KATA PENGANTAR.............................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang............................................. 1
B Maksud, Tujuan dan Sasaran ..................... 2
C Ruang Lingkup............................................. 3
D Pengertian.................................................... 4
BAB II PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
A Persiapan..................................................... 6
B Pelaksanaan................................................ 11
BAB III TEKNIS PEMELIHARAAN ............................... 18
BAB IV PEMBINAAN DAN PENGORGANISASIAN
A Tim Pusat .................................................... 19
B Tim UPT ...................................................... 19
C Tim Provinsi.................................................. 20
D Tim Kabupaten/Kota .................................... 21
E UPTD Provinsi, Kabupaten/Kota ................. 22
F Kelompok Petani/Peternak .......................... 22
PENGENDALIAN DAN INDIKATOR
BAB V
KEBERHASILAN
A Pengendalian .............................................. 24
B Indikator Keberhasilan................................. 24
BAB VI PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
A Pemantauan dan Evaluasi .......................... 26
B Pelaporan .................................................... 26
BAB VII PENUTUP........................................................... 28
ii
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN
KESEHATAN HEWAN
NOMOR : 4311/Kpts/PK.216/F/04/2018
TENTANG
3.
Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
iv
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 84, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
5015) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 338, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
5619);
vii
Pengembangan Ternak Ruminansia
Asli/Lokal, Tanggal 12 April 2018.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Pedoman Teknis Pengembangan Ternak
Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal
Tahun 2018, sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
viii
Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar
Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan
Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden,
Balai Pembibitan Ternak Unggul dan
Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT)
Indrapuri, BPTU-HPT Pelaihari, BPTU-HPT
Denpasar, BPTU-HPT Sembawa dan Balai
Besar Veteteriner (BBVET) Maros serta
Dinas Daerah Provinsi yang melaksanakan
kegiatan dalam pelaksanaan tugas
Pengembangan Ternak Ruminansia
Potong Asli dan atau/Lokal Tahun 2018.
KEEMPAT : Pembinaan keberlanjutan Pengembangan
Ternak Ruminansia Potong Asli dan/
atau Lokal di kelompok dan UPTD diatur
lebih lanjut oleh :
a. Pusat dan UPT Lingkup Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan sesuai dengan kebutuhan.
ix
b. Petunjuk Teknis (Juknis) oleh Kepala
Dinas Daerah Kabupaten/ Kota yang
melaksanakan fungsi peternakan dan
kesehatan hewan.
Ditetapkan di Jakarta
I KETUT DIARMITA
NIP.19621231 198903 1 006
1. Menteri Pertanian;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian.
x
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
NOMOR : 4311/Kpts/PK.216/F/04/2018
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan
dan tingkat pendidikan, serta kesadaran masyarakat
akan kebutuhan protein hewani dan upaya perbaikan
gizi masyarakat, mendorong tuntutan peningkatan
produksi untuk memenuhi permintaan kebutuhan daging.
Pemenuhan permintaan kebutuhan daging dalam negeri
dipenuhi melalui produksi dalam negeri dan impor.
Untuk meningkatkan produksi dalam negeri, upaya yang
dilakukan melalui usaha budidaya dan pembibitan yang
melibatkan peran serta masyarakat.
Undang Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang
Perubahan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2009
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, pada Pasal 32
mengamanatkan bahwa (1) Pemerintah dan pemerintah
daerah mengupayakan agar sebanyak mungkin warga
masyarakat menyelenggarakan budidaya ternak yang baik;
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi dan
membina pengembangan budidaya yang dilakukan oleh
peternak dan pihak tertentu yang mempunyai kepentingan
khusus; dan (3) Pemerintah dan pemerintah daerah
membina dan memberikan fasilitas untuk pertumbuhan
1
dan perkembangan koperasi dan badan usaha di bidang
peternakan. Sebagai tindak lanjut dari amanat Undang
Undang di atas, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan
Peternak dan Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2013
tentang Budidaya Hewan Peliharaan.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka
meningkatkan produktifitas dan pengembangan ternak,
menjaga kelestarian Sumber Daya Ternak asli dan/atau
lokal, maka Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan (DitJen PKH) mengalokasikan kegiatan dan dana
pada DIPA Tahun 2018, yaitu kegiatan Pengembangan
Ternak Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal Tahun
2018. Komoditas ternak yang akan dikembangkan dalam
kegiatan ini adalah sapi potong, kerbau, kambing dan
domba.
