Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Pemenuhan Kebutuhan Cairan,Elektrolit dan Keseimbangan Cairan Elektrolit

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Atika Suci Dwiputri ( 2014201013 )

Oktaria Nanda Karnela ( 2014201014 )

Weni Bunga Pratiwi ( 2014201015 )

Eli Eliza ( 2014201093 )

Dahlia Permata Papa ( 20142010 )

M.Zaqi Hazizi ( 20142010 )

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pemenuhan kebutuhan cairan,elektrolit dan keseimbangan cairan elektrolit”.

Adapun maksud pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Dasar.Penyusun sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan.

Bagi kami sebagaii penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman.Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Bukittinggi, 1 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar isi
BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada disekelilingnya termasuk
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum kurang lebih 60% berat
badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan(air dan elektrolit).Faktor yang
mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umir,jenis kelamin dan kandungan lemak dalam
tubuh.Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat.

Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu bagian dari
fisiologi hemeostatis.Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
(pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.Cairan dan
elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman dan cairan intravena (IV) dan di
distribusikan ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
ditribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke seluruh bagian
tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya,jika
salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

B. Ruang Lingkup Masalah

1. Definisi kebutuhan cairan dan elektrolit


2. Sistem tubuh yang berperan pada kebutuhan cairan dan elektrolit
3. Cara perpindahan cairan tubuh
4. Kebutuhan cairan tubuh bagi manusia
5. Pengaturan volume cairan tubuh
6. Jenis cairan
7. Jenis cairan elektrolit
8. Keseimbangan asam dan basa
9. Masalah keseimbangan asam dan basa
10. Masalah keseimbangan asam basa
11. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
12. Masalah-masalah pada kebutuhan cairan dan elektrolit
13. Proses keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan eletrolit
C. Tujuan

1. Mengetahui definisi kebutuhan cairan dan elektrolit


2. Mengetahui sistem tubuh yang berperan pada kebutuhan cairan an elektrolit
3. Mengetahui cara perpindahan cairan tubuh
4. Mengetahui kebutuhan cairan tubuh bagi manusia
5. Mengetahui pengaturan volume cairan tubuh
6. Mengetahui jenis cairan
7. Mengetahui pengaturan elektrolit
8. Mengetahui jenis cairan elektrolit
9. Mengetahui keseimbangan asam dan basa
10. Mengetahui masalah keseimbangan asam basa
11. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
12. Mengetahui masalah-masalah pada kebutuhan cairan dan elektrolit
13. Mengetahui proses keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit
BAB II

PEMBAHASAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. Definisi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

Kebutuhan cairan adalah suatu proses dinamika karena metabolisme tubuh


membutuhkan perubahan yang tetap berespon terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan.Cairan tubuh adalah semua bahan yang merupakan zat cair yang terdiri dari air
dan semua yang ada di dalamnya.Elektrolit adalah senyawa dalam tubuh yang mengurai
dan ion-ion yang bermuatan listrik yang berfungsi mengatur keseimbangan asam dan basa
membantu memindahkan cairan dan memungkinkan terjadinya impuls terhadap sel otot
dan sel saraf.Dalam proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi
utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral serta
juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh

