun maka akan menstimulasi perkembangan anak terutama

perkembangan motorik halus karena perkembangan yang paling

menonjol pada usia tersebut adalah ketrampilan motorik.

2. Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data

bahwa perkembangan motorik halus anak yang normal adalah sebanyak

46 responden (79,3%) dan perkembangan motorik halus anak yang


56

abnormal sebanyak 12 responden (20,7%). Perkembanan motorik halus

anak karena disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lingkungan

pengasuhan, status gizi, posisi anak dalam keluarga, status kesehatan,

stimulasi dan budaya. (Hidayat, 2008).

Penelitian ini adalah untuk mengukur perkembangan motorik

halus anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan parameter pengamatan

tes Denver II pada sektor motorik halus yang terdiri dari 8 item

pertanyaan tugas prkembangan. Anak usia 4-5 tahun dikatakan normal

apabila hanya ada 1 keterlambatan dan abnormal apabila ada 2 atau lebih

keterlambatan.

Setiap anak adalah individu yang unik karena faktor bawaan dan

lingkungan yang berbeda, maka pencapaian kemampuan anak juga

berbeda. Kemampuan perkembangan motorik halus anak usia 4 tahun

yaitu dapat membangun menara setinggi 11 kotak, menggambar sesuatu

yang berarti bagi anak dan dapat dikenali oleh orang lain,

mempergunakan gerakan-gerakan jemari selama permainan jari,

menjiplak gambar kotak, serta menulis beberapa huruf. Pada usia 5 tahun

anak dapat menulis nama depannya, membangun menara setinggi 12

kotak, mewarnai dengan garis-garis, memegang pensil dengan benar

antara ibu jari dan dua jari, menggambar orang beserta rambut dan

hidung, menjiplak persegi panjang dan segitiga, serta memotong bentuk-

bentuk sederhana (Silawati, 2008).


57

3. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu tentang Bermain dengan

Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Islam

Tunas Harapan Sendang Mulyo Tembalang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sebanyak 24 responden

(100%) dari 24 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik dan

perkembangan motorik halus anaknya normal. Ibu yang mempunyai

pengetahuan cukup dan perkembangan motorik halus anaknya normal

sebanyak 21 responden (95,5%) dari 22 responden. Sedangkan ibu

mempunyai pengetahuan kurang dan perkembangan motorik halus

anaknya abnormal ada sebanyak 11 responden (91,6%) dari 12

responden.

Berdasarkan uji Lambda didapatkan ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan ibu tentang bermain dengan perkembangan

motorik halus pada anak di TK Islam Tunas Harapan Sendang Mulyo

Tembalang, dengan p-value sebesar 0,001 (<0,05).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

ibu yang mempunyai pengetahuan baik, maka perkembangan motorik

halus anaknya normal. Ini menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai

pengetahuan baik, maka akan lebih memantau perkembangan anak dan

akan memberikan stimulasi perkembangan motorik halus anak dengan

cara melatih anak menulis, dan membantu anak belajar menggambar

(Suherman, 2000). Pemberian stimulasi tersebut menjadikan

perkembangan motorik halus anak baik atau sesuai dengan usianya. Ada
58

beberapa pengetahuan tentang perkembangan anak yang harus diketahui

oleh ibu, diantaranya adalah tugas perkembangan, cara menstimulasi, dan

pementauan perkembangan anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh

ibu dengan cara membaca buku yang berkaitan tentang perkembangan

anak atau mencari informasi tentang tahap-tahap tumbuh kembang anak

yang normal dari media massa (Supriyadi, 1993). Menurut Notoadmodjo

(2003), pengetahuan ibu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

pendidikan, pengalaman, fasilitas, sosial budaya, keyakinan, dan

penghasilan. Jadi, pengetahuan ibu tentang bermain dengan

perkembangan motorik halus saling berhubungan satu sama lain, dimana

ibu yang mempunyai pengetahuan baik, maka perkembangan motorik

halus anaknya juga semakin baik.

E. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya didasarkan pada kuesioner dan

observasi yang dilakukan dalam relatif singkat, sehingga hasil yang

diperoleh masih mempunyai banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

2. Kurang mempertimbangkan faktor lain yang juga

memungkinkan pengaruh terhadap hubungan pengetahuan ibu tentang

bermain dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun

misalnya, tak ada variasi dari alat permainan, tak ada kesempatan belajar

dari alat permainannya, pendidikan ibu dan kesehatan anak menurun.

Anda mungkin juga menyukai