Untuk memberikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan
agar berjalan efektif dan efisien, perlu disusun Pedoman
Teknis Pengembangan Ternak Ruminansia Potong Asli
dan/atau Lokal Tahun 2018.
3. Sasaran
Sasaran kegiatan Pengembangan Ternak Ruminansia
Potong Asli dan/atau Lokal Tahun 2018 :
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Teknis Pengembangan Ternak
Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal Tahun 2018 meliputi:
D. Pengertian
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
4
11. Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran,
baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang
diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup,
berproduksi, dan berkembang biak.
12. Dinas Daerah Provinsi adalah organisasi perangkat
daerah yang melaksanakan urusan di bidang
peternakan dan/atau kesehatan hewan.
13. Dinas Daerah Kabupaten/Kota adalah organisasi
perangkat daerah yang melaksanakan urusan di
bidang peternakan dan/atau kesehatan hewan.
14. Tim Pusat adalah kelompok kerja yang terdiri dari
unsur Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan, ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
15. Tim UPT adalah kelompok kerja yang terdiri dari unsur
UPT dan/atau dapat melibatkan unsur lainnya yang
ditetapkan oleh Kepala UPT.
16. Tim Provinsi adalah kelompok kerja yang terdiri dari
unsur Dinas Daerah dan/atau instansi terkait di
provinsi yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Dinas Daerah di provinsi.
17. Tim Kabupaten/Kota adalah kelompok kerja yang
terdiri dari unsur Dinas Daerah dan/atau instansi
terkait di kabupaten/kota yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Daerah di kabupaten/kota.
5
BAB II
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
A. Persiapan
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan
Pengembangan Ternak Ruminansia Potong Asli dan atau/
Lokal Tahun 2018, perlu dilakukan persiapan baik di
tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota maupun di
penerima kegiatan, meliputi antara lain:
1. Perencanaan Operasional
Kegiatan operasional Pengembangan Ternak
Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal Tahun 2018
dituangkan dalam Pedoman Teknis yang disusun oleh
Tim Pusat dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan.
2. Sosialisasi Kegiatan
Untuk meningkatkan pemahaman terhadap
pelaksanaan kegiatan Pengembangan Ternak
Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal Tahun 2018
dilakukan sosialisasi di tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan penerima kegiatan serta
stakeholder terkait. Sosialisasi dapat dilaksanakan
baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Sosialisasi secara langsung dilaksanakan melalui
koordinasi dan pembinaan yang dilakukan oleh Pusat,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota, sedangkan secara
tidak langsung dilaksanakan melalui bahan publikasi.
6
3. Pelaksana dan Penerima Kegiatan
a. Pelaksana kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Ternak
Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal tahun
2018, terdiri dari:
1) Komoditas Sapi:
a) Balai Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan
Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar,
b) Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi
Sulawesi Utara,
c) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan
Provinsi Kepulauan Riau,
d) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Bali,
e) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Nusa Tenggara Barat,
f) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Riau,
g) Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
2) Komoditas Kerbau:
a) Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros;
b) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
Provinsi Sumatera Utara,
c) Dinas Pertanian Provinsi Maluku,
d) Dinas Pertanian Provinsi Banten,
e) Dinas Peternakan, Kehutanan dan Ketahanan
Pangan Provinsi Kalimantan Utara,
7
f) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3) Komoditas Kambing dan Domba:
a) BBPTU-HPT Baturraden,
b) BBVet Maros,
c) BPTU-HPT Pelaihari;
d) BPTU-HPT Sembawa,
e) BPTU-HPT Indrapuri,
f) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Bali,
g) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan
Provinsi Sulawesi Tenggara.
b. Penerima Kegiatan
Penerima kegiatan Pengembangan Ternak
Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal tahun
2018, terdiri dari:
1) UPT (BPTU-HPT Denpasar, BBPTU-HPT
Baturraden, BPTU-HPT Pelaihari);
2) UPTD (provinsi dan atau kabupaten/kota); dan
3) Kelompok Petani/Peternak.