B. Sistem Tubuh Yang Berperan Pada Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

1. Ginjal
Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur kebutuhan
cairan dan eletrolit.Fungsi ginjal adalah sebagai pengatur air,pengatur konsentrasi
garam dalam darah,pengatur keseimbangan asam dan basa darah dan ekresii bahan
buangan atau kelebihan garam.Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini
diawali oleh kemampuan bagian ginjal,seperti glomerulus dalam menyaring
cairan.Rata-rata setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir
melalui glomerulus,10%nya di saring keluar.Cairan yang tersaring (filter
glomerulus),kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnya menyerap
semua bahan yang dibutuhkan Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat
dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam.
2. Kulit
Merupakan bagian penting peengaturan cairan yang terkait dengaan proses
pengaturan panas.Proses ini diatur oleh pusat pangatur panas yang disafari oleh
vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara
vasodilatasi dan vasokontriksi.Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara
penguapan Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung banyaknya darah yang
mengalir melalui pembuluh darah dalaam kulit.Proses pelepasan panas lainnya
dapat dilakukan melalui cara pemancaran panas ke udara sekitar,konduksi
(pengalihan panas ke benda yang disentuh).Keringat merupakan sekresi aktif dari
kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf simpatis.melalui kelenjar keringat
suhu dapat diturunkan dengan jumlah air yang dapat dilepaskan,lebih kurang
setengah liter sehari.Perangsangan kelenjar keringat yang dihasilkan dapat diperoleh
melalui aktivitas otot,suhu lingkungan dan kondisi suhu tubuh yang panas.
3. Paru-paru
Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan insensible water
loss kurang lebih 400 ml/hari.Proses pengeluaran cairan tekait dengan respons
akibat perubahan upaya kemampuan bernapas.
4. Gastrointestinal
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan
melalui proses penyerapan dan pengeluaran air.Dalam kondisi normal,cairan hilang
dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.Pengaturan keseimbangan cairan dapat
melalui system endokrin,seperti system hormonal contohnya :
A. ADH
> Memiliki peran meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat
mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.Hormone ini
dibbentuk oleh hipotalamus dii hipofisis posterior yang mensekresi
ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan
ekstrasel.
B. Aldosteron
> Berfungsi sebagai absorpsi natrium yang disekresi oleh kelenjar
adrenal di tubulus ginjal.Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh
adanya perubahan konsentrasi kalium,natrium dan system
anginontensin rennin.
C. Prostaglandin
> Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi
merespons radang,mengendalikan tekanan darah dan konsentrasi
uterus,serta mengatur pergerakan gastrointestul.Pada ginjal,asam
lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
D. Glukokortikoid
> Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang
menyebabkan volume darah meningkatkan sehingga terjadi retensi
natrium.
E. Mekanisme rasa haus
> Diatur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan cara
merangsang pelepasan rennin yang dapat menimbulkan produksi
angiostensin II sehingga merangsang hipotalamus untuk rasa haus.

C. Cara Perpindahan Cairan Tubuh

1. Disfusi
Merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,gas atau zat padat secara
bebas dan acak.Proses disfusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel
mebrane.Kecepatan proses disfusi bervariasi,bergantung pada faktor ukuran
molekul,konsentrasi cairan dan temperature cairan.Zat dengan molekul yang besar
akan bergerak lambat dibanding molekul kecil.Molekul kecil akan lebih mudah
berpindah dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan dengan kosentrasi
rendah.Larutan dengan konsentrasi yang tinggi akan mempercepat pergerakan
molekul,sehingga proses difusi berjalan lebih cepat.
2. Osmosis
Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membrane semipermeabel biasanya
terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan
konsentrasi lebih pekat.Solute adalah zat pelarut,sedang kan solven adalah
larutannya.Air merupakan solven,sedangkan garam adalah solute.Proses osmosis
penting dalam mengatur keseimbangan cairan ekstra dan intra.Osmolaritas adalah
cara untuk mengukur kepekatan larutan dengan menggunakan satuan nol.Natrium
dalam NaCL berperan penting mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.Apabila
terdapat 3 jenis larutan garam dengan kepekatan berbeda dan didalamnya
dimasukkan sel darah merah,maka larutan yang mempunyai kepekatan yang sama
akan seimbang dan berdifusi.Larutan NaCl 0,9% merupakan larutan yang isotonic
karena larutan NaCL mempunyai kepekatan yang sama dengan larutan dalam system
vascular.Larutan isotonic merupakan larutan yang dicampur.Larutan hipotonik
mempunyai kepekatan lebih rendah dibanding larutan intrasel.Pada proses osmosis
dapat terjadi perpindahan dari larutan dengan kepekatan rendah ke larutan yang
kepekatannya lebih tinggi melalui membrane semipermeabel,sehingga larutan yang
berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang,sedangkan larutan yang
berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya.
3. Transport Aktif
Merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini terutama penting
untuk memepertahankan natrium dalam cairan intra dan ekrasel.
4. Tekanan Cairan
Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotic juga
menggunakan tekanan osmotic,yang merupakan kemampuan partikel pelarut untuk
menarik larutan melalui membrane. Bila dua larutan dengan perbedaan konsentasi dan
larutan yang mempunyai konsentrasi lebih pekat molekulnya tidak dapat bergabung
(larutan disebut koloid).sedangkan larutan yang mempunyai kepekatan sama dan dapat
bergabung kristaloid).
5. Membran Semipermeable
Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung. Membran
semipermeable terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah yang terdapat di seluruh
tubuh sehingga molekul atau zat lain tidak berpindah ke jaringan .
D. Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia

Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis,yang
memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh,hamper 90%dari total berat badan tubuh. Sisanya
merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan,kategori presentase cairan tubuh
berdasarkan umur adalah bayi baru lahir 75% dari total berat badan,pria dewasa 57% dari total
berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan dan dewasa tua 45% dari total berat
badan. Presentase cairan tubuh bervariasi,bergantung pada factor usia,lemak dalam tubuh dan
jenis kelamin. Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit dibandingkan pria
karena pada wanita dewasa jumlah lemak dalam tubuh lebih banyak dibandingkan pada pria.

E. Pengaturan Volume Cairan Tubuh

Di dalam tubuh seseorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponenkimia dari cairan
tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalam kondisi normal intake cairan
sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit dapat menyebabkan
gangguan pada keseimbangan cairan dan eloktrolit tubuh. Dalam rangka mempertahankan
fungsi tubuh maka tubuh akan kehilangan cairan antara (urine),ekresi pada proses
metabolisme.

1. Asupan Cairan

Asupan (intake)cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah +- 2500cc/hari.
Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain.
Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus. Pusat
pengaturan rasa haus dalam rangka mengatur keseimbangan cairan adalah hipotalamus.
Apabila terajdi ketidakseimbangan volume cairan tubuh dimana asupan cairan kurang
atau adanya pendarahan,maka curah jantung menurun,menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan darah.

2. Output Cairan

Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu:


 Urine

Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius
merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal
output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam,atau sekitar 30-50 ml per jam Pada
orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi
dalam setiap harinya,bila aktivitas kalenjer keringat meningkat maka produksi
urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam
tubuh.

 IWL (Insensible Water Loss)

IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit,melalui kulit dengan mekanisme difusi.
Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah
berkisar 300-400 ml per hari,tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat
maka IWL dapat meningkat.

 Keringat

Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas.respon ini
berasal dari anterior hypothalamus,sedangkan impulsnya ditransfer melalui
sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada
kulit.

 Feces

Pengeluaran air melalui faces berkisar antar 100-200 ml per hari,yang diatur
melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kulon).

F. Jenis Cairan

Cairan nutrien. Pasien yang istirahat ditempat tidur memerlukan sebanyak 450 kalori setiap
harinya. Cairan nutrient (zat gizi) melalui intavena dapat memenuhi kalori ini dalam bentuk
karbohidrat,nitrogen dan vitamin yang penting untuk metabolisme. Cairan nutrient terdiri atas:
1. Karbohidrat dan air

Contoh:dextrose (glukosa),levulose (fruktosa),invert sugar(1/2dextose dan ½ levulose)

2. Asam amino

Contoh: amigen ,aminosol dan travamin

3. Lemak

Contoh:lipomul dan liposyn

G. Pengaturan Elektrolit

1) Pengaturan Keseimbangan Natrium

Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan
volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel. Pengaturan
konsentrasi cairan ekstrasel diatur oleh ADH dan aldosterone. Aldosterone dihasilkan
oleh korteks suprarenal dan berfungsi mempertahankan keseimbangan konsentrasi
natrium dalam plasma dan prosesnya di bantu oleh ADH. Eksresi dari natrium dapat
dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil melalui feses,keringat,urine,dan air mata.