8
c. tersedia sumber daya pakan dan air;
d. bukan daerah yang sedang terjadi wabah penyakit
hewan menular strategis;
5. Kriteria Penerima Kegiatan
a. UPTD (Provinsi dan atau Kabupaten/Kota)
11
B. Pelaksanaan
1. Pelaksana dan Lokasi Penerima Kegiatan
Pelaksana dan Lokasi (provinsi) penerima kegiatan
Pengembangan Ternak Ruminansia Potong Asli dan/
atau Lokal Tahun 2018 sebagaimana tercantum
Format 1
2. Seleksi, Verifikasi dan Penetapan Penerima Kegiatan
Pelaksanaan seleksi, verifikasi, dan penetapan
penerima kegiatan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. UPTD Provinsi/kabupaten/kota
1) Satker UPT
a) Kepala Dinas Daerah Provinsi/Kabupaten/
Kota mengusulkan Calon UPTD Penerima
Bantuan
b) Tim UPT melakukan verifikasi terhadap
UPTD Provinsi
c) Tim UPT bersama Tim Provinsi melakukan
verifikasi terhadap UPTD Kabupaten/kota;
dan
d) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
menetapkan UPTD penerima berdasarkan
hasil verifikasi dalam bentuk surat
keputusan dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA)
2) Satker Provinsi
a) Tim Provinsi melakukan verifikasi terhadap
UPTD Kabupaten/kota;
b) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
menetapkan UPTD penerima kegiatan
berdasarkan hasil verifikasi dalam bentuk
12
surat keputusan dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA).
b. Kelompok Petani/Peternak
1) Satker UPT
a) Seleksi CP/CL dilakukan oleh Tim Teknis
Kabupaten/Kota;
b) Tim UPT berkoordinasi dengan Tim
Provinsi dan Tim Kabupaten/kota
melakukan verifikasi terhadap calon
kelompok penerima kegiatan;
c) Dalam hal Kepala Dinas Daerah Kabupaten/
Kota belum merekomendasikan calon
kelompok penerima, maka Tim UPT/
Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan
seleksi CP/CL dan verifikasi calon
kelompok penerima;
d) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
menetapkan kelompok penerima kegiatan
berdasarkan hasil verifikasi dalam bentuk
surat keputusan dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA)
2) Satker Provinsi
a) Seleksi CP/CL dilakukan oleh Tim Teknis
Kabupaten/Kota;
b) Dalam hal Kepala Dinas Daerah Kabupaten/
Kota belum merekomendasikan calon
kelompok penerima, maka Tim Provinsi/
Kabupaten/Kota melakukan seleksi CP/
CL dan verifikasi calon kelompok penerima;
c) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
menetapkan kelompok penerima
13
berdasarkan hasil verifikasi oleh Tim
Provinsi dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA).
3. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan barang dan jasa dalam kegiatan
Pengembangan Ternak Ruminansia Potong Asli dan/
atau Lokal Tahun 2018 dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Pendistribusian dan Pengembangan Ternak
a. Pendistribusian
Pendistribusian Ternak Ruminansia Potong Asli
dan/atau Lokal Tahun 2018 dilakukan oleh
penyedia barang sampai ke lokasi penerima
kegiatan dengan memperhatikan antara lain:
1) Lokasi yang telah ditetapkan.
2) Diketahui oleh Dinas Daerah Provinsi dan/
atau Dinas Daerah Kabupaten/Kota.
3) Penyerahan ternak disertai dengan
penandatanganan Surat Perjanjian (SP)
antara Kepala Dinas Daerah Kabupaten/
Kota dengan ketua kelompok sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Surat Perjanjian (SP) berisi paling kurang
memuat hak dan kewajiban, jumlah dan
identitas ternak, pengembangan ternak,
penggantian ternak majir, pengalihan
kelompok bagi yang tidak mampu melanjutkan
pemeliharaan, perselisihan dan sanksi
5) Pendistribusian sampai kelokasi sesuai
kaidah kesejahteraan hewan.
14
b. Hibah
Ternak Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal
Tahun 2018 yang akan dihibahkan kepada
penerima kegiatan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Pengembangan Ternak
Pemberian bantuan Ternak Ruminansia Potong Asli
dan/atau Lokal Tahun 2018 merupakan stimulan
untuk mengembangkan skala usaha. Oleh karena
itu penerima kegiatan diharapkan memberikan
kontribusi untuk pengembangan ternak, antara
lain: HPT, konsentrat, kandang, alat peternakan.
1) Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan ternak oleh penerima
kegiatan dilakukan sampai dengan ternak
dianggap sudah tidak produktif lagi,
selanjutnya ternak boleh ditukar atau diganti.
Bilamana dalam pemeliharaan terjadi
kecelakaan atau lain hal yang mengakibatkan
ternak cacat, sakit atau kondisi lainnya
sehingga tidak memungkinkan lagi untuk
dipelihara, maka ternak tersebut dapat ditukar
atau diganti. Ternak dapat ditukar dengan
ternak betina produktif jenis Ternak Lokal/
Spesifik Daerah dengan jenis dan usia yang
sama dengan spesifikasi ternak yang telah
ditetapkan. Penukaran ternak diketahui oleh
Kepala Dinas Daerah Provinsi dan/atau Dinas
Daerah Kabupaten/Kota.
2) Ternak Majir
Dalam hal terdapat ternak majir yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari
15
dokter hewan atau petugas yang berwenang,
maka ternak tersebut dapat ditukar atau
diganti. Ternak dapat ditukar dengan
ternak betina produktif jenis Ternak Lokal/
Spesifik Daerah dengan jenis dan usia yang
sama dengan spesifikasi ternak yang telah
ditetapkan. Penukaran ternak diketahui oleh
Kepala Dinas Daerah Provinsi dan/atau Dinas
Daerah Kabupaten/Kota
3) Ternak Mati
Ternak Ruminansia Potong Asli dan/atau
Lokal yang mati disebabkan oleh penyakit/
wabah/potong paksa berdasarkan hasil
pemeriksaan oleh dokter hewan atau petugas
yang berwenang, yang dibuktikan dengan
kelengkapan dokumen (Berita Acara Hasil
Pemeriksaan, Berita Acara Kematian, Foto
Ternak) sesuai Standar Operasional Prosedur
(SOP).
Penerima kegiatan wajib mengganti Ternak
yang mati, yang disebabkan oleh kelalaian
penerima antara lain: kekurangan pakan,
keracunan, kecelakaan, dan hilang, dibuatkan
Berita Acara dari Dinas Daerah Kabupaten/
Kota.
Pola pengembangan Ternak Ruminansia Potong
Asli dan/atau Lokal di kelompok dan UPTD diatur
lebih lanjut sesuai dengan kondisi masing-masing
daerah dan mengacu peraturan yang berlaku.
16
5. Penggunaan Dana
Sumber dana kegiatan Pengembangan Ternak
Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal Tahun 2018
dialokasikan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan APBN Tahun 2018 satker UPT Lingkup
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
(Ditjen PKH) dan dana Tugas Pembantuan (TP) Dinas
Daerah Provinsi yang digunakan untuk:
17
BAB III
TEKNIS PEMELIHARAAN TERNAK
18
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGORGANISASIAN
A. Tim Pusat
Tim pusat ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan yang mempunyai tugas sebagai
berikut:
19
1. menyusun Pedoman Teknis Pengembangan Ternak
Ruminansia Potong Asli dan/atau Lokal Tahun 2018;
2. melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan UPT,
Dinas Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dan pihak
terkait lainnya;
3. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pada
tahun berjalan; dan
4. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan.