2) Pengaturan Keseimbangan Kalium

Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intasel dan berfungsi
mengatur keseimbangan elektrolit. Keseimbangan kalium diatur oleh ginjal dengan
mekanisme perubahan ion natrium dalam tubulus ginjal dan sekresi aldosteron.
Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan
ekstasel). System pengaturan keseimbangan kalium melalui tiga langkah yaitu:

 Peningkatan konsentasi kalium dalam cairan ekstasel yang menyebabkan


peningkatan produksi aldosteron

 Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi jumlah kalium yang


dikeluarkan melalui ginjal.
 Peningkatan pengeluaran kalium,konsentasi kalium dalam cairan ektrasel
menurun.

 Kalium berpengaruh terhadap fungsi system pernafasan. Partikel penting dalam


kalium berfungsi menghantarkan impuls listrik ke jantung,otot lain jaringan paru
paru dan jaringan usus pencernaan .

3) Pengaturan Keseimbangan Kalsium

Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang,menghantarkan implus kontaksi


otot,koagulasi (pembekuan) darah,dan membantu beberapa enzim pankreas. Kalsium
diekskresi melalui urine dan keringat. Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung
oleh hormon paratiroid dalam reabsobsi tulang.

4) Pengaturan Keseimbangan Magnesium

Magnesium merupakan kation dalam tubuh,merupakan yang terpenting kedua dalam


cairan intasel. Keseimbangannya kalenjer paratiroid. Magnesium diabsorbsi dari saluran
pencernaan . magnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentasi kalsium.

5) Pengaturan Keseimbangan Bikarbonat

Bikarbonat merupakan eletrolit utama larutan buffer (penyangga) dalam tubuh

6) Pengaturan Keseimbangan Fosfat

Fosfat (PO4) bersama sama dengan kalsium berfungsi membentuk gigi dan tulang. Posfat
diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui urine.

H. Jenis Cairan Elektrolit

Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap
dengan bermacam macam elektolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonic,hypotonic dan
hipertonik.konsentrasi isotonic disebut juga normal saline yang banyak di pergunakan.

I. Keseimbangan Asam dan Basa


Keseimbangan asam basa dapat diukur dengan PH (derajat keasaman).dalam keadaan
normal,ph cairan tubuh adalah 7,35-7,45.keseimbangan asam basa dapat dipertahankan
melalui proses metabolisme dengan system buffer pada seluruh cairan tubuh.

J. Masalah Keseimbangan Asam Basa

1. Asidosis Respiratorik

Merupakan suatu keadaan yang disebabakan oleh kegagalan system pernafasan dalam
membuang karbondioksida dari cairan tubuh sehingga terjadi kerusakan pada pernafasan
terjadinya peningkatan di arteri dan terjadinya penurunan juga dapat menyebabkan
penyakit obstuksi,trauma kepala,perdarahan dan lain lain.
2. Asidosis Metabolik

Merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadinya penumpukan asam yang
ditandai dengan adanya penurunan ph hingga kurang dari 7,35 dan HCO3 kurang
dari 22 MEq/It

3. Alkalosis Respiratorik

Merupakan suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru dapat menimbulkan terjadinya
pCO2 arteri <35 mmgh dan ph >7,45 akibat adanya hiperventilasi,kecemasan,emboli
paru dan lainnya.

K. Factor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit

1. Usia

Air tubuh menurun dengan peningkatan usia.variasi usia berkaitan dengan luas
permukaan tubuh.

2. Jenis kelamin

Wanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional ,karena lebih banyak
mengandung lemak tubuh.

3. Sel sel lemak

Mengandung sedikit air,sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lenak tubuh.

4. Stress

Strees dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel,konsentrasi darah dan glikolisis


otot,mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air.