B. Tim UPT
Tim UPT ditetapkan oleh Kepala UPT yang mempunyai
tugas sebagai berikut:
C. Tim Provinsi
Tim Provinsi ditetapkan oleh Kepala Dinas Daerah Provinsi,
yang mempunyai tugas sebagai berikut:
D. Tim Kabupaten/Kota
Tim Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Kepala Dinas Daerah
Kabupaten/kota, yang mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Dalam hal masih diperlukan ketentuan pelaksanaan
yang memerlukan rincian hal-hal spesifik daerah,
dapat menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) kegiatan
Pengembangan Ternak Ruminansia Potong Asli dan/
atau Lokal 2018 mengacu pada Pedoman Teknis dan/
atau Juklak;
21
3. Melakukan seleksi calon penerima dan calon lokasi
(CPCL) kegiatan;
F. Kelompok Petani/Peternak
1. Melaksanakan pemeliharaan dan pengembangbiakan
ternak dengan baik secara komunal;
22
4. Menyediakan pejantan jika pelaksanaan IB tidak
optimal;
23
BAB V
PENGENDALIAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Pengendalian
Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Proses pengendalian disetiap satker diatur sesuai dengan
masing-masing Dinas Daerah. Dalam kegiatan terdapat
titik kritis yang perlu dikendalikan yaitu :
1. Penyusunan pedoman/juklak/juknis;
2. Sosialisasi pedoman/juklak/juknis;
3. Proses pengadaan;
4. Proses pencairan anggaran;
5. Proses seleksi, verifikasi dan penetapan penerima
kegiatan
6. Proses distribusi dan transportasi ternak sampai ke
lokasi titik bagi penerima kegiatan;
7. Proses pemeriksaan dan penerimaan ternak di lokasi
penerima kegiatan
8. Pemeliharaan ternak pada penerima kegiatan.
B. Indikator Keberhasilan
Evaluasi kegiatan perlu dilaksanakan dan hasilnya dapat
dijadikan sebagai bahan penyempurnaan perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan selanjutnya serta untuk
akuntabilitas publik. Keberhasilan kegiatan Pengembangan
Populasi Ternak Lokal Ruminansia Potong Asli dan/atau
Lokal dapat diukur dengan menggunakan :
3. Indikator Impact
a. Meningkatnya usaha peternakan di lokasi penerima
kegiatan;
b. Meningkatnya peran dan fungsi UPT Pusat dan UPT
Daerah.
25
BAB VI
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
B. Pelaporan
Pelaporan diperlukan dalam rangka menyediakan informasi
tentang kemajuan atau perkembangan pelaksanaan
kegiatan Pengembangan Ternak Ruminansia Potong Asli
26
dan/atau Lokal Tahun 2018. Mekanisme sistem pelaporan
dilaksanakan sebagai berikut:
1. UPTD dan Kelompok melaporkan perkembangan
pelaksanaan kegiatan setiap bulan di minggu pertama
bulan berikutnya kepada Kepala Dinas Daerah
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Kepala UPT.
seperti format 3.
2. Dinas Daerah Kabupaten/Kota merekapitulasi seluruh
laporan perkembangan yang diterima dari kelompok dan
UPTD pelaksana kegiatan untuk disampaikan kepada
Kepala UPT dan/atau Kepala Dinas Daerah Provinsi
secara triwulan dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan cq. Direktur
Perbibitan dan Produksi Ternak.
3. Dinas Daerah Provinsi merekapitulasi laporan
perkembangan kegiatan dari Kabupaten/Kota dan UPTD
Provinsi, dan menyampaikan kepada UPT Pusat dan
diteruskan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan dengan tembusan Direktur Perbibitan
dan Produksi Ternak setiap triwulan.
4. UPT pusat melaporkan kepada Direktur Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan tembusan
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak setiap triwulan
27
BAB VII
PENUTUP
I KETUT DIARMITA
NIP. 19621231 198903 1 006
28
Format-1 Surat Kesanggupan Kelompok
Nama : ............................................
Jabatan : Ketua Kelompok.................
Alamat : .........................................
Dengan ini menyatakan, bahwa saya atas nama kelompok
penerima kegiatan Pengembangan Ternak Ruminansia Potong
Asli dan/atau Lokal Tahun 2018 sanggup dan bersedia :
................................,....................................2018
Ketua kelompok.............,
29
(.................................................................)
Nama : ......................................
Jabatan : Ketua Kelompok..........................
Alamat : ............................................
.............................,.................................2018
Ketua kelompok.............,
30
31
Catatan :
32
Kanpus Kementan Gd.C Lnt 8,Jl.RM. Harsono No.3
Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550
Telp. +62.21.7815781; +62.21.7811384
Fax.+62.21.7811385
bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id