5. Sakit

Pada keadaan sakit banyak sel yang rusak sehingga banyak untuk memeperbaiki sel yang
rusak tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup.
6. Diet

Pada saat tubuh kekurangan nutrisi,tubuh akan memecah cadangan proses ini akan
menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke intraseluler.

L. Masalah masalah pada kebutuhan cairan dan elektrolit

 Masalah kebutuhan cairan

1. Hipovolume atau dehidrasi

Kekurangan cairan ekternal terjadi karena asupan cairan dan kelebihan pengeluaran
cairan. Ada 3 macam kekurangan volume cairan eksternal ,yaitu:

a. Dehidrasi isotonic ,terjadi jika tubuh kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit secara
seimbang

b. Dehidrasi hipertonik,terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada eletrolit

c. Dehidrasi hipitonik,terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak elektolit dari pada air

Macam dehidrasi berdasarkan derajatnya yaitu:

a. Dehidrasi berat ,dengan ciri ciri pengeluaran /kehilangan cairan sebanyak 4-6 it

b. Dehidrasi sedang ,dengan ciri ciri kehilangan cairan 2-4 it atau antara 5-10%BB

 Masalah kebutuhan eletrolit

a. Hiponatremia

Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang
ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma,rasa haus berlebihan,denyut
nadi yang ceapat,hipotensi konvulsi dan membrane mukosa kering. Hiponatremia
disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan.

b. Hypernatremia
Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi,ditandai
dengan adanya mukosa kering,oliguria/anuria,turgor kulit buruk dan permukaan
kulit membengkak ,kulit kemerahan,lidah kering dan kemerahan,konvulsi,suhu
badan naik serta kadar natrium dalam plasma lebih.

c. Hypokalemia

Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hypokalemia


dapat terjadi dengan sangat cepat.kondisi ini sering terjadi pada psien yang
mengalami diare berkepanjangan ,juga ditandai dengan melemahnya denyut nadi
,turunnya tekanan darah ,tidak nafsu makan dan muntah –muntah ,perut
kembung,lemah dan lunaknya otot tubuh,tidak beraturan denyut jantung.

d. Hyperkalemia

Merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi,sering terjadi
pada pasien luka bakar,penyakit ginjal,asidosismetabolic,pemeberian kalium yang
berlebihan melalui intavena yang ditandai dengan adanya mual,hiperaktivitas
system pencernaan ,aritmia,kelemahan,sedikitnya jumlah urine dan diare.

e. Hipokalsemia

Merupakan kondisi kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang ditandai
dengan adanya kram otot dank ram perut,kejang bingung,kadar kalsium dalam
plasma kurang dari 4,3 mEq/it dan kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang
dapat disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kalenjer gondok serta kehilangan
sejumlah kalsium.

f. Hipomagnesia

Merupakan kondisi kekurangan kadar magnesium dalam darah , ditandai dengan


adanya koma,gangguan pernafasan dan kadar magnesium mencapai lebih dari 2,5
mEq/it.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 parameter penting


yaitu:volume cairan ekterasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol
volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan
mengontrol osmolaritas ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal
mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam
urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari
air dan garam tersebut. Ginjal juga turut berperan dalam mempertahankan
keseimbangan asam basa dengan mengatur keluaran ion hydrogen dan ion bikarbonat
dalam urine sesuai kebutuhan.

B. Saran

Diharapkan mahasiswa dapat memahami kebutuhan cairan dan elektrolit terutama cara
memasangkan infuse,menghitung tetesan infuse dan tranfusi darah,serta mampu
melakukan tindakan yang benar kepada pasien dalam pemenuhan kebutuahan cairan
dan elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H,A Azis.2005.kebutuhan Dasar Manusia .jakarta :EGC.

http://taharuddin.com/keseimbangan-cairan-dan-elektrolit.html.

https://www.academia.edu/4799238/konsep-Dasar-Kebutuhan-Cairan-dan-Eleltrolit.

Anda mungkin juga menyukai